Perubahan iklim mengubah wajah planet ini
Laporan independen dari para ilmuwan dan pemerintah internasional menunjukkan bahwa pemanasan global mulai mengubah penampilan dari planet ini.
Di Mongolia, dimana temperatur telah meningkat dengan rata-rata 1,66 derajat Celsius, Kementerian Alam dan Lingkungan telah melaporkan bahwa padang rumput negara itu telah hilang dengan cepat karena meningkatnya praktik membesarkan kambing Kasmir yang memakan rumput hingga akar-akarnya sehingga merusak lahan.
Selain itu, para peneliti dari Australia telah menemukan bahwa zona tropis dunia yang memanjang di utara dan selatan di sekitar garis katulistiwa Bumi sedang meluas hingga melingkupi tambahan sebesar 500 kilometer di kedua arah. Hal ini berarti bahwa area yang dulunya lembab dan sedang sekarang sebaliknya menjadi sangat gersang.
Wilayah yang baru saja menjadi seperti gurun ini termasuk daerah selatan Australia yang telah dilaporkan rekor kekeringan terlama, dan daerah barat daya Amerika Serikat, dimana beberapa area telah dipaksa menerapkan penjatahan air untuk atasi kekurangan yang meluas.
Ilmuwan dan pejabat internasional, kami menghargai sekilas peringatan tentang perubahan besar dari tren pemanasan yang terus kita hadapi. Semoga gaya hidup kita yang penuh perhatian dan berkelanjutan membuka jalan untuk memulihkan keseimbangan dari rumah planet kita yang berharga.
Pada bulan Januari 2009, selama konferensi video dengan orang terkemuka dan publik di Mongolia, Maha Guru Ching Hai mengekspresikan kepeduliannya sekali lagi terhadap manusia dengan mengatakan cara terbaik untuk mengerem efek dari pemanasan global.
Maha Guru Ching Hai: Pertama-tama dan hal yang paling penting, kita harus hentikan pemanasan global dengan memilih suatu pola makan berkesinambungan yakni vegetarian atau vegan. Cara ini akan hampir menstabilkan planet ini, iklim ini dengan seketika, dan kemudian kita baru memikirkan tentang adaptasi terhadap perubahan itu.
Saya berharap kita tidak perlu beradaptasi, tapi sebaliknya, akan terlalu terlambat jika kita tidak menyelesaikan persoalan itu sampai akarnya sekarang juga. Gurun Gobi, yang menutupi daratan Mongolia adalah ekosistim yang rapuh yang mudah rusak karena penggembalaan berlebihan. Hal ini mengakibatkan berubahnya tanah gurun itu jadi tanah kosong berbatu, dimana unta sekalipun tidak bisa bertahan hidup.
Jadi, agar dapat menetralisir pengaruh dari pemanasan global, seperti perubahan tanah yang diakibatkan oleh iklim yang bahkan lebih hebat, kita harus berhenti memelihara ternak yang dibunuh untuk dijadikan makanan. Kita harus menjalankan gaya hidup vegan, tanpa produk hewani, tanpa kekejaman yang menurut bukti ilmiah cara ini adalah jalan terbaik bagi kita untuk menghentikan pemanasan global,dan jalan paling cepat, paling efisien, dan yang paling tahan-lama.
Referensi:
http://www.france24.com/en/20090706-tropics-expanding-due-climate-change-study, http://en.wikipedia.org/wiki/Subtropics, http://economictimes.indiatimes.com/Earth/Global-Warming/Mongolia-may-loose-prairies/articleshow/4740664.cms, http://www.aiaccproject.org/working_papers/Working%20Papers/AIACC_WP_No013.pdf, http://www.sciencealert.com.au/news/20090607-19385.html
BERITA TAMBAHAN
Abu dari kebakaran hutan di barat daya Meksiko, AS telah membahayakan habitat dari ikan air tawar. Ahli biologi dan pemadam kebakaran menggunakan helikopter dan truk untuk evakuasi 250 ikan langka itu.
Referensi: http://www.google.com/hostednews/ap/article/ALeqM5i7uxfXsQ3nj9_1vaWz6nkKvRpAyAD98O7AGG0
Perusahaan Israel Seambiotic dan Pusat Penelitian John Glenn, Badan Luar Angkasa dan Penerbangan Nasional AS bekerja sama dalam mengolah ganggang mikro untuk produksi bahan bakar bio yang berkelanjutan.
Referensi: http://english.cctv.com/20090708/101507.shtml
Peninggian jalur jalan sedang dilakukan di kota air yang terkenal di Italia, Venice untuk mencoba melindungi pengunjung dan penduduk dari peningkatan air pasang dan naiknya permukaan Laut Adriatik karena pemanasan global.
Referensi: http://www.cctv.com/program/newshour/20090630/107274.shtml
Di AS, emisi dari sulfur dioksida telah dikurangi hingga 24 persen dalam setengah tahun 2009 pertama dibandingkan tahun 2008 setelah pembangkit tenaga listrik diimplementasikan penuh menurut Peraturan Udara Bersih Antar Negara Bagian.
Referensi: http://globalgoodnews.com/business-news-a.html?art=12469225844198397