Ketua iklim Inggris berbicara tentang
vegetarian sebagai solusi iklim di India
Dalam
wawancara dengan surat kabar India Financial Express, ekonom iklim Inggris Lord
Nicholas Stern menyuarakan dorongannya terhadap gaya hidup bebas produk hewani
sebagai solusi iklim yang ampuh, dengan mengatakan, “Pola makan vegetarian itu
ramah iklim. Emisi karbonnya lebih sedikit. Meskipun menyantap makanan adalah
pilihan pribadi, lebih baik untuk membantu orang-orang membuat
keputusan-keputusan berdasarkan pengetahuan.”
Saat
berada di India,
Lord Stern memberikan ceramah tentang “Membangun Kesepakatan yang Adil tentang
Perubahan Iklim”. Lord Stern ikut bersama pemimpin-pemimpin terkenal lainnya
dalam menyuarakan dukungan bagi manfaat-manfaat iklim dari pola makan vegetarian.
Di antaranya termasuk ketua Panel Antarpemerintah urusan Perubahan Iklim (IPCC)
Perserikatan Bangsa-Bangsa Dr. Rajendra Pachauri; ketua Konvensi Kerangka Kerja
urusan Perubahan Iklim PBB Yvo de Boer, dan warga Inggris mantan anggota
Beatles, Sir Paul McCartney.
Lord
Stern dan semua suara-suara mulia lain, pujian dan kekaguman kami, Anda telah
mendorong publik untuk mempertimbangkan pilihan makanan sebagai bagian terpadu
dari gaya hidup
ramah lingkungan. Semoga kita semua terilhami untuk menjalankan pola makan
nabati, demi planet kita dan masa depan kita.
Maha
Guru Ching Hai sejak lama telah menjadi pendukung tanpa lelah bagi pola makan
vegan organik penyelamat dunia, seperti dalam wawancara bersama Majalah The
House untuk edisi bulan September 2009.
Maha Guru Ching Hai: Saya berharap saya
bisa menemukan solusi yang lain, tapi semua bukti tidak mendukung solusi lain
manapun kecuali pola makan vegan, lalu kita bisa memiliki solusi lainnya ketika
kita memiliki lebih banyak waktu. Waktu kita hanya tersisa beberapa tahun
sekarang, dan kita tak tahu apa yang akan terjadi. Sekarang ada flu babi, tapi
apa yang lainnya nanti? Saya tak ingin tahu. Saya tak punya solusi lain lagi.
Bertindak hijau hanyalah tambahan. Menjadi vegan adalah solusi satu-satunya,
yang terutama, 90%.
Ilmuwan Inggris meningkatkan teknologi
penyerapan karbon
Dengan
dana hibah lebih dari €2,8 juta dari Uni Eropa dan Dewan Riset Ilmu Teknik dan
Fisika Inggris, para peneliti di Universitas Warwick telah mengembangkan desain
yang membantu meminimalkan emisi untuk pemanas rumah tangga dan pengondisi
udara mobil.
Peralatan
baru ini, yang berukuran 20 kali lebih kecil daripada sebelumnya, kemungkinan dapat
mengurangi biaya bahan bakar rumah tangga dan emisi karbon sedikitnya 30%, dan
mengurangi pemakaian bahan bakar dan emisi karbon untuk sistem pengondisi udara
mobil. Dengan banyak dari kalangan bisnis yang sudah menunjukkan minta terhadap
inovasi ini, Dr. Bob Critoph, profesor dan peneliti utama di Universitas
Warwick, berkata, “Sungguh menyenangkan bahwa teknologi dapat sangat membantu
dalam mengurangi emisi CO2.” Salut hijau kami, Dr. Critoph dan para kolega,
atas pengembangan yang luar biasa ini! Kami berharap untuk melihat lebih banyak
kemajuan seperti ini yang membantu kita menapak dengan lebih lembut di planet
ini.
Pemanasan Global dan El Nino mempengaruhi
kera Amerika Selatan
Berharap
untuk lebih memahami dampak perubahan iklim terhadap kera tropis, ilmuwan AS
mempelajari Osilasi Selatan El Nino (ENSO), pola cuaca yang memburuk akibat
pemanasan global. Mereka memilih empat spesies untuk mewakilinya dan semuanya
sangat terancam kelangsungan hidupnya: muriqui Brasil, kera woolly Kolombia,
kera laba-laba Geoffroy di Panama, dan kera merah di Venezuela.
Guru
besar madya bidang biologi, Dr. Eric Post, dan mahasiswi Ekologi, Ruscena
Wiederholt, dari Universitas Negeri Pennsylvania menemukan bahwa keempat spesies
menunjukkan penyusutan karena perubahan pada ketersediaan buah-buahan akibat
perubahan iklim yang sangat bervariasi yang berhubungan dengan fluktuasi El
Nino.
Dr.
Post berkata, “El Nino diperkirakan akan meningkat frekuensinya akibat
pemanasan global. Studi ini menyarankan bahwa konsekuensi dari intensifikasi
ENSO dapat menghancurkan beberapa spesies kera Dunia Baru.” Penelitian mereka
akan diterbitkan di jurnal Royal Society Inggris, Biology Letters.
Terima
kasih banyak, Dr. Post dan Ibu Wiederholt, atas temuan penting Anda yang
menyoroti konsekuensi perubahan iklim yang membahayakan primata kerabat kita
dan rekan penghuni kita. Mari kita segera menerapkan gaya hidup vegan yang berbelas kasih demi
membantu melindungi banyak kehidupan berharga teman-teman hewan kita.
Peduli
terhadap kesejahteraan semua makhluk yang menghadapi situasi mengkhawatirkan
saat ini, Maha Guru Ching Hai telah sering menekankan perlunya tindakan
mendesak, seperti pada konferensi video Agustus 2008 bersama anggota Asosiasi
kami di Kanada.
Maha Guru Ching Hai: Mereka berusaha
sebisa mungkin untuk memberikan peringatan tanda bahaya, peringatan melalui
penyakit, dan bahkan kematian massal, tapi saya tidak tahu berapa banyak dari
kita yang mendengarkan. Mereka mencoba menolong kita, tapi kita mencoba
membunuh mereka. Itu sangat menyedihkan. Kita manusia harus melakukan apa pun
yang kita bisa, tidak menunggu hewan-hewan itu. Mereka sudah sekarat, sekarat,
sekarat. Sangat banyak yang sedang sekarat setiap hari.
Begitu
banyak tanda lain di alam, begitu banyak tanda-tanda dari hewan, tapi kita
harus mendengarkan. Bukan hewan-hewan itu. Tetapi kita.
Kita
hanya perlu mengingatkan semua orang untuk bervegetarian dan bersikap baik
kepada hewan-hewan itu. Itulah satu-satunya cara kita bisa melindungi mereka.
Berupaya
mendorong negara-negara lain agar juga mengurangi emisi secara signifikan, para
pejabat Brasil mengumumkan rencana untuk mengurangi emisi secara sukarela
hingga 39% dari proyeksi level 2020 yang akan mengembalikan mereka ke tingkat
tahun 1994.
Menteri
Air dan Lingkungan Yaman Abdulrahman Al Eryani mengumumkan bahwa hingga 80%
konflik kesukuan, politik, dan sektarian di negara itu berkaitan dengan
kelangkaan air yang meningkat.
Keith
Stewart, manajer program perubahan iklim Dana Margasatwa Dunia (WWF) Kanada,
mengirimkan 800 kartu pos, yang dibuat oleh siswa berusia berusia 6–14 tahun,
kepada Perdana Menteri Stephen Harper, untuk menyerukan kepada pemerintah agar
meningkatkan upaya mengatasi perubahan iklim.