Antara Guru dan Murid
 
Sunyogi Umasankar:Menjadi Bebas Makanan melalui Latihan Yoga Surya   
Download    

Acara ini mendiskusikan kemungkinan breatharisme, atau hidup tanpa mengonsumsi makanan, dan bukan instruksi yang lengkap. Demi keselamatan diri Anda, mohon tidak mencoba melakukan praktek berhenti makan tanpa tuntunan memadai dari ahli. Dalam berbagai kitab suci, tubuh manusia sering disebut sebagai kuil Tuhan. Namun, sungguh suatu hak istimewa yang luar biasa bagi setiap jiwa untuk mencapai bentuk kediaman suci yang dihuni sang Ilahi ini, karena sungguh adalah suatu berkah untuk bisa terlahir sebagai manusia. Dalam beberapa kesempatan, Maha Guru Ching Hai telah berbicara tentang kelangkaan fenomena ini:

Maha Guru Ching Hai: Untuk bereinkarnasi ke dunia manusia amat sulit. Kita harus memiliki cukup Kualitas Manusia. Kita harus memiliki afinitas dengan orangtua dan dengan masyarakat, dengan orang-orang di sekitar tempat kita dilahirkan. Amat sulit. Untuk menjadi manusia, kita memerlukan sejumlah pahala. Kita telah melakukan sesuatu yang baik di masa lampau agar bisa memilih kelahiran sebagai manusia.

Supreme Master TV: Sebagai kuil hidup Tuhan, tubuh manusia dilengkapi sepenuhnya dengan keajaiban luar biasa yang bisa dibangkitkan dalam diri mereka yang sadar secara spiritual dan memiliki keyakinan penuh kepada Pencipta segala kehidupan. Inedia, bahasa Latin untuk “puasa”, adalah kemampuan manusia untuk hidup tanpa makanan. Sejak dahulu kala, telah ada individu-individu yang dapat menopang dirinya sendiri dengan prana, atau daya hidup vital. Melalui berkah dari sang Pemurah. Para inediat  -mereka yang mengikuti gaya hidup tanpa makanan- mengambil energi dari alam untuk memberi makan diri mereka:

Maha Guru Ching Hai: Mereka hidup dari chi yang berasal dari tanah, atau dari hutan, dan dari matahari serta serta udara. Mereka mengambil memanfaat dari semua itu. Atau mereka hidup dari kasih dan dari iman semata.

Supreme Master TV: Individu-individu tersebut dikenal sebagai breatharian (pranarian atau inediat), solarian, atau waterian. Mereka memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda serta berasal dari berbagai negara di seluruh penjuru dunia. Sesungguhnya, kemungkinan dan keajaiban dalam hidup ini -sebagaimana yang telah dirancang Pencipta kita yang murah hati- adalah tanpa batas; kita hanya perlu terhubung ke dalam untuk mengenali hadiah berlimpah kita sebagai anak-anak Tuhan. Maha Guru Ching Hai dengan penuh kasih merekomendasikan rangkaian acara mingguan dalam Supreme Master Television untuk memperkenalkan individu-individu ini di masa lalu dan masa sekarang yang telah memilih untuk hidup tanpa-makanan di Bumi. Semoga kisah spiritual mereka memikat Anda; membuka hati dan mengembangkan wawasan Anda. Sekarang kami ajak Anda mengikuti kisah “Yogi Surya Umasankar: Menjadi Bebas Makanan melalui Latihan Yoga Surya”.

Yogi Surya Umasankar Ji adalah salah satu penatap matahari di India yang paling terkenal. Sebagai seorang pribumi dari Kalkuta,  ia mengembangkan minat sejak usia belia dalam bidang yoga dan meditasi. Walaupun berpendidikan sebagai seorang ilmuwan, pada usia 18 tahun ia memutuskan untuk menghabiskan sebagian hidupnya berkeliling ke seluruh pelosok India untuk menyebarkan pesan “Kesatuan Universal, Kedamaian dan Persaudaraan”. Selama 6 tahun, Umasankar Ji berkeliling benua India tanpa uang atau harta benda. Umasankar Ji mulai berlatih Yoga Surya pada tahun 1995 ketika tinggal di Ashram Sri Aurobindo di Pondicherry, India Selatan. Segera, ia menyadari bahwa rasa laparnya membuatnya risau, dan setelah 1 tahun berlatih Yoga Surya, ia berpantang sepenuhnya dari makanan dan hidup semata-mata dari energi matahari selama empat bulan. Dari tahun 1996 hingga 2007, Umasankar Ji hanya makan sekali sebulan, kadang sekali setiap beberapa bulan, atau hanya pada saat ia merasa bahwa ia tidak seharusnya menolak makanan yang diberikan oleh pengikut-pengikut yang berhati murni. Baru-baru ini, ia telah menyelesaikan retret 2 tahun di puncak tinggi Himalaya dan telah kembali ke dunia untuk melanjutkan mengajar Yoga Surya. Umasankar Ji telah mengajarkan seni Yoga Surya kepada 2 juta orang di seluruh dunia. Yogi Surya Umasankar menjelaskan kepada Supreme Master Television bagaimana pada tahun 1995 ia pertama kali menemukan seni kuno menatap matahari.

Yogi  Surya Umasankar Ji, ilmuwan, pengajar dan praktisi Yoga Surya (solarian): Saat itu pagi hari pukul 7:30 hingga 8:00. Itu adalah waktu bebas saya– jadi saya pergi ke pantai untuk meditasi di laut. Pada waktu itu, saya merasa jika saya membuang-buang waktu maka saya sedang membuang hidup saya, jadi saya tidak berhak menyia-nyiakan waktu saya. Jadi saya pergi ke pantai untuk melihat laut, untuk mendapatkan pengetahuan dari laut. Tetapi saya sangat beruntung, matahari terbit di sebelah Timur, bayangan matahari terpantul oleh air laut dan memasuki mata saya. Setelah menatap matahari untuk pertama kalinya dalam waktu yang panjang, Sunyogi Umarsankar khawatir bahwa ia kehilangan penglihatannya. Seluruh mata saya terbakar – tidak hanya mata, seluruh tubuh saya terbakar. Kecerdasan pikiran saya berkata pada saya, “Oh, saya kehilangan penglihatan saya! Bagaimana saya hentikan itu?” Kemudian saya menutup mata saya sangat, sangat rapat, serapat mungkin, tetapi pantulan cahaya matahari masih menyakiti mata saya. Lalu saya coba memutar mata saya ke sisi berlawanan dan kemudian membuka mata saya. Saya merasa, “Oh, saya kehilangan penglihatan saya” Tetapi saat saya mulai melihat, saya melihat pasir kecil disana dan itu amat jelas– pasir itu terlihat, sangat halus. Lalu, saya merasa, “Oh, saya tidak kehilangan penglihatan!”

Supreme Master TV: Sewaktu menetap di Pondicherry, Umasankar Ji melanjutkan meditasi setiap pagi, duduk di atas sebuah batu dekat laut. Walaupun pengalamannya mula-mula sangat sulit dan tidak nyaman bagi dirinya, setelah 4 hari ia mulai melihat apa yang dia gambarkan sebagai “tujuh warna cemerlang pancaran matahari yang perlahan-lahan mencapai tanah”. Awalnya, sinar kosmis ini tidak menyentuhnya, tetapi tiga bulan setelah ia memulai latihan ini, ia merasa bahwa energi kosmis dari matahari menyentuh tubuhnya yang mana memberinya perasaan damai mendalam.

Yogi  Surya Umasankar Ji: Suatu hari saya berhasil dengan persembahan saya, penyerahan diri saya pada matahari, yaitu bahwa cahaya itu dapat menyentuh tubuh saya. Sebelumnya, saya tidak tahu bahwa itu adalah suatu yoga dan saya tidak memiliki harapan apa pun bahwa usaha saya akan mendapatkan hasil. Saya hanya tertarik, dan perasaan saya adalah bahwa saya menikmatinya – artinya saya merasa damai. Jadi itulah sebabnya saya pergi ke sana. Tetapi pagi itu cahaya itu menyentuh saya, itu adalah pagi yang indah. Biasanya saya makan siang di tengah hari, namun hari itu saya tidak merasa lapar. Lalu saya merasa, “Oh, hari ini mungkin cahaya itu telah menyentuhku sehingga saya tidak merasakan lapar”. Kemudian saya merasa, “Bagaimana bisa demikian?” Jadi pada malam hari, sekali lagi saya meditasi, untuk mengetahui proses itu – bagaimana bisa terjadi, menjadi “tidak lapar”? Kemudian, pada meditasi saya di malam itu, saya melihat cahaya matahari mengalir melalui kelenjar pineal, kemudian kelenjar pineal itu terhubungkan dengan energi kosmis dan energi kosmis itu mengkatifkan metabolisme. Energi lima elemen terpisahkan dan energi lima elemen itu masuk ke dalam otak saya untuk membawa kembali energi untuk dikirimkan ke setiap organ dan setiap sel di dalam. Jadi melalui energi itu saya diisi. Jadi itulah mengapa saya tidak memerlukan makanan. Makanan tidak diperlukan untuk tubuh saya; kita perlu energi, energi kinetik itu. Dengan demikian energi kinetik juga secara tidak langsung datang dari matahari. Saya mendapat visi bahwa pohon-pohon dapat menerima energi kosmis itu melalui klorofil. Energi matahari itu, jadi bagaimana saya dapat menerima energi kosmis matahari? Lalu saya melihat bahwa dalam darah terdapat sel-sel fotoelektrik. Sel-sel fotoelektrik itu dapat menggambarkan energi surya dan menciptakan pengolahan makanan dalamnya. Jadi itu sebabnya saya dapatkan energi langsung dari matahari

Supreme Master TV: Mengapa matahari sangat penting bagi kita? Pada sebuah konferensivideo bersama staf Supreme Master Television pada tanggal 3 Oktober 2010, Maha Guru Ching Hai berbicara tentang berkah yang sangat besar yang diberikan matahari kepada semua makhluk di Bumi.

Maha Guru Ching Hai: Pertama-tama, berbicara secara fisik, tanpa matahari kita akan segera sekarat, atau mati. Banyak yang tidak bisa tumbuh, manusia tidak bisa tumbuh – tidak ada makanan, tidak ada sirkulasi air, pemurnian udara, dan lain-lain. Matahari memiliki banyak manfaat, salah satunya menyembuhkan banyak penyakit. Sebagai contoh, di zaman dulu, mereka belum memiliki obat TBC, mereka menempatkan pasien di sebuah ruang matahari, atau tempat yang bermatahari, dan membuka jendela, membiarkan matahari masuk untuk mengobati TBC. Tentu saja, jika penyakitnya terlalu berat, mungkin tidak bisa dengan cara itu, tetapi pada pasien TBC tahap awal, sinar matahari bisa menyembuhkannya. Matahari mengobati rasa sakit dan nyeri Anda, membersihkan racun melalui keringat. Sewaktu panas, Anda berkeringat – dan juga mengobati beberapa penyakit lain. Matahari memberikan manfaat kepada semua, baik atau buruk. Matahari memuliakan seisi Bumi dimana kita hidup di atasnya dan ia berikan daya hidup pada semua makhluk: tanaman, mineral, hewan, dan lain-lain. Matahari juga memberikan kebahagiaan, perasaan riang kepada semua orang. Matahari penting bagi semua mahluk yang hidup di Bumi.

Supreme Master TV: Banyak orang mendapat manfaat dari berlatih Yoga Surya. Nona Dak Lee dari Kuala Lumpur menceritakan pengalamannya kepada Supreme Master TV.

Dak Lee, praktisi Yoga Surya, murid dari Yogi  Surya Umasankar Ji:  Nama saya adalah Dak Lee dan saya dari Kuala Lumpur, Malaysia. Saya telah berlatih Yoga Surya selama sepuluh hari terakhir ini setelah retret saya di Kahang, Johor dan bersama guru kami, Swami (Umasankar Ji). Saya temukan Yoga Surya sangatlah menarik karena membawa banyak manfaat bagi diri saya. Manfaat yang paling terasa adalah manfaat kesehatan. Saya merasakan, secara nyata, kesehatan saya telah sangat meningkat, dan sungguh-sungguh, saya telah memeriksa salah satu masalah kesehatan yang saya miliki. Saya menderita mata-malas, setelah lima hari berlatih Yoga Surya, saya bisa temukan permasalahannya. Saya benar-benar sembilan puluh lima persen pulih sekarang dan saya sangat bahagia. Saya tidak menderita sakit kepala lagi atau ketegangan pada mata saya atau pada wajah saya. Dan manfaat lain yang saya alami adalah bahwa tubuh saya sanggup mengatur panas. Saya tidak perlu tidur dengan AC atau tinggal dalam ruangan ber-AC, meski pun Malaysia adalah negara tropis. Saya menyadari bahwa saya tidak perlu menyalakan kipas angin lagi meski pun di luar sangat panas. Dan saya menyadari bahwa sekarang saya merasa nyaman pada suhu apa pun saya berada. Dan juga, hal lainnya adalah saya temukan pikiran saya lebih damai dan saya dapat berkonsentrasi lebih baik. Saya menyadari bahwa Yoga Surya benar-benar membantu perbaiki konsentrasi saya dengan cepat dan saya sanggup mengendalikan pikiran saya.

Supreme Master TV: Yogi Surya Umasankar menjelaskan bahwa tidak ada persyaratan khusus  untuk berlatih Yoga Surya.

Yogi  Surya Umasankar Ji: Matahari adalah untuk semua. Matahari untuk bayi, tanaman, dan setiap orang; Yoga Surya bisa untuk semua orang. Yoga adalah hubungan antara jiwa dengan Jiwa Tertinggi. Dalam kosmos pribadi dengan kosmos universal, yoga adalah keseimbangan antara dalam dan luar. Jadi, saat kita bisa menyeimbangkan organ dalam hingga organ luar – itulah yoga. Melalui matahari, kita menyeimbangkan itu semua, jadi kita sebut “Yoga Surya.” Tidak ada batasan kasta, warna kulit, keyakinan, dan agama. Dan setiap orang bisa lakukan meditasi matahari, dan prinsipnya adalah bahwa kita harus berteman dengan matahari, kita harus menyerahkan diri kepada matahari.

Supreme Master TV: Yogi SuryaUmasankar Ji berbagi dengan Supreme Master Television tentang prosesnya menjadi bebas makanan saat dia melakukan tugas sehari-harinya di Ashram Sri Aurobindo di Pondicherry.

Yogi  Surya Umasankar Ji: Saya menghentikan makan pagi saya. Dan itu saya lakukan selama 6 bulan. Pada tgl 2 Februari 1996, saya bisa berhenti makan malam juga. Lalu pada tgl 17 Agustus 1996,  saya bisa berhenti semua makanan, minuman dan bahkan berhenti tidur. Yang saya lakukan hanya meditasi. Jadi, prosesnya bertahap selama empat bulan lebih, selanjutnya barulah saya mencapai kondisi tidak makan, tidak minum dan tidak tidur. Baru setelah itulah saya merasakan, “Oh, saya mendapat manfaatnya!” Dan Yoga Surya bukan yoga instan. Kitab suci kita menyebutkan Yoga Surya sudah lama. Sun Yoga telah disebutkan di dalam Upanishads dan semua kitab suci. Jadi pada bulan keempatlah saya memperoleh teknik sederhana itu, bagaimana kita bisa menatap matahari dan bisa memperoleh manfaat darinya.

Supreme Master TV: Jadi, bagaimana cara berlatih Sun Yoga? Umarsankar Ji menjelaskan teknik dasarnya.

Yogi  Surya Umasankar Ji: Ada beberapa teknik yang dipakai, yaitu yama (pantangan), nyama (perbuatan mulia) dan asana (postur tubuh). Ketiga hal diatas adalah prinsip dasar Yoga Surya. Pertama, kita duduk dengan sikap duduk/Asana yang tepat, bila mungkin kita bisa duduk dalam padmasana (postur lotus), siddhasana (sikap “sempurna”), gomukhasana (postur wajah sapi) atau vrajrasana (postur Zen). Keempat Asana/sikap duduk ini lebih disarankan untuk meditasi matahari. Tetapi bila orang tidak bisa duduk dengan sikap tersebut, mereka bisa duduk di tahap awal dalam sukhasana (sikap lipat kaki yang mudah). Dan bila seseorang tidak bisa duduk di tanah, mereka bisa duduk di kursi. Tetapi hanya satu hal, tulang belakang harus tegak, relakskan tubuh, dan kadang kala kita harus menutup mata untuk mempersiapkan pikiran. Lalu kita akan lakukan pranam atau sujud pada orang tua kita sendiri, lalu kita akan sujud pada guru kita sendiri, wali, pengajar, dan pada siapapun yang telah mengajari sesuatu pada kita, bisa orang yang lebih muda, bisa juga lebih tua, mungkin musuh, atau mungkin teman kita sendiri. Kemudian, bila Muslim, kita harus berikan penghormatan pada Nabi Muhammad; jika kita adalah umat Buddha, kita harus beri penghormatan kepada Buddha; jika kita adalah umat Kristen, lalu kita harus beri penghormatan kepada Tuhan Yesus; bila kita Hindu, kita harus beri penghormatan kepada semua dewa dan dewi yang kita percaya.

Supreme Master TV: Hal yang tak kalah penting dari berlatih Yoga Surya adalah perlunya memiliki sikap pikiran yang benar.

Yogi  Surya Umasankar Ji: Kita seharusnya merasakan pikiran yang luas: semua makhluk hidup adalah satu keluarga. Umat manusia, hewan, serangga, atau kerajaan tanaman semuanya adalah satu keluarga. Kita seharusnya menyayangi semuanya. Kemudian kita harus menanyakan pertanyaan ini: ”Siapakah saya? Apa yang saya inginkan? Mengapa saya inginkan ini? Apakah tujuan kehidupan? Apakah hubungan antara apa yang saya inginkan dan apa yang saya kerjakan kini?” Berulang kali, kita harus menanyakan pertanyaan itu dan menyiapkan pikiran kita. Kita harusnya tidak harapkan jawaban; jawaban itu akan datang pada saat yang tepat. Lalu kita tanamkan tekad yang kuat: ”Saya akan melakukannya. Saya harus melakukannya. Kemudian kita merasakan matahari adalah sahabat terbaik kita, kehidupan kita, dan kita akan siapkan pikiran kita melihat matahari, membuka mata kita untuk menatap dan bersahabat dengannya

Supreme Master TV: Sunyogi Umasankar Ji mengungkapkan beribu-ribu orang yang telah berlatih menatap matahari dengan teknik yang dia ajarkan, banyak yang telah memperbaiki penglihatan mereka. Dia juga jelaskan cara terbaik mendapat manfaat dari proses menatap matahari tanpa membahayakan mata kita.

Yogi  Surya Umasankar Ji: Pelan-pelan kita harus membuka mata kita dan melihat beberapa inci, di atas matahari, dan melalui kelenjar pineal kita. Kita tidak melihat langsung dengan retina; sehingga cahaya matahari tidak masuk langsung ke retina. Lihatlah dari cakra ajna (mata ketiga), yaitu titik tengah atas di antara kedua alis mata. Ketika kita mengerti ada kelenjar pineal, kelenjar pineal akan diaktifkan. Dan selagi kita melihat ke sana, beberapa inci di atas matahari, saat itulah kita bisa menyesuaikan, mata tidak kesakitan, jadi mata akan relaks. Kemudian kita bisa melihat melalui kelenjar pineal di tengah matahari. Dan perlahan, kita bisa melihat matahari, yang di dalamnya terdapat lubang hitam. Jadi begitulah cara kita harus melihat. Itu adalah pelajaran tingkat awal.

Supreme Master TV: Bagaimana menatap obyek fisik seperti matahari bermanfaat bagi pengembangan spiritual kita? Dalam sebuah konferensi video dengan staf  Supreme Master Television, Maha Guru Ching Hai menjelaskan bahwa matahari, dan juga bulan dan bintang mewujud bukan saja sebagai obyek di alam materi ini tetapi sesungguhnya mereka adalah makhluk-mahluk spiritual yang agung.

Maha Guru Ching Hai: Matahari adalah makhluk spiritual yang teramat agung, yang memanifestasikan dirinya untuk membantu planet kita, untuk memelihara semua makhluk di Bumi kita. Jadi, kita harus selalu berterima kasih kepada matahari. Dan di zaman purba, orang-orang menyembah Dewa matahari dan untuk alasan itu juga. Matahari itu indah, indah di dalam batin; mengasihi kita setiap saat. Tanpa diskriminasi, senantiasa kasih, kasih, kasih. Dan kapanpun kalian menatap matahari, kalian hanya merasakan kasih,kasih, kasih. Dan jika kalian punya waktu, kadang-kadang kalian duduk di bawah sinar matahari, kalian merasa lebih bahagia, bukan?  (Staf:Ya.) Karena itulah di musim panas orang-orang merasa lebih gembira daripada di musim dingin karena hal itu berkaitan dengan berlimpahnya sinar matahari, ya, sinar matahari berlimpah. Dan bukan karena matahari tidak mengasihi kita di musim dingin. Hanya saja bahwa ketidakhadirannya membuat kita lupa akan kebahagiaan dalam diri kita. Di matahari juga ada makhluk hidup yang tinggal di dalamnya, tetapi bukan makhluk fisik. Makhluk di matahari membantu makhluk agung matahari untuk melindungi planet kita, untuk membantu semua tumbuh, dan mengirimi kita kegembiraan. Yang mereka lakukan hanyalah mengirimi kita kebahagiaan dan kegembiraan serta kasih. Keberadaan mereka hanya untuk tujuan itu.

Supreme Master TV: Salah satu murid Yogi Surya Umasankar Ji, Bapak Datoallen Yong, berbicara kepada Supreme Master Television mengenai pengalamannya melalui latihan Yoga Surya.

Datoallen Yong, praktisi Yoga Surya, murid dari Yogi  Surya Umasankar Ji: Nama saya adalah Datoallen Yong dari Malaysia. Saya mulai berlatih Yoga Surya sejak 2007. Saya berjumpa Umasankar Guru Yoga Surya saya di Nainital, di kaki bukit di Himalaya. Saya mulai menatap Matahari dan menemukan manfaat luar biasa yang telah saya peroleh. Pertama-tama, saya menjadi orang yang jauh lebih tenang, dan saya bisa melihat banyak kejelasan dalam pikiran saya, dan kasih mulai mengejawantah di sekeliling saya. Saya pancarkan banyak kasih karena Yoga Surya menjadikan diri saya seorang pengasih. Dan yang jauh lebih penting, saya seorang yang berlatih bermeditasi, jadi saya usahakan untuk tetap fokus dalam meditasi saya; saya tinggal lebih lama karena Yoga Surya benar-benar meningkatkan meditasi saya. Dan juga, dengan segera, saya mulai tahu lebih banyak mengenai diri saya dan memahami lebih banyak tentang diri saya dan perjalanan saya selanjutnya. Jadi hal itu kembali kepada realisasi diri pada akhirnya. Energi surya itu bebas biaya, jadi bisa dinikmati semua orang. Matahari adalah energi yang menopang kehidupan.

Supreme Master TV: Pada tahun 2007, Yogi Surya Umasankar Ji mulai makan secara teratur lagi, bukan karena dia merasa perlu makan tetapi karena dia merasa bahwa orang-orang di sekitarnya menaruh banyak perhatian kepada fakta bahwa dia telah melepaskan makan dan minum. Menurut Umasankar Ji, menjadi bebas-makanan hanyalah hasil sampingan dari berlatih Surya Yoga sementara tujuan utamanya adalah pencerahan spiritual.

Yogi  Surya Umasankar Ji: Sebenarnya, pencerahan adalah cara kita mendapatkan hubungan dari jiwa batin dengan jiwa universal – itulah pencerahan. Saat kita seutuhnya seimbang di sisi dalam dan sisi luar, kosmos batin dan kosmos universal seimbang – itulah pencerahan. Jadi saat kita memandang matahari, pada awalnya – para pemula juga merasakan hal ini saat mereka menatap matahari – matahari menjadi lembut dan mereka melihat langit biru di dalam matahari. Lalu saya bertanya pada mereka, “Apakah pikiran monyetmu mengganggu dirimu?” Mereka terkejut. Mereka lupa akan diri mereka dan memberitahu saya, “Tidak, tidak ada sebersit pikiran monyet pun; pikiran monyet itu diam.” Anda lihat, “pikiran monyet” itu artinya pikiran yang mengganggu. Untuk menghentikannya, itu sangat, sangat sulit, sangat, sangat sulit. Tetapi para pemula, pada saat yang sangat awal, mereka bisa menghentikan pikiran monyet mereka. Itu berarti mereka menyeimbangkan elemen ruang. Dan saat mereka menatap matahari, mereka tidak merasakan bahwa matahari itu panas – berarti mereka seimbangkan energi elemen api mereka. Setelah itu, mereka lupa akan napas mereka juga – artinya mereka seimbangkan elemen udara. Dan sebagian orang, mereka lupa rasa haus mereka juga – artinya mereka seimbangkan elemen air juga. Dan setelah melatih meditasi matahari, setiap orang rileks sepenuhnya. Mereka nikmati hidup mereka; mereka tidak merasa lelah dan diri mereka lalu lupa akan batas umur mereka juga. Akibat hal itu banyak relaksasi di sana. Berarti hal itu memberi kita manfaat elemen tanah yang seimbang juga.

Supreme Master TV: Ketika Yogi Surya Umsankar Ji  pertama kali mulai berlatih menatap matahari di tahun 1995, ia terkejut bahwa setelah tiga hari penglihatannya menjadi begitu tajam hingga ia tiba-tiba dapat melihat molekul air.

Yogi  Surya Umasankar Ji: Pada hari ketiga saya mampu melihat molekul air, kecil, melekul-molekul air kecil. Lalu saya merasa "Bagaimana bisa saya melihat molekul air, apakah saya bermimpi?" Lalu saya memutar mata sangat keras, sangat keras, dan kembali melihat. Tidak, sama saja, itu artinya saya tidak sedang bermimpi. Lalu saya cubit badan sendiri, "Ya, saya tidak bermimpi. lalu bagaimana ini bisa terjadi?" Setelah mengetahui hal itu di malam hari saya duduk di tepi pantai untuk bermeditasi, mencari solusi, bagaimana ini bisa terjadi, dan tiba-tiba dalam meditasi yang dalam saya lihat otak saya sendiri, otak besar, otak kecil, dan kelenjar pineal, bagaimana bagian dalam itu bekerja, saya melihatnya. Bagaimana 2% dari otak kita digunakan, dan semua teknologi luar yang telah kita kembangkan, jadi 2% dari otak adalah otak luar dan 98% dari otak adalah otak bagian dalam kita. Ada suatu teknologi di bagian dalam. Kita tak mampu gunakan teknologi dalam tersebut. Saya melihat Galileo berdiri di sana, dan bagaimana Galileo meningkatkan pemikirannya untuk mendapatkan penemuan teleskop ini. Kemudian saya tertarik. "Bahwa 2% dari otak ini  telah menciptakan teleskop dan 98, 100% dari otak adalah lebih tinggi dari teleskop ini, Jadi kekuatan penglihatan saya jauh lebih baik dari teleskop, itulah sebabnya molekul air itu dapat terlihat."

Supreme Master TV: Selain meningkatkan penglihatan seseorang seperti halnya Yogi Surya Umansankar Ji, para praktisi Yoga Surya membahas bagaimana praktik ini telah meningkatkan hidup mereka.

Youngka, Yoga Surya, murid dari Yogi  Surya Umasankar Ji: Saya adalah Youngka dari Malaysia, Kuala Lumpur, tiga tahun yang lalu, saya menderita masalah hati yang parah dan dokter berkata sekitar 80% telah rusak. Hari itu saya sangat pesimis. Saya pulang ke rumah, menyaksikan sebuah saluran dokumenter dan menemukan tentang meditasi surya. Setelah mempelajarinya selama sepuluh hari saya tidak merasa sakit atau gangguan apa pun dalam diri saya. Sejak 3 tahun ini, saya menjalani hidup dengan penuh semangat. Praktisi lain berkata bahwa manfaat yang paling penting yang dirasakan setelah berlatih Yoga Surya adalah menjadikan dirinya seorang yang lebih bahagia dan lebih banyak tersenyum.

Supreme Master TV: Dalam sebuah konferensi video dengan staf Supreme Master Television, Maha Guru Ching Hai juga telah berbicara tentang banyak manfaat yang dibawa matahari, termasuk potensi bagi seseorang menjadi bebas makanan dengan menatap matahari.

Maha Guru Ching Hai: Saya mencintai matahari. Saya mengagumi matahari. Saya bisa tinggal di bawah matahari sepanjang hari, dan jika terlalu panas saya cukup menutup sedikit dengan kain. Saya bahkan bisa melihat ke matahari saat tengah hari; tanpa menyakiti saya. Matahari menyesuaikan, atau meredup sedikit sehingga mata saya tidak sampai sakit. Matahari adalah makhluk cantik. Saya mencintai matahari selamanya. Saya sangat suka matahari, dan matahari mencintai kita selamanya. Ingatkah saya pernah katakan betapa saya merasa lebih baik dalam sebuah tenda dibanding di rumah besar? (Staf:Ya.) Saya masih demikian. Mengapa? Karena lebih banyak kontak dengan matahari. Lebih banyak  cahaya masuk dan lebih sedikit pembatasan. Karena tenda sangat kecil, saat kita duduk dalam tenda, bahkan jika kita tidak berada di luar di bawah matahari, sinar matahari bisa tembus. Kita merasa lebih bahagia. Jika kalian menatap matahari sekitar 10 menit di pagi hari, dini hari, saat matahari baru terbit, dan sekitar 10 menit - kurang lebih... lebih, tidak kurang - di sore hari, ketika matahari terbenam. Ada orang yang melakukannya agar mereka tidak perlu makan lagi, oke? (Staff: Ya.) Dan manfaat kesehatan, kalian sudah tahu; Saya pernah mengatakannya. Jika kita berjemur di bawah sinar matahari, ini bisa obati banyak penyakit dan bahkan penyakit psikologis dan juga depresi dan semacamnya. Kalian lihat, beberapa negara dengan lebih sedikit sinar matahari, mereka merasa lebih sedikit bahagia dibandingkan negara dengan banyak sinar matahari.

Supreme Master TV: Selama tinggal di Himalaya, Yogi Surya Umasankar Ji mendapat keberuntungan yang besar karena mendapatkan darshan dari Guru abadi Mahaavatar Babaji sebanyak dua kali. Dari Sri Babaji, Umasankar Ji mempelajari rahasia dari 29 chakra dan juga rahasia alam semesta dan ciptaan lainnya. Yogi Surya Umasankar berbagi dengan kita pengetahuan tentang 29 cakra dan tahapan-tahapan berbeda dalam jalur Yoga Surya. Pengetahuan ini diungkapkan kepadanya oleh guru abadi Mahavatar Babaji sewaktu Sunyogi Umasankar Ji tinggal di Himalaya.

Yogi  Surya Umasankar Ji: Dalam tahap samadhi, kekuatan pikiran lebih tinggi dibanding kekuatan gravitasi, jadi pada waktu itu berat badan kita akan menjadi negatif. Energi kehidupan kita akan keluar dari tubuh dengan mudah, tapi pikiran bawah sadar kita akan terhubungkan, sehingga kita tak akan meninggal. Tapi bila dokter memeriksa, denyut nadi kita akan terhenti Dokter akan nyatakan bahwa kita sudah mati, tetapi kita sebenarnya masih hidup, kita bisa kembali. Jadi “sama-adhi” berarti kita di dalam dan di luar, kita adalah mikrokosmos dan makrokosmos. Kita terhubungkan, jadi kita menyeimbangkan – jadi itulah pencerahan. Tetapi Yoga Surya tidak hanya berhenti dalam tahap pencerahan, Yoga Surya dimulai dari sana. Yoga adalah sambungan antara jiwa dan jiwa tertinggi, dari kosmos batin hingga kosmos universal. Hanya pada waktu itulah, kita terhubungkan dengan alam semesta. Jadi, Yoga Surya dimulai dari sana, dan ada banyak sekali tahapan yang lebih tinggi.

Supreme Master TV: Suatu investigasi medis yang dipimpin oleh Institusi Penelitian Kaivalyadhama di Lonavla, India, menyimpulkan bahwa keseluruhan kesehatan fisik dari Sunyogi Umashankar Ji tidak berubah setelah suatu masa menjadi bebas makanan dan dia “telah mencapai daya kendali yang besar atas aktivitas jantungnya.”

Yogi  Surya Umasankar Ji: Tahapan ketika kita baru saja samadhi, yaitu Amrit cakra – artinya kita bisa menaklukkan rasa lapar kita, kemudian kita bisa menaklukkan rasa haus kita. Itu dinamakan cakra Jivanmukta. Setelah itu kita bisa peroleh tubuh “tanpa penyakit” – artinya tak ada penyakit lagi. Setelah itu adalah tahap Paramhansa – artinya dimana-mana akan menjadi sama. Pada waktu itu, kita tak akan terganggu dimanapun. Itu adalah tahap Paramhansa. Kemudian tahap Swatana, berarti tak ada musuh, termasuk hewan-hewan. Kemudian Amar chakra, berarti tubuh kita bisa menjadi abadi; itu memungkinkan. Sejumlah orang dari pemikiran ilmiah sedang memikirkan bagaimana itu mungkin. Kalian paham, getaran lingkungan hidup dan getaran pikiran tubuh akan menjadi sama. Pada waktu itu, lingkungan hidup tak bisa mengganggu energi kehidupan, jadi energi kehidupan tak akan dimusnahkan oleh energi lingkungan hidup. Jadi itu sebabnya tubuh ini bisa kita pertahankan jauh lebih lama. Itu dinamakan tubuh abadi. Sama seperti Maha Avatar (Babaji), dari dia saya mengetahui bahwa, ia masih hidup; ia berusia minimal 1500 tahun dan dia memberi “darshan” padaku dua kali di Himalaya. Dan dia datang melalui cahaya dan cahaya itu mulai bergetar dan setelah getaran itu dia keluar dalam wujud fisik, dan tubuhnya hidup – dan matanya, ada pergerakan, wajahnya yang tersenyum – dan dia memberi saya semua pengetahuan ini tentang 29 cakra, apa yang sekarang saya jelaskan di sini. Dan dia mengajari saya hukum penciptaan alam semesta dan mengapa penciptaan dimulai dan kesalahan apa yang sedang kita lakukan, mengapa pemanasan global yang kita ciptakan. Seluruh hukum penciptaan, dan bagaimana kesalahan bisa diatasi juga – segalanya Babaji telah mengajari saya. Jadi itulah sebabnya saya sangat bersyukur. Saya sangat bersyukur kepada Maha Avatar Babaji yang mengajar saya,sebenarnya ini adalah pengetahuan beliau. Jadi setelah itu, perlahan-lahan kita bisa peroleh sambungan penuh dengan matahari dan bulan. Jadi, tahap pencerahan adalah tahap permulaan untuk Yoga Surya. “Tahap Pencerahan” berarti ketika cahaya kosmos batin kita dan cahaya kosmos semesta menjadi satu, seimbang, penuh damai.

Supreme Master TV:  Terima kasih yang tulus kami sampaikan kepada Yogi Surya Umasankar Ji yang telah berbagi pengalaman tentang hidup bebas makanan melalui latihan Yoga Surya, serta menyebarluaskan  pengetahuan tentang Yoga Surya ke seluruh dunia. Semoga misi Anda untuk mengangkat kesadaran umat manusia dengan berbagi manfaat matahari terus diberkahi dengan keberhasilan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Sunyogi Umasankar Ji, silakan mengunjungi www.SunYoga.infowww.Sunlightenment.com

Literatur tentang Kehidupan Bebas Makanan Pranic Nourishment – Nutrition for the New Millennium www.lulu.com
 

atau

 
Cari di Semua Acara
 
 
Paling populer
 Dirk Schröder: Memperluas Batasan - Hidup Penuh Cahaya Bag.1/5
 Maha Guru Ching Hai dalam soal Lingkungan: Rahasia Venus Bag.1/14 29 Agustus 2009 Los Angeles, CA, AS
 Guru Jue Tong: Biarawati Waterian yang Menginspirasi Cina - Bag.1/5 (Dalam Bahasa Cina)
 Nun Shi Hongqing dari China: Breatharian selama Lebih dari 20 Tahun
 Jasmuheen: Avatar Menakjubkan Hidup Prana - Bag.1/5
 Yogi Surya Uma Shankar: Pesan dari Mahavatar Babaji - Bag.1/5 (Dalam Bahasa Hindi)
 Sebuah Pertemuan tentang Kecantikan - Bag.1/7 21 Januari 1996 Hsihu, Formosa (Taiwan) (Dalam Bahasa Formosa)
 Zinaida Baranova: Lebih dari satu Dekade Hidup dari Prana - Bag.1/4 (Dalam Bahasa Rusia)
 Hidup Tanpa Makanan: Oleg Maslow, Artis Rusia & Guru Kesadaran Pernafasan Bag.1/4 (Dalam Bahasa Rusia)
 Lampaui Kesulitan Hidup - Bagian 1 dari 9 31 Desember 1994 - 2 Januari 1995 Hsihu, Formosa (dalam bahasa China)