Sebuah kajian oleh para peneliti AS baru-baru ini diterbitkan dalam Catatan Akademi Sains Nasional melaporkan bahwa 18% lebih banyak air tawar memasuki lautan dunia pada tahun 2006 dari sungai-sungai dan pencairan lembaran es kutub dibandingkan tahun 1994.

Dr. Jay Famiglietti, kepala ilmuwan dari Universitas California Irvine, menyebutkan bahwa gas rumah kaca mendorong kenaikan temperatur, yang pada gilirannya mempercepat siklus penguapan dan hujan global. Selain kenaikan permukaan laut, dia menyatakan bahwa efek itu adalah konfirmasi dari ramalan sebelumnya oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim: badai yang disertai hujan mengalami peningkatan di area-area tropis, sementara jutaan orang yang tinggal di wilayah semi-gersang menghadapi kekeringan yang meningkat.

Kajian itu, yang masih berlanjut, tidak berdasarkan pemodelan komputer tetapi dari analisis data satelit lebih dari satu dekade untuk melacak total volume air yang mengalir dari benua ke dalam lautan.

Terima kasih tulus kami, Dr. Famiglietti dan kolega, atas upaya detail Anda untuk mengukur perubahan iklim dan efeknya terhadap semua kehidupan. Semoga kia mengindahkan pengamatan faktual seperti ini dan bertindak selagi masih ada waktu untuk memperbarui keseimbangan yang lebih harmonis dengan alam.

Pada konferensi video Maret 2009 di Meksiko, Maha Guru Ching Hai menyampaikan keprihatinannya terhadap umat manusia seperti pada kesempatan sebelumnya dalam menyikapi aspek kenaikan temperatur yang menjangkau luas di planet ini.

http://www.physorg.com/news205425928.html
http://www.msnbc.msn.com/id/39508745/ns/us_news-environment

SELAMATKAN BUMI...
Ketua Menteri India Ashok Chavan meresmikan Samudra Prahari, kapal pertama dari tiga kapal yang ditugaskan di perairan pelabuhan Mumbai atas upaya-upaya ramah lingkungan seperti pembersihan cepat tumpahan minyak, memperkecil kerusakan satwa liar dan lingkungan.

http://timesofindia.indiatimes.com/city/mumbai/First-anti-pollution-ship-hits-the-sea/articleshow/6721194.cms
http://timesofindia.indiatimes.com/city/mumbai/First-anti-pollution-ship-hits-the-sea/articleshow/6721194.cms#ixzz11wtBmtkY

SELAMATKAN BUMI...
Para periset memperingatkan bahwa tiga spesies katak yang baru saja ditemukan di Pegunungan Eastern Arc Tanzania yang kaya keragaman hayatinya berada dalam risiko kehilangan habitat karena penebangan hutan.

http://news.mongabay.com/2010/0920-hance_newfrogs.html
http://www.wavuti.com/4/post/2010/10/three-new-forest-frogs-discovered-in-tanzania.html#axzz12vCB7vVp

SELAMATKAN BUMI...
Laporan bersama oleh Akademi Sains Pertanian China dan organisasi-organisasi lain menemukan bahwa gletser di China sedang menyusut dengan kemungkinan hilang 25% pada tahun 2050 karena perubahan iklim, dengan gletser lautan berkurang hingga lebih dari 50% karena aliran udara basah.

http://economictimes.indiatimes.com/environment/global-warming/Chinas-glaciers-may-shrink-27-percent-by-2050-Report/articleshow/6720116.cms
http://www.countercurrents.org/chowdhury101010.htm
http://www.tradingmarkets.com/news/stock-alert/xhua_xinhua-china-news-digest-at-16-00-gmt-oct-8-1219221.html

SELAMATKAN BUMI...
Sebagai bagian dari persetujuan dengan Norwegia yang akan memberi bantuan US$1 miliar dan juga rencana nasional untuk mengurangi gas rumah kaca, Indonesia menjanjikan penundaan dua tahun pemberian izin baru untuk membersihkan lahan melalui perusakan hutan utama dan lahan basahnya.

http://www.thejakartapost.com/news/2010/10/19/forest-conversion-halt-begin-next-year.html
http://climate-l.org/news/indonesia-places-moratorium-on-forest-and-peatland-conversion