Ilmuwan mengkhawatirkan kestabilan lembaran es Antartika.
Memiliki sekitar 90% cadangan es glasial dunia, Antartika telah lama
dianggap dapat tahan terhadap pencairan yang telah terjadi pada selubung es
di kutub yang berlawanan, Arktik. Namun, bukti baru menunjukkan bahwa
lembaran es luas ini dapat menjadi tidak stabil dalam abad ini dan bahkan
mereka telah mengalami periode kemerosotan yang cepat.
Data dari program riset geologi bersama yang dikenal sebagai ANDRILL, yang
melibatkan ilmuwan dari Jerman, Italia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat,
kini menunjukkan bahwa kenaikan permukaan laut sedikitnya 61 meter dapat
terjadi jika lembaran es di Antartika dan Greenland mencair seluruhnya.
Memeriksa data 20 juta tahun dari sampel inti es sepanjang 1.100 meter,
kepala ilmuwan AS Dr. David Harwood mengamati bahwa lembaran es sepertinya
meningkat dan menyusut secara dinamis dari waktu ke waktu, sementara ahli
geologi AS Dr. Robert DeConto melihat implikasi genting dari ketidakstabilan
es dan mengatakan, “Model kita mungkin menaksir terlalu rendah seberapa
buruk itu akan terjadi... Kita melihat es mundur lebih cepat dan lebih
dramatis daripada ramalan model manapun.”
Berbicara pada konferensi video November 2009 di Washington DC, AS, Maha
Guru Ching Hai kembali menyoroti bahaya nyata akan pemanasan global, seraya
mengingatkan kapasitas umat manusia untuk menghentikannya.
Maha Guru Ching Hai: Beting Es Antartika Barat juga dalam proses
mencair, dengan perkiraan kenaikan air laut 3,3 meter yang akan mengancam
kota di negara Anda, seperti New York, Washington DC, dan San Francisco. Dan
jika seluruh Antartika dan Greenland mencair – maksudnya esnya – lalu
permukaan air laut bisa naik setinggi 70 meter, yang akan mematikan atau
bencana bagi sebagian besar kehidupan di Bumi. Saya berdoa siang dan malam
agar makhluk Surgawi menjelma di alam fisik dan membangunkan pemimpin bangsa
kita, membangunkan kepala-kepala agama, membangunkan semua orang pada
waktunya agar mereka mengerti keadaan darurat dari keadaan kita, dan agar
mereka mengerti solusi pemecahan krisis yang berbahaya ini yang kita hadapi.
Artinya, kita harus kembali ke sifat kita yang menyayangi dan welas asih di
dalam hati kita. Menjadi vegan di seluruh dunia adalah kemajuan welas asih
yang akan mengangkat dan menyatukan semua budaya, membawa ketenangan bagi
manusia dan hewan. Kedamaian batin yang berasal dari mengganti pembunuhan
dengan menghormati semua kehidupan akan menyebar seperti gelombang di
seluruh dunia, mengangkat hati manusia, dan menciptakan Firdaus yang
harmonis di Bumi. Itu akan membawa kita semua menuju Zaman Keemasan yang
abadi.
Referensi:
http://www.scientificamerican.com/article.cfm?id=antarctica-andrill-ice-sheetsBerita TambahanKelompok seperti Dewan Bangunan Hijau AS menyatakan bahwa rumah masa depan
akan dibangun dengan pertimbangan lingkungan yang lebih besar seperti ukuran
yang lebih kecil, meteran energi untuk memantau penggunaan daya, termostat
yang dapat diprogram, panel surya, dan bahkan instalasi untuk pengecasan
kendaraan listrik.
http://www.physorg.com/news191475185.htmlPenelitian oleh Universitas Wageningen di Belanda menemukan bahwa program
sertifikasi hutan, yang mengharuskan agar standar managemen tertentu
dipenuhi, bermanfaat untuk memastikan area yang bersertifikat dikelola
secara optimal dalam hal ekonomi, sosial, dan lingkungan.
http://www.sciencedaily.com/releases/2010/04/100429083022.htm http://www.wageningenuniversity.nl/UK/newsagenda/news/p022e.htm http://www.alphagalileo.org/ViewItem.aspx?ItemId=74786&CultureCode=enDana Margasatwa Dunia (WWF)-Malaysia yang bekerja sama dengan beberapa
kelompok lain yang sedang melindungi badak Sumatra yang terancam punah,
baru-baru ini memfoto badak betina yang diperkirakan salah satu dari mungkin
30 yang tersisa di dunia.
http://www.thisdishisvegetarian.com/2010/04/0409wwf-captures-rare-photos-of-near.htmlhttp://www.independent.co.uk/environment/nature/pregnancy-hopes-for-endangered-rhino-199868.htmlPara periset Belanda menemukan bahwa area bawah tanah dimana tanaman
berhubungan dengan tanah memiliki beragam organisme yang berdampingan dengan
akar tanaman, yang dapat secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan akibat
pemanasan global seperti suhu dan tingkat CO2 yang lebih tinggi.
http://www.sciencedaily.com/releases/2010/04/100429131248.htm http://www.alphagalileo.org/ViewItem.aspx?ItemId=74822&CultureCode=en