Permaforst yang mencair melepaskan dinitrogen oksida.
Penelitian baru-baru ini oleh ilmuwan di Universitas Kopenhagen di Denmark
telah menemukan bahwa gas rumah kaca dinitrogen oksida dilepaskan dari
permafrost yang mencair di Belahan Bumi Utara.
Diidentifikasi sebagai gas rumah kaca ketiga yang paling dominan oleh
Perserikatan Bangsa Bangsa setelah karbon dioksida dan metana, dinitrogen
oksida 310 kali lebih panas daripada karbon dioksida dan pelepasannya ke
atmosfer menciptakan lingkaran umpan balik yang mempercepat pemanasan
global.
Dulu, para ilmuwan telah berpikir bahwa pencairan permafrost tidak
melepaskan dinitrogen oksida dalam jumlah yang besar, tapi penelitian paling
baru yang dilakukan pada sampel inti Greenland mengindikasikan bahwa saat
tanah jenuh dengan air karena pencairan es, produksi dinitrogen oksida
meningkat hingga 20 kali dari level alaminya, dengan yang ketiga memasuki
atmosfer.
Maha Guru Ching Hai sering menyampaikan kepeduliannya tentang pencairan
permafrost Arktik, juga mendorong tindakan untuk mengeremnya, seperti pada
konferensi video Juli 2008 bersama anggota Asosiasi kami di AS.
Maha Guru Ching Hai: Dan kalian tahu, jika tidak dingin maka semua
permafrost yang merupakan lapisan tanah es yang keras juga akan mencair,
lalu gas yang berada di permafrost itu akan dilepaskan.
Jadi, itu tergantung pada berapa banyak orang yang ikut bergabung untuk
bervegetarian. Makin banyak orang yang bervegetarian, makin sedikit
pembunuhan hewan, makin banyak waktu yang kita miliki untuk menyelamatkan
planet ini dan kehidupan di planet ini. Jadi, tiap orang harus bergabung
dalam diet vegetarian, dan menghentikan pembunuhan, berhenti mencelakai
orang lain dan juga hewan-hewan, menghemat energi dengan jalan apa pun yang
mungkin dan bertindak ‘hijau’ sebisa mungkin. Dengan begitu kita masih bisa
menyelamatkan planet ini.
Referensi:
http://abcnews.go.com/Technology/wireStory?id=10290840http://www.triplepundit.com/2010/04/nitrous-oxides-global-warming-impact-no-laughing-matter/Berita TambahanSelama Forum Boao untuk Asia, Perdana Menteri Denmark Lars Loekke Rasmussen
bertemu dengan Wakil Presiden China Xi Jinping, dimana kedua pemimpin
berjanji untuk meneruskan kerja sama dalam mengatasi perubahan iklim.
http://news.xinhuanet.com/english2010/china/2010-04/10/c_13245521.htmPara peneliti Swedia menemukan bahwa ikan yang berenang dalam air limbah
olahan yang mengandung residu obat hormon manusia tingkat tinggi
mengakibatkan mereka tidak bisa hasilkan keturunan.
http://www.upi.com/Science_News/2010/04/12/Medicine-residues-can-threaten-fish/UPI-58211271091296/Dengan kenaikan temperatur yang menyebabkan peningkatan sensitivitas
terhadap bahan kimia yang berbahaya, penelitian yang dilakukan oleh Program
Lingkungan PBB mengevaluasi lebih jauh dampak perubahan iklim terhadap efek
Polutan Organik Persisten (POP).
http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=34068&Cr=climate+change&Cr1=http://chm.pops.int/Convention/tabid/54/language/en-US/Default.aspx#convtexthttp://www.unep.org/Experts/default.asp?page=profiles&l=en&expertID=116Setelah perbincangan COP16 di Bonn, Jerman, sekitar 175 negara setuju untuk
mengadakan pertemuan seminggu sebanyak dua kali lagi untuk persiapan bagi
konferensi perubahan iklim Meksiko pada bulan November.
http://www.alertnet.org/thenews/newsdesk/LDE63A0MR.htm