Para pemimpin berkumpul di Denmark untuk konferensi perubahan iklim yang bersejarah
KTT Kopenhagen yang sangat ditunggu-tunggu dimulai pada hari Senin, 7
Desember. Pertemuan tersebut merupakan titik puncak negosiasi bertahun-tahun
untuk menciptakan pengganti Protokol Kyoto, dimana 192 negara di planet ini
diminta untuk mencapai kesepakatan yang mengikat secara hukum yang akan
menurunkan emisi secara cepat dan efisien untuk menyelamatkan dunia.
Koresponden Supreme Master Television melaporkan dari Kopenhagen.
Koresponden di Denmark (L): Konferensi tahun ini diperkirakan menjadi
salah satu yang terpenting dalam sejarah, suatu titik balik dimana keputusan
kuat akan dibuat untuk mencegah perubahan iklim yang tak terkendali.
Yvo de Boer – Sekretaris Eksekutif, Konvensi Kerangka Kerja Urusan
Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa Bangsa (UNFCCC) (L): Saya percaya
negosiator kini memiliki sinyal yang terjelas dari para pemimpin dunia untuk
membuat satu set proposal yang solid untuk menerapkan tindakan cepat.
Koresponden (L): Para ilmuwan dari seluruh dunia telah memperingatkan
bahwa Bumi sedang mendekati titik kritis yang berbahaya.
Dr. Rajendra Pachauri – Ketua Panel Antarpemerintah Urusan Perubahan
Iklim PBB (L): Ada pilihan-pilihan adaptasi yang dapat dilakukan dan
dapat diterapkan dalam beberapa sektor dengan biaya rendah dengan biaya
manfaat yang tinggi.
Koresponden (L): Diharapkan bahwa para negosiator dan pemimpin dunia yang
berkumpul di ibu kota Denmark akan memberikan keputusan yang kuat dan
terpadu.
Connie Hedegaard – Menteri untuk Konferensi Perubahan Iklim PBB untuk
Denmark di Kopenhagen (P): Jadi, Ibu dan Bapak mari selesaikan hal ini.
Waktunya telah tiba untuk menetapkan tujuan yang benar demi dunia kita
sementara kita masih bisa.
Koresponden (L): Ini adalah Supreme Master Television yang melaporkan dari
Konferensi Para Pihak ke-15 di sini di Kopenhagen, Denmark.
PEMBICARA: Selain upaya dari pemerintah dan penduduk sipil, 55 koran dari 45
negara bertindak sama dengan menerbitkan tajuk rencana yang menyerukan
seluruh pemimpin dunia untuk mengambil tindakan dalam menentukan arah atau
nasib kehidupan di Bumi.
Dukungan dan salut penuh dari kami, para pengambil keputusan terkemuka, para
peserta, dan semua lainnya yang terlibat, atas keteguhan dan keberanian Anda
yang baik. Kami mendoakan hasil solusi yang paling efektif dan praktis,
termasuk sebuah kebijakan pola makan vegan yang penting dan dapat
mendinginkan planet. Terberkatilah upaya bijak bersama yang dibuat dalam
periode yang genting ini.
Sebagai persiapan atas KTT kunci ini, Maha Guru Ching Hai dengan tegas telah
mendesak para pemimpin dunia untuk mengambil upaya yang cepat dan perlu
untuk mengatasi emisi ternak seperti dalam konferensi video Agustus 2009 ini
bersama tokoh terkemuka dan masyarakat di Thailand.
Maha Guru Ching Hai: Saya berharap pemerintah akan membuatnya menjadi
hukum untuk melarang pembunuhan hewan, melarang segala peternakan hewan.
Jika mereka benar-benar pemimpin yang bersumpah untuk melindungi rakyat
mereka dan mengembangkan negara mereka dalam berbagai aspek, maka ini adalah
langkah pertama yang harus kita lakukan. Hentikan industri daging, hentikan
industri ikan, hentikan industri susu, maka planet kita akan menjadi seperti
semula dan bahkan lebih baik.
Hanya ada 2 cara untuk melakukan segala hal di dunia kita – cara yang benar
dan cara yang tidak benar. Dan sekarang ini, untuk menyelamatkan planet ini,
hanya ada satu cara untuk menghentikan penyebabnya – yaitu industri hewan,
dengan segala cara, dalam segala aspek. Kita harus lakukan itu. Sebarkan
informasi, dorong setiap orang, informasikan setiap orang untuk menjadi
vegan.
Referensi:
http://www.guardian.co.uk/commentisfree/2009/dec/06/copenhagen-editorial http://www.guardian.co.uk/environment/blog/2009/dec/04/copenhagen-climate-change-conference-liveblogAS dan Meksiko bekerja sama untuk melestarikan populasi bison dan padang rumput
Sebagai bagian dari kerja sama program lingkungan, Amerika Serikat telah
menyumbangkan 23 bison ke Meksiko. Berasal dari Taman Nasional Wind Cave di
Dakota Selatan, hewan-hewan itu akan menambah populasi mereka di Cagar
Ekologi El Uno seluas 46.000 ekar di Meksiko utara, dimana mereka juga akan
membantu dalam memulihkan rumput serta spesies padang rumput.
Menteri Lingkungan Meksiko Juan Elvira Quesada berkata bahwa tujuan
pemulihan bison dan spesies lain melalui langkah pelestarian termasuk
mengizinkan hewan untuk bermigrasi dengan bebas melewati perbatasan AS-Meksiko.
Menteri Quesada, Meksiko, dan Amerika Serikat, kami senang mendengar upaya
peduli Bumi Anda bersama-sama. Semoga rakyat kedua negara Anda makmur dan
berkelanjutan dalam keharmonisan dengan alam.
Referensi:
http://www.statesman.com/news/content/news/stories/world/2009/11/28/1128mexbison.html http://www.laht.com/article.asp?ArticleId=348172&CategoryId=14091 Peternakan mempengaruhi kelaparan global
Dengan jumlah orang yang menghadapi kelaparan di dunia telah naik hingga
lebih dari satu miliar untuk pertama kalinya dalam sejarah, Masyarakat
Humanis Amerika Serikat (HSUS) mengeluarkan laporan yang menyerukan
pengurangan ketergantungan terhadap industri peternakan dan memberi dukungan
lebih besar bagi makanan nabati untuk menyediakan gizi bagi lebih banyak
orang.
Laporan itu menunjukkan bahwa dengan lebih dari 80% kacang kedelai dan 50%
dari jagung diberikan untuk ternak, diperkirakan konsumsi produk hewani akan
berlipat dua pada tahun 2050 dan itu berarti hewan ternak akan segera
berkompetisi dengan manusia untuk makanan.
Lebih buruk lagi, produksi ternak adalah faktor utama dalam pemanasan
global, yang jika diteruskan hanya akan memperberat masalah seperti
kekeringan dan badai ekstrem yang telah mengancam ketahanan pangan di dunia.
Penghargaan kami, Masyarakat Humanis Amerika Serikat atas pengingat
bijaksana ini bahwa kelaparan dunia dapat dikurangi dengan memilih makanan
nabati. Semoga penelitian seperti itu membimbing kita untuk mengadopsi gaya
hidup yang mengoptimalkan suplai pangan bagi semua.
Dalam dedikasinya untuk menjamin kesejahteraan umat manusia, Maha Guru Ching
Hai sering memperingatkan peranan utama industri ternak dalam kelaparan
dunia, seperti konferensi video Januari 2009 di Mongolia.
Maha Guru Ching Hai: Sebenarnya, kita tidak perlu khawatir tentang
makanan karena kita memilikinya berlimpah di planet kita. Hanya saja kita
harus bijak dalam menggunakannya. Daripada memberi makan hewan, kita gunakan
untuk memberi makan manusia dan itu akan baik. Kita harus mengingatkan semua
orang untuk menjadi veg, untuk memohon rahmat Tuhan, dan kita akan
dilindungi dengan lebih baik.
Penyelidikan menunjukkan bahwa jika padi-padian sekarang yang dikirimkan ke
peternakan untuk pakan hewan kita gunakan untuk makanan manusia, semua
kelaparan di dunia akan hilang dan kondisi pemanasan global karena pola
makan vegan akan menghasilkan kondisi membaik. Jadi, kita bahkan memiliki
lebih banyak makanan daripada sekarang jika kita beralih ke pola makan
vegan.
Referensi:
http://www.humanesociety.org/assets/pdfs/farm/hsus-the-impact-of-industrialized-animal-agriculture-on-world-hunger.pdfhttp://www.evana.org/index.php?id=50669&lang=en http://www.humanesociety.org/news/publications/whitepapers/farm_animal_welfare.htmlBerita TambahanHutan bakau terluas di dunia yang merentang dari India hingga Bangladesh,
dengan keragaman flora dan faunanya yang luar biasa, terancam bahaya
kenaikan temperatur air yang naik 8 kali dari angka rata-rata pemanasan
global.
http://www.thaindian.com/newsportal/enviornment/sundarbans-water-warming-eight-times-faster-than-global-average_100282399.html Riset yang dilakukan di King’s College London di Inggris menyatakan bahwa
salah satu ancaman kesehatan yang meningkat akibat perubahan iklim adalah
penyakit mental yang bertambah.
http://www.sciencedaily.com/releases/2009/12/091203101424.htmMenyatakan bahwa dunia hanya memiliki lima tahun untuk mencegah efek iklim
yang membawa bencana, Kepala Ilmuwan Australia, Profesor Penny Sackett,
mendorong semua penduduk untuk mengurangi jejak karbon mereka.
http://www.heraldsun.com.au/news/national/weve-got-5-years-to-save-world-says-australias-chief-scientist-professor-penny-sackett/story-e6frf7l6-1225806754392