Pohon menyerap lebih sedikit karbon karena memanasnya iklim - 22 Jan 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak


Penelitian terbaru oleh Universitas Kolorado di Boulder AS mengindikasikan bahwa hutan saat ini menyerap lebih sedikit CO2 di musim yang bertambah panas dan lama. Berlawanan dengan pengertian sebelumnya, penelitian baru ini menunjukkan pengurangan tumpukan salju karena perubahan iklim yang telah menyebabkan pengurangan yang sama dalam penyerapan CO2 oleh hutan sub-alpine.

Saat menganalisa kandungan air dari batang dan daun pada pohon, para peneliti menemukan bahwa bahkan pada akhir September dan Oktober, 60% kelembaban yang terkandung dalam pohon dapat ditelusuri kembali pada pencairan es di musim semi.

Seperti dikutip oleh profesor biologi evolusioner Russell Monson, “Salju jauh lebih efektif daripada hujan untuk membawa air ke hutan. Jika iklim yang lebih panas membawa lebih banyak hujan maka ini tidak akan mengimbangi potensi pelepasan karbon yang hilang karena kurangnya tumpukan salju.”

Profesor Monson dan rekan-rekan ilmuwan di Universitas Kolorado di Boulder, terima kasih banyak atas penemuan detil tentang seluk beluk penyerapan air dan karbon di hutan. Mari kita bertindak sekarang untuk memelihara keseimbangan hidup yang lembut di planet ini.

Maha Guru Ching Hai sejak lama telah menekankan perlunya berdoa dan gaya hidup penuh kasih untuk mengatasi dampak berbahaya dari pemanasan global, seperti dalam konferensi video bulan Agustus 2009 bersama staf Supreme Master Television.

Maha Guru Ching Hai: Jika atmosfer terlalu panas, bahkan hutan yang hidup juga tidak bisa menyerap CO2 dan sebaliknya melepaskan CO2. Kita hanya perlu bersabar dan banyak berdoa kepada semua dewa dan dewi, semua makhluk Ilahi, semua malaikat, untuk menjelmakan diri mereka secara fisik ke planet ini dan membantu setiap warga dunia agar sadar akan gaya hidup penuh kasih sehingga mereka dapat terhindar dari dilema perubahan iklim di planet ini. Hanya ada satu jalan keluar yang telah saya beritahukan pada Anda. Jadilah Vegan. Itulah jalan untuk dilalui, maka mungkin kita masih punya waktu.

http://www.sciencedaily.com/releases/2010/01/100107183136.htm