Teknologi Zaman Keemasan
 
Membangun di atas Air: Arsitek Belanda Koen Olthuis   
Download    

Koen Olthuis, arsitek, Waterstudio.NL : Apa yang dilakukan perusahaan kami di sini adalah merancang segala jenis barang, merancang tipe perumahan, yang sama seperti di tanah, hanya sekarang dengan fondasi apung.

Kami mulai dengan vila-vila yang sangat kecil, dan menjadi barisan rumah yang semakin besar, dua di bawah satu atap, kompleks apartemen apung, jalan apung, taman apung, semua yang Anda perlukan untuk membangun sebuah kota.

Supreme Master TV: Halo pembaca yang kreatif, salam jumpa di Teknologi Zaman Keemasan di Supreme Master Television. Edisi ini adalah bagian pertama dari dua bagian dari topik ini. Kita akan bertemu dengan arsitek istimewa dari Belanda, yang karya visionernya memberi jawaban bagi wilayah kota yang rendah, yang terancam oleh kenaikan permukaan air laut. Koen Olthuis dimasukkan ke dalam daftar orang paling berpengaruh tahun 2007 oleh Majalah TIME  karena karyanya telah memperoleh perhatian global tentang apa yang seharusnya dilakukan kota-kota besar di seluruh dunia untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim dan perkembangan populasi. Perusahaannya, Waterstudio.NL, adalah di balik bentuk unik pengembangan arsitektur berbasis air yang menempatkan rumah, bangunan, dan struktur lain di atas air dengan memakai pondasi apung. Bapak Olthuis belajar arsitektur dan desain industri di Universitas Teknologi Delft di Belanda Selatan dan telah bekerja dengan penuh dedikasi selama bertahun-tahun untuk membantu menemukan solusi atas tantangan terkikisnya daerah tepi laut yang terus menerus. Belanda adalah salah satu negara yang letaknya paling rendah di dunia, dengan seperempat wilayah negara itu berada di bawah permukaan laut. Selama berabad-abad, Belanda mereklamasi tanah dan menahan Laut Utara dengan membangun tanggul, pompa, dan sistem drainase. Negara ini terus-menerus memompa air ke luar untuk mencegah 3.500 dataran rendah bertanggul, atau area lahan yang direklamasi dari laut, dari banjir dan dua pertiga dari Belanda akan berada di bawah air bila bukan karena adanya tanggul.

Supreme Master TV merasa gembira dapat bertemu dengan arsitek ini dan membicarakan proyeknya saat ini dan di masa depan, sehingga bisa mendapat pandangan sekilas ke dalam dunia arsitektur apung yang menarik.

Koen Olthuis : Nama saya Koen Olthuis, dan kami berada di sini di Waterstudio, sebuah perusahaan arsitektur yang hanya fokus pada elemen-elemen apung di atas air. Belanda sebenarnya hanya sebuah negara buatan. Setiap hari kami memompa banyak air ke luar agar negara ini tetap kering. Ia adalah sebuah dataran rendah besar yang bertanggul, sesungguhnya, 3.500 dataran rendah kecil. Dan, aneh sekali, karena sebetulnya, bila kita berhenti memompa, pada suatu waktu, air tersebut akan kembali lagi, jadi kita berada di bawah air lagi. Juga di lokasi ini, di mana perusahaan ini ada, kami ada di bawah permukaan laut. Banyak orang tidak menyadari ini sebenarnya.

Supreme Master TV:  Makin besarnya beban konstan membuang air untuk melindungi tanah rendah, serta kondisi dunia yang cepat sekali berubah menghadirkan situasi yang semakin menantang bagi kota-kota di Belanda.

Koen Olthuis : Ya, perubahan iklim di Belanda, dan seluruh dunia, menjadikan kita memiliki banyak hujan, dan ada lebih banyak air di sungai-sungai dan permukaan laut lebih tinggi, jadi sangat sulit dan semakin sulit untuk menjaga tanah ini kering. Pada saat yang sama, kita juga ingin membangun di mana-mana, kota-kota bertumbuh, jadi kota-kota dibangun dan lebih banyak air, ya, itu bentrok dalam hal ruang. Nah, kami mencoba menempatkan bangunan kota di atas air.

Supreme Master TV: Sementara Belanda mengkhususkan minatnya dalam pembangunan kota berbasis air, negara-negara lain yang berpopulasi tinggi dengan kota besar di tepi pantai dan tepi sungai juga menunjukkan minat terhadap karya Koen Olthuis. Dia berkata bahwa 90% kota besar utama di dunia memiliki tepi laut yang bisa mengakomodasi bangunan apung.

Koen Olthuis : Belanda telah berurusan dengan air selama 100 tahun, dan kami telah menyelidiki apakah kami bisa tinggal di atas air, tetapi di negara-negara lain mereka juga mulai menyelidikinya. Karena masalah-masalah yang ada di Belanda, itu semua sama di seluruh dunia. Jika kita melihat 90, 100 kota terbesar di dunia, mereka semuanya di tepi air. New York, Seoul, Tokyo, Singapura, Sydney, semuanya kota sangat besar, semuanya kekurangan ruang dan semuanya dikelilingi air. Jadi, sangat logis jika kita juga memakai air di kota-kota tersebut. Dan kemudian kita bukan hanya berbicara mengenai rumah kapal, tetapi juga tentang objek apung dengan kepadatan tinggi, bahkan bisa juga menara apung.

Dan lucunya adalah,baru-baru ini kami mendapat permintaan dari seluruh dunia. Itu berasal dari Moskwa, Argentina, Brasil, Jepang, China, di semua tempat di mana kota mereka berkembang, di mana mereka kekurangan ruang dan di mana mereka memiliki air.

Supreme Master TV: Selain mendapat ruang tambahan di daerah yang padat bangunan, kami bertanya kepada Bapak Olthuis apakah ada manfaat lainnya dari membangun di atas air.

Koen Olthuis : Ada banyak manfaat. Ada manfaat ekonomi. Kita bisa membangun lebih baik di kota. Kita tidak harus membangun hanya di luar saja, tetapi juga di pusat. Ada keuntungan besar bagi pengembang. Dan apa yang kita lihat sekarang adalah langkah berikutnya, air akan diubah menjadi tanah untuk bangunan. Itu juga akan mendapatkan keuntungan ekonomi, dan juga manfaat sosial. Itu adalah konsep berikutnya. Jadi, kita akan membangun kota-kota yang bisa bereaksi pada perubahan yang akan terjadi.

Supreme Master TV: Mari sekarang kita mengenal lebih jauh tentang satu proyek Waterstudio.NL yang melibatkan pembangunan kembali tanah di tepi pantai dekat Hague dan pengosongan laut yang telah dipindahkan dari bagian tepi pantai ini untuk beberapa waktu.

Koen Olthuis : Tidak jauh dari sini, di Westland, sekitar 20 menit dari sini, kami merendam satu dataran rendah bertanggul untuk pertama kalinya. Kami “membuka dataran rendah bertanggulnya”. Kami membiarkan air masuk dan kemudian kami akan membangun rumah di atasnya. Akan ada 1.200 rumah, dan dari 1.200 itu, 600 mengapung dan 600 akan berada di atas gundukan kecil, di atas bukit. Sebenarnya ini pertama kali di Belanda kita memandang tanah itu dengan cara baru, bukan hanya memompanya kering, tetapi juga membiarkan airnya masuk. Belanda dikenal atas perjuangannya melawan air dan sekarang akan pelan-pelan berubah menjadi tinggal dengan air.

Supreme Master TV: Mempercayai kemungkinan nyata di masa depan yang dekat, Bapak Olthuis memiliki visi mengembangkan bangunan apung yang bergerak dan bisa dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain.

Koen Olthuis : Di atas air, kami bisa membuat bangunan dan kawasan yang bisa dipindahkan. Jadi, benar-benar berarti bahwa ada permintaan untuk lebih banyak alam, atau lebih banyak rumah, atau lebih banyak kantor, atau lebih banyak apa saja, lalu kita bisa berlayar ke dalam kota. Bayangkan saja di Amsterdam, pusat Amsterdam juga berada di tepi laut dan kita bisa membawa segala macam hal di sana dengan air. Dan itu bisa juga bukan saja taman, tetapi juga rumah dan kantor dan tempat bersantai.

Supreme Master TV: Seperti bangunan lainnya, struktur bangunan apung bukan hanya harus memenuhi kriteria ketahanan yang berkaitan dengan pemilihan bahan, namun juga juga harus memenuhi kriteria utamanya, yaitu selaras dengan lingkungan sekitarnya. Bapak Olthuis memakai persamaan siklus hidup mobil untuk mendemonstrasikan bagaimana bangunan apung bisa bertahan lebih lama.

Koen Olthuis : Dan apa yang juga sangat penting adalah ketahanan. Kita berbicara mengenai ini, bahwa ketahanan itu harus ditingkatkan. Tetapi, air memberikan kemungkinan untuk memakai produk ini untuk waktu yang lebih lama. Bayangkan saja kita memiliki mobil indah, dan setelah tiga tahun kita ingin membeli mobil baru. Kita tidak membawa mobil kita ke tempat barang rongsokan. Apakah yang kita lakukan? Kita menjualnya. Seseorang akan memakainya untuk 10 tahun lagi, dan kemudian akan dijual lagi. Jadi, umur mobil ini sangat panjang. Mobil ini bisa dipakai hingga ia tidak berfungsi lagi. Ya, dengan bangunan ada suatu kebiasaan bahwa setelah 30% masa hidupnya, kita meruntuhkannya karena rumah yang kita bangun pada tahu 1950-an tidak lagi memenuhi syarat dan karena kita mengambil pandangan berbeda tentang rumah sekarang ini. Nah, di atas air kita bisa memindahkan rumah itu ke tempat lain. Kita juga bisa membawanya ke kota lain, dan kita juga bisa membawanya ke negara lain. Jadi, jika kita membangun benda apung, akan memberi jauh lebih banyak fleksibilitas. Dan itu berarti bukan saja rumah itu, tetapi bahkan kawasan lengkap bisa dipakai untuk periode yang lebih lama, dan itu akan menghasilkan penghematan energi dan bahan yang sangat banyak.

Supreme Master TV: “Bangunan tanpa cacat” adalah tema yang diciptakan Koen Olthuis yang dengan tepat menggambarkan filosofi pembangunan berkelanjutan.
Bapak Koen, bisakah Anda beritahu kami sesuatu mengenai lingkungan?

Koen Olthuis : Ya, secara sederhana, jika kita tidak lakukan apa pun, maka itulah yang terbaik bagi alam. Jadi apa pun yang kita bangun di suatu lingkungan akan memiliki dampak.  Apa yang kami coba lakukan dengan bangunan apung, solusi apung, adalah memperkecil dampak kerusakan lingkungan. Kami menyebutnya “bangunan tanpa cacat”. Dan yang kami lakukan itu mengandung dua poin penting, yaitu: tidak ada jejak karbon dan tidak ada jejak fisik. Untuk poin pertama, kami coba membangun bangunan sebisa mungkin tanpa emisi CO2 atau yang netral. Kita bisa melakukan ini dengan memastikan bahwa ia sangat hemat energi atau dengan memasang panel surya mengapung di sekelilingnya. Poin yang kedua adalah kita tidak meninggalkan jejak fisik, jadi jika kita memakai bangunan ini 50 tahun atau 100 tahun di atas sedikit air, kemudian bila kita memindahkan bangunan itu, maka tidak ada dampak pada lokasi itu.

Supreme Master TV: Kelihatannya banyak kota di seluruh dunia bisa mengambil manfaat dari bangunan apung dan pengembangan arsitektur berbasis air lain yang menarik. Dengan lingkungan yang mendukung dan adanya manfaat sosial-ekonomi, kita tentu saja menunggu untuk melihat banyak karya menarik dari Koen Olthuis dan Waterfront.NL di kemudian hari. Bergabunglah lagi dengan kami dalam Teknologi Zaman Keemasan di edisi berikutnya, untuk menjelajahi lebih jauh karya Koen Olthuis dan mempelajari idenya tentang kehidupan di kota yang selaras dengan laut di masa depan yang gemilang.

Untuk detail lebih lanjut mengenai Koen Olthuis, silakan kunjungi www.Waterstudio.nl

 
Cari di Semua Acara
 
 
Paling populer
 Earthship Brighton: Bangunan Ekologis yang Berkelanjutan demi Bumi yang Hijau
 TEKNOLOGI ZAMAN KEEMASAN Antarmuka Otak-Komputer: Mengubah Pikiran ke dalam Tindakan - Bag.1/2
 TEKNOLOGI ZAMAN EMAS Energi Haiko: Memberikan Solusi demi Dunia yang Lebih Hijau Bag.1/2
 Lloyd Godson: Penemu Solusi Swa-Diri
 TEKNOLOGI ZAMAN KEEMASAN Protese Hewan: Winter Kisah Ikan Lumba-Lumba yang Menginspirasi - Bag.2/2
 TEKNOLOGI ZAMAN KEEMASAN Merancang Masa Depan Perdamaian dan Kemajuan: Jacque Fresco dan Proyek Venus Bag.1/2
 TEKNOLOGI ZAMAN KEEMASAN Forum Energi Masa Depan Eropa 2011: Mengamankan Masa Depan yang Bersih - Bag.1/2
 Vincent Callebaut: Arsitektur Ekologis untuk Zaman Keemasan
 TEKNOLOGI ZAMAN EMAS Cal-Earth: Bangunan Berkelanjutan yang Selaras dengan Alam Bag.1/2
 TEKNOLOGI ZAMAN KEEMASAN Dr. Sheraz Daya: Memimpin dalam Transplantasi Kornea - Bag.1/2