Dengan memakai model komputer, peneliti di Universitas Calgary dan Universitas Victoria di Kanada mengevaluasi efek terhadap lingkungan jika emisi karbon dioksida (CO2) dikurangi sampai nol pada tahun 2010 dan pada 2100, dan memprediksi hasilnya hingga tahun 3000. Yang mengejutkan para peneliti, pemodelan itu menunjukkan bahwa perubahan iklim akan terus memanaskan atmosfer untuk waktu yang lama bahkan tanpa emisi apa pun.
Sebagai hasilnya, bencana tidak dapat dihindari termasuk 30% kekeringan di beberapa bagian Afrika Utara. Selain itu, penyebaran panas dapat meningkatkan suhu laut dalam sebanyak 5 derajat, pada akhirnya menyebabkan keruntuhan besar lapisan es Antartika Barat dan mengakibatkan kenaikan muka laut beberapa meter.
Profesor geografi Universitas Calgary Shawn Marshall menyatakan, “Bahkan jika kita mengubah perilaku dan mengubah masyarakat sepenuhnya, kita tetap mempunyai banyak skenario buruk.” Namun, ia menunjukkan bahwa selain efek jangka panjang dari emisi CO2 saat ini, kita tetap perlu menguranginya, dan dengan melakukan itu, beberapa efek merusak seperti hilangnya laut es Arktik, dapat diperlambat atau bahkan dibalik.
Penelitian ini memperkuat penelitian lain, seperti yang dilakukan oleh Dr. David Archer di Universitas Chicago, AS yang menemukan bahwa karena CO2 mempunyai masa hidup yang lama di atmosfer, pengurangan itu sendiri tidak akan sukses dalam membalik perubahan iklim. Sebagai hasilnya, sejumlah kecil tapi semakin banyak ahli iklim dan organisasi seperti Institut Iklim dan Dewan Arktik menganjurkan untuk fokus mengurangi metana, ozon permukaan, dan karbon hitam, semua itu menghilang dari atmosfer jauh lebih cepat.
Profesor Marshall, Dr. Archer, dan rekan-rekan, kami menghargai kerja Anda yang mengungkap lebih jauh kompleksitas perubahan iklim dan ancaman yang kita hadapi bahkan dengan penghilangan CO2 sepenuhnya hari ini. Kami berharap agar umat manusia mengadopsi solusi cepat untuk selamatkan kehidupan dan Bumi kita.
Pada konferensi video Maret 2009 di Kalifornia, AS, Maha Guru Ching Hai menjelaskan faktor lain selain karbon dioksida dalam pemanasan global yang dapat membantu mendinginkan planet ini.
Maha Guru Ching Hai: Ilmuwan-ilmuwan iklim semakin sering memberitahukan kita bahwa jika kita mengurangi industri peternakan, kita akan mengurangi metana dan itu adalah cara yang paling segera untuk mendinginkan planet ini, karena CO2 dari bahan bakar fosil mungkin membutuhkan puluhan ribu tahun, untuk hilang dari atmosfer dan mendinginkan planet ini, itu menurut penelitian. Tetapi, metana lebih panas daripada CO2, dan hilang dalam waktu rata-rata 10 tahun atau 20 tahun.
Laporan terakhir dari ilmuwan IPCC Dr. Kirkk Smith di AS mengatakan bahwa metana dapat menjadi 60-100 kali lebih panas daripada CO2, dirata-ratakan selama 20 tahun. Jadi, jika metana dikurangi, pemanasan akan dikurangi dengan seketika. Jadi, cara kita mengurangi metana adalah mengurangi peternakan hewan. Kita harus beralih ke pola makan vegetarian, pola makan non-hewani.
http://www.theglobeandmail.com/news/national/prairies/new-study-suggests-climate-change-would-continue-even-without-greenhouse-gases/article1863311
http://af.reuters.com/article/energyOilNews/idAFN0828153820110109?pageNumber=2&virtualBrandChannel=0
http://www.ctv.ca/CTVNews/SciTech/20110110/climate-change-greenhouse-gases-study-110110
http://www.huffingtonpost.com/2009/02/24/david-archer-carbon-dioxi_n_169708.html
http://www.climate.org/topics/international-action/Mitigation_of_Short-Lived_Greenhouse_Gases.html
http://www.atmos-chem-phys.org/8/1723/2008/acp-8-1723-2008.pdf
http://www.worldpreservationfoundation.org/Downloads/ReducingShorterLivedClimateForcersThroughDietaryChange.pdf