Pemimpin demokrasi Burma Aung San Suu Kyi merangkul pemerintah demi kesatuan. Dalam wawancara telepon dengan kantor berita Reuter yang bermarkas di Inggris, yang pertama dalam 6 tahun, penerima Hadiah Nobel Perdamaian menegaskan lagi keinginannya bekerja sama dengan militer negara itu menuju cita-cita yang bermanfaat bagi rakyat Burma. Daw Aung San Suu Kyi berkata, “Saya tidak ingin melihat militer jatuh. Saya ingin melihat militer melambung tinggi bermartabat dalam profesionalisme, dan patriotisme sejati. Saya kira amat nyata yang rakyat inginkan; rakyat hanya ingin hidup lebih baik berdasarkan pada keamanan dan kebebasan.” Dia juga menyerukan perubahan bertahap, tanpa kekerasan, mengatakan bahwa sifat transisi yang konstruktif lebih penting daripada tergesa-gesa.
Kami menghormati, Daw Aung San Suu Kyi, atas kebajikan dan komitmen berlanjut Anda untuk meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan rekan-rekan setanah air. Semoga Buddha memberkahi upaya-upaya Anda menuju cita-cita tinggi demikian sambil mengharapkan Anda dan rakyat Burma yang lembut stabilitas dan kedamaian abadi.
http://uk.reuters.com/article/idUSTRE6AB1P120101119, http://www.france24.com/en/20101116-newly-freed-suu-kyi-urges-non-violent-revolution