Mencairnya lapisan es bisa mengubah medan gravitasi Bumi
Penelitian yang dilakukan oleh Professor Jonathan Bamber dari Universitas Bristol di Inggris memperingatkan bahwa hilangnya Lapisan Es Antartika Barat karena pemanasan global akibat ulah manusia bisa mengakibatkan peningkatan permukaan lautan yang signifikan. Lebih jauh, hilangnya sejumlah besar es dari hemisfer bagian selatan akan mengakibatkan tarikan gravitasi yang lebih kuat di utara. Hasil kalkulasi memperkirakan bahwa perubahan ini menyebabkan wilayah pantai bagian timur dan barat Amerika Utara akan mengalami peningkatan permukaan laut sebesar 25 persen dibandingkan dengan rata-rata dunia. Hal ini jelas berbahaya bagi penduduk di wilayah pantai tersebut.
Professor Bamber dan rekan kerja, kami menghargai jerih payah Anda karena mengungkapkan skenario ini. Kami berdoa semoga semua warga yang peduli bertindak cepat untuk memperbaiki tatanan alami dari lingkungan kita.
Selama konferensi video pada bulan Maret 2009 dalam seminar Puasa Jus untuk Perdamaian di Kalifornia, AS, Maha Guru Ching Hai menyampaikan kembali kekuatirannya megenai umat manusia ketika beliau menekankan pentingnya beralih ke gaya hidup welas asih untuk menghindari konsekuensi perubahan pada Bumi seperti peningkatan permukaan air laut.
Konferensi video dengan Maha Guru Ching Hai
7 Maret 2009 – Kota Culver, Kalifornia, AS
Maha Guru Ching Hai: Kemana kita akan pergi dengan kenaikan permukaan air laut seperti ini? Meskipun jika kita menggali lubang… Kini, mereka mempunyai sesuatu seperti tabung untuk Anda, seperti ruangan, kemudian Anda bisa menaruhnya di bawah tanah untuk melindungi Anda dari perubahan iklim, gas, dan sebagainya, tapi bagaimana kita bisa melindungi diri kita bila permukaan air laut naik 70 meter dan mengubur segalanya ketika terjadi? Dan tidak ada makanan, tidak ada pertanian, tidak ada apapun! Bahkan tidak ada hewan untuk dimakan, jika kita bahkan mau makan daging. Tidak akan ada apapun tersisa untuk kita.
Kita harus beralih ke diet vegetarian, diet bebas hewan. Industri peternakan harus dihentikan. Itu saja.
Pertemuan iklim C40 menghasilkan kesepakatan untuk berubah.
Dengan nama yang diambil dari 40 kota yang memprakarsai konferensi itu di tahun 2005, KTT Iklim Kota-kota Besar C40 yang ketiga tahun ini diikuti para wakil dari 80 kota dari 41 negara di seluruh dunia. Peserta tahun ini menghasilkan Deklarasi Seoul, yang menyerukan kepada seluruh kotamadya yang besar untuk berpartisipasi dalam “kota rendah-karbon” untuk mengatasi pemanasan global. Deklarasi tersebut juga mendukung konferensi iklim PBB yang akan dilaksanakan di Denmark untuk memperkenalkan peran penting perkotaan dalam mengurangi perubahan iklim. Walikota Seoul Oh Se-hoon mengatakan, “Deklarasi tersebut menyatakan kesepakatan para anggota atas keseriusan perubahan iklim, tanggung jawab kota, dan perlunya tindakan bersama.”
Para perwakilan KTT C40, kami memuji komitmen Anda untuk berubah menuju dunia yang lebih bersih dan hijau sebagai tempat kita tinggal. Tentu saja dengan kesepakatan bersama ini, kita akan bisa bangkit dan bertindak cepat sebagai warga yang peduli untuk menyelamatkan tempat tinggal Bumi ini.
Kota Gujarat mendapat nilai nomor satu untuk tindakan hijau.
Sebagai kota terbesar di negara bagian barat India, Gujarat, Ahmedabad menempati urutan teratas dalam daftar 15 kotamadya ramah lingkungan di seluruh negara tersebut. Perbedaan ini sangat bermakna, karena kota tersebut pada tahun 2003 dianggap sebagai paling terpolusi. Daftar-ekologis tersebut diterbitkan sebagai bagian kampanye oleh Program Lingkungan PBB yang berjudul ‘Kota Hijau – Rencana untuk Bumi.’ Beberapa penilaian Ahmedabad hijau termasuk penanaman pohon, sistem transportasi warga yang lebih bersih, pembangunan infrastruktur yang memfasilitasi penggunaan permukaan air, lampu jalanan yang efisien, dan stasiun pompa air.
Kami angkat topi, Ahmedabad, atas transportasi hijau dan kesuksesan lingkungan Anda! Diberkatilah tindakan seperti yang Anda lakukan, yang menginspirasi kita semua untuk menuju masa depan yang lebih indah.