Ahli paus memperingatkan masa depan mengerikan dari spesies ini.
Laporan yang disampaikan baru-baru ini oleh pertemuan tahunan Komisi
Penangkapan Paus Internasional mengungkap adanya kadar racun dan raksa yang
tinggi dalam sperma paus.
Penemuan ini adalah hasil dari penelitian lima tahun oleh peneliti di AS
serta grup perlindungan, Perserikatan Laut, dimana para ilmuwan menganalisa
contoh jaringan yang diperoleh tanpa membahayakan paus yang ditemukan di
seluruh lautan dunia, termasuk area yang sangat terpencil.
Mereka menemukan bahwa jaringan kulit paus mengandung level logam beracun
kadmium, aluminium, kromium, timah, perak, air raksa dan titanium yang
tertinggi yang pernah ditemukan di mamalia laut.
Para peneliti memperingati bahwa kesehatan di kehidupan laut dan manusia
karena memakan hasil laut dapat berada dalam risiko, khususnya karena organ
internal paus cenderung lebih terkontaminasi.
Terlebih lagi, lokasi dalam jaringan kontaminasi menunjukkan bahwa mereka
diambil ketika paus di daerah kutub, menyarankan bahwa logam berbahaya
menyebar jauh dari tempat mereka diemisikan.
Perhatian lebih besar adalah kenyataan bahwa ibu paus mewarisi racun kepada
bayinya, situasinya menjadi semakin merusak bagi generasi masa depan.
Ahli biologi Amerika dan pendiri Perserikatan Lautan Dr. Roger Payne
menyatakan, “Seluruh kehidupan laut dipenuhi dengan serangkaian kontaminan,
kebanyakan darinya dibuang oleh umat manusia... Saya tidak melihat masa
depan bagi spesies paus kecuali kepunahan. Ini bukan dalam jangkauan siapa
pun, juga bukan kuasa pemerintahan di manapun, dan saya rasa ini akan.”
Dr. Payne dan Perserikatan Lautan, kami berterima kasih atas pekerjaan Anda,
di luar kesedihan kami yang dalam saat mengetahui kerentanan tragis yang
dihadapi paus. Mari kita berjuang melindungi kelangsungan hidup dari
penghuni laut sesama kita dengan cepat mengadopsi gaya hidup selaras dengan
lingkungan dan semua makhluk di planet kita.
Selama konferensi video April 2009 di Korea Selatan, Maha Guru Ching Hai
seperti banyak kesempatan mengingatkan akan perlunya untuk lebih menghargai
ekosfer kita untuk melindungi kesejahteraan seluruh kehidupan di Bumi.
Maha Guru Ching Hai: Kita semua seharusnya ingat bahwa kita bersama-sama
menghuni rumah planet ini, air, udara, sumber daya, makanan, semua di alam,
hanya kita pakai bersama-sama. Kita seharusnya jangan punya rasa memiliki
alam.
Jadi, hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk burung dan semua hewan adalah
berhenti sengsarakan mereka, berhenti membunuh mereka, berhenti makan mereka,
berhenti merusak semua habitat kita. Berhenti merusak lingkungan kita.
Jadilah Vegan, bertindaklah hijau dan selamatkan planet mereka juga, planet
para hewan. Mereka memulihkan keseimbangan dari lautan dan hutan kita dan
melindungi sumber daya alam kita yang terbatas. Ini sungguh cara terbaik
untuk memulihkan lingkungan kita dan memastikan tingkat kedamaian tertinggi.
Terima kasih, pak, atas perhatian Anda. Solusinya begitu mudah –
Menjadi vegan – itu saja.
http://www.news.com.au/breaking-news/toxic-heavy-metals-threaten-whales/story-e6frfku0-1225884066648http://www.wesh.com/nationalnews/24023874/detail.htmlBerita TambahanEksekutif Program Lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNEP) Achim Steiner
menyatakan bahwa perkembangan energi berkelanjutan di tahun 2009 tidak
mempengaruhi penurunan ekonomi global secara luas, dengan Eropa dan Amerika
Serikat memperluas sektor hijau mereka sebagai gantinya.
http://www.cnn.com/2010/WORLD/americas/07/15/renewable.energy.un.report/index.htmlhttp://www.ecoinstitution.com/green-news/green-industry-strong-enough-to-resist-effect-of-economic-downturn/Laporan tahunan dibuat oleh hampir 100 ilmuwan dari 40 organisasi Inggris
yang menunjukkan percepatan perubahan iklim membuat ketidakstabilan
lingkungan laut regional, mengancam spesies air dingin dan menurunkan jumlah
burung laut baru yang lahir setiap tahun.
http://www.surfbirds.com/sbirdsnews/archives/2010/07/climate_change_4.htmlhttp://www.kuna.net.kw/NewsAgenciesPublicSite/ArticleDetails.aspx?Language=en&id=2100851Laporan “Hutan Bakau Atlas Dunia” oleh komisi Program Lingkungan PBB
serta Konservasi Alam menyatakan bahwa pohon di pantai ini melindungi badai
tapi sedang dirusak dalam rasio empat kali lebih cepat dari hutan lainnya,
dengan seperlimanya hilang sejak tahun 1980.
http://www.nature.org/pressroom/press/press4573.htmlPemerintah Inggris meluncurkan map iklim online interaktif, yang
menggambarkan seluruh penggunaan virtual program global Google Earth tentang
efek merusak dari pemanasan global di berbagai bagian dunia jika gas rumah
kaca dan temperatur terus meningkat.
http://www.telegraph.co.uk/earth/environment/climatechange/7891165/Interactive-climate-map-from-Google-shows-future-impact-of-climate-change.htmlhttp://news.cnet.com/8301-11128_3-20010652-54.html