Para ilmuwan peduli dengan kenaikan suhu masa depan
Banyak yang menyebutkan Persetujuan Kopenhagen yang baru dihasilkan oleh
Konferensi Perubahan Iklim PBB akan menjadi langkah pertama menuju arah yang
benar untuk mengerem pemanasan global.
Namun, Ikatan Ilmuwan Peduli mengingatkan bahwa tanpa pengurangan emisi
jangka pendek yang besar, sasaran kenaikan temperatur global maksimum 2
derajat Celsius yang dinyatakan dalam persetujuan itu tidak akan tercapai.
Sebaliknya, temperatur global kemungkinan besar akan naik 3-4 derajat
Celsius, yang menurut beberapa ahli dapat memicu pemanasan global yang tak
terkendali dengan efek bencana.
Selama konferensi, telah ditekankan oleh negara kepulauan kecil bahwa dengan
kenaikan 2 derajat itu bahkan akan menjadi bencana dan tujuannya seharusnya
1,5 derajat Celsius untuk mencegah negara ini serta area pantai lainnya
tenggelam.
Edward Natapei – Perdana Menteri Vanuatu (L): Ini masalah
kelangsungan hidup kami.
Mohamed Nasheed – Presiden Maladewa (L): Jika kita tetap ‘berbisnis
seperti biasa’, ini sangat sulit bagi kita untuk bertahan.
PEMBICARA: Tidak hanya negara pantai, tapi juga banyak daerah yang cenderung
kekeringan telah menderita temperatur di atas rata-rata.
Presiden Mongolia Ts. Elbegdorj, yang bicara di depan delegasi
Kopenhagen tentang dampak di negaranya yang terkena kekeringan setuju bahwa
solusi terpenting adalah pengurangan konsumsi produk hewani, sumber gas
rumah kaca yang mengikat panas berlipat ganda.
Supreme Master TV: Apa Anda menyadari kita harus memberitahu orang-orang
untuk mengurangi makan daging, jika mungkin bahkan menjadi vegetarian?
Presiden Mongolia Ts. Elbegdorj (L): Mohon, ya, mohon kurangi
makan daging. Kami mempunyai 2,5 juta orang dan lebih dari 50 juta sapi di
Mongolia. Ini juga satu masalah di Mongolia, karena meningkatnya jumlah sapi.
PEMBICARA: Yang Mulia kemudian menyatakan bahwa peralihan dari peternakan
menuju pertanian vegan akan membantu lingkungan dan didukung oleh saudara
sebangsanya.
Presiden Mongolia Ts. Elbegdorj (L): Kami mempunyai lahan untuk
menanam lebih banyak sayuran di Mongolia. Marilah menanam sayuran di
Mongolia. Dan kami juga punya banyak pasar.
PEMBICARA: Anggota Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai merasa
sangat terhormat dapat memberikan Presiden Enkhbayar material lain mengenai
solusi vegan untuk perubahan iklim.
Juga selama KTT iklim ini, anggota Asosiasi kami mendapat kesempatan untuk
memberikan literatur yang sangat relevan kepada kepala negara dan pemerintah
yang lain – Yang Mulia Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Komisi
Eropa José Manuel Barroso, Presiden AS Barack Obama, dan Sekretaris Jenderal
Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon.
Kami memberi salut kepada semua pemimpin negara yang mulia, dan berterima
kasih kepada ilmuwan atas usaha Anda untuk menyelamatkan Bumi. Semoga kita
cepat membawa solusi vegan yang penting ke agenda untuk menjamin
kelangsungan hidup semua makhluk di biosfer kita.
Pada konferensi video Januari 2009 bersama tamu kehormatan dan publik di
Mongolia, Maha Guru Ching Hai sekali lagi menekankan kepada Mongolia dan
pemerintah di dunia akan pentingnya manfaat dari gaya hidup vegan.
Maha Guru Ching Hai: Mongolia, seperti bagian dunia lainnya sedang
mengalami cuaca yang lebih buruk, pola yang lebih mematikan dari perubahan
iklim karena efek pemanasan global. Dengan pemeliharaan ternak, kita
mengurangi sumber alam bangsa Mongolia yang terbatas dan bahkan membuat
negara itu dalam bahaya lebih besar akan penggurunan.
Daripada digunakan untuk hewan merumput, kita bisa mulai menanam sayuran
organik yang lebih sehat untuk setiap orang. Dengan mencabut subsidi daging,
kita dapat menghemat triliunan dolar AS per tahun dalam bentuk pajak. Kita
mengurangi banyak penderitaan karena penyakit terkait daging. Kita menghemat
banyak makanan untuk berbagi dengan semua orang kelaparan di dunia sehingga
suara hati kita tidak pernah terbangun di tengah malam dan menggigit kita
lagi. Kita perlu semua bantuan dari pemerintah. Kita harus bekerja sama.
Referensi:
http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5hRUWDr_OzTfxihjhrtk8oxU1lZqQhttp://news.bbc.co.uk/2/hi/8395287.stm9http://www5.cop15.meta-fusion.com/kongresse/cop15/templ/play.php?id_kongressmain=1&theme=cop15&id_kongresssession=2625http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5hRUWDr_OzTfxihjhrtk8oxU1lZqQNegara bagian India larang perburuan lumba-lumba dan kura-kura
Negara bagian Bihar, India, memerintahkan penguatan larangan perburuan
lumba-lumba Sungai Gangga yang dinyatakan sebagai simbol hewan air nasional,
sementara itu negara bagian Orissa telah menerapkan langkah untuk melindungi
kura-kura Olive Ridley yang terancam.
Menteri utama negara bagian Bihar Nihar Kumar meminta para hakim di distrik
Patna, Bhagalpur, dan Buxar untuk memastikan bahwa larangan itu dihormati,
dan Hakim Distrik Patna, JK Sinha menegaskan bahwa pengawasan seksama saat
ini terus dilakukan di sepanjang tepi Sungai Gangga.
Pujian kami, semua pejabat dan negara bagian Bihar dan Orissa di India, atas
upaya kepedulian Anda untuk melindungi hewan air yang berharga. Semoga
lumba-lumba Sungai Gangga dan kura-kura Olive Ridely diberkati dengan
perjalanan aman di seluruh perairan.
Referensi:
http://economictimes.indiatimes.com/environment/flora-fauna/Bihar-bans-hunting-of-dolphins-/articleshow/5337757.cms http://www.earthtimes.org/articles/show/299357,india-steps-up-vigil-to-stop-hunting-of-dolphins-and.htmlBerita TambahanPabrikan zat kimia Belanda menyalurkan air panas serta kelebihan CO2 dari
pabriknya ke rumah kaca yang berjarak lima kilometer, memberikan panas yang
murah dan konstan serta karbon dioksida yang membantu tanaman untuk tumbuh.
http://www.france24.com/en/node/4948208Wilayah Pingtung di Formosa (Taiwan) menyediakan US$9,3 – US$15,5 juta untuk
mengubah pulau kecil di Formosa, Liuqiu, menjadi surga bebas bensin, dengan
mengganti semua kendaraan berbahan bakar dengan kendaraan elektrik.
http://www.khaleejtimes.com/displayarticle.asp?xfile=data/theuae/2009/October/theuae_October115.xml§ion=theuae&col= Berdasarkan riset setelah pengamatan terhadap 250 kepulan metana yang muncul
dari dasar laut di Samudra Arktik, ilmuwan AS menyatakan bahwa kepulan ini
menunjukkan disosiasi deposit metana hidrat yang sebelumnya membeku, proses
yang dapat mengarah ke pemanasan global yang tak terkendali.
http://www.physorg.com/news180288229.html