Hilangnya gunung es Antartika membuat para ilmuwan khawatir - 23 Mar 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Gunung es seukuran negara Luxemburg baru-baru ini hilang dari benua Antartika dengan gunung es yang lebih tua yang dikenal dengan B9B telah retak sejak tahun 1987.

Gunung es baru mengandung hampir seperlima dari total air yang digunakan di seluruh dunia. Ahli iklim sekarang khawatir dengan area yang bebas-es yang biasanya terlindungi oleh es dan sekarang hilang, karena area ini menyediakan 25% dari air bawah tanah Antartika, perubahannya dalam lingkungan dapat mempengaruhi arus lautan yang mendistribusikan panas dan oksigen ke air di seluruh dunia.

Gangguan semacam itu dapat merusak, seperti yang dikutip ahli laut Jerman Dr. Mario Hoppema yang mengatakan, “Mungkin akan ada banyak daerah di lautan dunia yang kehilangan oksigen dan kemudian tentu kebanyakan nyawa akan mati.”

Kami berterima kasih kepada Dr. Hoppema dan semua ilmuwan atas taksiran teliti Anda dari perubahan skala besar di Antartika. Semoga kita semua memperkuat gaya hidup yang melestarikan harmoni bagi ekosfer kita.

Pada konferensi video Juli 2008 bersama staf Supreme Master Television di Kalifornia, AS, Maha Guru Ching Hai menekankan sekali lagi akan perlunya bagi kita untuk meningkatkan masa hidup bagi semua yang ada di Bumi.

Maha Guru Ching Hai: Jika orang berubah ke gaya hidup yang lebih bijak yaitu menghormati semua kehidupan, maka kita akan memperoleh kehidupan dan hidup kita akan terselamatkan. Dan alam akan memulihkan keseimbangannya dan perbaiki sendiri semua kerusakannya. Saya berharap dapat segera melihat hari itu dalam masa hidup saya. Bumi masih dapat diperbaiki. Tetapi orang-orang harus menyadari ini dan mereka harus mengetahui mendesaknya hal ini dan mereka harus bekerja sama. Semakin banyak orang yang bergabung dalam lingkaran vegan, semakin banyak kesempatan yang kita miliki untuk selamatkan planet.
Referensi:
http://www.france24.com/en/20100225-mammoth-iceberg-could-alter-ocean-circulation-study
http://www.hindu.com/2010/02/27/stories/2010022757422000.htm
http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=124105970