Pemanasan global menambah ketidakseimbangan kadar garam laut.
Dari data yang dikumpulkan oleh lebih dari 460.000 pengamat lautan,
penaksiran yang pertama terhadap kadar garam laut secara keseluruhan
dilakukan oleh ilmuwan Australia dan menemukan bahwa pemanasan global
membuat kadar garam di beberapa kawasan laut lebih pekat, sedangkan kawasan
lainnya lebih encer dengan air tawar.
Meningkatnya temperatur di air permukaan menyebabkan semakin banyak
penguapan di beberapa daerah, yang kemudian dipindahkan ke daerah lain dan
dilepaskan sebagai air dalam bentuk hujan atau salju.
Para peneliti, Dr. Susan Wijffels dan Paul Durack dari Organisasi Riset
Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO) menemukan bahwa area geografis
yang paling terkena dampak penguapan adalah daerah lautan subtropis seperti
India, Pasifik, dan Atlantik, sedangkan air di daerah tropis dan lintang
tinggi menjadi semakin encer karena penambahan curah hujan.
Terlebih lagi, pengukuran yang dilakukan di bawah permukaan air menunjukkan
bahwa perubahan kadar garam meluas hingga arus laut dalam, para ilmuwan
menyatakan bahwa efeknya terhadap kehidupan manusia dapat meluas seperti -
daerah kering semakin kering dan area yang menerima jumlah hujan tinggi
bahkan akan sering banjir.
Pada konferensi video Mei 2009 di Togo, Maha Guru Ching Hai berbicara
seperti pada kesempatan sebelumnya, tentang pentingnya memulihkan
keseimbangan lautan dunia.
Maha Guru Ching Hai: Dari lautan itu sendiri, kita melihat temperatur
yang memanas, naiknya permukaan air laut, meningkatnya keasaman, dan tingkat
polusi yang menakutkan. Jadi, pemanasan global mempengaruhi lautan. Lebih
dari dua pertiga planet ini tertutup oleh lautan. Lautan menyediakan
setengah dari oksigen dunia dan memainkan bagian terbesar dalam mengatur
iklim global. Jadi, kehidupan di Bumi benar-benar tergantung pada lautan
untuk bertahan hidup. Saya juga seantusias Anda, dan tidak sabar menanti
tibanya hari ketika kita semua menjadi vegan, sebelum terlalu terlambat.
Planet ini akan mulai memperbaiki dirinya sendiri dengan cara yang
mengherankan sehingga para ilmuwan akan terkejut. Lautan akan dipulihkan,
sementara curah hujan dan suhu mulai mengatur kembali dirinya sendiri,
menghasilkan pulihnya keseimbangan.
Referensi:
http://www.treehugger.com/files/2010/04/ocean-saltiness-shows-global-warming-is-intensifying-our-water-cycle.phphttp://esciencenews.com/articles/2010/04/16/ocean.salinities.show.intensified.water.cycle http://beta.thehindu.com/sci-tech/energy-and-environment/article399023.ece http://www.csiro.au/Berita TambahanPenelitian 15 tahun pada lingkaran pohon di Asia mengungkapkan 4 epik
kekeringan dalam 1000 tahun terakhir, salah satunya mengakhiri Dinasti Ming
tahun 1644, hal ini memberi wawasan terhadap ilmuwan akan dampak perubahan
iklim yang menjangkau luas.
http://www.france24.com/en/20100422-study-details-least-four-epic-droughts-asiaProgram Pangan Dunia PBB (FAO) menggandakan bantuannya ke Nigeria dimana
hampir 8 juta orang yang mewakili separuh populasi menghadapi kelaparan
karena panen mereka hancur oleh kekeringan berkepanjangan.
http://www.france24.com/en/20100426-hunger-forces-mass-exodus-parched-niger http://news.mongabay.com/2010/0427-hance_niger.htmlMenanggapi kampanye konservasi pemerintah, warga di Formosa (Taiwan)
menggunakan 3 kiloliter air lebih sedikit per orang pada tahun 2009
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ini merupakan penghematan terbesar
dalam hampir dua dekade.
http://www.chinapost.com.tw/taiwan/national/national-news/2010/04/25/253865/More-water.htmhttp://www.etaiwannews.com/etn/news_content.php?id=1236475&lang=eng_news&cate_img=logo_taiwan&cate_rss=TAIWAN_eng&pg=9Pusat Strategi Iklim yang berbasis di AS mengidentifikasi lebih dari 20
kebijakan pengurangan emisi yang jika diterapkan sebagai bagian dari RUU
perubahan iklim dapat menghemat US$5 miliar per tahun dan menciptakan 2,5
juta lapangan kerja.
http://solveclimate.com/blog/20100422/23-energy-policies-could-save-americans-5-billion-year http://climateprogress.org/2010/04/26/report-smart-climate-policy-will-boost-growth-create-2-8-million-jobs-slash-pollution/