Cinta kasih merintis jalan menuju Zaman Keemasan
Konferensi perubahan iklim pada hari Minggu lalu tanggal 8 November, di
Washington DC, AS, menerangkan hubungan penting antara produksi daging dan
konsumsinya dengan kesehatan manusia serta perubahan iklim.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, 75 persen dari
penyakit menular pada manusia saat ini dimulai dari hewan, seperti pandemi
flu babi yang berkembang biak pada kandang yang jorok dan tidak manusiawi
dari pabrik peternakan.
Dr. Michael Greger, MD – Direktur Kesehatan Publik dan Peternakan untuk
Masyarakat Kemanusiaan Amerika Serikat, Vegan (L): Pada saat wabah
penyakit ini muncul, sekarang kita mempunyai miliaran hewan berekor ikal dan
bersayap sebagai tempat bagi virus untuk menetas dan bermutasi pada miliaran
putaran rolet pandemi. Jika perubahan tingkah laku manusia menyebabkan wabah
penyakit baru, maka perubahan tingkah laku manusia dapat mencegahnya di masa
depan.
PEMBICARA: Bersama dengan proses produksinya, konsumsi daging menyebabkan
lebih banyak lagi penyakit, menjadi pembunuh utama di AS, seperti yang
ditunjukkan oleh Maha Guru Ching Hai, tamu kehormatan dalam konferensi itu.
Maha Guru Ching Hai: Tiap tahun, penyakit jantung membunuh 632.000
orang Amerika. Kanker membunuh 560.000 orang Amerika. Stroke membunuh
130.000 orang lainnya. Kencing manis membunuh 72.000 orang Amerika, itu
semua hanya karena makan daging. Siapakah yang menangis bagi ratusan ribu
orang Amerika yang meninggal karena potongan daging itu? Siapakah yang
menangis bagi anak muda yang tak berdaya, anak kecil yang tak berdosa yang
meninggal hanya karena daging terkait E. Coli, hanya beberapa sel saja?
Jadi, Ibu dan Bapak, daging adalah pembunuh yang lebih buruk daripada perang,
apakah Anda setuju?
PEMBICARA: Rahasia untuk menghentikan masalah kesehatan sekaligus menjamin
masa depan planet yang berkelanjutan sangatlah mudah.
Dr. Peter Carter, MD – Direktur pendiri Asosiasi Dokter untuk Lingkungan
Kanada, Vegetarian (L): Kita harus menciptakan budaya kasih seperti yang
dikatakan oleh Dalai Lama dan semua pemimpin rohani, termasuk Maha Guru
Ching Hai sebagai hal yang utama.
Maha Guru Ching Hai: Kita harus beralih menuju sifat kita yang peduli
dan welas asih di dalam hati kita. Jika seluruh dunia menjadi vegan itu
adalah kemajuan cinta kasih yang dapat mengangkat dan mempersatukan semua
budaya, menghasilkan ketenangan baik kepada manusia maupun hewan. Kedamaian
batin yang muncul karena mengganti pembunuhan dengan rasa hormat terhadap
semua kehidupan akan menyebar seperti gelombang ke seluruh dunia, mengangkat
hati manusia, dan menciptakan Taman Firdaus yang harmonis di Bumi. Itu akan
membawa kita ke Zaman Keemasan abadi.
PEMBICARA: Para peserta konferensi kemudian membagikan pemikiran mereka
tentang diskusi bersama Maha Guru Ching Hai tersebut.
Alex Arndt – Penyanyi-penulis lagu, Vegan (L): Hari ini dengan
melihat ke dalam matanya, cinta kasih dan emosinya sungguh istimewa bagi
saya.
Steve Ma – Pendiri dan presiden Live Green, Vegetarian (L): Beliau
jelas memiliki semangat yang sangat positif. Ia sangat peduli kepada umat
manusia, terhadap planet ini. Pesannya begitu penting dan kita bisa menjadi
bagian dari pesan itu dan bisa berperan dalam beberapa tindakan kecil.
Sungguh merupakan suatu kehormatan.
Mantan Senator Mike Gravel, AS (L): Maha Guru Ching Hai, terima kasih
atas apa yang Anda lakukan, atas konferensi ini, atas apa yang Anda lakukan
untuk berusaha menyelamatkan hewan di dunia, menyelamatkan planet ini,
menyelamatkan umat manusia. Terima kasih. Anda terberkati, dan sungguh,
sungguh kami berhutang kepada Anda.
PEMBICARA: Kami berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam acara
yang berkesan ini. Terima kasih kami juga kepada Maha Guru Ching Hai. Kami
berdoa agar manusia dan hewan dapat hidup berdampingan dengan penuh kasih
dan hidup dalam kesehatan, martabat, dan kebahagiaan.
Saksikanlah acara Kata-Kata Bijak Supreme Master Television di kemudian hari
untuk tayangan ulang lengkap dari siaran langsung ini, dengan terjemahan
berbagai bahasa.
Es Arktik akan hilang dan tak dapat pulih
Data baru-baru ini dari eksplorasi sebelumnya yang dilakukan oleh WWF
Inggris yang bekerja sama dengan Survei Arktik Catlin, sebuah kerja sama
ilmuwan internasional menemukan bahwa rata-rata ketebalan es Arktik hanyalah
1,8 meter (6 kaki). Para ilmuwan juga mengatakan bahwa es yang berabad-abad
memblokir jalur lintas Arktik, hampir menghilang seluruhnya dan mencair
dengan kecepatan tinggi.
Es penutup tahun 2009 merupakan rekor terendah ketiga setelah dua tahun
berurutan. Karena es laut Arktik memainkan peranan penting dalam
menyetabilkan iklim, Dr. Martin Sommerkorn dari program Arktik WWF mendorong
aksi cepat untuk mengurangi emisi, “Kita tidak dapat mengatasi pemanasan
global dengan menjadi baik di masa depan, kita harus mulai menjadi baik
sekarang.”
Terima kasih banyak, Dr. Sommerkorn, WWF, dan para ilmuwan Survei Arktik
Catlin atas pengamatan detail Anda tentang es laut Arktik walaupun
implikasinya mengkhawatirkan. Kami berdoa agar kemerosotan yang cepat ini
akan dibalik melalui tindakan bersama kita untuk mendinginkan planet ini.
Selalu memperhatikan tren darurat ini, Maha Guru Ching Hai telah bekerja
terus-menerus untuk mendorong orang-orang agar mengurus Bumi dengan lebih
baik, seperti pada wawancara dengan Majalah House untuk edisi September
2009.
Maha Guru Ching Hai: Planet kita berada dalam perjalanan berbahaya
yang mungkin melewati titik-titik tanpa harapan dengan konsekuensi penuh
bencana. Seperti mencairnya es laut Arktik yang menyebabkan samudra menyerap
lebih banyak sinar matahari dan mempercepat pencairan; serta mencairnya
permafrost yang pada gilirannya melepaskan gas metana beracun, menyebabkan
lebih banyak pemanasan di atmosfer; dan punahnya spesies-spesies utama yang
menyebabkan kehancuran lebih jauh bagi ekosistem kita yang telah sakit,
sehingga membahayakan lebih banyak spesies dan terutama kita manusia.
Referensi
http://www.voanews.com/english/2009-10-15-voa41.cfm http://abcnews.go.com/Technology/wireStory?id=8947320 http://www.spa.gov.sa/English/details.php?id=713958Pangeran Philip dan umat Hindu Inggris bekerja sama untuk atasi perubahan iklim
Setelah konferensi minggu lalu yang mengumpulkan berbagai pemimpin agama
dunia untuk inisiatif ekologi termasuk menyediakan makanan vegan, diskusi
sesudahnya yang juga diadakan oleh Duke of Edinburgh Yang Mulia Pangeran
Philip di Istana Windsor Inggris.
Pangeran bertemu dengan para pemimpin Hindu dan Sekretaris Jenderal
Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban ki-Moon untuk memperkenalkan Proyek Bhumi,
sebuah rencana untuk mengajak umat Hindu global untuk bertindak dalam
melindungi lingkungan.
Pangeran Philip, suami dari Yang Mulia Ratu Elizabeth II bermitra dengan
pemimpin Hindu dalam proyek itu, yang termasuk mempromosikan pola makan
vegetarian sebagai bagian dari solusi pemanasan global.
Yang Mulia dan pemimpin Hindu Inggris, kami memuji kemitraan dan usaha hijau
Anda. Semoga Anda meraih sukses yang melimpah dalam mewujudkan tujuan
lingkungan dan spiritual yang mulia ini.
Referensihttp://economictimes.indiatimes.com/Environment/Global-Warming/Prince-Philip-joins-British-Hindus-to-fight-climate-change-/articleshow/5207271.cmsBerita Tambahan
Universitas Stanford di California, AS sedang meningkatkan kesadaran akan peran produk hewani dalam menyebabkan perubahan iklim dengan memasang papan tanda di ruang makan siswa untuk mendorong pengurangan daging dan susu pada hari tertentu setiap minggunya.
http://www.stanforddaily.com/cgi-bin/?p=1035403 Upaya pemulihan termasuk penanaman kembali dan pelestarian hampir 90.000
hektar hutan telah membuat Danau Qinghai China bertambah dalam 54 cm dari
tahun 2005.
http://news.xinhuanet.com/english/2009-11/04/content_12387632.htmDalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon, Senator AS John
Kerry menjanjikan bahwa para pembuat hukum akan melengkapi kerangka kerja
perundangan perubahan iklim sebelum pertemuan Desember di Kopenhagen.
http://www.france24.com/en/node/4922261