Zona mati lautan emisikan gas rumah kaca yang dapat mempercepat pemanasan global - 1 Apr 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Semakin bertambahnya “zona mati” yang kurang oksigen di lautan dunia tidak hanya mengancam tanaman dan satwa laut, tetapi air yang menyesakkan itu juga melepaskan gas rumah kaca nitrous oksida. Dalam artikel yang diterbitkan pada jurnal “Science”, Dr. Lou Codispoti, ahli kelautan di Pusat Ilmu Lingkungan Universitas Maryland di Amerika Serikat menjelaskan bahwa pemanasan laut menyebabkan mikroba, terutama yang ada di zona yang lebih dangkal dan rendah oksigen memproduksi banyak gas yang kemudian dilepaskan ke atmosfer sehingga memperburuk perubahan iklim.

Selain memerangkap panas 289 kali lebih besar daripada karbon dioksida selama periode 20 tahun, nitrous oksida juga merusak lapisan ozon di Bumi sehingga menambah pemaparan radiasi UV yang berbahaya.

Dr. Codispoti, kajian Anda menyuarakan peringatan yang tidak dapat diabaikan dan kami berterima kasih atas pengamatan Anda. Mari kita semua bertindak sekarang untuk mendinginkan planet ini demi kestabilan lingkungan darat maupun laut.

Maha Guru Ching Hai telah sering memperingatkan tentang hal-hal merugikan dari gas beracun yang dilepaskan oleh karena pemanasan laut bersama dengan solusi utama pemanasan global, seperti dalam pertemuan internasional bersama anggota Asosiasi kami pada Februari 2008.

Maha Guru Ching Hai: Anda lihat, gas tersebut berhembus dari lautan dan dari daratan yang telah mencair esnya. Merambat ke mana-mana. Hanya saja pada saat itu tidaklah begitu kuat. Tetapi hal itu akan menjadi semakin kuat jika kita tidak melakukan sesuatu.

Semua orang tahu sekarang, dari laporan PBB bahwa makan daging, beternak hewan, itu adalah salah satu faktor terburuk atau bahkan faktor terburuk dari pemanasan global. Tak ada yang bicara tentang itu. Semua orang membicarakan, energi baru, bahan bakar bio, mobil hibrida, menggali lubang dan menyimpan karbon. Seolah-olah lubang itu tidak akan meledak suatu hari nanti. Dan sebelumnya kita juga bernapas di dalamnya, seakan-akan itu tidak memengaruhi kita. Apa sulitnya berhenti makan daging dan mengganti itu dengan sepotong tahu? Yang sebenarnya persis sama, dengan nutrisi yang lebih baik. Lebih baik bagi kesehatan. Lebih ekonomis.

Referensi:
http://www.sciencedaily.com/releases/2010/03/100311141213.htm
http://www.epa.gov/nitrousoxide/sources.html
http://www.inhabitat.com/2010/03/12/aquatic-dead-zones-produce-greenhouse-gas-300x-more-potent-than-co2
/world-wide-dead-zones/