Kenaikan tajam suhu global akibat tidak berhentinya pembakaran bahan bakar fosil - 1 Feb 2011  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Dr. Jeffrey Kiehl  dari Penelitian Atmosfer Pusat Nasional (NCAR) yang mengepalai penelitian tentang bagaimana iklim masa lalu Bumi bisa meramalkan masa depan karena perubahan iklim. Beliau memperkirakan bahwa jika kecepatan bahan bakar fosil saat ini terus terjadi sampai akhir abad ini, konsentrasi CO2 di atmosfer akan mencapai sekitar 900 sampai 1.000 bagian per juta, dibandingkan dengan tingkat pada zaman pra-industri yang sebesar 280 dan 390 hari ini.
Jika konsentrasi CO2 dari angka itu tercapai, maka akan perlu sepuluh ribu tahun untuk dihilangkan dari proses alaminya. Konsentrasi terakhir CO2 yang sangat tinggi adalah pada 30 sampai 100 juta tahun lalu, saat suhu juga sangat tinggi. Dr. Kiehl memperkirakan bahwa suhu rata-rata Bumi berdasarkan skenario ini akan meraih sekitar 16 derajat Celcius lebih tinggi dibanding zaman pra-industri.

Beliau menyatakan, “Jika kita tidak memulai dengan serius untuk meraih pengurangan emisi karbon, kita membuat planet ini pada jalan yang tidak pernah dialami oleh manusia. Kita akan membuat peradaban manusia hidup dalam dunia yang berbeda bagi semua generasi.”

Dr. Kiehl dan rekan-rekan di Penelitian Atmosfer Pusat Nasional, kami menghargai pengetahuan ini,  meskipun implikasinya sangat mengganggu. Semoga skenario potensial yang gawat untuk Bumi dan penghuninya akan memotivasi kita terhadap pilihan yang memastikan masa depan yang bisa dihuni oleh semua makhluk. Seperti pada saat konferensi video bulan Oktober 2009, Maha Guru Ching Hai seringkali menjelaskan penemuan ilmiah yang juga menyoroti masalah pemanasan global.

Maha Guru Ching Hai: Karbon dioksida perlu beberapa dekade untuk meninggalkan atmosfer kita, tapi jangka waktu metana hanya 12 tahun.

Maka dari itu, lebih efektif dan cerdas bagi kita untuk pertama fokus pada metana, dan melakukan keharusan menghentikan sumber pertamanya, industri daging. Dan untuk itu, kita harus mengubah pola makan kita.

Juga, saat kita menanam organik maka pertanian organik paling sedikit juga akan menyerap 40% lainnya, dari karbon dioksida yang sudah ada di udara.

Kemudian kita akan bernyanyi, dunia kita akan terselamatkan. Anak-anak kita terus hidup di rumah ini selamanya.
http://www2.ucar.edu/news/3628/earth-s-hot-past-could-be-prologue-future-climate
http://www.physorg.com/news/2011-01-earth-hot-prologue-future-climate.html