Peningkatan zona mati mengancam populasi ikan - 3 Jan 2011  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Sebuah kajian terbaru oleh para ilmuwan AS dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) telah menemukan bahwa spesies seperti ikan tuna Atlantik dan billfish lebih rentan terhadap aktivitas penangkapan ikan oleh manusia karena mereka didorong ke luar dari wilayah yang kekurangan oksigen di lautan.

Dalam memantau populasi ikan di lepas pantai Afrika Barat,di mana terdapat zona kekurangan oksigen yang sangat luas, para ilmuwan menyimpulkan bahwa meluasnya wilayah ini mengganggu habitat ikan laut dalam. Karena ikan dipaksa untuk berpindah ke perairan yang lebih dangkal, mereka menghadapi bahaya dari berkurangnya area habitat dan lebih besar kemungkinannya binasa karena dibantai manusia.

Dengan lebih dari 400 zona mati yang sudah diamati di seluruh dunia, beberapa darinya disebabkan langsung oleh pemanasan global, ilmuwan memperingatkan bahwa perubahan iklim yang berlanjut hanya akan memperburuk lingkup situasi yang mengkhawatirkan ini.

Dr. Eric D. Prince, yang memimpin kajian NOAA ini berkata, “Zona hipoksik lepas pantai Afrika Barat... secara kasar berukuran seluas Amerika Serikat kontinental, dan terus bertambah. Dengan siklus perubahan iklim saat ini dan semakin cepatnya pemanasan global, kami perkirakan ukuran zona ini akan bertambah, semakin mengurangi habitat yang tersedia untuk ikan-ikan ini.”

Terima kasih kami, Dr. Prince dan para kolega di Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional, untuk menyoroti gangguan serius bagi kehidupan dan ekologi laut ini. Semoga kita bergegas dalam langkah bersama melindungi lautan kita yang penting dan semua bentuk kehidupan unik yang didukungnya.

Pada konferensi video Mei 2009 di Togo, Maha Guru Ching Hai berbicara tentang efek merusak dari zona mati lautan, dan juga mengingatkan solusi pemulihannya yang tersedia bagi kita semua.

Maha Guru Ching Hai: Zona mati adalah area di lautan yang tidak bisa mendukung kehidupan apa pun lagi, yang kebanyakan muncul akibat polusi pertanian terkait makanan hewan, juga karena kotoran hewan yang masuk ke lautan, atau jenis ketidakseimbangan yang lain. Para ilmuwan sekarang prihatin akan hal itu karena tanpa langkah perbaikan atas keseimbangan ekologi, zona mati seperti ini akan terus berlanjut menjadi lebih banyak, kian lama kian besar, yang tentu saja mematikan bagi seluruh kehidupan. Jadi, ini adalah contoh kecil tapi sangat bagus tentang kenapa kita perlu menjadi vegan, untuk perbaharui keseimbangan hidup yang benar. Dan, tentu saja, kita juga perlu menjadi vegan organik karena begitu banyak zona mati ini yang disebabkan dan dibuat lebih parah oleh pupuk kimia yang sangat banyak digunakan untuk makanan ternak. Jadi, ya, jadilah vegan organik.

http://www.upi.com/Science_News/2010/12/22/Habitat-loss-putting-ocean-fish-at-risk/UPI-91031293062569
http://www.noaanews.noaa.gov/stories2010/20101222_billfish.html
http://www.iatp.org/iatp/factsheets.cfm?accountID=258&refID=36133
http://www.ctic.purdue.edu/PARTNERS MAGAZINE/Upstream Heroes/Hypoxic Zone
http://news.mongabay.com/2010/1229-morgan_dead_zone.html
http://www.upi.com/Science_News/2010/12/22/Habitat-loss-putting-ocean-fish-at-risk/UPI-91031293062569