Pertemuan para anggota Majelis Umum PBB pada hari Rabu, 20 Oktober, mengadopsi sebuah inisiatif yang awalnya diusulkan oleh Yang Mulia Raja Abdullah dari Yordania untuk menetapkan minggu pertama Februari tiap tahun sebagai "Minggu Harmoni Antarkepercayaan Dunia". Peringatan baru ini dimaksudkan untuk mendorong pengertian di antara agama-agama dunia sebagai landasan untuk perdamaian.
Dalam usulan aslinya, Raja Abdullah menyatakan, "... Faktanya adalah, manusia di mana-mana terikat bersama-sama, tidak hanya oleh kepentingan bersama, tetapi juga oleh perintah bersama untuk mengasihi Allah dan sesama, untuk mencintai yang baik dan sesama... Apa yang kita usulkan adalah minggu khusus dimana penduduk dunia, di tempat ibadah mereka masing-masing bisa mengungkapkan ajaran kepercayaan mereka sendiri tentang toleransi, menghormati yang lain, dan perdamaian."
Terima kasih tulus kami, Yang Mulia dan para anggota Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, atas perayaan baru tentang rasa hormat dan cinta persaudaraan ini. Terberkatilah nilai mulia seperti ini dalam mendukung visi perdamaian dan pengertian untuk dibagi di antara orang dari segala kepercayaan.
http://www.jordantimes.com/index.php?news=31144
http://en.ammonnews.net/article.aspx?articleNO=10109
http://blogs.reuters.com/faithworld/2010/10/22/why-did-the-u-n-proclaim-world-interfaith-harmony-week