Salam sejahtera dan salam jumpa di Perjalanan
Melalui Alam Estetis di Supreme Master Television. Istana Kerajaan Kamboja di
Ibukota Phnom Penh. Kerajaan Kamboja bertetangga dengan Âu Lạc (Vietnam) di
bagian timur, Thailand di bagian barat, dan Laos di bagian utara. Rumah bagi 14
juta rakyat Khmer asli yang baik hati, negara Asia Tenggara ini terletak di
dataran luapan subur dari Sungai Mekong dan Tonle Sap yang spektakuler, atau
Danau Besar.
Tonle Sap adalah ciri-ciri geografis utama
Kamboja dan Cagar Biosfer yang ditetapkan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu
Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Daerah permukaannya secara alami
meluas sekali per tahun dari 2.700 km persegi menjadi 16.000 km persegi di musim
hujan. Selama periode ini, aliran air yang biasa mengalir dari danau ke dalam
Sungai Mekong berbalik arah sewaktu air hujan mengalir kembali ke danau itu,
membanjiri wilayah di sekelilingnya. Banjir musiman membawa endapan yang kaya
gizi, mendukung ekosistem unik dengan keanekaragaman yang besar sekali.
Selama ribuan tahun, dataran fluvial yang
menghasilkan beras berkembang menjadi tempat lahir peradaban indah. Tidak
diketahui kapan manusia pertama kali menjejakkan kakinya di Tanah Teratai ini.
Lokasi prasejarah paling istimewa adalah tembok tanah melingkar yang ditemukan
dekat tenggara Kamboja. Bertanggal antara 3000 hingga 1000 SM, vila terorganisir
baik ini berukuran 150 x 300 meter melintang, dan didiami komunitas pertanian
padi permanen.
Setelah beberapa ribu tahun pengembangan dan
pertukaran budaya, sejarah Kamboja mencapai puncak yang belum pernah terjadi
sebelumnya sewaktu Zaman Angkor antara abad ke-9 dan abad ke-15. Kerajaan Khmer
Buddha adalah salah satu kerajaan paling jaya dalam sejarah Asia Tenggara,
meninggalkan berbagai bangunan, warisan artistik dan budaya.
Simbol nasional Angkor Wat termasuk di antara
ratusan lokasi Khmer yang istimewa yang ditemukan di Kamboja. Dibangun pada abad
ke-12, bangunan yang dijaga baik ini termasuk di antara monumen kuno terbaik di
Bumi dengan desain estetisnya dan keahlian tukang yang luar biasa. Berfungsi
sebagai sebuah kuil Hindu, kemudian kuil Buddha, tempat ini dicirikan dengan
bangunan kuil gunung yang lancip bundar melambangkan alam rohani yang megah, dan
galeri relief indah yang melukiskan dewata (makhluk surgawi) menari.
Kagum atas keindahan harmonisnya, biarawan
Portugis abad ke-16 Antonio da Magdalena menulis setelah menjadi saksi Barat
pertama dari bangunan luar biasa ini, “Angkor Wat adalah bangunan luar biasa
yang tidak mungkin digambarkan dengan sebuah pena, terutama karena tidak ada
bangunan lain di dunia ini yang seperti ini. Bangunan ini memiliki menara dan
hiasan dan semua kehalusan yang bisa dibayangkan manusia jenius.”
Angkor Wat adalah Situs Warisan Dunia UNESCO
yang menarik jutaan pengagum setiap tahun dari seluruh dunia. Sejak abad ke-19,
Kamboja telah diberkati oleh beberapa penguasa bijaksana. Sewaktu zaman Raja
Norodom, negara ini memperoleh hampir seabad perdamaian yang dihargai. Di bawah
pimpinan Raja Sihanouk, Kamboja meraih kemerdekaan pada tanggal 9 November 1953.
Raja Sihamoni naik takhta pada tahun 2004, membawa rakyat Kamboja yang harmonis
ke zaman kemakmuran baru. Sebagai sebuah simbol kerajaan Kamboja, kompleks
Istana Kerajaan di Phnom Penh dirancang untuk mewakili warisan budaya negeri ini
yang luar biasa.
Terletak dekat di sebuah taman indah depan
sungai, tempat ini dibangun dalam gaya klasik Khmer yang terdiri dari tiga
kelompok bangunan, Istana Khemarin, suatu gabungan sentral yang meliputi Aula
Takhta, dan Kuil Pagoda Perak. Berbagai taman menghiasi istana ini dengan
tanaman setempat. Kecuali kediaman Kerajaan di Istana Khemarin, keseluruhan
kompleks ini terbuka untuk masyarakat di bawah instruksi raja yang penuh
kebajikan.
Pembangunan Istana Kerajaan ini dimulai tahun
1866 sewaktu pemerintahan Raja Norodom segera setelah Phnom Penh menjadi ibukota
Istana asli ini didesain oleh arsitek Khmer Neak Okhna Tepnimith Mak. Selama
perjalanan ke abad selanjutnya, bangunan awal dari kayu digantikan dan
diperlebar dengan bangunan baru. Tetapi, sebagian besar desain gaya Angkor tetap
dilindungi selama renovasi ini. Baru-baru ini pada pertengahan 1990-an,
keseluruhan kompleks diperbaharui untuk memulihkan kemegahan aslinya.