Banjir dan kebakaran semakin memburuk di Australia dan di belahan dunia lainnya. - 20 Jan 2011  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Saat banjir besar terus berlanjut menyebar ke bagian selatan benua, angka kematian naik menjadi 30 dengan sepuluh ribu orang masih tidak bisa kembali ke rumahnya dan kerusakan panen yang bisa melampaui AUS$1 miliar.

Dengan laporan bencana global lainnya  seperti kebakaran tahun 2010 di Rusia dan banjir besar di Pakistan, termasuk banjir bandang di Brasil baru-baru ini, dimana kematian mencapai 700 dan 15.000 saat ini menjadi tunawisma, diskusi menjadi semakin sering tentang kaitan bencana dengan perubahan iklim.

Dalam sebuah wawancara dengan Supreme Master Television, Dr. Mattew England dari Pusat Penelitian Perubahan Iklim di Universitas New South Wales menyoroti bencana baru-baru ini di Australia sebagai sebuah contoh tentang bagaimana pemanasan akibat gas rumah kaca semakin memperkuat sistem atmosfer-laut untuk menghasilkan pola cuaca ekstrim pada skala global.

Dr. Matthew England – Pusat Penelitian Perubahan Iklim Universitas New South Wales, Australia: Mengenai hujan Queensland, peristiwanya sendiri bisa dikaitkan dengan La Niña, tapi intensitasnya tidak mungkin tercapai seperti yang telah ia capai sekarang tanpa pemanasan global. Orang-orang akan mengingat kebakaran semak di Victoria hanya beberapa tahun lalu. Ahli cuaca yang sudah sangat senior di Australia mengatakan bahwa peristiwa itu masuk kategori peristiwa perubahan iklim.

Itulah peristiwa yang menyebabkan kerusakan yang tak terkatakan, sekali lagi nyawa hilang, keseluruhan kota terbakar. Kami selalu mengalami kebakaran semak di Australia, kami selalu mengalami banjir; kejadian ini sangat akrab bagi kami. Tapi inilah  gerakan maju dari peristiwa ini, yaitu peningkatan peristiwa ekstrim, peningkatan kehebatan kebakaran semak di subtropis, hujan sangat deras di daerah tropis. Dan kita melihatnya bukan saja di Australia, kita melihat hal ini terjadi di seluruh dunia.

Supreme Master TV: Menyampaikan kewajibannya untuk memperingatkan masyarakat mengenai penemuan yang mengganggu tentang dampak perubahan iklim ini, Dr. England mendesak agar dilakukan investasi dalam tindakan untuk meredakannya sebelum kita harus membayar dengan nyawa dan kerusakan yang lebih besar.

Dr. Matthew England: Saya merasakan semacam ketakutan, dalam artian, bahwa masalahnya akan semakin dalam sebelum kita menyelesaikannya. Bagus saat melihat orang berjuang setelah peristiwa ini dan membangun kembali hidupnya, dan itulah yang sangat penting, tapi kita juga perlu berpikir tentang bagaimana kita bisa mengubah emisi gas rumah kaca kita, karena dengan begitu kita tidak akan melihat peristiwa seperti ini merangkak naik pada kecepatan setinggi itu.

Supreme Master TV: Terima kasih Dr. England karena menyoroti kenyataan yang sangat darurat tentang peningkatan kerusakan yang sudah dihadapi oleh masyarakat Australia dan seluruh dunia. Kami berdoa bagi korban bencana, terutama mereka yang telah kehilangan orang tercinta, semoga pemerintah dan penduduknya bergabung dalam perjuangan bersama untuk menghentikan pemanasan melalui tindakan bijak dan cepat.

Selama konferensi video tahun 2008 di Australia dengan anggota Asosiasi kami, Maha Guru Ching Hai memperingatkan, seperti yang telah lama beliau lakukan, bahwa bencana terkait perubahan iklim bisa semakin intensif dan mencapai titik tanpa balik, kecuali umat manusia beralih ke gaya hidup yang melindungi Bumi.

Maha Guru Ching Hai: Dunia belum sepenuhnya hancur secepat ini, tapi bencananya masih berlanjut. Memang ini belum mencapai titik tanpa balik.

Pada titik tanpa balik maka kemudian bencana akan meluncur cepat. Tidak ada perubahan yang bisa dilakukan lagi.

Saat semakin banyak orang vegetarian bergabung dan sedikit tabungan dari perlindungan lingkungan, kita sudah menghasilkan lebih dari itu sekarang. Tapi kita tidak bisa terus memperpanjangnya selamanya. Karena bahkan saat kita memperpanjang tenggat untuk mengubah masalah planet kita, planetnya juga akan meneruskan dengan serangkaian bencana yang berdatangan.

Mari berharap kita akan mengubah serangkaian bencana tersebut. Bukan saja di Australia agar kita terhindar dari bencana, tapi disemua tempat di dunia.
http://theweek.com/article/index/211154/is-climate-change-to-blame-for-the-brisbane-floods
http://www.examiner.com/natural-disasters-in-national/death-toll-from-floods-and-mudslides-brazil-approaches-700
http://thehill.com/blogs/e2-wire/677-e2-wire/138539-al-gore-lauds-abc-news-for-climate-flooding-link