Larangan ekspor biji-bijian Rusia akan mempengaruhi Mesir dan wilayah lainnya.Rekor gelombang panas baru-baru ini mengakibatkan kekeringan
lebih panjang dan kebakaran yang merusak 25% tanaman pangan Rusia yang
membuat pemerintah memutuskan untuk melarang ekspor tahun 2010 guna memastikan agar pasokan biji-bijian
cukup sehingga menyebabkan kesulitan di Timur Tengah dan Afrika Utara, tempat tujuan ekspor terbesar Rusia.
Banyak
dari negara ini, seperti Mesir, dimana 40% rakyatnya hidup dengan biaya
kurang dari $2 per hari, bergantung dari perbekalan roti bersubsidi
untuk menjaga perdamaian sosial.
Kehilangan gandum Rusia tahun ini tidak bisa dihindari dan akan
mengakibatkan naiknya harga biji-bijian, yang jelas akan menghasilkan dampak yang merugikan.
Mesir,
yang di tahun 2009 mengimpor sepertiga pasokan gandum luar negeri Rusia
dan tergantung kepada Rusia untuk 59% dari impor gandumnya, saat ini
memiliki cadangan biji-bijian selama empat bulan, dan telah
mengeluarkan pemintaan untuk memperoleh gandum dari negara lain.
Tetapi, pemerintah menyatakan telah memperkirakan biaya naiknya harga
biji-bijian hingga US$705 juta, yang akan menghalangi kemampuannya
untuk mulai mengurangi hutang.
Sementara
itu, dengan gelombang panas Rusia dikatakan yang paling ekstrem selama
seribu tahun oleh Pusat Meteorologi negara tersebut, Presiden Rusia
Dmitry Medvedev berkata kepada Majelis Keamanan negara itu bahwa
perubahan dalam pendekatan diperlukan untuk menghadapi dampak yang
semakin nyata dari pemanasan global.
Ia
berkata, “Terus terang, apa yang terjadi dengan iklim dunia pada saat
ini seharusnya mendorong kita semua (maksud saya para pemimpin dunia
dan ketua organisasi publik) untuk berupaya lebih keras dalam melawan
perubahan iklim global.”
Kami lega mengetahui
Mesir memiliki cukup cadangan untuk beberapa bulan mendatang, dan
berdoa bagi makanan yang mencukupi untuk semua yang membutuhkan.
Marilah kita semua bertindak untuk melestarikan pasokan biji-bijian
kita yang berharga dan menyetabilkan iklim dengan menjalankan gaya
hidup berkelanjutan seperti pola makan nabati.
Dalam
wawancara telepon pada bulan Juli 2008 bersama Bapak James Bean,
penyiar stasiun Radio Kebangkitan Spiritual di AS, Maha Guru Ching Hai
berbicara tentang kaitan antara pemanasan global, kerawanan pangan, dan
pilihan pola makan kita.
Maha Guru Ching Hai:
Jadi, pola makan daginglah yang benar-benar menyebabkan kekurangan
pangan. Biji-bijian yang kita jadikan makanan ternak saja cukup untuk 2
miliar orang. Dan itu bukan hanya tentang kekurangan pangan; itu
menimbulkan perang, karena saat orang merasa lapar, gelisah akan
pangan, dan kelaparan di mana-mana, mereka bisa melakukan apa saja. Dan
itu sebabnya terjadi perang. Jadi, saya kira pola makan vegetarian
benar-benar perlu agar kita bisa bertahan hidup.
http://www.zawya.com/story.cfm/sidZAWYA20100814044448/Wheat%20worrieshttp://www.dw-world.de/dw/article/0,,5912105,00.html Berita TambahanDengan sekitar 16.000 pengunjung setiap hari, Festival Øya 2010 di
Oslo, Norwegia, baru-baru ini mendapat 4 penghargaan lingkungan atas
pendekatannya yang berkelanjutan, seperti menyediakan pos daur ulang,
menghindari generator yang menimbulkan polusi, mengoperasikan mobil
tenaga hidrogen dan listrik untuk berkeliling di lokasi.
http://www.bbc.co.uk/news/world-us-canada-10973732http://www.bbc.co.uk/news/world-europe-10964307http://oyafestivalen.com/ Yang Mulia Dalai Lama menyerukan upaya internasional yang intensif
untuk melindungi ekosfer dari dampak pemanasan global, mengungkapkan
keprihatinannya atas ketidakseimbangan yang dicerminkan oleh bencana
banjir baru-baru ini di Pakistan, China, dan India serta bencana
kebakaran di Rusia.
http://www.france24.com/en/20100814-dalai-lama-sounds-alarm-over-global-warming-amid-floodshttp://sify.com/news/dalai-lama-concerned-about-global-warming-in-cloudburst-hit-leh-news-national-kimqOchbheg.html