Amazon dapat menyusut 85% karena perubahan iklim, ungkap ilmuwan
Perubahan iklim dapat menghabiskan 85% Amazon. Sebagai rumah dari separuh tumbuhan, hewan, dan serangga dunia, hutan hujan yang subur dulu pernah mampu mengurangi karbon dioksida di atmosfer hingga dua miliar ton per tahun. Akan tetapi, para peneliti Inggris dari Pusat Perubahan Iklim Met Office Hadley melaporkan bahwa tidak hanya pembabatan hutan, tetapi sekarang pemanasan global itu sendiri membahayakan kesehatan pohon-pohon itu, dengan mengatakan 85% dari hutan itu dapat mati dengan kenaikan suhu udara di atmosfer empat derajat Celsius. Temuan dari para ilmuwan lain yang menghadiri konferensi perubahan iklim Copenhagen minggu lalu setuju akan hal itu, termasuk Dr. Carlos Nobres dari Institut Penelitian Luar Angkasa Brasil dan Ketua Program Biosfer Geosfer Internasional di Swedia.
Dr. Carlos Nobre - Institut Penelitian Luar Angkasa Brasil dan Ketua Program Biosfer Geosfer Internasional di Stockholm, Swedia (L): Tentu, bahaya perubahan iklim yang paling gawat adalah hancurnya hutan Amazon. Bila suhu udara naik 4 atau 5 derajat, kemungkinan sangat besar hutan Amazon akan hancur hampir secara keseluruhan. Jadi hal ini benar-benar bahaya perubahan iklim yang paling gawat yang kita hadapi di Amerika Selatan.
SUARA: Yang juga menghadiri konferensi itu adalah Profesor Tim Lenton dari Universitas East Anglia, Inggris, yang menyatakan: “Kecuali kita bisa membatasi pemanasan dan perubahan musiman yang telah kita lihat di hutan tropis ini, masa depan Amazon tidaklah baik.” Kunci untuk membatasi pemanasan ini, menurut Dr. Carlos Nobre, adalah mengendalikan produksi daging, yaitu untuk menghentikan pembabatan hutan untuk merumput hewan ternak.
Dr. Carlos Nobre (L): Di seluruh dunia, hal itu sangat penting karena betul, banyak emisi bila kita pikirkan di masa depan 9 miliar orang makan daging; itu konsumsi daging yang sangat besar yang akan menghasilkan banyak sekali emisi. Jadi, dalam jangka panjang, kita harus mengurangi konsumsi daging – dan khususnya demi hutan tropis dunia. Khususnya untuk Amazon, pembabatan hutan disebabkan terutama untuk membuka tempat peternakan, untuk memproduksi daging.
SUARA: Terima kasih kami, Dr. Nobre, para ilmuwan Pusat Hadley Office Met, Profesor Lenton dan semua yang terkait atas informasi penting ini yang membantu menyadarkan kita akan efek gawat pemanasan global yang terus menerus. Mari kita cepat beralih ke gaya hidup yang lebih sadar lingkungan untuk menyelamatkan Amazon yang tak tergantikan, keberagaman hayatinya yang melimpah dan mendukung semua kehidupan di Bumi.
Melalui wawasan spiritualnya yang dalam, Maha Guru Ching Hai memberi penjelasan pada bulan Juni 2008 dcalam sebuah konferensi video dengan para anggota Asosiasi kami di Surrey, Inggris mengenai bagaimana kepulihan cepat dan menyeluruh biosfer kita mungkin terjadi bila umat manusia semuanya menjadi vegetarian.
Konferensi video antara Maha Guru Ching Hai dengan Center Surrey, Inggris – 12 Juni 2008
Maha Guru Ching Hai: Bila dunia menjadi vegetarian 100% saat ini, efek baiknya akan terlihat dalam waktu kurang lebih 60 hari.
Maha Guru Ching Hai: Kurang dari delapan minggu, ya. Dan jenis Bumi macam apa yang akan kita tinggali? Ia akan menjadi Firdaus lagi.
Maha Guru Ching Hai: Segala sesuatu akan menjadi melimpah. Orang-orang akan merasa lebih gembira, bahkan tanpa alasan, mereka tidak akan tahu kenapa mereka merasa gembira, dan makanan dimana-mana akan cukup. Sungai-sungai akan mengalir dengan berlimpah lagi. Bencana akan menghilang. Surga akan tersenyum pada manusia dan harapan baik akan terwujud. Ini merupakan semacam Firdaus. Bila kita menjadi vegetarian, semua manusia di planet ini, itulah yang akan menjadi efeknya.
Masa Depan Suram untuk Pohon-Pohon Karet
Pohon-pohon karet menghadapi penyusutan cepat. Di sebuah wilayah di New South Wales yang menghidupi koloni burung air dan menyediakan 14 persen pertanian negara bagian itu, pohon karet merah sungai di daerah lahan basah Sungai Lachlan mati dalam jumlah yang dahsyat. Sebuah studi oleh Universitas New South Wales menemukan bahwa area delta itu telah mengalami 85 persen kemerosotan selama lebih dari 12 tahun terakhir, dengan lenyapnya pohon-pohon yang berusia ratusan tahun.
Para ilmuwan Universitas New South Wales, kami menghargai kerugian kronologis akibat pemanasan global pada pohon-pohon karet yang tak tergantikan. Dengan rahmat Surga, semoga perjuangan kita demi pelayanan lingkungan yang lebih baik membantu memulihkan kondisi yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup mereka.
Gubernur Schwarzenegger Uji Coba Mobil Super Hidrogen buatan Ronn Motor
Gubernur California menguji coba mobil super berbahan bakar hibrida hidrogen. Pabrik Motor Ronn yang berbasis di AS baru saja memperkenalkan model mobil sport Skorpion, yang bergerak dengan bantuan teknologi injeksi bahan bakar hidrogen. Mampu berlari sejauh 200 mil per jam dengan pengurangan emisi hingga 75-90 persen, kendaraan berperforma tinggi ini baru-baru ini dihadirkan di gedung Balai Kota California untuk konferensi pers dan Gubernur Arnold Schwarzenegger mendapat tawaran untuk melakukan uji coba, yang disambut antusias oleh penggemar mobil lingkungan itu/ Perusahaan itu saat ini menerima pesanan di muka untuk produksi yang terbatas hingga 200 kendaraan.
Wow, inovasi transportasi yang luar biasa! Bravo Perusahaan Ronn Motor atas teknologi menakjubkan ini yang mendorong kita ke era berkelanjutan tanpa ketinggalan gaya!
Pangeran: ‘Krisis Iklim Lebih Buruk daripada Resesi’
Pangeran Charles Inggris berbicara mengenai gentingnya perubahan iklim. Selama tur ke Amerika Latinnya minggu lalu, dengan ditemani istrinya Camilla, Duchess Cornwall, Pangeran Charles bertemu dengan beberapa tokoh antara lain Presiden Chili Michelle Bachelet dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, dimana ia memuji tindakan negara itu untuk melindungi Amazon. Di depan sekelompok para pejabat dan pemimpin bisnis Brasil, Yang Mulia mengungkapkan keprihatinannya akan kegentingan perubahan iklim, dengan menyebutkan bahwa pemanasan global jauh lebih berbahaya bagi umat manusia daripa masalah lainnya di masa kita sekarang. Ia melanjutkan dengan memperingatkan bahwa waktu yang tersisa untuk mengubah perilaku kita sangat terbatas sebelum dampak bencana disaksikan oleh umat manusia.
Yang Mulia, terima kasih kami atas kepemimpinan bijak Anda yang berkelanjutan dan visi yang jelas mengenai lingkungan kita yang berharga. Kami berdoa agar umat manusia bergerak cepat untuk memulihkan keseimbangan Bumi kita melalui praktik-praktik yang menghormati semua kehidupan.