Kepunahan terburuk Bumi dipicu oleh letusan gunung berapi yang sangat besar. - 11 Feb 2011  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Kepunahan terburuk Bumi dipicu oleh letusan gunung berapi yang sangat besar.
Sekitar 250 juta tahun lalu, serangkaian peristiwa pemanasan global mengakibatkan 70% makhluk hidup di daratan dan 95% makhluk laut punah. Universitas Calgary di Kanada adalah yang pertama menemukan bukti di Arktik bahwa sebuah peristiwa letusan gunung berapi sangat besar menyebabkan terbakarnya sejumlah besar batu bara. Pada masa itu, daratan Bumi berupa satu benua besar bernama Pangaea, dimana pegunungan berapi menutupi suatu area seukuran Eropa mulai meletus melalui lapisan batu bara bawah tanah, menyalakan bahan-bahan padat karbon, dan menyebabkan terjadinya awan abu yang sangat besar.

Kejadian ini selanjutnya menghasilkan sejumlah besar gas rumah kaca yang mengawali terjadinya pemanasan global. Berbicara tentang penemuan dari ekspedisi ini, peneliti Dr. Benolt Beauchamp menyatakan, “Kami melihat lapisan dengan bahan organik berlimpah, dan... segera mengenali bahwa itulah lapisan abu batu bara, benar-benar sama seperti yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga batu bara modern.”

Selain itu, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bukti dari keracunan hidrogen sulfida. Para peneliti percaya bahwa selama era Paleozoik, planet kita sudah memanas akibat naiknya tingkat karbon dioksida di atmosfer. Banyaknya jumlah abu yang dihasilkan oleh letusan vulkanik dari terbakarnya batu bara bahkan selanjutnya menyebabkan penurunan persediaan oksigen baik di daratan maupun di air. Hal ini pada akhirnya menyebabkan berkembangbiaknya bakteri yang menghasilkan hidrogen sulfida yang beracun, menghasilkan perubahan yang mengakibatkan apa yang sekarang dianggap sebagai kepunahan terburuk dalam sejarah Bumi.

Kami menghargai penemuan menarik ini, Dr. Beauchamp dan rekan-rekan, serta wawasan yang mereka sediakan kepada sejarah masa lalu planet kita. Semoga keadaan seperti itu membantu sebagai peringatan terkait peristiwa perubahan iklim kita saat ini, agar melalui tindakan bijak, dampak menghancurkan planet bisa dihindarkan.

Selama konferensi video bulan September 2009 di Peru, Maha Guru Ching Hai sering berbicara tentang ada bahaya tidak terduga yang menyertai perubahan iklim, serta dengan cara agar kita bisa menghindarinya sepenuhnya.

Maha Guru Ching Hai: Kita tidak siap dengan perubahan yang akan datang. Kita tidak siap sama sekali. Kita tidak cukup persiapan. Beberapa perubahan bahkan diperkirakan tidak terjadi, karena ada banyak interaksi faktor yang rumit. Tindakan paling bijak seharusnya memperbaiki situasi yang ada sekarang dan mencegah kerusakan selanjutnya, kemudian kita tidak akan khawatir lagi dengan masa depan.

Cara paling cerdas seharusnya adalah berhenti memperburuk pemanasan global dengan menjadi vegan. Ini terdengar sederhana, tetapi itulah solusi paling baik, solusi paling efektif dan efeknya akan terasa hampir segera.

Jadi mohon, sebelum keadaan menjadi semakin di luar kendali – mari pilih pola makan vegan.

http://www.foxnews.com/scitech/2011/01/23/evidence-planets-largest-extinction-discovered/?test=latestnews, http://www.sciencedaily.com/releases/2011/01/110123131014.htm

Berita Tambahan
Para ilmuwan dari Universitas Oxford di Inggris mengembangkan metode rendah karbon untuk pembuatan sel surya dari bahan tidak beracun yang bisa dicetak ke kaca untuk digunakan di jendela dan instalasi bangunan lainnya untuk menghasilkan energi listrik berkelanjutan dari matahari.
http://www.bbc.co.uk/news/uk-england-oxfordshire-12323647

Mengumumkan penemuan dari laporan yang akan segera diterbitkan, Bank Pembangunan Asia memperingatkan bahwa untuk menghindari krisis kemanusiaan, pemerintah di seluruh benua harus mempersiapkan migrasi manusia besar-besaran saat iklim terkait pola cuaca ekstrim mendesak jutaan orang pergi meninggalkan rumahnya.
http://www.france24.com/en/20110206-asia-faces-climate-induced-migration-crisis, http://www.bworldonline.com/content.php?title=Displacements%20from%20calamities%20feared&id=25922

Para peneliti Spanyol menemukan bahwa curah hujan telah berkurang sejak 1946 sampai 2005, terutama selama bulan-bulan Maret dan Juni, yang mengindikasikan musim hujan lebih pendek setiap tahun yang mengakibatkan hilangnya persediaan air yang membuat kota-kota sekarang berjuang menyesuaikan diri dengan berkurangnya persediaan dari sumber daya yang berharga ini.
http://www.physorg.com/news/2011-02-spain-decline.html,
http://www.foxnews.com/scitech/2011/02/03/rain-spain-mainly-plains/