Kerugian dari hilangnya keragaman hayati
Suatu kajian dua tahun oleh perusahaan akuntansi PriceWaterhouseCoopers,
yang ditugaskan oleh Program Lingkungan PBB (UNEP) berjudul "Ekonomi Sistem
Lingkungan dan Keragaman Hayati" (TEEB) menilai dampak ekonomi dari
praktik-praktik bisnis merusak lingkungan yang melumpuhkan dan mencegah
flora dan fauna, memberikan pelayanan ekosistem.
Laporan ini menarik perhatian pada kerugian miliaran dolar yang sebagian
besar diabaikan akibat aktivitas yang menyebabkan pencemaran air, gundulnya
hutan, terkurasnya ikan, dan hilangnya lahan karena erosi tanah dan
kekeringan.
Perkiraan kerugian tahunan terhadap ekonomi dunia di tahun 2008 untuk
praktik demikian adalah antara US$2 triliun dan US$4,5 triliun, setara
dengan 7,5% dari pendapatan global.
Penemuan-penemuan ini sungguh kritis saat ini karena pemanasan global akibat
ulah manusia terus memicu kemerosotan cepat dari keragaman hayati global.
Dr. Heather MacKay dari Konvensi Ramsar, perjanjian konservasi lahan basah
internasional, berbicara kepada Supreme Master Television tentang gawatnya
situasi ini.
Dr. Heather MacKay, Ketua Panel Sains dan Pengkajian Konvensi Ramsar (STRP):
Ini sudah sampai pada titik yang sangat serius. Kami sekarang melihat banyak
titik-titik kritis yang sangat penting sudah dicapai di dalam ekosistem.
Jadi kami sangat khawatir dan perlu mencoba dan membalik hal ini.
Supreme Master TV: Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan
Bangsa-Bangsa telah menyebut pemeliharaan ternak untuk produksi daging dan
susu ada di antara faktor-faktor utama penyebab hilangnya keragaman hayati.
Seperti yang disebutkan pada laporan FAO sebelumnya, “Memang sektor ternak
sangat mungkin adalah pemain utama dalam berkurangnya keragaman hayati,
karena ia adalah pendorong utama penggundulan hutan, serta salah satu
penggerak utama kemunduran kualitas tanah, polusi, perubahan iklim,
penangkapan ikan berlebihan, pengendapan daerah pantai dan mempermudah
serbuan spesies asing.”
Dr. Heather MacKay: Produksi ternak intensif memang benar-benar dapat
menghabiskan sumber daya secara berarti. Kita semua harus memeriksa pola
makan kita, makanan dan konsumsi kita, dari mana sumber air kita. Semua hal
itu akan menjadi penting. Kita perlu bekerja dalam tingkat pemerintahan
internasional, tingkat nasional dengan kebijakan dan undang-undang, tetapi
kita juga perlu aktif memulihkan ekosistim besar, memulihkan keragaman
hayati, melindunginya.
Supreme Master TV: Terima kasih, Dr. MacKay, PriceWaterhouseCoopers
dan UNEP yang telah menyoroti satu aspek lain dari keuntungan sangat besar
yang disediakan oleh tumbuhan dan hewan-hewan di lingkungan kita. Semoga
kita semua segera menjalankan pola makan nabati yang melestarikan keragaman
hayati demi ekonomi global serta semua kehidupan di Bumi.
Maha Guru Ching Hai sejak lama telah menekankan pentingnya untuk
melestarikan dan melindungi semua makhluk penghuni Bumi, seperti pada
konferensi video bulan Juli 2008 di Formosa (Taiwan).
Maha Guru Ching Hai: Jadi kita kehilangan banyak spesies yang
berharga ini, banyak dari kita yang hilang, karena mereka adalah kita. Dan
kita masih belum bangun juga. Kita seharusnya punya lebih banyak peraturan,
lebih banyak pedoman, untuk melindungi habitat alami. Di atas semuanya,
pencerahan adalah hal yang benar-benar diperlukan untuk memerintah. Itu yang
pertama. Dan pola makan vegan dengan motif yang benar, yang kedua, akan
menawarkan lebih banyak welas asih dan wawasan, juga akan membantu
melestarikan habitat alami yang berharga bagi satwa liar dan melindungi
sumber daya bagi manusia.
http://www.businessgreen.com/business-green/news/2266348/un-warns-biodiversity-loss http://www.bbc.co.uk/news/10587022http://gbo3.cbd.int/media/2721/gbo_en_web.pdfBangsa-bangsa yang paling rentan berusaha memimpin dalam pengurangan emisi.
Dalam sebuah pertemuan yang diadakan di Maladewa akhir pekan lalu dari enam
negara yang dianggap paling berisiko atas naiknya muka air laut, para
pemimpinnya menetapkan sasaran untuk mengurangi emisi secara berarti, bahkan
melangkah menuju karbon netral sebagai cara untuk menunjukkan komitmen untuk
menghadapi pemanasan global.
Negara-negara itu adalah Antigua dan Barbuda, Maladewa, Kepulauan Marshall,
Samoa, Ethiopia, dan Costa Rica, yang berharap agar komitmen mereka berperan
sebagai motivasi bagi negara-negara lain, terutama pada saat-saat menjelang
petemuan perubahan iklim tahun ini di Meksiko.
Presiden Maladewa Mohamed Nasheed berkata, “Ketika mereka yang paling
kekurangan mulai melakukan yang terbanyak, itu menunjukkan bahwa ambisi
setiap orang bisa dinaikkan.”
Pujian kami, Yang Mulia, para pemimpin pertemuan lain dan rakyat yang mulia
dari negara-negara Anda. Mari kita semua ikut melakukan langkah-langkah
berkelanjutan yang perlu untuk menjamin dunia hijau bagi diri kita sendiri
dan anak-anak kita.
http://www.france24.com/en/20100719-most-vulnerable-nations-pledge-climate-action http://www.presidencymaldives.gov.mv/4/?ref=1,5,4825Extra NewsNissan Leaf buatan Jepang adalah kendaraan listrik 100% yang berjalan-bersih
dengan jelajah sekitar 100 hingga 130 mil setiap kali baterainya diisi, dan
16.000 orang yang masuk dalam daftar tunggu menantikan mobil itu di akhir
tahun ini.
http://abclocal.go.com/kabc/story?section=news/car_tips&id=7563354 Pemerintah China melarang tas plastik dari Daerah Otonomi Tibet, menyarankan
agar menggantinya dengan kain untuk mengurangi polusi di wilayah yang
ekologinya rapuh itu.
http://www.thaindian.com/newsportal/enviornment/china-bans-plastic-bags-in-ecologically-fragile-tibet_100397017.html http://blogs.ft.com/beyond-brics/2010/07/16/china-steps-into-himalayan-void/ http://sify.com/news/china-bans-plastic-bags-in-ecologically-fragile-tibet-news-international-khqtOgdbdhj.htmlPara ilmuwan dari Indonesia melaporkan bahwa kerusakan cepat keragaman
hayati di negara tersebut, selain meminta korban jiwa satwa liar yang
berharga, juga mengambil bagian lain dari masa depan umat manusia dengan
hilangnya spesies yang tak tergantikan seperti tumbuhan hutan yang sejak
dahulu kala telah menyediakan dasar bagi obat-obatan yang menyelamatkan jiwa
manusia.
http://in.reuters.com/article/idINIndia-50265920100720 http://news.xinhuanet.com/english2010/world/2010-07/19/c_13403928.htmOrganisasi kesejahteraan hewan global prihatin tetang hewan global dan
perlakuan terhadap sesama penghuni Bumi kita di Calgary Stampede, Kanada,
yang diumumkan sebagai “rodeo terbesar dunia”, tempat kuda kelima tahun ini
yang baru saja tewas di dalam salah satu program acaranya.
http://ca.news.yahoo.com/s/capress/100715/national/rodeo_stampede_injuryhttp://www.vancouversun.com/sports/Nasty+weather+fifth+dead+horse+plague+Calgary+Stampede/3282106/story.html