Selamat berjumpa para pemirsa yang budiman. Hari ini, kita akan mengunjungi kediaman Bpk. Ibrahim Musa Muhammad Altaraidh dan keluarganya. Mereka telah mengundang kita dengan ramah untuk mengetahui beberapa budaya sehari-hari di Palestina. Bangsa Palestina selalu menyambut para tamu, yang diundang ataupun tidak. Makanan, permen, kopi, an senyuman hangat selalu siap tersedia dengan berlimpah bagi para pengunjung. Bpk. Altaraidh adalah saudagar yang berbakat dan kepala keluarga Muslim yang taat.
Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang. Ibrahim Musa Muhammad Altaraidh, dari Bani Na'im, di provinsi Hebron. Saya adalah ayah dari tiga orang anak. Yang sulung bernama Ali, dua anak perempuan lainnya bernama Fatima dan Waed.
Supreme Master TV: Istri Bpk. Ibrahim Musa Muhammad Altaraidh adalah ibu rumah tangga. Ia akan menjelaskan tentang pakaian tradisional di Palestinia yang sedang dipakai olah anggota keluarganya.
Ibu: Salam damai bagi Anda, pria-pria disini memakai al doshdash dan aba di kepalanya. Jadi, ini kainnya di gerai di punggung lalu dipasang ikatan kepala, yang disebut ekal atau hatta. Untuk wanita, ia akan memakai baju bordir, seperti ini. Jadi, ia memakai Al lafha. Dan, baju ini akan terlihat lebih modis.
Kami menyukai warisan budaya Palestina dan baju-baju bordirnya. Kami bangga dan senang. Semua adalah buatan sendiri.
Supreme Master TV: Keluarga adalah sangat penting dalam budaya Palestina. Biasanya, seorang ayah berperan penting sebagai pembuat keputusan dalam masalah keluarga dan khususnya berkewajiban memberi nafkah keluarga. Selain itu, wanita berperan untuk mengatur dan merawat lingkungan keluarga.
Ibu: Kami juga menanam tanaman di sekitar rumah misalnya sayur-sayuran. Semua wanita menanam tanaman di tanah mereka..
Supreme Master TV: Ibu-ibu Palestina juga berperan utama untuk mendidik anak-anak. Pendidikan adalah sangat berharga. Pendidikan dan pelayanan di masyarakat akan memberi kebangaan di keluarga Palestina.