Air sangat
diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia dan semua makhluk lainnya di
Bumi. Dan meskipun tiga perempat dari permukaan planet ini ditutupi oleh
air, 97% dari air tersebut adalah air asin. Karena itu air tawar hanya
terdiri dari 3% untuk persediaan dan hanya 1% darinya yang tersedia
langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pada abad belakangan
ini, karena eksploitasi yang berlebihan, kekeringan panjang yang
disebabkan oleh perubahan iklim, penurunan lingkungan seperti polusi air
oleh pabrik peternakan, dan kenaikan jumlah penduduk Bumi mengakibatkan
kekurangan air yang parah.
Prof. Allan (L): Hanya ada 10 dari 200 negara di
dunia yang memiliki kelebihan air yang berarti.
Itulah air yang menjaga agar kita tetap hidup.
Prof. Lundqvist (L): Kita akan memiliki peningkatan populasi sampai tiga miliar atau lebih dari tahun
2000 sampai tahun 2050.
PEMBAWA ACARA: Dari 16 sampai 22
Agustus 2009, para ahli, pembuat keputusan kunci, pemimpin, dan praktisi
dari seluruh dunia berkumpul untuk konverensi Minggu Air Dunia di
Stockholm, Swedia. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Institut Air
Internasional Stockholm, suatu lembaga nirlaba pemikir kebijakan untuk
membicarakan masalah planet kita yang paling penting yang berhubungan
dengan air.
Satu hasil dari konverensi ini adalah dokumen persetujuan
bersama “Pernyataan Stockholm”, yang mendesak para pemerintah untuk menyampaikan masalah air pada
konferensi tingkat tinggi perubahan iklim di Kopenhagen.
Harlin (L): Apa yang dapat saya katakan sudah jelas bahwa
tekanan terhadap sumber air
bertambah tinggi dan tekanannya meningkat terutama di negara
berkembang.
PEMBAWA ACARA: Pada acara hari ini kita
akan mendengarkan para peserta konferensi yang terkemuka untuk
menyampaikan
pandangan mereka tentang krisis air global.
Jan Lundqvist, Penasihat
Ilmiah Senior bagi Institut Air Internasional Stockholm meneliti
bagaimana masyarakat menggunakan sumber air dari planet ini dan hubungan antara penggunaan air dengan produksi makanan.
Prof. Lundqvist (L): Dr. Pathak dari
India, dia menyebutkan kemarin bahwa dua setengah miliar orang antri ke
toilet yang tidak ada di sana, sehingga kekurangan fasilitas sanitasi,
itu adalah masalah besar.
Tetapi
juga ada satu atau satu setengah miliar yang tidak mempunyai akses atau
kesulitan akses terhadap air, mereka harus pergi ke sungai, mereka
harus pergi ke pompa air kecil, atau sesuatu seperti itu, mungkin
menghabiskan beberapa jam per hari untuk mengambil sejumlah kecil air
dan adakalanya tercemar. Kadang mereka mengalami masalah untuk pergi ke
sana. Jadi kekurangan air mempengaruhi sebagian besar dunia.
Tetapi kemudian ada yang kita
sebut “pelayanan air”, maksud saya, di rumah Anda bisa
mendapatkan air dari keran, jadi sebetulnya itu adalah
kemewahan bagi sebagian kecil orang di dunia. Lalu bahkan bagian yang
lebih besar dari dunia, mereka tidak memiliki akses terhadap sanitasi
yang aman.
PEMBAWA ACARA: Program Pengembangan
Perserikatan Bangsa Bangsa mengakui bahwa perubahan iklim mendorong
kekeringan yang panjang maupun timbulnya
bencana yang berhubungan seperti angin topan dan banjir di seluruh dunia.
Harlin (L): Saya bekerja untuk UNDP
(Program Pengembangan Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan kami memiliki
departemen khusus yang bekerja dengan sumber-sumber air dan itu disebut
“Program Penguasaan Air.” Sekarang misi utama yang kami miliki adalah
menuju pengembangan manusia yang berkelanjutan, yang berarti suatu
pemanfaatan sumber-sumber air dunia yang berkelanjutan. Dan kita mencoba
mempromosikan cara yang lebih berkelanjutan untuk mengatur sumber-sumber
air termasuk penggunaan air dalam produksi dan konsumsi.
PEMBAWA ACARA: Laporan Pengembangan Air
di Dunia Ketiga oleh Organisasi Pendidikan Ilmiah dan Budaya Perserikatan
Bangsa Bangsa (UNESCO) mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen dari semua
air bersih dipakai untuk irigasi pertanian, dan jumlah yang
banyak dari air itu dikonsumsi oleh industri hewan ternak.
Satu
porsi daging sapi membutuhkan 4.664 liter air untuk diproduksi sementara
itu makanan vegan hanya membutuhkan 371 liter. Jadi pemeliharaan
ternak adalah cara yang sangat tidak efisien dalam menggunakan makanan dan air
- kira-kira 85% dari produksi kacang kedelai dunia dan 43% dari semua
produksi sereal dialihkan ke peternakan hewan.
Rodriguez (P): Kami merasa bahwa ini
amat penting dalam istilah keamanan pangan dan mata pencaharian. Di
masa depan, sistem irigasi yang sekarang harus direformasi, itu karena
bertambahnya
populasi dan perubahan iklim serta begitu banyak faktor
lainnya. Irigasi perlu ada perubahan yang
penting untuk memenuhi keamanan pangan di masa depan.
Prof. Lundqvist (L): Jumlah air yang
digunakan dalam sistem irigasi berarti kita mengambil air dari
sungai atau dari dalam tanah atau dari danau, sedangkan air tersebut dapat
digunakan di daerah kota atau industri atau dalam rumah tangga. Itu
berarti kita memiliki kompetisi untuk mendapatkan air tersebut. Jadi
pertanian yang diirigasi sangat berbeda dengan sistem tadah hujan.
Prof. Allan (L): Alasannya
adalah
makanan sangat penting dalam managemen air dan bahwa kita masing-masing
memerlukan 90% air yang kita gunakan setiap hari untuk makanan kita. Sebagian
besar orang tidak mengira hal tersebut, tetapi itulah posisinya. Kita
perlu sekitar 5% atau 6, 7% air yang kita gunakan di rumah dan sejumlah kecil
air untuk minum, lalu lebih banyak untuk menyiram toilet.
Rodriguez (P): Pola makan vegetarian
benar-benar memerlukan sedikit air daripada pola makan daging.
Prof. Lundqvist (L): Sebagian besar air
yang digunakan dalam produksi makanan digunakan ke dalam
produksi daging dan produk susu.
Jadi secara umum, jika kita melihat
jumlah air yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah kalori
tertentu, kandungan energi dari jenis makanan, kita membutuhkan mungkin
lima sampai delapan kali air yang lebih banyak untuk menghasilkan kalori
hewani jika dibandingkan makanan
vegetarian seperti sereal atau biji-bijian kasar atau produk
polong-polongan. Jadi ada perbedaan besar dalam istilah jumlah air yang
digunakan untuk menghasilkan tipe-tipe makanan yang berbeda.
PEMBAWA ACARA: Profesor John Anthony
Allan dari Akademi King London, Inggris menerima Penghargaan Air Stockholm
2008 yang bergengsi dari Institut Air Internasional Stockholm atas
pengembangan konsep “air maya” yang membandingan jumlah air yang hilang
saat produksi
makanan atau barang konsumsi lainnya.
Prof. Allan (L): Air “makanan” adalah
air yang terbesar, jika Anda dapat mengatur air menjadi lebih efektif
atau mengubah jenis makanan yang kita makan maka itu akan baik. Untuk industri atau kantor,
kita hanya memerlukan beberapa meter kubik air setahun.
Tetapi untuk makanan, jika kita bukan vegetarian, jika kita makan banyak
daging, kita memerlukan lima meter kubik air (5.000 liter) sehari, bukan
setahun, 5 ribu sehari. Atau jika seorang vegetarian, mereka hanya butuh dua
setengah (2.500 liter). Jadi dengan angka mencolok ini, cukup jelas
cara yang paling mudah untuk menghemat separuh air.
Tidak ada cara apapun yang dapat mengatur kebutuhan
air seefektif mengubah pola makan
kita, karena jika orang mengurangi makan
daging, kesehatan mereka akan lebih baik dan
lingkungan juga akan lebih baik.
Harlin (L): Pola makan sangat
penting karena kita tahu bahwa memerlukan begitu banyak air
untuk menghasilkan daging sapi dibandingkan dengan makanan vegetarian.
PEMBAWA ACARA: Mengalihkan persediaan
air Bumi yang tak ternilai untuk menghasilkan produk hewani memperburuk
kelaparan dunia.
Prof. Lundqvist (L):
Ketika kita berbicara tentang berapa banyak air yang dipakai untuk
menghasilkan daging dan juga produk susu, ini penting untuk dicatat
bahwa secara kasar 40% dari sereal, maksud saya beras, gandum, barli,
atau apapun dipakai untuk memberi makan ternak. Jadi kita mengubah
banyak hasil bumi yang dapat dimakan secara langsung, menjadi produk
hewani.
Anda juga harus mempertimbangkan fakta
bahwa akhir-akhir ini di dunia dimana kita memiliki satu miliar orang yang
kekurangan gizi, kita memiliki 1,4 miliar orang yang kelebihan berat
badan dan kita memiliki kira-kira 400 juta orang yang obesitas.
Prof. Allan (L): Dalam managemen air, setiap saat kita berbicara tentang “managemen permintaan,” tentang
cara
membuat para petani menggunakan air lebih efisien, untuk menggunakan
air dan mengembalikan air ke dalam sistem.
PEMBAWA ACARA: Vegetarisme adalah kunci
mempertahankan sumber air Bumi yang berharga.
Prof. Allan (L): Kita berharap
agar para
konsumen makan secara arif, dan mereka akan melakukan itu jika mereka
mempunyai informasi yang membantu mereka untuk melakukannya. Kita
berharap agar pesan
tersebut masuk ke dalam pemerintahan. Kita juga berharap itu masuk ke
pasar, ke dalam perusahaan, karena perusahaan menggunakan iklan untuk
menipu kita untuk makan lebih banyak daging. Jadi kita perlu
melakukan sesuatu untuk membuat perusahaan merasakan bahwa reputasi mereka
bergantung pada tindakan yang benar bagi masyarakat.
PEMBAWA ACARA: Profesor Allan mencatat
bahwa kita masing-masing dapat membuat perbedaan dalam membantu mempertahankan
planet kita dengan menjalani pola makan vegetarian.
Prof. Allan (L): Mengenai apa yang kita
makan, sangat penting untuk diketahui bahwa kita memiliki pengaruh
yang besar bagi planet dan komunitas hewan dengan apa yang kita makan.
Jadi setiap orang dapat berkata dengan mudah: Jadilah Vegan,
Bertindaklah Hijau, Selamatkan Bumi, atau dengan cara lain mengatakan “Turun dari
5 ke 2,5”, jika kita mengonsumsi makanan non-vegetarian itu berarti 5 meter kubik sehari, untuk
vegetarian airnya hanya 2,5. “Turun dari 5 ke 2,5”
peringatan yang cukup baik juga.