Halo, para pemirsa, selamat datang di Planet Bumi: Rumah Tercinta Kita.
Hari ini dalam bagian kedua dari program kita, sekali lagi kita
berbicara tentang Dr, Rebecca Lee, pendiri Yayasan Museum Kutub.
Yayasan
ini memiliki tujuan untuk melestarikan lingkungan kita dengan fokus
pada pentingnya eksplorasi ilmiah kutub ke masyarakat umum. Dr. Lee
dikenal sebagai wanita pertama yang telah menjelajahi “Empat Kutub” di
planet kita – Kutub Utara, Kutub Selatan, Gunung Everes, dan Tebing
Yarlung Tsangpo di Tibet Timur yang merupakan tebing tercuram di dunia.
Pada tahun 1970, ia membawa tas punggung, tas tidur, dan
kameranya, Dr. Lee memulai mimpinya untuk menjelajahi setiap pelosok
dunia. Setelah hampir 40 tahun berkelana, beliau telah melihat lima
samudra dan menyentuh tujuh benua.
Dr. Lee bergabung dengan tim
Ekspedisi Penelitian Antartika China pada tahun 1985 untuk memimpin
penelitian kutub. Sejak saat itu, beliau telah mengelilingi Antartika
enam kali, Artik sepuluh kali, Gunung Everest empat kali, dua kali
Taklamakan, padang pasir luas di Asia Tengah dan Tebing Yarlung Tsangpo
sekali. Berdasarkan pada kayanya pengalaman dan pengetahuannya, Dr. Lee
telah menulis “Deklarasi Kutub (The Poles Declaration)” tentang
penjelajahannya di kutub dan “Kekuatan Kutub (Polar Power)” tentang
energi kutub dan pengaruhnya terhadap kondisi iklim global.
Wartawan
Supreme Master Television kita di Hong Kong belakangan mengunjungi Dr.
Rebecca Lee. Dalam perbincangan mereka dengan Dr. Lee, beliau
membagikan pengalamannya tentang penelitiannya di kutub dan juga
wawasannya untuk menyebarkan pesan tentang bahayanya pemanasan global.