Gas rumah kaca yang berumur pendek memanaskan Bumi.
Saat upaya iklim pemerintah berlanjut dengan fokus mengurangi karbon
dioksida sebagai gas rumah kaca utama, saat ini semakin banyak ilmuwan dan
pemimpin yang mulai meminta perhatian terhadap gas lain yang memanasakan
iklim yang masa pemanasannya jauh lebih pendek dibandingkan CO2.
Di antaranya metana, gas rumah kaca penting yang terutama dihasilkan oleh
industri peternakan yang dampaknya mengkhawatirkan dalam sekitar sepuluh
tahun, gas lain memiliki intensitas pemanasan yang berpengaruh yang mirip
yang bisa segera ditangani.
Dr. Andreas Stohl dari Institut Penelitian Udara Norwegia menjelaskan.
Andreas Stohl: Pemanas iklim berumur pendek adalah gas apapun yang
berumur lebih pendek antara 10, 15 tahun, dimulai dari metana, yang memiliki
jangka waktu sekitar 10 tahun. Yang berarti, jika mengurangi emisi zat-zat
itu, maka konsentrasi di atmosfer akan hampir segera berkurang. Dan itu
berarti dampak iklim juga akan berkurang hampir segera, yang tak akan
terjadi dengan CO2.
Supreme Master TV: Salah satu aerosol yang bertindak sebagai
pendorong iklim berumur pendek adalah karbon hitam, atau jelaga. Jelaga
dikeluarkan melalui pembakaran yang tidak sempurna dari bahan-bahan seperti
bahan bakar, ladang, atau hutan. Partikel hitam muatan-udara menyerap
radiasi matahari baik saat masih di atmosfer dan setelah tersimpan dalam
salju atau es, mengakibatkan pemanasan regional.
Andreas Stohl: Karbon hitam menggelapkan permukaan salju lalu salju
menyerap lebih banyak radiasi matahari, dan itu berarti saljunya mungkin
mencair lebih cepat di musim semi. Dan jika itu adalah gletser, maka dia
bisa menyebabkan pencairan tambahan.
Supreme Master TV: Maha Guru Ching Hai telah sering kali mendorong
tindakan paling efektif dalam menghentikan perubahan iklim seperti pada
wawancara Jurnal Anjing Irlandia yang diterbitkan tanggal 16 Desember 2009.
Maha Guru Ching Hai: Metana penyebab pemanasan yang kuat pengaruhnya
lebih besar daripada perkiraan sebelumnya. Kabar baiknya adalah metana
menghilang dari atmosfer kurang lebih dalam 12 tahun, sedangkan karbon
dioksida memerlukan ribuan tahun untuk menghilang. Jadi, jika kita ingin
membuat perbedaan yang cepat, efektif sekarang, kita harus menghentikan
produksi metana dari sumbernya yang terbesar: yakni, industri peternakan.
Sektor peternakan adalah pendorong teratas di balik pengrusakan hutan hujan.
Pembakaran hutan untuk membuat ladang gembala dan juga sumber utama dari
karbon hitam, yaitu jelaga, partikel yang mampu menjerat panas 2.000 kali
lebih besar daripada CO2. Partikel super panas berakhir di tutupan es dunia
dan mempercepat pencairan mereka.
Saya berdoa agar pemimpin dunia akan mengambil tindakan cepat untuk melarang
produksi daging yang merusak, dan sebagai gantinya, menggunakan subsidi
untuk pertanian vegan organik yang membantu menyerap emisi. Maka, kita bisa
mendapatkan efek seketika terhadap perubahan iklim dan mempunyai lebih
banyak waktu untuk mengembangkan dan menyempurnakan teknologi hijau kita
untuk mengatasi CO2.
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Accumulation_of_Black_Carbon_Toward_The_Base_Of_The_Himalayas.OGG
http://www.arcticpeoples.org/news/item/218-black-carbon-a-short-lived-climate-forcing-agent
http://www.norway-osce.org/news/Latest-news/Arctic_Council_rec
Pelarangan perburuan ikan paus diteruskan pada rapat IWC.
KTT tahunan 5 hari Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional (IWC) yang
diadakan di Agadir, Maroko pekan lalu mengumpulkan 88 anggota dengan
prioritas membahas apakah akan meneruskan kesepakatan lama yang melarang
penangkapan ikan paus komersial. Banyak anggota menyatakan keberatan karena
proposal untuk mencabut larangan itu tidak cukup melindungi mamalia lautan
tersebut.
Ketua anggota delegasi Jerman Gert Lindemann berkata, “Dokumen itu... tidak
bisa kami terima. Penangkapan ikan paus... harus dikurangi lebih banyak
daripada yang direncanakan, dan perburuan komersial harus diakhiri sama
sekali.”
Sama halnya, pernyataan dari Amerika Serikat berbunyi: “Pertama dan yang
terpenting, AS terus mendukung kesepakatan larangan perburuan paus komersial.
Kami menentang dengan keras pembunuhan ikan paus secafra ilmiah... itu tidak
perlu dilakukan untuk pelestarian dan pengelolaan ikan paus modern.”
Negara lain seperti Australia, Prancis, Jerman, Inggris, dan banyak negara
Amerika Latin ikut mendukung diteruskannya larangan itu, demikian juga para
warga, ilmuwan dan para pemimpin lain di seluruh dunia.
Semoga kita semua terus mengupayakan pelestarian seperti ini agar mamalia
laut yang penuh kasih ini bisa berkembang sekali lagi di dalam lautan biru
rumah mereka.
http://www.earthtimes.org/articles/news/330988,hunt-ban-summary.htmlhttp://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5iPUjGuZokfP3tyEKCC8pXzfvgnVghttp://www.huffingtonpost.com/philip-radford/obama-administration-keep_b_623866.htmlhttp://www.earthtimes.org/articles/news/330470,corruption-allegations-summary.htmlBerita Tambahan Dengan 99 persen bendungan di negara bagian India utara, Rajasthan telah
mengering karena tidak cukup curah hujan selama beberapa tahun lalu, situasi
di ibukota Jaipur itu diperkirakan akan memburuk dengan ramalan Bendungan
Bisalpur akan segera mengering.
http://timesofindia.indiatimes.com/city/jaipur/Water-crisis-Bisalpur-to-run-dry-by-July-10/articleshow/6084597.cmshttp://sify.com/news/empty-dams-cause-water-scarcity-in-jaipur-news-national-kgbqkgeiahb.html Penemu AS Mike Strizki, Brad Carlson, dan David Squires mengembangkan
“Hydra”, sistem pemurni air bertenaga surya yang melenyapkan virus dan
bakteri dan bisa hasilkan 20.000 galon air yang difilter setiap hari bagi
orang yang membutuhkan.
http://www.philly.com/philly/news/local/20100623_Inventors_say_Hydra_offers_clean_water__hope_for_villages.htmlhttp://www.hopewellproject.org/pages/event.html Pemerintah Bangladesh membagikan bola lampu neon untuk membantu menghemat
listrik, dengan penghematan daya diperkirakan hingga 500 Megawatt sehari.
http://www.iol.co.za/index.php?set_id=1&click_id=31&art_id=nw20100620085154239C904089http://nation.ittefaq.com/issues/2010/06/19/news0469.htm http://www.alertnet.org/thenews/newsdesk/SGE65I00N.htm