Kebijaksanaan untuk kembali ke kehidupan yang lebih baik dan lebih sederhana.
Pada konferensi pers hari Minggu, 18 Desember, selama keberadaannya di Cancun, Meksiko, Maha Guru Ching Hai mendorong para wartawan surat kabar, radio, dan televisi dari lebih dari 10 kelompok media menuju upaya lebih besar untuk menginformasikan publik akan situasi mendesak perubahan iklim. Dalam mengidentifikasi industri peternakan sebagai penyebab utama pemanasan global dan krisis lingkungan lainnya di planet kita, ia juga meminta bantuan anggota media dalam berbagi fakta penting ini:
Maha Guru Ching Hai: Peternakan adalah seperti kebalikan dalam memproduksi makanan. Kenyataannya, "produk" ini adalah kelaparan dan perang, kematian dan penghancuran, dan bahkan mungkin penghancuran seluruh planet ini, dan seluruh kehidupan di planet ini. Tetapi sekarang, ini adalah saat yang mendesak untuk membawa
fakta mendesak yang kita ketahui ke dalam tindakan yang konstruktif dan menopang kehidupan. Kita harus
membantu mengakhiri semua pembunuhan massal terhadap puluhan miliar hewan setiap tahunnya, bukan hanya untuk menghentikan malapetaka akibat perubahan iklim, tetapi juga untuk selamatkan kebaikan sejati perikemanusiaan kita di dalam hati kita. Kita adalah anak-anak Tuhan. Kita harus bertindak seperti Tuhan: pemaaf, penuh kasih, melindungi, mencintai, dan baik.
Supreme Master TV: Sesi tanya jawab yang hangat dan terbuka diikuti dengan makan siang vegan yang lezat dengan hidangan penutup yang menunjukkan kemudahan dan kelayakan menerapkan gaya hidup nabati yang ekologis.
Jurnalis: Selamat siang Guru. Anda berbicara tentang metode pola makan vegan ini. Bagaimana cara menghadirkannya dalam keluarga normal yang mengonsumsi
pola makan normal?
Maha Guru Ching Hai: Terima kasih atas pertanyaan Anda. Ini adalah pertanyaan yang sangat praktis. Pola makan leluhur Meksiko tidak terdiri dari daging atau sangat sedikit atau hampir tanpa daging. Dan mereka sehat, cerdas; mereka membangun sebuah piramid yang mengesankan seluruh dunia. Hanya sayuran biasa,
polong-polongan, kacang-kacangan, jagung dan beras, pisang, semua ini sangat sehat dan membuat Anda merasa ringan dan lebih mudah untuk berpikir daripada pola makan daging yang sangat berat – sulit dicerna.
Seiring kita mengembangkan penemuan teknologi, kita terlalu fokus pada makanan, yang tidak selalu baik bagi kita. Kita seharusnya lebih fokus pada makanan spiritual dan semua lainnya akan berjalan baik. Dalam Alkitab disebutkan: “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan semua lainnya akan ditambahkan ke dalam hidupmu.” Jadi, saya kira inilah saatnya kita mengubah prioritas kita, dengan kembali ke kearifan leluhur kita, untuk belajar tentang bagaimana mereka jalani hidup mereka. Maka, kita mungkin dapat menyelamatkan planet kita dan bertahan hidup.
Supreme Master TV: Terima kasih penuh hormat dari kami, para jurnalis dan kelompok media di Meksiko, atas peran Anda dalam melahirkan
perubahan kesadaran yang diperlukan untuk menyelamatkan dunia kita. Kami secara khusus berterima kasih kepada Maha Guru Ching Hai atas upaya yang terus-menerus untuk memberitahu publik tentang
pilihan penting yang sekarang kita hadapi. Semoga kearifan kasih kita sendiri menuntun kita menjadi vegan
demi melestarikan Bumi dan semua penghuninya.
SELAMATKAN BUMI...
Dalam pidato untuk merayakan rampungnya proyek tenaga surya skala besar yang melipat-tigakan energi matahari pemerintah kota itu, Walikota Gavin Newsom dari San Francisco, California, AS mengumumkan peluncuran inisiatif bagi kota itu untuk menjadi 100% energi hijau pada tahun 2020.
http://www.nytimes.com/gwire/2010/12/14/14greenwire-san-francisco-eyes-goal-of-100-green-power-by-39895.html
http://solar.calfinder.com/blog/going/san-francisco-100-green
SELAMATKAN BUMI...
Setelah kehilangan sedikitnya 30 spesies ikan di India selama 50 tahun terakhir, Uni Internasional untuk Konservasi Alam (URCN) kini memasukkan 30 spesies ikan air tawar lainnya ke dalam daftar spesies terancam.
http://www.earthtimes.org/articles/news/358526,fish-in-troubled-waters-with-30-species-endangered.html
SELAMATKAN BUMI...
Dalam kajian yang menganalisis data selama 30 tahun, para peneliti AS menemukan bahwa
rata-rata kenaikan suhu 1,2 derajat Celsius mengganggu siklus reproduksi kodok dan salamander, menunjukkan bahwa hewan amfibi sangat sensitif terhadap efek perubahan iklim.
http://news.yahoo.com/s/nm/20101215/sc_nm/us_climate_amphibians
http://www.vancouversun.com/technology/Breeding+cycles+shift+with+global+warming/3985296/story.html
SELAMATKAN BUMI...
Dalam upaya mengurangi kerugian finansial dan lingkungan, negara Pulau Pasifik, Tonga, mengumumkan rencana untuk mengalihkan sedikitnya 50% energinya dari bahan bakar fosil ke sumber energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan pada tahun 2012.
http://english.aljazeera.net/video/asia-pacific/2010/12/2010121262019463965.html