Miliaran pohon di Amazon sekarat akibat kekeringan. Sebuah tim ilmuwan Inggris dan Brasil telah memperingatkan bahwa kekeringan luas di hutan hujan Amazon selama tahun 2010 bahkan lebih buruk dibanding kekeringan “sekali-dalam-seabad” di tahun 2005.
Dalam sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal “Science,” mereka mengevaluasi data curah hujan yang dikumpulkan via satelit selama musim kering 2010 yang bertambah panjang, termasuk informasi dari pohon di seluruh Amazon. Para ilmuwan menemukan bahwa selama tahun 2005 dimana daerah yang tertutupi pohon mati meningkat secara mengkhawatirkan sebanyak 60% yang bersamaan dengan kekeringan yang makin parah.
Sebagai “paru-paru dunia” yang terkenal, hutan hujan Amazon normalnya menyerap lebih dari 25% gas rumah kaca dunia, atau sekitar 1,5 juta ton CO2. Karena miliaran pohon mati pada musim kering tahun lalu, maka para ilmuwan memperkirakan Amazon akan melepaskan 5 miliar ton CO2 pada tahun-tahun mendatang, yang berpotensi menyebabkan perubahan iklim.
Selain itu, model iklim global memperkirakan bahwa semakin banyak kekeringan di Amazon, yang memperparah potensi resikonya. Pemimpin penelitian Dr. Simon Lewis dari Universitas Leeds di Inggris memperingatkan, “Kita tidak bisa hanya menunggu dan melihat karena tidak ada jalan berbalik. Kita tidak akan tahu apakah kita telah melewati titik dimana Amazon berubah dari tempat penampungan menjadi sumber pelepasan sampai pada saat setelah kejadiannya terlewati, saat sudah terlalu terlambat.”
Terima kasih Dr. Lewis dan rekan-rekannya yang telah berbagi penemuan kritis yang menceritakan bukan hanya daerah Amazon tapi juga seluruh dunia.
Mari kita perhatikan perubahan mengganggu tersebut dengan beralih mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan untuk melindungi Amazon yang berharga dan bahkan planet ini. Selama konferensi video bulan April tahun 2009, Maha Guru Ching Hai menekankan pentingnya untuk melangkah lebih ringan di ekosfer kita untuk memastikan keberlanjutan dari Bumi dan semua penghuninya.
Menyelamatkan hutan tropis dunia, paru-paru Bumi, adalah salah satu prioritas penting. Karena saat hutan hujan tropis dihancurkan, akan ada banyak efek samping yang menakutkan.
Bukan hanya perubahan permanen pada suhu dunia, curah hujan, dan pola cuaca yang diatur oleh hutan. Bukan hanya mengenai jutaan orang yang mungkin kehilangan penghidupan karena tergantung pada hutan.
Hutan hujan sendiri secara normal adalah pelindung kita, tapi karena iklim menghangat, bukannya menyerap CO2 untuk melindungi iklim planet kita, hutan itu malahan akan mengeluarkan CO2. Mereka tidak akan membantu kita, hutan hujan, jika iklim menghangat. Tapi malahan, mereka akan memperburuk masalah pemanasan global.
Hentikan industri peternakan – yang akan menjadi cara paling efektif untuk mengurangi pemanasan global dan memulihkan planet kita. Yang akan menyelamatkan hutan kita yang berharga.
http://www.independent.co.uk/news/science/special-report-catastrophic-drought-in-the-amazon-2203892.html http://www.bbc.co.uk/news/science-environment-12356835http://www.guardian.co.uk/environment/2011/feb/03/tree-deaths-amazon-climatehttp://news.discovery.com/earth/amazon-drought-of-2010-sign-of-forest-fatigue.html
http://www.ouramazingplanet.com/amazon-drought-2010-climate-change-110203-1059/Berita TambahanPara ilmuwan mendiskusikan “Paradoks Artik,” dimana cepat hilangnya es lautan dan pemanasan Artik yang dramatis di seluruh belahan Bumi utara menciptakan cuaca dingin dan bersalju yang tidak biasa, yang bisa menjadi semakin sering terjadi jika Artik terus menyerap makin banyak panas.
http://www.climatecentral.org/news/arctic-ice-melt-adding-more-heat-to-the-atmosphere-than-previously-thought/,
http://www.climatecentral.org/gallery/graphics/arctic-paradox-warmer-arctic-may-mean-colder-winters-for-some/,
http://www.arctic.noaa.gov/reportcard/atmosphere.htmlPara ilmuwan Survey Geologi AS di Alaska melacak beruang betina saat dia berenang Sembilan hari berturut-turut di sepanjang Laut Beaufort sebelum mencapai bongkahan es yang mengapung, dimana selama itu dia kehilangan bayinya yang berusia setahun dan sekitar 22% berat badannya, menunjukkan kenyataan dramatis dari pemanasan global bagi beruang kutub. Maha Guru Ching Hai meneteskan air mata mendengar berita menyedihkan ini, dan berdoa agar semakin banyak manusia segera beralih menjalani gaya hidup vegan yang murah hati untuk menyelamatkan semua makhluk di atas planet ini.
http://www.latimes.com/news/nationworld/nation/la-na-polar-bears-20110129,0,6059303.storyhttp://www.vancouversun.com/technology/Polar+bear+swam+nine+days+straight+search+Report/4174289/story.html