Lembaga perubahan iklim Perserikatan Bangsa Bangsa menyimpulkan pertemuannya. Organisasi pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian, Panel Antarpemerintah Urusan Perubahan Iklim (IPCC) menyimpulkan pada sidang pleno ke-32. Koresponden Supreme Master Television berada di lokasi untuk bicara dengan delegasi ilmuwan.
Koresponden Korea Selatan: Kita di sini di Korea Selatan di kota pelabuhan Busan dimana Rapat Umum ke-32 dari Panel Antarpemerintah Urusan Perubahan Iklim (IPCC) baru saja berakhir. Pertemuan empat hari dihadiri oleh 400 partisipan termasuk pejabat pemerintah, ahli iklim dan anggota grup non-pemerintah dari 194 negara. Ada serangkaian diskusi tentang cara untuk menanggapi daruratnya krisis iklim ketika grup ahli, dan saran-sarannya untuk membantu pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim.
Nicolas Beriot - Menteri Ekologi Prancis, ketua delegasi Prancis untuk IPCC: Kita melihat perubahan dalam temperatur, kita melihat kenaikan level air laut tiap tahun, dan kita melihat perubahan dalam pola curah hujan. Di beberapa negara telah mengalami efek yang kuat dan penduduk merasakan dampaknya.
Khalid Elfadli - Pusat Meteorologi Nasional Libya: Bencana alam, sekarang jadi jelas, berulang-ulang dan frekuensinya dari bencana itu seperti banjir, kekeringan, gelombang panas, berulang semakin sering dan lebih banyak dari sebelumnya Jadi, ini bukti yang jelas.
Supreme Master TV: Peran IPCC dalam konferensi mendatang dari Konvensi Kerangka Kerja tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa Bangsa juga didiskusikan.
Natallia Dankova - Delegasi Belarus untuk IPCC: Sekarang ketika kita menuju kepada COP 16, sangatlah penting untuk keputusan yang benar.
Dr. Jean-Pascal van Ypersele - Wakil ketua IPCC: Jadi, apa yang akan dilakukan IPCC di Meksiko di bulan Desember sekali lagi untuk mengingatkan bahwa perubahan iklim dan pemanasan global ada pada jalannya, yang sebagian besar diakibatkan oleh emisi yang dihubungkan oleh aktivitas manusia, yang dampaknya akan sangat penting dalam skala planet jika kita terus tidak melakukan usaha besar untuk melindungi iklim, dan bahwa solusi ada di tangan, bahwa mungkin mengurangi emisi gas rumah kaca, CO2, metana, dinitrogen oksida, dan bahwa itu tidaklah sulit dan tidak terlalu mahal.
Supreme Master TV: Supreme Master Television bertanya kepada delegasi IPCC untuk berbagi pandangannya tentang solusi perubahan iklim dari menghilangkan produksi peternakan.
Dr. Jose Romero - Kantor Federal Swiss untuk Lingkungan: Ya, itu telah diketahui bahwa produksi daging jelas menghasilkan lebih banyak emisi daripada jika kita mempertimbangkan keseimbangan dari protein atau nutrisi lain dari vegetarian murni.
Dr. Jean-Pascal van Ypersele - Wakil Ketua IPCC: Ada berbagai solusi yang disebutkan dalam laporan IPPC. Jika kita mengonsumsi lebih sedikit makanan hewani, kita akan mengurangi emisi gas metana yang dihubungkan dengan konsumsi mereka.
Koresponden: Berikut laporan dari Supreme Master Television di Busan, Korea Selatan.
Supreme Master TV: Kami salut kepada Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim dan pejabat dan delegasi pemerintah lainnya yang bekerja untuk memajukan penelitian dan solusi dari perubahan iklim. Kita berdoa agar pemimpin akan ikut menyarankan ukuran mitigasi efektif, yang merupakan paling sukses yang akan dibalik dengan produksi makanan dan pola makan vegan organik yang rendah karbon.
Maha Guru Ching Hai telah sering kali menyerukan kepada pemimpin pemerintah dan penduduknya untuk bertindak darurat dalam menghentikan bencana pemanasan global yang bertambah, seperti pada konferensi video September 2009 di Korea Selatan.
Maha Guru Ching Hai: Saya mendorong para pemimpin pemerintah, karena waktu kita hampir habis, kita harus bertindak sekarang. Mohon jelaskan kepada sesama warga Anda tentang kebenaran yang penting ini dan beritahukan bahwa kita harus bekerja sama untuk menjadi konsumen non-hewani. Kita punya waktu singkat untuk menyelamatkan planet kita. Kita memiliki planet indah yang perlu diselamatkan. Kita memiliki harta berharga yang luar biasa - yaitu anak-anak kita - untuk diselamatkan. Pemerintah dan orang-orang tidak akan mendapat kerugian apapun dengan menjadi vegan. Demi lingkungan, ketiadaan peternakan akan mengurangi polusi jauh lebih banyak dan mengurangi penyiaan air dan sumber makanan. Bagi penduduk, ada alternatif produk yang bergizi sempurna dan lezat untuk menggantikan produk hewani sekarang ini. Dan Pola makan vegan juga yang terbaik bagi anak kita.
http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5i1j1z_5o4roy34uapi-A8upA3a-A?docId=CNG.76902a82be91436529cd6c2c1ccbb7f5.cc1
SELAMATKAN BUMI...
Badan Lingkungan Eropa (EEA) mengumumkan bahwa 15 negara Uni Eropa menandatangani Protokol Kyoto 1997 untuk bersama-sama mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) mereka di tahun 2008 dan 2009 dengan 250 juta ton, membuat mereka berada di jalur mencapai sasaran emisi Kyoto.
http://www.france24.com/en/20101013-eu-surpass-kyoto-emissions-target-agency
http://www.euractiv.com/en/climate-environment/eu-set-overshoot-its-kyoto-emission-targets-news-498779
SELAMATKAN BUMI...
Pada Forum Pembangunan Afrika ketujuh yang diskusikan perubahan iklim, Presiden Ethiopia Girma Wolde-Giorgis mendorong para pemimpin Afrika ke arah tindakan untuk mengatasi pemanasan global di seluruh benua itu.
http://news.yahoo.com/s/afp/20101013/wl_africa_afp/ethiopiaafricaenvironmentwarming
http://green.yahoo.com/news/afp/20101013/wl_africa_afp/ethiopiaafricaenvironmentwarming.html
SELAMATKAN BUMI...
Suatu kajian dari Institut Riset Beras Internasional di Filipina mengungkapkan bahwa efek pemanasan global seperti temperatur malam hari yang lebih panas dan perubahan sifat tanah telah mengakibatkan penurunan 15% dari hasil panen beras unggul sebelumnya.
http://www.pia.gov.ph/?m=12&r=&y=&mo=&fi=p101008.htm&no=41
http://www.earthtimes.org/articles/news/347718,miracle-rice-institute-says.html
SELAMATKAN BUMI...
Korea Selatan umumkan rencana lima tahun untuk perkembangan energi alternatif, yang termasuk membangun ladang angin lepas pantai di Laut Kuning dan penciptaan 110.000 pekerjaan, dengan ekspor energi berkelanjutan senilai US$36,2 miliar diharapkan di tahun 2015.
http://www.france24.com/en/20101013-skorea-unveils-huge-clean-energy-investment-plan
http://www.businessgreen.com/business-green/news/2271508/south-korea-kicks-32bn-low