Planet Bumi: Rumah Tercinta Kita
 
Tempat-Tempat Bencana Menghantam Keras: Kasus Global yang Merusak - Bag.2/2   

Supreme Master TV: Dari tornado dan topan sampai gempa bumi dan banjir, planet kita mengalami peristiwa besar yang bahkan dalam ukuran lebih ekstrem, meninggalkan penderitaan menyayat hati terkait kerusakan terkait perubahan iklim.

Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa bencana alam dihasilkan dengan cara-cara yang terkait dengan pemeliharaan ternak.salah satunya adalah energi negatif  yang sangat ekstrem yang dihasilkan dari pembunuhan hewan. Dr. Madan Mohan Bajaj,  sebelumnya merupakan Kepala Laboratorium Penelitian Pengobatan Medis, Immunofisik, Biofisika Nuklir dan Rekayasa Biomedis dari Departemen Fisika dan Astrofisika Universitas Delhi di India, dan saat ini sebagai perwakilan dari Universitas Internasional Kamadhenu Ahimsa, telah menginvestigasi yang disebutnya efek  Gangguan Sistem  Terintegrasi (BIS).

Dalam jangka pendek, efek BIS menggambarkan bagaimana penyembelihan  hewan dan perilaku kejam  menyebabkan bencana alam. Dr. Bajaj telah  mendokumentasikan aktivitas seismik yang terjadi setelah  hari raya besar seperti Natal, saat jutaan kalkun dan hewan lainnya di seluruh dunia dibunuh demi makanan. Selanjutnya, hasil kerjanya menunjukkan bahwa tsunami dan badai adalah akibat dari  penyembelihan makhluk laut.

Dr. Madan Mohan Bajaj, perwakilan Universitas Internasional Kamadhenu Ahimsa,India: Saat kita membunuh hewan, apa yang terjadi adalah dikeluarkannya sinyal berfrekuensi sangat rendah. Dan kami menemukan frekuensi dari sinyal tersebut sekitar dua hertz, tiga hertz dan seterusnya. Inilah gelombang getaran. Inilah gelombang getaran. Dan kita juga menyebutnya sinyal VLF atau Gelombang Sakit Einstein.

Supreme Master TV: Gelombang Sakit ini menyebabkan terjadinya gelombang ”P dan S” atau gelombang tekanan dan geseran, yang nantinya menyebabkan gempa bumi. Dr. Bajaj telah mempelajari aktivitas gempa setelah perayaan Bakri-Id, liburan tahunan Muslim disaat jutaan kambing disembelih.

Dr. Madan Mohan Bajaj: Pada dasarnya ini adalah hari yang sangat penting bagi kita semua yang melakukan penelitian ilmiah, karena kita selalu mencari kesatuan matematis. Kesatuan matematis adalah saat Anda membunuh hewan dalam jumlah besar suatu hari dan kemudian Anda dapat melihat dampaknya esok harinya. Jadi kami mencatat bagaimana aktivitas gempa diseluruh dunia sebelum tanggal ini. Dan lalu Bakri- Id dirayakan selama tiga hari, yang artinya mereka membunuh hewan-hewan ini selama tiga hari.

Saya ingin mengatakan dengan sederhana, bahwa apa konsekuensinya membunuh hewan dengan pergerakan Bumi atau terjadinya glombang P dan S yang dapat dipelajari dengan sangat mudah pada hari Bakri-Id. Jadi kita ketahui setelah Bakri-Id, ini selalu meningkat, dan di seluruh dunia aktivitas gempa meningkat. Tercatat dengan baik bahwa jika saya membunuh di sini, lalu dampaknya akan terlihat ditempat lain, dan garis retakan ini telah kami catat diseluruh dunia.

Supreme Master TV: Dampak dari hasil kerja Dr. Bajaj sangatlah luar biasa. Sekali lagi kita melihat ke beberapa bencana alam besar  dari beberapa tahun lalu dan menguji luasnya  jangkauan peternakan yang dijalankan di area yang telah hancur.

Polandia

Di Eropa Timur negara Polandia, 1.39 juta sapi dan 20.7 juta babi dibunuh pada tahun 2009. Menurut grup kesejahteraan satwa berbasis di Inggris Suara Bagi Satwa Vegetarian Internasioanal (Viva!), Polandia adalah pengekspor terbesar kuda untuk daging di Eropa, dengan 30.000 kuda dikirim ke kematian tahunan mereka. Di akhir Mei 2010, Polandia menderita banjir besar disebabkan oleh hujan lebat. Banjir dengan cepat pertama kali mempengaruhi Polandia timur dan tengah dan lalu bergerak turun melalui Sungai Vistula ke utara, menjadi saksi terburuk di negara itu dalam 160 tahun terakhir. Lebih dari 30 orang kehilangan nyawa mereka dimana rumah dan jalanan di beberapa daerah terendam di bawah air lima sampai enam meter.

Di Ibukota Warsawa, 120 sekolah ditutup dan orang terperangkap dalam rumah mereka dan perlu diselamatkan. Banjir juga menyebabkan peningkatan penyakit menular juga menjadi terkontaminasi. Diseluruh negara 23.000 orang dievakuasi. Per Juni 2010 Jaringan Informasi Pertanian Global  Departemen Pertanian Amerika Serikat melaporkan 450.000 hektar tanah pertanian  rusak, karena air atau banjir,  melanda 4.300 pertanian, semuanya yang mempunyai hewan. Satu dari daerah banjir terburuk adalah kota praja Slubice di daerah Plock yang merupakan rumah fasilitas pengolahan unggas utama. Fasilitas ini dan yang sama di kota praja Gabin rusak berat karena banjir.

Selandia Baru

Peternakan hewan mewakili sebuah presentasi besar pendapatan tahunan dari kota Christchurh, Selandia Baru dan termasuk pertanian biri-biri untuk wool dan daging, begitu juga pertanian susu eksport rusa dan kuda. Pembantaian terbesar Selandia Baru, yang membunuh 8.5 juta domba per tahun, terletak di Canterbury Utara, yang bersebelahan dengan Christchurch Semua dari domba di bunuh di Selandia Baru setiap tahun, fasilitas ini membunuh lebih dari sepertiga dari mereka Per Statistik Selandia Baru, kantor statistik negara itu, pada tahun 2011. Selandia Baru bertanggung jawab untuk 49.7 % perdagangan internasional daging domba.

Industri susu juga sangat besar di Canterbury dengan daerah pertanian susu di daerah bernama Asburton setiap tahun menghasilkan jumlah tertinggi dari produk susu di seluruh Selandia Baru. Nilai dari industri susu di Asburton saja adalah kira-kira US$ 164 juta. Industri ini tumbuh, dari tahun 1990 sampai 2007 jumlah keseluruhan susu sapi di Selandia Baru naik 2 lipat. Produksi daging sapi juga sangat umum di Selandia Baru dan terhitung 7.5% dari perdagangan daging sapi  dunia; juga memiliki industri pertanian rusa terbesar dunia dengan 4.000 pertanian. Rusa dijual untuk daging dan tanduk mereka menjadi obat China. Menurut Statistik Selandia Baru, pada 2001 yang mengejutkan 52% dari total tanah Selandia Baru dari 268.000 kilometer persegi dipergunakan untuk menggembalakan ternak.

Pada 22 Februari, 2011 Selandia Baru menderita akibat bencana alam yang menyebabkan kerusakan yang sangat besar dan membawa kesedihan mendalam bagi negara itu. Pada hari Christchurch di goncang oleh sebuah 6.3 gempa bumi besar, sebuah kekuatan yang membuat bagunan-bangunan remuk ke tanah. Sangat menyedihkan 181 orang meninggal dan sekitar 2.000 terluka sementara ribuan lainnya kehilangan rumah. Peternakan hancur dan saluran listrik terganggu menyebabkan para petani tanpa listrik. Keselurahan kerusakan  ekonomi diperkirakan menjadi US$ 12 juta. Para ilmuwan berpendapat kejadian gempa itu menjadi suatu kejutan setelah gempa skala 7.1 yang lebih besar yang terjadi pada 4 September, 2010 di Canterbury.

Afrika Selatan

Pemeliharaan ternak adalah porsi terbesar dari industri pertanian Afrika dengan 13.8 juta ternak sapi dan 28.8 juta domba di negara. Provinsi KwaZulu-Natal dan Limpopo mempunyai populasi ternak sapi yang besar. Di Limpopo, pemeliharaan sapi untuk menghasilkan daging dan memproduksi susu terhitung dalam persentase yang signifikan dari penghasilan tahunan provinsi itu, namun perburuan adalah benar-benar penghasil terbesar dengan 80% dari industri perburuan Afrika Selatan terkonsentrasi di Limpopo. Perburuan dari satwa liar merupakan 70% dari pendapatan pariwisata tahunan provinsi itu.

Dari Desember 2010 sampai Januari 2011, Afrika Selatan menderita banjir yang sangat buruk. Karena dampak dari La Nina, lebih dari dua kali lipat  jumlah curah hujan biasanya pada Desember menurut Dinas Cuaca Afrika Selatan. Hujan ini berlanjut sepanjang bulan Januari, menyebabkan kekacauan dan kesengsaraan ketika menghanyutkan rumah-rumah orang dan properti termasuk mengambil hidup manusia dan satwa yang berharga. Secara keseluruhan lebih dari 4.000 kilometer persegi terkena dampak banjir dimana sungai-sungai meluapkan tepiannya dan bendungan-bendungan hancur. Delapan dari sembilan provinsi Afrika Selatan terkena banjir besar oleh peningkatan air, menyebabkan US$2.3 juta dalam kehilangan infrastruktur dan tempat tinggal.

Secara keseluruhan, 13.000 rumah-rumah hancur dan 8.400 orang terpaksa dievakuasi dimana pemerintah mengumumkan 33 daerah bencana. Yang paling rentan adalah mereka yang tinggal di pedesaan, karena rumah mereka dibangun dari bahan-bahan yang lemah sehingga dengan cepat terhanyut. Banjir mengambil nyawa 136 orang dan paling sedikit 88 dari kematian itu terjadi di provinsi KwaZulu-Natal yang merupakan daerah terkena banjir terbesar. Provinsi Limpopo juga dengan terkena dampak berat oleh hujan, dengan semua dari lima distriknya terkena banjir yang menyebabkan kehilangan tragis empat nyawa dan merusak 1.540 rumah, sekolah, dan bangunan.

Brazil

Dua negara bagian Brazil yang punya industri pengolahan ikan skala besar adalah rio de Janeiro dan Sao Paulo. Pemeliharaan ternak juga mewakili suatu bagian signifikan dari ekonomi Rio de Janeiro. Kenyataannya, Brazil adalah penghasil kedua terbesar daging sapi dunia dan setiap tahun membunuh hampir 40 juta sapi begitu juga 35 juta babi. Brazil pengekspor terbesar daging sapi secara global, berjumlah 21.9% dari ekspor dunia pada 2009. Juga mengkonsumsi daging sapi terbesar ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat danUni Eropa.

Antara tanggal 11 dan 12 Januari, 2011 mendekati 254 milimeter hujan turun di daerah pegunungan Serrana Rio de Janeiro. Curah hujan selama periode itu melebihi dari yang telah diramalkan akan turun sepanjang bulan. Hasilnya banjir lumpur besar yang merenggut empat kota pada jam 3 subuh pada 12 Januari. Karena banyak dari rumah tidak sesuai aturan bangunan, kerusakan yang diakibatkan sangat mengerikan dengan 902 meninggal dan lebih dari 20.000 orang kehilangan rumah. Seluruh keluarga tersapu tanpa ada yang tertinggal untuk diidentifikasi dan mengubur yang meninggal. Kota yang terkena terparah adalah Nova Fri burgo dimana 3.000 rumah hancur dan 426 orang meninggal. Kekutan dan besarnya banjir lumpur tersebut begitu besarnya dimana itu benar-benar membentuk ulang dan merubah seluruh geografi dari daerah ini. Biaya membangun ulang jalan-jalan, perumahan dan infrastruktur diperkirakan US$1.2 miliar.

Supreme Master TV: Bencana alam yang kita telah secara ringkas bahas hari ini dengan jelas menunjukkan keseimbangan rapuh dari biosfer kita seperti yang diperhatikan oleh Dr. Bajaj. Pada banyak kesempatan, Maha Guru Ching Hai juga telah menanggapi peningkatan dari bencana² alam alam yang terlihat di seluruh dunia.

Maha Guru Ching Hai: Kita hanya harus menghentikan pembunuhan satwa, manusia. Kita harus menghentikan itu. Lalu segala hal yang lainnya akan menjadi jelas dengan tiba-tiba. Angin topan mungkin akan berhenti begitu saja. Angin puting beliung akan menjadi hening. Gempa bumi akan lenyap begitu saja. Segala sesuatunya akan berubah menjadi suatu cara hidup penuh kedamaian, karena kita menciptakan kedamaian lalu kita akan memiliki kedamaian. Kedamaian itu bukan hanya di antara manusia saja tetapi juga antara sesama penghuni. Itulah sebabnya saya terus menekankan pola makan vegetarian. Itu adalah kode moral menjadi seorang manusia. Itu adalah tanda dari manusia agung.

Supreme Master TV: Terima kasih mendalam sekali lagi Dr. Bajaj atas penelitian penting Anda bahwa secara ilmiah menunjukkan bahwa hanya pola makan nabati saja yang berkesinambungan dan  memastikan keamanan  manusia. Semoga Anda dan rekan-rekan Anda terus menginformasikan masyarakat dimana-mana akan cara mulia ini untuk melindungi planet kita.

Untuk rincian lebih banyak tentang Dr. Bajaj, silakan kunjungi www.LinkedIn.com carilah: Madan Mohan Bajaj


 
Cari di Semua Acara
 
 
Paling populer
 Vegan: Cara Tercepat untuk Mendinginkan Planet
 "Home": Film Dokumenter Lingkungan dari Yann Arthus-Bertrand
 Pertanian Ahimsa: Pertanian Organik tanpa Tanah
 Dr. Rajendra K. Pachauri - Peringatan Global: Dampak Produksi dan Konsumsi Daging terhadap Perubahan Iklim
 “Perubahan Iklim, Perubahan Kehidupan” - Pesan dari Greenpeace Brasil
 Metode Pertanian Alami Yoshikazu Kawaguchi
 Dunia Taman Asli yang Memikat bersama Alrie Middlebrook
 Dampak Merusak Peternakan Babi
 Penyebab Cepat Hilangnya Biodiversitas Global: Industri Peternakan
 Ilmuwan Perubahan Iklim Dr. Stephen Schneider tentang Keadaan Planet Kita