Bahaya lingkungan akibat daging dipertimbangkan di Kopenhagen
Dengan bertemunya para kepala negara pada hari terakhir Konferensi Iklim
Kopenhagen, keputusan telah disusun menuju masalah utama, termasuk sasaran
pengurangan emisi gas rumah kaca negara industri dan bantuan keuangan bagi
negara berkembang untuk beradaptasi dengan pemanasan global.
Juga di KTT tersebut, acara lain yang diadakan oleh pemerintah Belanda yang
disebut Rumah Iklim Belanda menampilkan presentasi publik yang berhubungan
seperti “Daging: Sejauh Mana Pemerintah Dapat Memengaruhi Kehidupan?”
Wartawan Supreme Master Television di Denmark memberitahu kita lebih banyak.
Koresponden COP15 Supreme Master TV: Sesi itu diketuai oleh Dr. Maarten
Hajer dari Badan Penilai Lingkungan Belanda, yang menyatakan, “Pola konsumsi
daging di negara industri saat ini tidaklah berkelanjutan dipandang dari
pemakaian tanahnya maupun iklim.” Konsep ini didukung lebih jauh oleh hasil
kajian Badan Penilai Lingkungan Belanda, yang memperkirakan bahwa 80% biaya
untuk menghadapi perubahan iklim bisa dihilangkan jika manusia beralih ke
pola makan nabati. Kami juga meminta pendapat kepada beberapa pejabat publik
di KTT Iklim Kopenhagen untuk Walikota, atas peran pemerintah dalam
mempermudah gaya hidup vegan penyejuk Bumi.
Shri Rakesh Mehta - Ketua Sekretaris Delhi, India (L): Kini secara
medis terbukti bahwa pola makan herbivora pasti lebih sehat daripada pola
makan karnivora. Bahkan sekarang laporan Panel Antarpemerintah untuk
Perubahan Iklim PBB telah menjelaskan bahwa memelihara ternak adalah salah
satu sumber gas rumah kaca yang terbesar. Oleh karenanya, baik dari sudut
pandang kesehatan maupun keberlanjutan, pola makan vegetarian pastilah lebih
baik.
Ritt Bjerregaard – Wali Kota Kopenhagen, Denmark (P): Kami memiliki
program terutama di sekolah-sekolah, dimana kami berusaha untuk ramah
lingkungan. Kami menuju 80% makanan yang ramah lingkungan dan memakai sangat
banyak sayuran dan buah-buahan. Jadi, saya harap kami bisa membina kebiasaan
baik anak-anak kita.
Koresponden COP15 Supreme Master TV: Banyak peserta di KTT tersebut yang
lebih siap menerima gaya hidup vegan yang lebih sehat, ramah lingkungan,
seperti yang kami dengar dari para anggota Asosiasi Internasional Maha Guru
Ching Hai, yang secara aktif terus mempromosikan pola makan vegan pada acara
itu.
Puluhan ribu tas informasi SOS dan roti isi vegan gratis telah diterima
dengan minat besar. Dari para petugas polisi yang mengawasi kegiatan pada
acara ini, puluhan dari mereka telah meminta materi itu, dengan seorang
petugas secara terbuka menyatakan rencana untuk menjadi vegan.
Sebagai tambahan, COP15 Post, surat kabar yang meliput konferensi itu dan
dibaca secara luas, telah menerbitkan pengumuman yang menampilkan kutipan
wawancara dan konferensi video bersama Maha Guru Ching Hai. Tulisan yang
terbaru muncul di COP15 Post pada tanggal 18 Desember.
PEMBICARA: Terima kasih tulus kami, Dr. Hajer, Para Wali Kota yang Terhormat,
dan semua pemimpin atas keikutsertaan penuh peduli dalam forum ini tentang
topik penting untuk menciptakan masyarakat vegan yang sangat dibutuhkan
untuk menyelamatkan Bumi kita. Semoga solusi yang sederhana, efektif, dan
menyelamatkan hidup ini bisa diterima oleh para pembuat keputusan di
Kopenhagen dan lainnya.
Pengumuman COP15 Post tentang solusi vegan untuk perubahan iklim tersedia
untuk diunduh gratis dalam bentuk pdf di
www.cop15post.com.
Dalam konferensi video bulan November 2009 di Meksiko, Maha Guru Ching Hai
menerangkan bagaimana kepemimpinan pemerintah bisa sangat bermanfaat bagi
masyarakat dalam mewujudkan dunia yang lebih aman.
Maha Guru Ching Hai: Seorang pemimpin yang baik menghentikan apa yang
buruk bagi rakyatnya, dan mempermudah apa yang baik bagi mereka. Mereka bisa
melakukannya, contohnya, melalui kampanye publik, media, dan sekolah untuk
memberitahu semua tentang manfaat cara hidup yang sehat, menyelamatkan jiwa,
dan menyelamatkan Bumi.
Pemerintah di dunia ini memiliki kekuatan untuk membuat tren vegan menjadi
gerakan yang baik bagi setiap orang menuju gaya hidup yang lebih sehat.
Kajian menunjukkan bahwa larangan merokok ternyata membantu orang untuk
berhenti merokok. Dan mereka yang berhenti menjadi lebih bahagia
karena larangan tersebut, karena mereka tahu kebiasaan itu buruk bagi
dirinya. Sama halnya dengan larangan untuk daging, yang kita semua tahu dari
kajian itu adalah kebiasaan yang sangat buruk, membunuh kita dan anak-anak,
orang terkasih kita, dan juga membunuh planet kita. Jadi, larangan atas
daging akan menjadi arus kuat untuk membawa tren menuju satu dunia vegan.
Referensi:
http://www.kk.dk/climatesummitformayors.aspx http://www.pbl.nl/cop15/side-events/meat-how-far-can-governments-go-in-influencing-lifestyles/ http://blog.climatesquad.org.uk/cop15-what-a-difference-a-day-makes http://www.nzherald.co.nz/environment/news/article.cfm?c_id=39&objectid=10615784 http://home.medewerker.uva.nl/m.a.hajer/Kerusakan laut sedang meningkat karena pemanasan global
Penelitian yang baru dirilis oleh Sekretariat Konvensi Keanekaragaman
Biologi yang bekerja sama dengan Program Lingkungan PBB telah menemukan
bahwa meskipun lautan mampu untuk menyerap CO2 di atmosfer untuk mengimbangi
efek pemanasan global, bahayanya bagi kehidupan laut sangat luas dan mungkin
tak dapat dipulihkan karena diperlukan puluhan ribu tahun untuk
mengembalikannya.
Selain itu, level CO2 meningkat dengan kecepatan yang ilmuwan katakan dapat
menambah keasaman laut menjadi 150% pada tahun 2050. Proses ini, yang juga
melibatkan kehilangan kalsium, terjadi 100 kali lebih cepat daripada periode
20 juta tahun yang lalu. Karena tidak ada waktu untuk beradaptasi dengan
kondisi baru, maka tak terhitung banyaknya spesies yang akan musnah.
Sekretariat Konvensi Keanekaragaman Biologi dan PBB, kami berterima kasih
atas informasi yang membuka mata tentang laut penopang hidup kita. Mari kita
semua mengindahkan peringatan ini dan melangkah lebih ringan untuk membantu
mengembalikan Bumi ke keadaan asalnya.
Untuk menekankan pentingnya ekosistem laut kita, Maha Guru Ching Hai
menguraikan bahaya yang mereka hadapi, dan juga solusinya selama konferensi
video Maret 2009 di Kalifornia, AS.
Maha Guru Ching Hai: Ada kondisi lain yang disebut pengasaman dimana
kurangnya jenis ikan tertentu telah menyebabkan keasaman yang lebih tinggi
pada lautan, yang kemudian mengurangi kapasitas lautan untuk menyerap CO2.
Lautan adalah ekosistem yang sangat rumit dimana setiap makhluk hidup
mempunyai fungsi yang unik. Jadi, hilangnya seekor ikan kecil untuk dimakan
oleh manusia menciptakan ketidak-seimbangan di lautan. Kenyataannya, kita
sudah melihat dampak ketidak-seimbangan ini pada hewan laut menyusui karena
lautan menjadi semakin hangat dan semakin asam, semakin banyak racun berada
di dalam air. Semua yang ditempatkan Tuhan di Bumi mempunyai tujuan. Kita
tidak boleh membunuh apapun. Kita tidak boleh memakan apapun kecuali pola
makan nabati.
Referensi:
http://news.nationalgeographic.com/news/2009/11/091118-oceans-carbon-sink-global-warming.html Berita TambahanGoogle Inggris membuat alat online yang memungkinkan setiap orang di dunia
melihat citra satelit untuk melaporkan dan memonitor pembabatan hutan dalam
upaya melindungi lingkungan serta mengurangi gas rumah kaca.
http://www.timesonline.co.uk/tol/news/environment/article6924113.eceDi India, burung pemigrasi gagal tiba di negara bagian Bhagalpur dan
Rajasthan pada musim dingin ini, menurut ilmuwan perubahan ini karena
habitat lahan basah mereka menghilang karena kekeringan akibat iklim.
http://www.naturalnews.com/027723_western_diet_body_fat.htmlDengan curah hujan tahunan yang menurun hingga 90 milimeter dalam 100 tahun
terakhir dan temperatur musim panas meningkat hingga empat derajat, para
ahli meramalkan bahwa Pulau Siprus, Mediterania, yang dulu berlimpah air dapat menjadi gurun pada akhir abad ini.
http://www.earthtimes.org/articles/show/299049,climate-change-brings-drought-to-eastern-mediterranean--feature.html