Video yang baru diambil di Teluk Hudson, Kanada,
menunjukkan induk beruang kutub dan sepasang anaknya mencari makanan
dengan satu anak yang diamati mengalami kejang dan keduanya dengan
menyedihkan mati dalam 2 hari pembuatan film.
Pemanasan global dianggap sebagai penyebab dari hal ini
dan kematian beruang kutub lainnya ketika pencairan es laut meningkat
sehingga mengurangi ruang dan waktu beruang untuk istirahat dan memberi
makan diri mereka. Perubahan iklim di barat Teluk Hudson telah dicatat
menyebabkan es mencair tiga minggu lebih awal daripada 30 tahun yang
lalu, sedangkan pembekuan saat ini juga terlambat beberapa minggu.
Sebagai tambahan, penelitian baru-baru ini oleh Dana
Margasatwa Dunia menunjukkan bahwa untuk beberapa tahun terakhir beruang
dan kadang kala anak-anak mereka terpaksa berenang hingga 650 kilometer
pada saat habitat es mereka lenyap. Beruang muda terutama berada dalam
risiko karena belum bisa menyesuaikan diri terhadap hawa dingin.
Faktanya, antara tahun 1987 dan 2004, populasi beruang kutub di area
Teluk Hudson menurun 22% dengan perkiraan dari pemerintah AS bahwa
mereka musnah total pada
tahun 2050 di beberapa area.
Kassie Siegel, direktur dari grup peneliti Pusat Keragaman
Hayati AS, berkata, “Pemanasan global bukan krisis yang akan terjadi
puluhan tahun lagi. Ia ada sekarang. Kebenaran yang menyedihkan adalah
beruang kutub telah kelaparan karena pemanasan global mencairkan
Arktik.”
Kami berterima kasih kepada Dana Margasatwa Dunia, Pusat
Keragaman Hayati, dan semua lainnya atas usaha Anda untuk meningkatkan
kesadaran tentang keadaan tragis yang dihadapi beruang kutub. Semoga
kita bertindak cepat untuk hidup berdampingan dalam harmoni dengan alam
untuk perlindungan bagi semua kehidupan di Bumi.
Menyampaikan kepedulian kepada semua makhluk, Maha Guru
Ching Hai selama konferensi video Oktober 2009 di Indonesia menekankan
perlunya tindakan darurat untuk membalik dampak perubahan iklim demi
semua penduduk Bumi.
Maha Guru Ching
Hai: Sekarang, menurut para ilmuwan ahli, suhu atmosfer meningkat
dengan sangat tajam sehingga kita tak punya banyak waktu yang tersisa
untuk berubah. Kita harus menghentikan konsumsi daging dan peternakan.
Gas-gas rumah kaca yang dilepaskan dari
hewan-hewan, dari limbah mereka, limpasan peternakan, dan kegiatan yang
berhubungan de eksploitasi besaran ini telah diidentifikasikan sebagai
penyebab utama, penyebab nomor satu pemanasan global. Karena emisi
berbahaya dari operasi pemeliharaan hewan menyebabkan suhu atmosfer
menjadi lebih panas di seluruh dunia, terutama di Arktik, dampak
merusaknya terlalu banyak untuk dihitung. Itu termasuk gangguan terhadap
pola migrasi burung, tiadanya tempat tinggal bagi hewan-hewan Arktik,
seperti anjing laut, penguin, dan beruang kutub, karena es itu hampir
habis. Jadi mohon, setiap orang, tanamlah sayuran, jadilah vegan dan
kita bisa bertindak hijau kelak ketika kita telah selamatkan Bumi.
Selamatkanlah planet kita.
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2010/12/22/AR2010122206246.html
http://www.biologicaldiversity.org/news/press_releases/2010/polar-bear-12-23-2010.html
http://animals.change.org/blog/view/alaskas_big_problem_with_polar_bears
http://www.scientificamerican.com/blog/post.cfm?id=more-polar-bear-news-than-you-can-s-2010-12-09