Di dalam "Krisis Kesehatan Mendatang," sebuah artikel yang
diterbitkan dalam "The Scientist," Samuel S. Myers, MD dan Harun
Bernstein, MD dari Fakultas Kedokteran Harvard di AS membahas apa yang
mereka sebut efek langsung dan tidak langsung dari perubahan iklim
terhadap manusia. Efek langsung, yang menurut penulis lebih dapat
dihitung, termasuk penyebaran penyakit menular, bersama dengan
meningkatkannya stres panas dan efek polusi udara seperti stroke panas
dan penyakit pernafasan. Efek tidak langsung, yang termasuk
ketidakamanan air dan pangan bersama dengan migrasi terpaksa dari
pengungsi iklim, para penulis menyebutnya sebagai yang bahkan lebih
bermasalah karena efek-efek ini
menimbulkan tantangan terbesar bagi kesehatan masyarakat.
Drs. Myers dan Bernstein mencatat bahwa meskipun efek yang
tepat mungkin tidak diketahui, manusia tetap harus berusaha untuk
meminimalkan dampak yang merugikan kesehatan. Laporan mereka menyatakan,
"Dengan bukti bahwa perubahan iklim sudah memberi beban kesehatan yang
berat, iklim masa depan, terutama jika pelepasan gas rumah kaca ke
atmosfer tidak berkurang, menandakan krisis kesehatan bagi ratusan juta
orang. Daripada digunakan sebagai alasan untuk tidak bertindak,
ketidakpastian yang sudah jadi sifatnya ilmu iklim harus berfungsi
sebagai prinsip yang mengorganisir untuk adaptasi terhadap efek buruk
tersebut."
Mereka sarankan adaptasi seperti pengembangan galur
tanaman baru untuk ketahanan pangan yang lebih baik serta meningkatkan
kapasitas penyimpanan air secara signifikan di daerah di mana pasokannya
tidak stabil.
Apresiasi kami, Drs. Myers dan Bernstein, yang telah
meningkatkan kesadaran akan kebutuhan untuk
melindungi kesehatan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim yang
berpotensi menghancurkan. Mari kita bertindak sekarang dalam mencari
gaya hidup yang lebih berkelanjutan untuk
menghindari akibat yang berbahaya tersebut dan mengembalikan
keseimbangan alami Bumi.
Dalam pesan video November 2010 yang disampaikan pada
konferensi perubahan iklim di Inggris, Maha Guru Ching Hai menyampaikan
permohonan untuk bertindak yang mendesak atas nama kemanusiaan dan
tentunya, semua makhluk yang rentan di planet ini.
Maha Guru Ching
Hai: Saya khawatir realitasnya sekarang sudah terlalu mendesak.
Para ilmuwan mengatakan bahwa ketahanan air untuk sekitar 80% penduduk
dunia terancam karena sistem-sistem sungai yang mengering dan tercemar,
gletser-gletser yang menyusut dari Amerika Selatan hingga pegunungan
Himalaya, dan permukaan air tanah semakin turun setiap tahun. Tahun
2009, untuk pertama kali, jumlah orang yang menderita kelaparan melebihi
1 miliar, sementara bencana-bencana mengancam ketahanan pangan lebih
jauh. Jadi, mohon pertimbangkan apa yang dipertaruhkan saat ini, apa
sebenarnya prioritas kita yang paling mendesak pada saat ini. Itu
bukanlah reputasi politis atau ekonomi semata-mata – itu kehidupan,
kehidupan riel semua penghuni Bumi: manusia, hewan, tanaman, pohon, dsb.
Pola makan organik akan sangat meningkatkan kualitas hidup kita; juga
secara spiritual, dan dapat mengendalikan krisis air dan pangan serta
memulihkan sistem alam yang mendukung kehidupan. Pola makan itu juga
merupakan solusi iklim yang paling cepat, paling hemat biaya, dan paling
mungkin, yang dapat diterapkan dengan mudah oleh setiap negara.
http://www.the-scientist.com/article/display/57882/#ixzz19vju8cHq