Supreme Master TV: Pada episode Planet Bumi: Rumah Tercinta Kita minggu ini, kita akan mengunjungi negara Afganistan yang indah dan mencari tahu tentang tantangan-tantangan lingkungan yang dihadapi negara itu, termasuk metode-metode unik yang dipakai untuk menjaga ekosistemnya, termasuk tumbuh-tumbuhan dan satwa-satwa aslinya. Minggu ini tamu kita adalah Ghulam Mohammad Mlikyar, seorang Penasihat Lingkungan Senior untuk Perwakilan Perlindungan Lingkungan Nasional Afganistan dan pendiri kelompok pemelihara lingkungan Afganistan, Selamatkan Lingkungan Afganistan (SEA) dan Qais Agah, yang adalah Penasihat Tehnik Pendidikan Lingkungan dan Penelti Burung Bangau SEA.
Ghulam Mohammad Mlikyar, Penasihat Lingkungan Senior untuk Perwakilan Perlindungan Lingkungan Nasional Afganistan dan pendiri kelompok pemelihara lingkungan Afganistan, Selamatkan Lingkungan Afganistan (SEA): SEA adalah satu-satunya organisasi nasional Afganistan yang bekerja untuk melindungi lingkungan, pengembangan sumber berkelanjutan dan konservasi keanekaragaman hayati di Afganistan. SEA didirikan oleh rekan-rekan saya dan saya pada tahun 1998, dan kita bekerja sangat dekat dengan pemerintah, dengan lembaga-lembaga donor yang berbeda, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) lainnya pada sisi perlindungan lingkungan. Ada dua kantor, satu di Afganistan Utara dan lainnya di Afganistan Selatan untuk menangani isu-isu satwa liar, area-area yang dilindungi dan juga tanah-tanah basah.
Supreme Master TV: Akhir-akhir ini Afganistan mengalami dampak-dampak kerusakan dari percepatan perubahan iklim, yang mengakibatkan penderitaaan besar bagi baik bangsanya maupun satwa liarnya.
Ghulam Mohammad Mlikyar: Selama beberapa tahun terakhir, kami melihat perubahan yang kasat mata pada iklim. Kami melihat peningkatan suhu di sini, kami melihat banjir, kami melihat tanah longsor, kami melihat tingkat salju dan tingkat hujan. Kadangkala ada hujan sebelum waktunya. Dan selama musim dingin, kami punya salju yang bagus 10 tahun lalu atau 15 tahun lalu, di beberapa bagian lebih dari 50 sentimeter. Tapi sekarang, bahkan musim dingin besar selama dua atau tiga bulan, kami tidak punya salju, (hanya ada) sangat sedikit salju menutupi di sini. Ini adalah perubahan yang kami lihat pada iklim dan juga temperaturnya. Kenaikan air, dan kadangkala kami menghadapi banjir, kadang yang sebelum waktunya, dan kadang kami bahkan tidak punya air untuk irigasi, karena kapanpun para petani perlu air irigasi, tidak ada air. Ini adalah semua perubahan dan dampak yang kami hadapi.
Kmami masih menghadapi kekeringan besar, khususnya dibagian utara
Afganistan. Dan dampak lainnya yang saya lihat, ada di bagian selatan.
Saya baru saja kembali sehari sebelumnya dari bagian utara (dari
Afganistan), dan saya melihat badai debu dan hilangnya kumpulan
pepohonan, dan saya melihat tidak ada air. Hanya ada satu kanal yang
berasal dari Sungai Arghandab, dimana sumber airnya tidak dapat
mencukupi semua orang. Dan kami juga kehilangan beberapa dari
kumpulan pepohonan asli di ekosistem gurun. Ini akibat hujan yang
sebelum waktunya, atau tidak ada hujan atau salju.
Supreme Master TV: Karena melelehnya salju dan gletser, longsor lebih sering terjadi, menyebabkan kerusakan dan kehilangan nyawa manusia.
Ghulam Mohammad Mlikyar: Dampak terbesar dari perubahan iklim ini, adalah di provinsi-provinsi utara, kami kehilangan lebih dari 180 orang tahun lalu karena longsor-longsor ini. Dan ini adalah pertama kali dalam sejarah Afganistan pada 60 tahun terakhir, Afganistan perlu berada pada posisi yang sangat, sangat kuat dan (mengambil) tindakan yang sangat kuat untuk melawan perubahan iklim.
Supreme Master TV: Seiring dengan pemanasan global, tingkat kehilangan yang cepat dari keanekaragaman hayati di negara itu juga adalah sebuah keprihatinan yang mendalam, seperti Bpk. Malikyar jelaskan.
Ghulam Mohammad Mlikyar: Kami kehilangan banyak dari keanekaragaman hayati kami, dan ini berada dalam posisi yang jika kita abaikan sekarang, lalu untuk masa depan kami tidak akan mempunyai keragaman hayati apa pun. Kami harus mulai bekerja dan melindungi bagian yang masih ada. Tapi selama 30 tahun terakhir mungkin, atau lebih, kami kehilangan... Mari saya beri satu contoh. Kami telah kehilangan 2% dari tutupan hutan nasional kami. Ada 3.1 % (tutupan) pada tahun 1970 an, dan sekarang adalah 1.2%. Ini adalah contoh dari sebuah sumber daya yang kami kehilangan. Dan juga bagi satwa liar, perburuan ilegal adalah sesuatu yang berlangsung dari tahun 1970an sampai sekarang. Dan setiap hari kita kehilangan dua spesies, atau dua (jenis) satwa liar.
Dalam 30 tahun, coba bayangkan berapa dari mereka akan hilang. Tapi di bagian satwa liar, kita kehilangan banyak dari spesies mamalia dan satwa liar ini di daerah-daerah pegunungan. karena perburuan, karena gangguan, dan juga perkelahian, mereka telah berpindah bahkan ke negara lain. Tapi kita kehilangan banyak. Anda lihat,kebanyakan satwa liar adalah spesies berpindah-pindah, bahkan dalam habitat mereka. Seandainya habitat mereka adalah baik, alam yang baik, tidak ada gangguan, tidak ada ancaman, mereka akan tinggal di sana. Jika ada ancaman, mereka akan meninggalkan habitat itu dan berpindah. Pada tahun 1970an Afganistan punya lebih dari 400 macan tutul salju, tapi sekarang tidak lebih dari 80.
Supreme Master TV: Karena isu-isu lingkungan yang serius yang Afganistan hadapi, langkah yang diambil untuk memberitahu masyarakat dan meningkatkan kesadaran supaya melindungi alam dan rekan sesama penghuni bangsa itu. Satu cara yang Selamatkan Lingkungan Afganistan ingin capai adalah dengan mengembangkan sebuah kurikulum pada isu-isu ekologi untuk sekolah-sekolah dan universitas-universitas bermitra dengan Menteri Pendidikan negara itu.
Qais Agah, Penasihat Tehnik Pendidikan Lingkungan dan Penelti Burung Bangau SEA, Afganistan: Kami mempunyai program-program pendidikan lingkungan formal dan informal. Informal, kami mengembangkan sebuah kurikulum lingkungan yang menyeluruh yang mencakup prinsip-prinsip lingkungan dan sumber-sumber alam dan memasukkan prinsip-prinsip ini ke dalam kurikulum sekolah dan unversitas. Ini adalah satu bagian dari pendidikan lingkungan yang telah kami lakukan, dan bagian lainnya adalah pendidikan informal yang termasuk pelatihan, seminar, lokakarya dan publikasi. Proyek SEA dengan USAID, kami melakukan pelatihan ini. Kami telah melakukan pelatihan-pelatihan di mesjid dan sekolah, klinik-klinik lokal, dengan para alim ulama, pemimpin-pemimpin lokal, dan lalu mereka akan melakukan pelatihan-pelatihan ini dan akan mengirim pesan ini ke orang lokal mereka untuk melarang berburu dan melindungi spesies satwa liar.
Supreme Master TV: Pemimpin-pemimpin keagamaan juga dibuat sadar akan pentingnya perlindungan lingkungan jadi mereka akan memberitahu masyarakat tentang isu ini dari perspektif agama.
Qais Agah: Jadi Al Quran itu mencakup beberapa ayat, ayat-ayat perlindungan, dan ayat lain yang kami coba untuk mengajak orang melalui ayat-ayat ini untuk melindungi satwa liar dan lingkungan mereka. Jadi kami mengeluarkan ayat dari Al Quran diterjemahkan ke dalam bahasa Dari dan Pashto dan bahasa lokal Uzbeki dan kemudian kami menaruh poster-poster dengan gambar yang berbeda dan kemudian kami akan melatih alim ulama. Para alim ulama, ketika mereka menerima pelatihan, karena orang sangat tertarik pada ayat-ayat jadi mereka dapat belajar dengan baik dan mereka akan memakai ayat-ayat ini untuk melindungi lingkungan mereka.
Tuhan berkata bahwa Aku mengirim air ke Bumi untuk menumbuhkan tanaman. Tanaman ini seharusnya diperuntukkan bagi manusia, jadi tolong jangan boroskan air dan cukup berusaha menanam tanaman. Kami sedang membuat sebuah brosur berjudul Lingkungan dan Islam. Kami kumpulkan beberapa ayat dari Al Quran dan menerjemahkannya ke brosur ini, dan kami akan membagikan itu ke sekolah-sekolah, murid-murid, mahasiswa-mahasiswa dan para alim ulama di komunitas.
Supreme Master TV: Dekat Kabul ada 90 hektar kekayaan biologi tanah basah yang merupakan rumah dari burung-burung yang asli dan berpindah-pindah. Selamatkan Lingkungan Afganistan, bekerja sama dengan pemerintah nasional, Bank Pembangunan Asia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memulai sebuah proyek konservasi di habitat yang berharga ini.
Ghulam Mohammad Mlikyar: Masalahnya bagi tanah basah ini, yang telah kehilangan beberapa bagian dari potensinya, adalah selama hilangnya kontrol pada area-area ini, dan selama peperangan pada tahun 1990an sampai 2001, kebanyakan dari tanah basah ini ditempati untuk area pemukiman dan banyak orang datang dan membuat rumah. Dan sekarang kelihatannya sulit untuk merelokasi rumah-rumah ini dari sekitar tanah basah. Tapi secara musiman, ini menjaga potensinya.
Memperhatikan hal itu, pemerintah, dan saya juga terlibat dengan itu, dengan dukungan keuangan dari Bank Pembangunan Asia dan organisasi-organisasi lainnya, kami membuat dua menara observasi di dua daerah. Ini hanya untuk murid-murid, untuk akademia, yang ingin menjaga inventarisasi burung-burung disekitar daerah ini. Mereka dapat datang dengan mudah dan pergi ke sana dan bahkan mereka dapat menghitung sarang-sarang dari daerah itu, dan mereka punya fasilitas berbeda untuk melihat burung-burung itu. Dan juga mereka dapat mengenali burung-burung, burung yang mana di sana. Tujuan kami adalah untuk pendidikan, karena dulu ada pusat yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-bangsa di sana, sebuah pusat pendidikan. Ketika orang datang kesini untuk rekreasi atau untuk studi, mereka pergi ke pusat pendidikan itu. Mereka dapat datang ke menara-menara itu dan melihat burung-burung.
Supreme Master TV: Penyebab utama dari perubahan iklim, kehilangan keragaman-hayati dan masalah-masalah lingkungan mendesak lainnya adalah peternakan. Jika setiap individu membuat pilihan mulia mengadopsi pola makan berbasis nabati, dunia yamg lebih baik, bebas kelaparan dan bencana sehubungan iklim benar-benar mungkin terwujud. Sebagai penutup, berikut adalah pesan Ghulam Mohammad Malikyar pada dunia.
Ghulam Mohammad Mlikyar: Saya ingin komunitas dunia untuk mendukung anak-anak Afganistan, wanita Afganistan, dan juga seluruh populasi Afganistan untuk menjaga kebersihan lingkungan mereka dan sadar akan nilai-nilai lingkungan dan menyumbang untuk pengurangan dampak-dampak dari perubahan iklim pada wilayah itu dan secara global. Sejauh Tuhan Yang Kuasa telah menciptakan kita, Dia telah menasihati kita untuk menjaga alam dengan seimbang. Dan saya harap seluruh populasi, populasi global, untuk menjaga dunia ini, (mengikuti) nasihat Tuhan ini dan menjaga keseimbangan alam, tidak mempekerjakan semua sumber daya, menjaga sumber daya untuk generasi masa depan. Dan mendukung negara-negara yang tak dapat mendukung diri mereka sendiri saat ini secara kapasitas secara tehnis, ekonomi dan aspek-aspek berbeda.
Supreme Master TV: Terima kasih tulus kami Ghulam Mohammad Malikyar dan Qais Agah yang telah memberikan sebuah pengantar singkat pada kondisi lingkungan di Afganistan dan apa yang SEA lakukan untuk menjaga dan memperbaiki ekosistem negara itu. Melalui kepemimpinan individu-individu seperti diri Anda, semoga keseimbangan alam berharga Afganistan dapat segera kembali lagi, sehingga memberikan manfaat untuk semua kehidupan di tanah kuno ini.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Selamatkan Lingkungan Afganistan, silahkan kunjungi
www.SEAAfghanistan.blogspot.com