Menjelajahi Kehidupan Batin Hewan yang Mempesona bersama Dr. Jonathan Balcombe   
Bagian ke 1 Play with windows media ( 35 MB )
Bagian ke 2 Play with windows media ( 35 MB )
Bagian ke 3 Play with windows media ( 35 MB )



Dr Balcombe: Para ilmuwan sekarang mempertanyakan pertanyaan yang sangat menarik tentang emosi hewan, pikiran hewan, dan kesadaran hewan, komunikasi hewan, bahkan sifat baik hewan.

Supreme Master TV: Apakah hewan memiliki perasaan cinta, bahagia dan kesedihan yang sama seperti halnya pada manusia? Apakah ada hewan yang memiliki ingatan lebih hebat dibanding manusia? Bagaimana mungkin beberapa hewan dapat memprediksikan fenomena alam sebelum terjadi? Mari temui jawaban dari pertanyaan ini lebih jauh. Penulis dari buku-buku laris #1 di dunia internasional, yaitu buku "Burung-burung dalam Hidupku", "Anjing-anjing dalam Hidupku", dan Satwa Liar yang Mulia", Maha Guru Ching Hai sering berbicara tentang makhluk yang tinggi dan mulia yang kita sebut hewan.

Maha Guru Ching Hai: Hewan sangatlah cerdas. Cerdas. Tidak diragukan lagi, dan kita mengetahuinya juga. Bahkan babi, hewan peliharaan, mereka dikenal atas kualitas kepatuhan, kesetiaan, keramahan, dan berguna pada saat sedang mendapat masalah. Dalam surat kabar, setiap hari tertulis beberapa keajaiban yang dilakukan oleh hewan. Seperti anjing menyelamatkan anak-anak dari kebakaran rumah, babi berlari bermil-mil untuk menyelamatkan pemiliknya. Kuda-kuda tinggal di makam pemiliknya sampai dia mati. Dia tak pernah makan apa pun. Atau anjing yang tidak pernah meninggalkan makam tuannya, dan lain-lain. Jadi banyak, banyak sekali. Jadi tidaklah begitu lucu bahwa manusia kadang berpikir hewan lebih baik dibanding kita, ya? Bisa jadi, dalam beberapa aspek, bisa jadi memang benar. Setelah semuanya, semua makhluk diciptakan Tuhan, jadi kenapa mereka tidak punya cahaya Tuhan dalam dirinya seperti pada kita? Hanya karena mereka berbeda bentuk dan menggunakan bahasa yang berbeda bukan berarti mereka karena sesuatu hal, kurang berharga dibanding kita.

Supreme Master TV: Melalui penelitian dan pengamatan lanjutan, manusia mencapai pemahaman lebih baik terhadap sistem sosial yang canggih, dalamnya kesadaran dan prinsip mulia dari para penghuni yang berbulu, bersirip dan bersayap di bumi ini. Dr. Jonathan Balcombe, ilmuwan riset perilaku terkemuka dan penulis dari "Kegunaan Hewan dalam Pendidikan yang Lebih Tinggi: Masalah, Alternatif dan Rekomendasi," "Kerajaan Menyenangkan: Hewan dan Sifat Merasa Nyaman" dan "Sifat Kedua: Keadaan Batin Hewan." Sebuah buku baru oleh Dr. Balcombe akan dikeluarkan bulan Mei berjudul, "Bahtera Gembira - Tur Bergambar terhadap Kesenangan Hewan."

Sebagai pembicara terhormat, Dr. Balcombe telah menjelajahi seluruh dunia, memberikan presentasi dan meningkatkan kesadaran tentang nilai, psikologi, kecerdasan, dan emosi dari sahabat satwa kita. Dari menulis sejumlah laporan dan artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal akademik dan majalah bergengsi seperti "Jurnal Pengetahuan Kesejahteraan Hewan Terapan." "Jurnal Medis Inggris," "Jurnal Penelitian Kesadaran," "Perilaku Hewan," "Bidang-Naturalis Kanada" dan banyak lagi lainnya. Dr. Balcombe mengatakan, "Sebagaimana pengetahuan terus membuat penemuan baru tentang pikiran dan perasaan hewan, saya harap bisa menarik lebih banyak perhatian, tentang perlakuan yang etis terhadap hewan."

Dr Balcombe: Menurut pendapat saya, satu-satunya perbedaan antara manusia dan hewan adalah sama seperti perbedaan antara babi dan sapi, atau ayam dan burung jalak. Mereka berbeda spesies. Jadi saya rasa kita perlu mengenali dan merayakan perbedaan hidup dan mengenali bahwa tiap spesies memiliki nilai tersendiri.

Supreme Master TV: Selama penelitian bertahun-tahun dari Dr. Balcombe beliau kebetulan bertemu sejumlah penelitian ilmiah yang mengindikasikan bahwa hewan memiliki kecerdasan tingkat tinggi, bahkan kadang melebihi kecerdasan manusia.

Dr Balcombe: Simpanse telah menunjukkan memiliki ruang memori yang jauh lebih baik, terutama jangka pendek, dan mungkin jangka panjang. Kalian bisa melihatnya video-video ini di YouTube saat ini. Simpanse muda saat menyaksikan sebuah monitor, dia telah belajar untuk berinteraksi dengan monitor komputer. Dan jika angka 1 sampai 9 diacak dan mereka muncul di layar tersebut selama sedetik atau kurang, simpanse biasanya menunjuk tiap bujur sangkar dengan urutan yang benar 1 sampai 9, dan mendapat sedikit hadiah. Itulah motivasinya, mendapat sedikit hadiah.

Manusia, perlu waktu sekitar 1 detik untuk melihat susunan angka, mungkin kita perlu 2 atau 4 jika hari kita menyenangkan. Nyatanya, satu simpanse bernama Ayumu, jika dia menghabiskan seperlima detik, jadi itulah lamanya waktu untuk melihat kesembilan angka, dia ingat semua, 90% dari percobaan. Jadi hewan ini memiliki ruang kecerdasan yang luar biasa, dan hal itu jauh dari kecerdasan kita. Jadi kita bahkan tidak bisa mengakui menjadi puncak dari segala bentuk kecerdasan seperti yang sering kita lakukan.

Supreme Master TV: Sebuah artikel dicetak di The Washington Post yang berjudul, "Musik bagi Telinga Monyet - Dan Juga Hati Mereka" ditulis oleh Rob Stein, menunjukkan pencerahan hasil penelitian dimana para ilmuwan menciptakan musik "hewan" untuk monyet tamarin untuk mengamati reaksinya dibanding mengetes bagaimana dia terpengaruh oleh musik manusia, dimana dalam penelitian sebelumnya tidak menyediakan hasil yang meyakinkan. Memang benar, musik yang menenangkan telah diamati memiliki efek menenangkan sementara musik keras sepertinya membuat monyet semakin gelisah, mirip pada bagaimana manusia terangsang oleh berbagai jenis musik. Hal ini membuka pintu untuk menguji kembali kesalahpahaman lain yang dimiliki manusia tentang kecerdasan bawaan dari hewan.

Dr Balcombe: Lama sekali, kita mengira simpanse memiliki kemampuan pengenalan wajah yang payah, sampai seseorang memiliki ide cemerlang untuk mengetes kemampuan pengenalan wajah simpanse dibanding wajah manusia. Sekali simpanse dites mengenai wajah simpanse, mereka melakukannya dengan sangat baik, sebaik kita. Dan apalagi, mereka lakukan dengan lebih baik dibanding kita saat mengenai wajah terbalik. Dan jika Anda pikir tentang simpanse yang bergelayutan di sekitar pohon, mungkin kita mengira itulah mengapa mereka lebih baik dalam hal itu dibanding kita.

Domba sangat bagus mengenai pengenalan wajah. Seekor domba yang telah dipindahkan dari kawanannya sendiri dan dimasukkan ke kawanan lain selama dua tahun lalu, ditunjukkan serangkaian 80, 90, 100 foto diam dari domba, beberapa dari mereka yang berasal dari kawanan aslinya, dan beberapa dari kawanan asing yang tidak dikenalnya. Dia bisa mengenali lebih dari 50 atau lebih dari pasangan kawanan aslinya 2 tahun kemudian dari wajah tunggal pada foto atau sebuah foto profil. Juga, domba akan hampir secara rutin, tidak pernah melalui sebuah pintu dengan foto dari seekor domba yang kelaparan, jika ada pilihan mereka akan melewati pintu yang berisi foto dari domba yang baru makan. Mereka terlihat sama bagi kita, namun mereka bisa melihat dombanya lebih santai dan lebih bahagia, dan mereka akan memilih melewati pintu itu. Dan domba lebih memilih wajah manusia yang tersenyum dibanding wajah yang terlihat marah.

Supreme Master TV: Dalam buku ini, "Sifat kedua: Keadaan Batin Hewan," Dr. Balcombe menulis: "Penelitian terbaru telah mendeteksi gajah yang menggunakan teknik suara khusus untuk melacak gajah lain. Kakinya beradaptasi dengan baik untuk berkomunikasi dan mendengar suara infrasonik, yaitu pada frekuensi di bawah kemampuan dengar manusia. Penelitian dasarnya mengungkapkan bahwa sensitivitas syaraf tekanan berakhir di bagian depan telapak kaki gajah dan di seluruh tepian. Hal ini memungkinkan mereka tetap berhubungan dengan sesamanya selama seminggu pada suatu saat, walaupun mereka mungkin terpisah bermil-mil savanna. Kemampuan ini dapat bertindak sebagai sistem peringatan awal gempa bumi, yang menjelaskan kenapa gajah dan semua hewan besar telah berpindah ke lahan yang lebih tinggi saat air naik dari tsunami raksasa yang meratakan pesisir Asia tanggal 26 Desember 2004." Dr. Balcombe menjelaskan bagaimana kemampuan akustik ini memberi gajah kesadaran ruang yang unik dimana kawanannya yang lain berada.

Dr Balcombe: Mereka hidup berdasarkan grup matriarkal dan mereka sering bergerak dari titik A ke B beberapa mil jauhnya. Mereka akan pergi ke pohon yang berbuah dan mereka memiliki ingatan yang bagus untuk hal itu. Jadi, jika ilmuwan mengambil air kencing baru beberapa gajah yang berjalan jauh di depan, seperempat mil ke depan dan kemudian dengan cepat membuangnya lagi, gajah yang berjalan di belakang, saat menemui air kencing itu, akan mencium dan mengeceknya kemudian bergerak. Namun jika mereka ambil kencing gajah lain yang berjalan di suatu tempat di belakang dan dengan cepat dan membawanya di depan gajah yang sedang berjalan dan menyimpannya, gajah bereaksi berbeda. Mereka menjadi makin terkejut. Mereka menguatkan belitan belalainya. Hal ini tidak sesuai dengan harapan untuk mencari kencing baru, kencing segar dari gajah yang kalian tahu ada di belakang kalian. Jadi, itulah cara yang menggambarkan bahwa hewan ini punya peta mental. Mereka sadar mengenai siapa adalah siapa, dan siapa ada di mana. Dan hal ini diperkirakan berdasarkan pada penelitian ini dan penelitian lainnya, bahwa seekor gajah masih menjaga gambaran mental dari sekitar 30 individu gajah lainnya pada saat kapan pun. Jadi, ada banyak kesadaran dalam pikiran hewan ini. Dan haruskah kita terkejut? Inilah hewan besar, dengan otak jumbo, berumur panjang, emosional, ingatan sangat bagus.

Supreme Master TV: Dengan banyaknya bukti ilmiah yang mengindikasikan bahwa hewan itu adalah makhluk yang sangat cerdas, emosionalnya dalam, dan kompleks. Dr. Balcombe percaya bahwa kita harus melihat dan memperlakukan sesama makhluk hidup dengan hormat dan bermartabat.

Dr Balcombe: Hewannya menjalani hidup yang berharga, dan berasal dari kepekaan, dengan kemampuan untuk merasakan sesuatu, senang dan sakit. Kita paham akan perasaan dari hidup kita sendiri. Mereka memiliki perasaan itu juga dan ini karena hidup yang mereka jalani adalah hidup yang layak dijalani. Mereka adalah makhluk yang berpikir dan memiliki perasaan, seperti kita. Mereka memiliki hari yang baik dan buruk. Mereka memiliki indera. Mereka hidup. Jadi, kita perlu cara berpikir yang baru tentang hewan.

Maha Guru Ching Hai: Hewan datang ke planet ini dengan peran khusus. Banyak dari mereka bisa membawa turun kekuatan ilahi dari Surga, atau kasih, hanya melalui kehadiran mereka karena mereka sangat terhubungkan dengan yang Ilahi setiap waktu. Beberapa jenis, seperti kuda dan kelinci, bisa melindungi insan pengasuh mereka dari pengaruh negatif, atau memberi mereka kesehatan baik, nasib baik, bahkan rejeki materi, bahagia atau peningkatan spiritual. Mereka mengawasi kita secara diam-diam dan dengan rendah hati mengirimkan berkah ke jalan kita. Beberapa dari mereka berasal dari tingkat kesadaran yang lebih tinggi; mereka hanya turun dalam bentuk hewan untuk membantu umat manusia atau makhluk lainnya di Bumi.

Supreme Master TV: Dalam artikel berjudul, "Jonathan Balcombe: Hentikan perlakuan jahat pada ayam" oleh James Renderson pada April 2010 untuk koran Inggris, "Guardian", pertanyaan tentang apakah hewan memiliki segala jenis tanggung jawab moral diajukan pada Dr. Balcombe. Ia menjawab, "Tentu. Salah satu batas dari sains adalah penelitian akan kebajikan pada hewan: semakin lama semakin jelas bahwa hewan memiliki kesadaran moral, atau pertimbangan moral tentang bagaimana mereka berkelakuan. Hal ini terutama terjadi dengan hewan sosial, yang telah berevolusi untuk hidup dalam kelompok. Hidup dalam kelompok adalah penuh kompromi, memberi dan mengambil, dan Anda ingin mempertahankan hubungan yang baik dengan yang lain atau Anda mungkin diusir, dan itu bukanlah demi kepentingan diri Anda – jadi seseorang dapat melakukan argumen genetik untuk evolusi kebajikan dan perilaku moral - tentu kita mewujudkan itu dalam berbagai cara."

Dr Balcombe: Studi ilmiah terbaru menunjukkan bahwa hewan memiliki kualitas mulia. Jika Anda memikirkan betapa pentingnya bersikap baik saat hidup berkelompok, Anda akan menghargai bahwa hewan lain harus bersikap baik satu sama lainnya karena banyak hewan hidup dalam kelompok. Mereka hidup dalam populasi. Mereka memiliki komunitas. Mereka memiliki pergaulan. Diperlukan bagi Anda untuk sopan, menghormati, terkendali, bersikap ramah, dan baik. Dan hewan menunjukkan itu.

Hewan menunjukkan tenggang rasa satu sama lain. Penelitian menunjukkan bahwa tikus, misalnya, akan secara spontan, tanpa hadiah apa pun, tanpa ada yang menyuruh mereka, jika mereka melihat tikus lain dalam kesusahan, mereka akan bertindak mengeluarkan mereka yang kesulitan itu. Jika mereka terikat bersama, mereka akan membantu melepaskan mereka. Jika mereka terkunci di suatu tempat, mereka akan mencoba membuka pintu agar mereka bisa keluar. Simpanse dan monyet juga, jika mereka bekerja sama untuk mendapatkan sesuatu, mereka akan membagi makanan. Jika Anda menaruh mereka di kandang, yang amat disayangkan, mereka akan saling mengoper makanan melalui dinding kandang, untuk memastikan yang lain mendapat makanan yang cukup juga. Ini perilaku berbudi luhur.

Supreme Master TV: Baru-baru ini, penelitian menunjukkan bahwa manusia bukanlah sat-satunya spesies yang dipandu oleh moral. Para ilmuwan telah mengamati seekor tikus menolak untuk mendorong tuas yang akan melepas makanannya saat ia tahu bahwa rekannya juga akan menerima sengatan listrik; gajah yang membantu seekor hewan lain untuk melarikan diri dari pagar; monyet yang menolong satu sama lain yang belum pernah belajar bahwa sebuah koin harus dimasukkan ke lubang agar dia menerima makanan. Ada juga laporan lumba-lumba dan ikan paus datang membantu manusia yang terdampar di laut. Burung dan ikan juga menunjukkan perilaku altruistik.

http://pressblog.uchicago.edu/2009/01/27/do_animals_have_a_sense_of_mor.html

Dr Balcombe: Ada lebih dari 300 spesies burung di sarang, dimana burung yang tidak membesarkan satu pun anak mereka akan membantu orang tua lainnya membesarkan anak mereka. Biasanya mereka adalah saudara, tetapi tidak selalu. Ada ikan cichlid di Afrika yang melakukan hal yang sama, bahkan tidak berhubungan dengan orang tua ikan itu. Mereka membantu mereka membesarkan anak mereka. Kita juga memiliki contoh bidan, menyusui bayi orang lain, pengasuh dan menjaga anak di alam di antara berbagai jenis spesies. Kita bahkan memiliki istilah baru dalam biologi berdasarkan sifat dari burung Seychelles, yang telah ditampilkan dimana kakek dan nenek akan membantu keturunan muda mereka. Jadi mereka membantu dua generasi ke bawah. Jadi ada istilah baru dalam biologi: "grand chicks."

Supreme Master TV: Profesor Marc Bekoff, pakar ekologi di Universitas Kolorado di Boulder Kolorado, AS, menyatakan dalam artikel, "Hewan Dapat Membedakan Salah dari Benar": " Kepercayaan bahwa manusia memiliki moral dan hewan tidak adalah asumsi yang telah lama berdiri, namun ada jumlah bukti yang meningkat yang menunjukkan kita bahwa ini tidak bisa terjadi. Hanya seperti pada manusia, nuansa moral kebudayaan atau kelompok tertentu akan berbeda dari yang lain, tapi mereka pasti ada." Dengan demikian, prinsip keadilan dan kesetaraan juga dihargai dalam kerajaan hewan.

http://www.telegraph.co.uk/earth/wildlife/5373379/Animals-can-tell-right-from-wrong.html

Dr Balcombe: Penelitian baru menunjukkan bahwa hewan memiliki rasa keadilan. Dua anjing yang diminta untuk bersalaman dengan manusia akan dengan senang menyalam. Tapi jika Anda mulai memberi cemilan pada anjing ini, karena bersalaman tapi tidak untuk yang lain, maka anjing yang diberi makanan itu akan segera berhenti dan berpaling, pada dasarnya menunjukkan, "Saya tidak menghargai perlakuan yang tidak adil." Jadi mereka menyadari semacam ketidakadilan di sini, yang adalah sesuatu yang pasti kita mengerti.

Hampir sama dengan monyet, jika kedua monyet mendapat timun, mereka dengan senang mengambilnya. Tapi, jika Anda tiba-tiba ganti ke anggur dengan monyet ini, mereka biasanya lebih suka anggur daripada timun, monyet ini tidak akan menerima timun lagi. Dia akan mengembalikannya atau membuangnya dan menahan tangannya, melihat monyet lainnya, Anda tahu," Kenapa aku tidak mendapat anggur? Aku melakukan hal yang sama." Jadi, ini adalah studi biologi pintar yang menunjukkan bahwa hewan juga memiliki rasa keadilan. Mereka menghargai jika diperlakukan dengan hormat dan adil dan sama kepada yang lain, seperti kita.

Supreme Master TV: Dr. Frans de Waal, seorang primatolog dari Pusat Penelitian Daerah Yerkes yang berbasis di Amerika di Universitas Emory, melakukan penelitian jangka panjang pada seekor monyet bernama Mozu yang mengungkapkan perilaku bajik pada hewan.

Dr Balcombe: Mozu adalah kera Jepang, monyet yang sama dengan hewan ini pada halaman depan buku saya. Dan Mozu dilahirkan dengan cacat fisik yang amat parah. Dia tidak memiliki tangan, dan tidak memiliki kaki. Dan Anda pikirkan seekor monyet, hewan apa pun, tapi jelasnya monyet, tanpa tangan, tanpa kaki tidak memanjat, tidak memegang makanan. Hewan ini tidak akan hidup sangat lama. Mozu sebenarnya hidup panjang umur, dan membesarkan 5 anak, yang lebih dari yang dilakukan kebanyakan betina dalam masyarakat kera. Dia tidak mungkin melakukannya sendiri. Dia mengandalkan dan mendapat manfaat dari kebaikan lainnya yang membantu dia, memberi dia makan, memberi bantuan kepadanya. Perilaku yang baik.

Supreme Master TV: Hewan selalu dianggap sebagai makhluk dengan naluri yang murni yang fokusnya adalah pada kelangsungan hidup mereka. Namun, kesalahpahaman ini terhalau semakin banyak melalui berbagai penelitian tentang sifat hewan yang menunjukkan hewan bertindak karena amal dan kebaikan.

Dr Balcombe: Mari saya memberi Anda satu cerita tentang ayam yang saya kira cukup menarik dan mengungkap. Salah satu panggilan yang dilakukan ayam, hanya dilakukan oleh ayam jantan. Disebut panggilan ajakan makan atau panggilan datang kemari, dan dimaksudkan bagi si betina. Dan telah ditunjukkan ayam jantan tidak akan melakukan panggilan ini jika tak ada ayam betina. Itu untuk kebaikan mereka. Dan ayam betina tertarik pada panggilan ini. Jika ayam betina dekat, dia mendengar panggilan ini, ia datang berlari. Dan ayam jantan biasanya hanya melakukan panggilan ini saat ia telah menemukan beberapa potong makanan. Jadi, ayam betina berlari dan ayam jantan sangat sopan menunjukkan itu dan mundur. Dan sering si betina akan menemukan itu dan akan memakannya.

Supreme Master TV: Mengingat bahwa bukti ilmiah membuktikan hewan amat mulia dan punya akal seperti manusia, bagaimana kita bisa menunjukkan rasa hormat terbaik kita kepada sesama makhluk kita?

Dr Balcombe: Salah satu alasan saya mengagumi Maha Guru Ching Hai, adalah pesannya dimana kita membutuhkan hubungan baru juga dengan hewan. Kita harus berhenti memakan mereka, menaruh mereka dalam mulut kita, kita harus menghormati dan mengasihi mereka, dan merayakan bahwa mereka juga bagian dari planet kaya yang kita diami. Menjadi vegan atau dengan pola makan nabati adalah cara paling mendalam dan langsung dimana satu individu dapat melakukan dengan tepat terhadap hewan. Berhenti memakan mereka, Anda langsung menyingkirkan diri Anda dari seluruh pabrik peternakan itu, transportasi, rumah jagal dan hal yang kita lakukan. Jika Anda berhenti makan telur dan susu, Anda tidak lagi mendukung anak sapi dipisahkan dari ibu mereka segera setelah mereka lahir. Anne Frank mengatakan, "Bukankah itu indah bahwa kita tidak perlu menunggu lain kali sebelum mengubah dunia menjadi lebih baik?" Saya suka sentimen itu, karena menjadi vegetarian atau vegan adalah cara langsung yang dapat menyelamatkan nyawa hewan, setiap hari, setiap minggu dari satu tahun.

Dr Balcombe: Hewan menikmati makanan mereka, mereka nikmati kebersamaan sosial. Mereka punya waktu, mereka bisa bersantai. Hidup mereka kaya dan bermanfaat. Dan hal itu harus mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan mereka. Ada banyak hal yang amat penting yang manusia harus pahami dan hormati tentang hewan, tetapi kuncinya adalah kata ini, "hati nurani." Dan hati nurani adalah kemampuan merasakan, merasakan hal baik, merasakan hal buruk merasakan sakit, merasakan kesenangan.Jadi, pesan saya tentang hewan adalah mereka punya hidup yang berarti bagi mereka. Jadi kita harus menghormati hidup mereka. Dan semakin dekat kita melihat pada hewan, semakin kita pelajari mereka, semakin kita sadari betapa kompleksnya mereka.

Supreme Master TV: Selama risetnya di program pasca sarjana, Dr. Balcombe mempelajari sekelompok besar kelelawar yang hidup bersama di dalam gua kecil dan gelap. Melalui pengamatannya, ia mencatat betapa hewan ini memiliki sistem komunikasi yang amat rumit.

Dr Balcombe: Saya mempelajari mamalia terbang ini dan bagaimana mereka berkomunikasi satu sama lain, bagaimana mendengarkan, dan mendapat informasi tentang di mana makanan, dan juga bagaimana mereka mengenali suara satu sama lain. Seorang ibu harus menemukan bayinya, contohnya, atau sang bayi lapar, jadi bayi memanggil dan ibu mendengar bayi, dan mereka temukan satu sama lain dengan cara itu.

Supreme Master TV: Dalam bukunya, "Alam Kedua: Kehidupan Batin para Hewan," Dr. Balcombe mengacu pada banyak riset lain akan komunikasi hewan. Dr. Con Slobodchikoff, seorang ahli etologi dan profesor biologi dari Universitas Arizona Utara di Amerika Serikat, telah mempelajari anjing prairie lebih dari 30 tahun dan percaya mereka dapat miliki sistem komunikasi amat canggih dibanding mamalia lainnya. Sebagai tambahan, mempelajari tentang kemampuan komunikasi, banyak peneliti menemukan aspek lain dari kecerdasan hewan. Dr. Balcombe menggambarkan riset ilmiah pada burung scrub jay yang menyingkap memori jangka panjang luar biasa.

Dr Balcombe: Scrub jay adalah keluarga gagak, burung Amerika Utara. Dan mereka telah memperlihatkan memiliki apa yang disebut memori episodik. Itu adalah, mereka bisa mengingat apa, kapan, dan di mana kejadian lampau. Dalam riset ini, scrub jay diberikan tumpukan kacang dan mereka diijinkan menguburnya. Dan juga, ini adalah spesies penyimpan. Ini adalah spesies yang mengubur makanan dan datang kembali kemudian.

Supreme Master TV: Scrub jay lalu diberikan banyak makanan mudah rusak, yang juga mereka kubur. Burung tersebut kemudian dilarang masuk dari area itu selama satu minggu. Ketika mereka kembali, scrub jay tidak peduli untuk mencari makanan yang mudah rusak, nampak menyadari bahwa makanan tersebut sudah rusak. Namun mereka menuju langsung ke sisi dimana mereka sembunyikan kacang, yang tidak mudah rusak.

Dr Balcombe: Jadi mereka ingat apa yang mereka kubur, di mana mereka kubur, dan berapa lama itu, dan berapa banyak waktu yang telah berlalu. Jadi merupakan tampilan kognitif yang mengesankan.

Supreme Master TV: Hewan memiliki kebijakan batin cukup besar dan mampu mewariskan pengetahuan dan kebudayaan mereka dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Dr Balcombe: Sesungguhnya ada istilah yang disebut zoofarmakognosi yang merupakan riset tentang hewan yang mengobati diri sendiri. Anda tahu, hewan hidup dalam habitat mereka, mereka tahu tempat berbeda, mereka tahu di mana mencari pohon buah tertentu pada saat tertentu setiap tahun. Dan mereka juga belajar melalui uji coba sepanjang waktu evolusi dan evolusi budaya, mereka belajar tanaman apa yang membuat mereka sembuh. Simpanse menggunakan banyak jenis tanaman untuk pengobatan sendiri, dan banyak hewan lain juga.

Supreme Master TV: Dahulu diperkirakan bahwa hewan hanya hidup di saat ini dan tindakan mereka semua berdasarkan pada naluri untuk bertahan hidup. Namun, bukti ilmiah memperlihatkan bahwa hewan mampu mengalami kegembiraan dan penderitaan sama halnya seperti manusia.

Dr Balcombe: Ibu babun yang kehilangan bayi telah ditemukan memperlihatkan respon fisiologi dan perilaku yang mencerminkan manusia, khususnya, wanita yang telah kehilangan bayi. Kita tahu bahwa itu adalah kehilangan besar. Kita berduka cukup lama. Hal itu direfleksikan dalam meningkatnya hormon glukokortikoid dalam aliran darah kita. Dan kita bisa ukur itu. Akan berlangsung sekitar satu bulan, dan perlahan menurun. Waktu adalah teman kita, ketika kita memulihkan diri dari duka dan kesedihan. Yah, ibu babun yang kehilangan bayi memperlihatkan perubahan hormonal yang serupa. Akan berlangsung sekitar satu bulan dan perlahan menurun. Dan mereka juga merespon perilaku dengan mengembangkan jaringan sosial mereka. Mereka terlibat dalam saling menyisir satu sama lain, menerima dan memberi sisiran. Dianggap sebagai suatu bentuk terapi. Dan ini adalah istilah yang digunakan ilmuwan untuk menggambarkannya. Dan itu serupa dengan cara kita memulihkan diri secara sosial ketika yang tercinta sedang sakit atau meninggal. Kita mengirimkan bunga, kita mengirim kartu, kita membawakan sup, kita memulihkan secara moral. Dan juga, induk babun bukanlah satu-satunya yang memperlihatkan respon ini. Hormon ini juga naik ke tingkat lebih rendah pada teman terdekat dan kerabat dalam komunitas babun. Riset tersebut memperlihatkan bahwa mereka dapat memiliki suasana hati dan pembawaan, maksud emosional yang bertahan berhari-hari atau berminggu-minggu atau berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Supreme Master TV: Dalam buku berikutnya, "Perahu Gembira - Tur Bergambar dari Kegembiraan Hewan," Dr. Balcombe ingin perlihatkan bahwa hewan tak hanya punya emosi, tapi mereka mengalami gembira dan senang. Pada suatu saat, burung terbang untuk kegembiraan murni di atas langit; kera membantu menyisir satu sama lain karena terasa enak, dan gajah bermain hanya karena kegembiraan saja.

Dr Balcombe: Hewan juga pencari kesenangan. Mereka bukan hanya menghindari rasa sakit. Ada banyak cara para hewan mengalami kesenangan, melalui makanan, melalui sentuhan, melalui komunikasi sehari-hari mereka. Jika Anda hidup bersama anjing atau kucing, Anda tahu mereka merasakan senang. Anda belai perut mereka, mereka datang berlari. Mungkin bukan riset ilmiah, tapi cukup jelas bahwa hewan tersebut suka sentuhan, dan mereka mungkin menikmati makanan dan kenikmatan lain dalam hidup mereka.

Yah, tikus juga telah memperlihatkan suka akan sentuhan. Dalam satu riset, dua kelompok tikus. Tikus yang mengharapkan dibelai di punggung akan datang untuk dibelai dengan tangan. Tapi tikus yang mengharapkan untuk dibalikkan dan digelitik di perut, yang tikus suka lakukan ketika muda, dan ketika mereka berpura-pura berkelahi, mereka akan datang berlari, ilmuwan suka untuk mengukur sesuatu, mereka akan datang berlari ke tangan empat kali secepatnya dan mereka akan mengutarakan sekitar rata 7 kali suara ultrasonik lebih yang diasosiasikan dengan efek positif dalam tikus. Jadi tikus menyukai belaian di perut seperti juga halnya dengan kucing.

Supreme Master TV: Sebagai seorang vegan, Dr. Balcombe bekerja untuk pengobatan mulia dari hewan dan berjuang meningkatkan kesadaran tentang sifat alam cerdas dari para hewan.

Dr Balcombe: Cara kita memperlakukan hewan saat ini ketika kita membesarkan mereka untuk dimakan tidak terlalu etis, memandang kapasitas yang dimiliki hewan. Perdagangan budak, hak asasi, pergerakan suffragist, semuanya sekarang hanya terdapat di buku sejarah. Kita membuat langkah besar dalam menguasai masa lampau yang salah "kekuatan membuat benar". Sayangnya, kita masih dalam kegelapan dengan hewan secara umum. Kita masih secara legal mendefinisikan mereka sebagai barang, dan kita membunuh banyak. Jika Anda ingin membantu hewan, cara terbaik yang bisa dilakukan sebagai individual adalah menghentikan memakan mereka. Saya berharap kita, manusia, umat manusia, akan melihat kembali ke abad 21 sebagai abad bagi para hewan.

Supreme Master TV: Dari bukunya, artikel dan seminar, Dr. Balcombe menampilkan bukti ilmiah bahwa hewan adalah hidup, emosional, makhluk sadar, dengan harapan bahwa mereka akan diperlakukan penuh kasih sebagai makhluk dengan hak kegembiraan dan kebebasan yang sama.

Dr Balcombe: Jadi, bagian dari pesan saya, dan bagian dari pesan Maha Guru Ching Hai tentang hewan, adalah hewan merayakan hidup, menikmati hidup, hewan punya pengalaman positif. Mereka menikmati hari mereka. Mereka mencari hal baik.

Supreme Master TV: Maha Guru Ching Hai yang juga telah berbicara ekstensif tentang kecerdasan dan keagungan dari teman hewan kita, berharap akan dunia yang lebih lembut dan baik dan penuh kasih, dimana keagungan semua makhluk dihargai dan dihormati.

Maha Guru Ching Hai: Mereka adalah makhluk hidup persis seperti kita. Ketika Anda lihat dalam mata para hewan, terkadang Anda sadari, "Ya Tuhan! Kita sama. Kita adalah sama." Dan perasaan itu akan menggetarkan seluruh tubuh Anda, dan memberi Anda pencerahan yang takkan pernah Anda dapat bayangkan. Saya beritahu bahwa hewan juga dapat mengajar Anda, bunga dan pepohonan dan semuanya. Di dalam Alkitab, Anda ingat? Tuhan berkata bahwa, "Aku ciptakan para hewan sebagai penolongmu, sebagai temanmu." Ingat? Itulah mengapa kita jangan memakan mereka, jangan memperlakukan buruk mereka. Jadi, semuanya di planet ini, termasuk kita, adalah berhubungan dan membantu satu sama lain untuk membuat hidup kita di sini nyaman dan damai.

Untuk informasi lebih lanjut Dr. Jonathan Balcombe, kunjungilah: www.JonathanBalcombe.com


trackback : http://suprememastertv.tv/bbs/tb.php/featured_ina/729

 
 
Konferensi Perubahan Iklim bersama Maha Guru Ching Hai
Maha Guru Ching Hai tentang Lingkungan
Konferensi video antara Maha Guru Ching Hai dengan staf TV
Ceramah dari Pertemuan Internasional di Tahun 2008 dan 2009
Masakan Sederhana dan Bergizi Bersama Maha Guru Ching Hai
Udaratarian - Hidup Tanpa Makanan
The King & Co.
Lembar Kata Mutiara
Daftar Penghargaan Bulanan
Daftar Konstruktif
Perdamaian dan Kebebasan
Puisi Maha Guru Ching Hai
Penghargaan Kepemimpinan Cemerlang Dunia