Berita bantuan terbaru dari Haiti - 12 Nov 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Berita bantuan terbaru Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai dari Haiti.

Menyusul serangkaian badai yang melanda negara pulau itu sejak akhir September hingga Oktober, dilaporkan lebih dari 30 orang tewas dan banyak lainnya cedera dan ribuan keluarga terkena dampak. Mayoritas dari sejuta lebih korban yang selamat dari gempa Januari 2010 telah berjuang tanpa makanan yang cukup atau pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sementara itu, pejabat lokal, PBB, dan lainnya telah berupaya membantu sebagian korban badai.

Anggota tim bantuan Supreme Master Television memberikan laporan berikut ini.

Koresponden di Haiti: Kami berada di Port-au-Prince, Haiti, di mana badai tropis mempengaruhi seluruh negeri ini, membawa hujan selama sekitar seminggu. Hujan ini mempengaruhi lebih dari 12.000 keluarga, meninggalkan mereka tanpa apa-apa sama sekali.

Korban: Kami sangat sedih, dan dalam keadaan ini kami tidak punya makanan untuk anak-anak.

Koresponden: Keluarga yang telah menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan tenda setelah keadaan darurat yang mereka lalui akibat gempa Januari tahun ini, keluarga ini kini telah kehilangan segalanya dan harus tidur di jalan-jalan dengan memakai batu sebagai bantal dan kardus sebagai ranjang.

Korban: Saat angin kencang dan hujan deras datang, angin menerbangkan tenda tersebut. Angin merenggutnya dan kami semua harus memegang ujung-ujung kanopi. Tapi, itu membuat kami berduka; kami bertanya kepada diri sendiri, berapa lama ini akan terjadi; kami tak punya jawabannya.

Supreme Master TV: Menyampaikan belasungkawa dan doa-doanya, Maha Guru Ching Hai menyumbangkan US$15.000 untuk membantu yang paling putus asa, meminta anggota Asosiasi kami untuk mengecek dengan pejabat bantuan apakah yang paling dibutuhkan. Dana tersebut dapat membeli barang keperluan darurat senilai US$535.000, jika dibeli di Amerika Serikat, berdasarkan biaya hidup di Haiti.

Tim bantuan Asosiasi kami dari Kosta Rika dan Kolombia pertama tiba di Republik Dominika yang merupakan tetangga Haiti untuk bekerja sama dengan Direktur Pertahanan Sipil Santo Domingo, Bpk. Luis Reyes, dan Pastor Ezequiel Batista dan kelompok amalnya, dalam mengoordinasikan pembelian dan pembagian paket makanan bagi 850 keluarga.

Pastor Ezequiel Batista: Bantuan yang kami terima ini akan memberi mereka keberanian dan dorongan agar mereka dapat melangkah ke depan.

Luis Rafael Reyes, Direktur Pertahanan Sipil Santo Domingo: Guru, nama saya Luis Rafael Reyes, Direktur Pertahanan Sipil Wilayah Santo Domingo. Kami ingin menyampaikan terima kasih kami atas nama rakyat Haiti, atas bantuan penting ini guna memfasilitasi kehidupan banyak keluarga miskin di negeri ini, Guru! Terima kasih Guru, telah memberi kami kesempatan untuk berbagi. Terima kasih banyak!

Penerima bantuan: Kami sangat berterima kasih kepada Ibu yang bertanggung jawab atas program ini. Kami takkan pernah melupakan kebaikannya.

Manula penerima bantuan: Atas nama semua wanita di rumah gereja ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu yang mengirim bantuan ini kepada kami.

Koresponden di Haiti: Melaporkan untuk Supreme Master Television dari Port-au-Prince, Haiti.

Supreme Master TV:Menanggapi laporan upaya bantuan Asosiasi kami di Haiti ini, Maha Guru Ching Hai mengirimkan pesan berikut: Mohon beli lagi tambahan tenda bagi mereka yang putus asa, sesegera mungkin. Saya akan kirimkan lagi US$30.000 untuk ini. Terima kasih (h) (h) Catatan: Dan mohon sampaikan kasih, doa, dan simpati terdalam saya... Saya sungguh sedih!

Total sumbangan sebesar US$45.000 bisa memperoleh barang-barang darurat senilai US$1,6 juta jika dibeli di Amerika Serikat berdasarkan biaya hidup di Haiti.

Supreme Master TV: Terima kasih kami kepada para pejabat Haiti, personel PBB, Pertahanan Sipil Santo Domingo, dan Pastor Ezequiel. Kami juga menyampaikan apresiasi kami atas bantuan penuh kasih Maha Guru Ching Hai, dan atas upaya giat tim bantuan Asosiasi kami. Dengan berkat Surga, semoga rakyat Haiti selamat dan terhibur dalam upaya pemulihan mereka seraya kita berusaha melenyapkan bencana tragis seperti ini dengan memilih gaya hidup yang lebih baik dan lebih harmonis dengan alam.