Para ilmuwan Inggris dan
Jerman telah menemukan lebih dari 250 aliran gelembung-gelembung gas yang
datang dari dasar laut di lepas pantai pulau Spitsbergen Barat di Samudra
Arktik.
Karena gas yang dikeluarkan itu sebagian besar
terdiri dari metana, gas rumah kaca yang kuat, para ilmuwan itu berkata bahwa
itu sangat mungkin berasal dari hidrat metana yang tersimpan di bawah dasar
laut yang mencair karena kenaikan temperatur laut terkait dengan pemanasan
global.
Jika proses ini menjadi tersebar luas,
dilepaskannya metana secara besar-besaran akan menyebabkan pemanasan global
yang tak terkendali. Terima kasih para ilmuwan atas pengamatan apa adanya ini,
walaupun berita ini mencemaskan. Kami berdoa demi pulihnya keseimbangan dengan
kita manusia di seluruh dunia bergabung dalam tindakan sepenuh hati untuk menghentikan
pemanasan global dan melindungi kehidupan di planet kita.
Maha Guru Ching Hai sering kali mengingatkan
hubungan antara bencana terkait iklim dan pemeliharaan ternak, seperti yang
dijelaskannya dalam wawancara langsung di bulan September 2008 bersama Radio
Environmentally Sound di New York,
AS.
Maha Guru
Ching Hai: Gas metana dan hidrogen sulfida dihasilkan oleh peternakan hewan,
dan itu menghasilkan banyak gas beracun ke udara dan ia memanaskan atmosfer,
dan kemudian atmosfer mencairkan es dan lautan akan menjadi panas, dan kemudian
lebih banyak metana dan racun lain akan dilepaskan dari es dasar laut, dan
sejenisnya. Dan itu kemudian menjadi seperti lingkaran setan.
Saya harap kita cepat menghentikan ini. Jika kita
punya cukup orang yang menjadi vegan, maka dunia akan berada dalam arah
perubahan. Dan saya sungguh-sungguh berdoa bahwa pemerintah dan media membantu
dan itu bisa menyelamatkan kehidupan.
200.000
pengungsi perubahan iklim terjadi setiap tahun
Dengan sedikitnya 26 juta orang sudah kehilangan
rumah karena peristiwa-peristiwa terkait pemanasan global, Badan amal AS Oxfam
International melaporkan bahwa 375 juta mungkin terancam harus pergi karena
bencana-bencana perubahan iklim pada tahun 2015, dengan 200 juta harus
meninggalkan rumah mereka setiap tahun karena kelaparan, memburuknya lingkungan,
atau hilangnya tanah pada tahun 2050.
Menurut jajak pendapat WorldPublicOpinion.org
dari 19 negara di seluruh dunia, sebagian besar orang di 15 negara menghendaki
pemerintah mereka untuk berbuat lebih banyak dalam perubahan iklim, termasuk
China, AS dan Rusia.
Terima kasih kami, Oxfam dan World Public Opinion
atas wawasan akan keadaan buruk dari saudara-saudara di seluruh dunia. Marilah
kita semua berjuang untuk ikut melakukan praktik-praktik efektif yang ramah
ingkungan seperti pola makan nabati sehingga semua orang bisa hidup
berkelanjutan di Bumi planet kita bersama.
Badan Pelayanan Ikan dan Margasatwa AS menyatakan
bahwa 29 spesies di 20 negara bagian lebih membutuhkan perlindungan federal
untuk menghindari kepunahan.
Kementerian Urusan Air Yaman mengumumkan program-program
untuk membantu warga beralih ke hasil bumi yang kurang tergantung pada air
seperti zaitun bersama dengan langkah-langkah penghematan air lainnya untuk
menghentikan penyusutan sumber daya yang berharga di negara itu.
Perdana Menteri India Manmohan Singh mendorong
kemajuan negaranya menuju cara hidup berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan,
dengan teknologi baru yang akan dirancang untuk mengurangi masalah-masalah
seperti kekurangan dan polusi air.
Dengan tujuan mencari jejak dari musang cemara
yang pemalu dan menyendiri di seluruh Irlandia Utara, para penyelidik di Group
Pengelolaan Ekologi memutuskan bahwa usaha lebih banyak diperlukan untuk
melestarikan spesies yang terancam ini.