Dunia Sekitar Kita Istana Potala: Kediaman Dalai Lama di Tibet (Dalam Bahasa Tibet)   
Play with windows media ( 42 MB )



Berdiri di puncak dunia, Lhasa, ibukota Tibet, seseorang dapat merasakan menyentuh langit yang cerah dan mendengar di atas awan. Di sini, di antara pegunungan bersalju, terdapat bangunan besar kuno yang mistis di atas Gunung Merah. Inilah kediaman para Dalai Lama sebagai pusat spiritual warga Tibet: Istana Potala.

Istana Potala didirikan pertama kali pada abad ke-7 oleh Songtsan Gampo, raja dari Kerajaan Tubo. Dia seorang yang luwes dan berani yang menyatukan kerajaan. Dengan kepemimpinan yang bijak, Kerajaan Tubo menikmati kemakmuran yang damai. Untuk memperkuat negara, Raja Songtsan Gampo berniat mengenalkan budaya yang maju dan teknologi dari China. Lalu, dia menawarkan lamaran pernikahan kepada Kaisar Taizong dari Dinasti Tang.

Pada saat itu, banyak kerajaan tetangga dari China juga berniat menjalin hubungan pernikahan dengan China. Kemudian Kaisar Taizong mengadakan kontes di antara banyak utusan untuk memilih seorang suami bagi kemenakan raja. Akhirnya, utusan yang pintar dan sopan yang dikirim oleh Raja Songtsan Gampo memenangkan lomba. Oleh sebab itu, pada tahun 641, Putri Wencheng dari Dinasti Tang menikah dengan Raja Songtsan Gampo. Dia tidak hanya membawa ke Tibet kemajuan teknologi, budaya, obat, kalender, yang paling penting, dia mengenalkan Buddhisme kepada warga Tibet, sebab dia penganut Buddha yang taat. Atas kontribusinya bagi Tibet, Putri Wencheng dipuja sebagai inkarnasi Tara Putih, dewi welas-asih, dan Raja Songtsan Gampo sebagai inkarnasi dari Quan Yin Boddhisattva, atau Avalokitesvara Boddhisattva.

Untuk menyambut pengantin wanita, Raja Songtsan Gampo memerintahkan membangun istana dengan 999 ruang di Gunung Merah; inilah fase pertama dari Istana Potala. “Potala” berarti “tempat suci Buddhisme” atau “kediaman Avalokitesvara Boddhisattva.” Istana tersebut bernama Potala, tidak hanya karena pernah didiami Raja Songtsan Gampo, tapi juga karena rasa hormat warga Tibet kepada Avalokitesvara Boddhisattva.

Nyatanya, menurut legenda, warga Tibet adalah keturunan kera yang dikirim Avalokitesvara Boddhisattva ke Tibet untuk berlatih spiritual. Bukit dimana Potala berdiri melambangkan Avalokitesvara. Bukit menuju arah selatan melambangkan Bodhisattva Vajrapani, dan bukit yang lain melambangkan Bodhisatwa Manjushri. Bersama, mereka membentuk “Tiga Pelindung Tibet.”

Pada abad ke-9, istana yang dibangun oleh Raja Songtsan Gampo hampir habis terbakar karena disambar petir. Istana Potala yang sekarang dibangun atas perintah Yang Mulia Dalai Lama Ke-5, Lobsang Gyatso pada akhir abad ke-17. Dalai Lama ke-5 pindah ke istana ini pada tahun 1640. Sejak itu, Istana Potala yang luas selalu menjadi pusat politik dan spiritual di Tibet, dan sebagai tempat tinggal para Dalai Lama.

Dibangun pada ketinggian 3.700 meter, Istana Potala adalah istana tertinggi di dunia. Istana ini tingginya 117 meter dengan 13 tingkat. Istana Potala bisa diakses melalui dua tangga panjang dengan angin sepoi-sepoi di depan. Ini melambangkan perjalanan spiritual yang panjang untuk bertemu Tuhan. Tangga menuju gerbang timur bernama “Jalan Kesempurnaan,” ditujukan untuk peziarah, dan yang menuju gerbang barat, bernama “Jalan Pembebasan,” untuk para biksu.

Istana Potala pada dasarnya terdiri dari tiga warna: merah, putih dan kuning. Warna merah melambangkan keagungan dan kekuatan, putih menunjukkan damai dan kebaikan, dan kuning adalah warna tradisi Gelug dalam Buddhisme, yang menunjukkan berkat tak terbatas.

Di bawah fondasinya di lereng gunung ini, di lereng gunung ini, ada ratusan terowongan bawah tanah, yang mengijinkan udara mengalir dan bersirkulasi. Seluruh konstruksi tidak memakai inti kerangka baja. Temboknya dibangun dengan batu, tanah, dan kayu, dengan ketebalan berkisar dua hingga lima meter. Tembok yang tebal membantu bangunan tersebut tetap sejuk di musim panas dan tetap hangat di musim dingin.

Rancangan cerdas lainnya yang dimasukkan dalam arsitektur Istana Potala adalah sistem perlindungan cahaya. Pada titik tertinggi bangunan tersebut terdapat atap dan pilar sutera yang dibuat dari emas dan kuningan sebagai konduktor listrik yang sangat bagus. Di bawah atap, ada pipa tembaga yang punya dua fungsi: satu untuk mengalirkan air hujan ke bawah dari atap, yang lain untuk untuk mengalirkan listrik ke tanah. Beberapa bagian tembok diperkuat dengan leburan tembaga, yang juga membantu mengalirkan listrik. Tentu saja, sistem pencegahan sambaran petir memberikan perlindungan yang baik di sekeliling bangunan tersebut.


Link yang Berhubungan
 
Dunia Sekitar Kita Mesjid Kekaisaran Mughal Pakistan yang Mempesona (dalam bahasa Urdu)
Play with flash player Play with windows media
 
Dunia Sekitar Kita Goa Gajah – Gua Gajah Hindu di Bali, Indonesia (dalam bahasa Indonesia)
Play with flash player Play with windows media
 
Dunia Sekitar Kita Situs Suci Yerusalem: Gereja Santa Ana, Gereja Santo Yohanes Pembaptis, Makam Perawan Maria (dalam bahasa Arab)
Play with flash player Play with windows media
 
Dunia Sekitar Kita Ziarah ke India: Sarnath dan Haridwar (dalam bahasa Hindi)
Play with flash player Play with windows media
 
Dunia di Sekitar Kita Praha, Republik Ceko - Kota Emas
Play with flash player Play with windows media
 
Situs Peninggalan Agama Buddha di Kathmandu, Nepal
Play with flash player Play with windows media
 
Katedral Nidaros di Trondheim, Norwegia
Play with flash player Play with windows media
 
Pusat Bersejarah di Kota Lima, Peru
Play with flash player Play with windows media
 
Akar Yahudi di Cologne, Jerman - Sinagoga Roonstrasse
Play with flash player Play with windows media
trackback : http://suprememastertv.tv/bbs/tb.php/featured_ina/679

 
 
Konferensi Perubahan Iklim bersama Maha Guru Ching Hai
Maha Guru Ching Hai tentang Lingkungan
Konferensi video antara Maha Guru Ching Hai dengan staf TV
Ceramah dari Pertemuan Internasional di Tahun 2008 dan 2009
Masakan Sederhana dan Bergizi Bersama Maha Guru Ching Hai
Udaratarian - Hidup Tanpa Makanan
The King & Co.
Lembar Kata Mutiara
Daftar Penghargaan Bulanan
Daftar Konstruktif
Perdamaian dan Kebebasan
Puisi Maha Guru Ching Hai
Penghargaan Kepemimpinan Cemerlang Dunia