Saat KTT Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terbaru selama
tiga-hari dari tanggal 17 hingga 19 November, Organisasi Pangan dan
Pertanian PBB mengumumkan bahwa lebih dari 1,2 miliar orang atau seperenam
dari populasi manusia di dunia tengah kelaparan karena konflik wilayah,
krisis keuangan global, naiknya tarif energi, dan harga makanan.
Ketika membahas di depan sidang, Sekretaris Jenderal PBB Ban ki-moon
menekankan bahwa keamanan pangan tergantung pada arah pemanasan global, dan
bahwa kekurangan air telah menjadi salah satu dampak yang paling awal dan
yang paling terlihat.
Sama dengan Afrika, Asia, dan Amerika Latin yang diperkirakan menyaksikan
penurunan hasil pertanian hingga sebesar 40% seiring dengan naiknya suhu di
atas 2 derajat Celsius, Lembah Sungai Yangtze yang menyokong sepertiga
populasi total di China, juga mungkin sekali mengalami cuaca yang lebih
ekstrem.
Selain itu, diperkirakan bahwa lebih dari 20 juta rakyat Afrika Timur saat
ini sangat membutuhkan makanan darurat setelah terjadinya konflik dan
kekeringan.
Sekretaris Jenderal Ban memperingatkan, “Di banyak belahan dunia, suplai air
tengah menurun, tanah pertanian tengah mengering. Kita harus membuat
perubahan yang signifikan untuk memberi makan kita sendiri dan khususnya
untuk melindungi yang paling miskin dan yang paling lemah.”
Ban Ki-Moon: Tidak akan ada ketahanan pangan tanpa ketahanan iklim.
Itu sebabnya bulan depan di Kopenhagen kita memerlukan kesepakatan
menyeluruh yang akan memberikan dasar kuat bagi traktat yang mengikat secara
hukum tentang perubahan iklim.
Paus Benedict XVI: Pelestarian lingkungan adalah tantangan modern
untuk menjamin pembangunan yang harmonis yang menghormati rencana Tuhan sang
Pencipta dan karenanya kita harus melestarikan planet ini. Jika seluruh umat
manusia dipanggil untuk sadar akan tanggung jawabnya terhadap generasi masa
depan, juga benar bahwa kewajiban untuk melindungi lingkungan adalah
tanggung jawab negara dan organisasi internasional.
PEMBICARA: Sekretaris Jenderal Ban, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan semua
pemimpin peserta, terima kasih atas kepedulian Anda akan kesejahteraan orang
di seluruh dunia. Sungguh, semoga semua manusia cepat mengadopsi solusi yang
paling berkelanjutan terhadap kelaparan dunia dan perubahan iklim: pola
makan vegan organik.
Maha Guru Ching Hai telah sering menyoroti produksi daging sebagai faktor
yang mengganggu di balik kekurangan pangan maupun pemanasan global, seperti
pada konferensi video di bulan Juli 2008 bersama para pakar iklim dan
lainnya di Kalifornia, AS.
Maha Guru Ching Hai: Biji-bijian yang kita berikan untuk ternak, itu
dapat memberi makan 2 miliar orang. Saya sungguh tak mengerti dunia macam
apa yang kita tinggali dan kebijakan macam apa yang kita ikuti dan kebaikan
macam apa yang kita lakukan kepada diri kita dan sesama kita lainnya, kita
belum bicara tentang hewan.
Tuhan telah menciptakan air yang cukup untuk kita, makanan yang cukup untuk
kita bahkan untuk bertahan selamanya jika kita tahu cara menghentikan
penyalahgunaan sumber alam di Bumi dan nutrisinya. Kita tidak seharusnya
membunuh makhluk lain untuk memuaskan keserakahan. Ini adalah titik utama
dari masalah-masalah di planet kita saat ini - kita terlalu memboroskan
pahala moral dan sumber alam di dunia kita. Dan berhenti makan daging adalah
solusi utama untuk menyelamatkan planet ini.
Referensi:
http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/8361770.stm,
http://www.circleofblue.org/waternews/2009/world/news-food-security-and-climate-change-are-deeply-
interconnected-un-secretary-general-says/
http://english.cctv.com/program/worldwidewatch/20091117/101260.shtml
http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2009/11/18/worldupdates
/2009-11-18T004135Z_01_NOOTR_RTRMDNC_0_-440285-1&sec=Worldupdates
http://www.presstv.ir/detail.aspx?id=111509§ionid=3510212, http://www.france24.com/en/node/4927469
http://www.france24.com/en/node/4927502
http://www.reuters.com/article/swissMktRpt/idUSLH70163320091117?sp=true