Maha Guru Ching Hai:
 Satu-satunya cara menghindari “titik-tanpa-balik” dari bencana iklim 
adalah mengatasi penyebab yang paling membawa bencana dalam kaitannya 
dengan iklim – yaitu, produksi daging. Sampai saat ini kita telah 
memiliki semua bukti, semua informasi untuk secara aman mengatakan hal 
itu. Industri ternak adalah penghasil gas rumah kaca terbesar. Terbitan
 terakhir dari penemuan PBB pada tahun 2006 mengatakan bahwa industri 
ternak menyebabkan emisi gas rumah kaca lebih besar daripada gabungan 
seluruh sektor transportasi dunia –pesawat terbang, kereta api, mobil, 
sepeda motor, dan lain-lain, dijumlahkan bersama. Perhitungan terbaru 
menyatakan bahwa industri ternak bertanggung-jawab atas setidaknya 50% 
dari pemanasan global. 
Kita harus berfokus pada tiga alasan mengapa industri ternak adalah penyebab utama pemanasan global. 
Pertama, ternak adalah penyebab utama emisi metana dari kegiatan manusia dan metana bukan hanya memiliki kemampuan 72 kali dalam menyerap panas, gas itu juga berusia lebih pendek. Ini
 berarti bahwa gas itu akan meninggalkan atmosfer jauh lebih cepat 
daripada CO2, hanya dalam waktu satu dasawarsa dibandingkan dengan waktu
 ribuan tahun untuk CO2. Oleh sebab itu, melenyapkan metana dengan 
menghilangkan penangkaran ternak adalah cara tercepat untuk mendinginkan
 planet ini. Kita harus menangani penghasil emisi yang paling penting 
ini. 
Kemudian, polutan yang 
dikenal sebagai aerosol, yang telah Anda ketahui, atau partikel yang 
dilepaskan bersama dengan CO2 dari pembakaran BBM, ternyata memiliki 
efek mendinginkan. Beberapa ilmuwan berkata hal itu kurang-lebih 
mengimbangi efek pemanasan CO2. Oleh sebab itu, kebanyakan dari 
pemanasan yang kita alami sebenarnya mungkin adalah akibat dari metana, 
Faktanya, itu diakibatkan metana, dan sumber nomor satu metana, yaitu, 
peternakan hewan. 
Ketiga,
 para ilmuwan NASA sedang menaruh perhatian lebih banyak kepada sumber 
paling serius lainnya terhadap pemanasan global – yaitu, karbon hitam. Saya
 yakin Anda tahu. Ini adalah materi partikel yang dikenal sebagai 
jelaga, J-E-L-A-G-A, dan partikel itu 680 kali lebih menyerap panas 
daripada CO2. Karbon hitam mendarat di atas es di Antartika, menyerap 
panas matahari dan mempercepat pencairan es. Mayoritas partikel karbon 
hitam di Antartika berasal dari mana? – hutan hujan Amerika Selatan yang
 dibakar untuk industri peternakan. Sekarang kita mulai beranjak! Kita 
harus secara mendesak menangani metana dan karbon hitam, keduanya adalah
 hasil dari industri daging. Dengan segera kita harus mengatasinya. Saya
 mendoakan agar semua pemimpin yang arif akan menghentikan praktik 
daging yang mematikan yang merupakan kekuatan penghantar utama kepada 
titik tanpa balik saat ini. Jika tidak, semua upaya lain untuk 
dekarbonisasi perekonomian kita mungkin menjadi batal, atau tidak pernah
 berkesempatan untuk terwujudkan terlebih dahulu.  
Tanya: Apakah ada cara dimana kita bisa mengurangi jumlah karbon di dalam atmosfer? 
Maha Guru Ching Hai:
 Ya, ada cara untuk itu: pola makan vegetarian. Pengurangan seketika. 
Apa yang ada di atmosfer, jika kita tidak melanjutkan cara kita 
menjalani hidup kita sekarang ini dan kita tidak akan meneruskan untuk 
membebani atmosfer secara berlebihan maka jumlah karbon akan berkurang 
sejalan dengan waktu, mungkin butuh waktu lama, tapi akan berkurang. Dan
 yang penting adalah untuk tidak menciptakan karbon lagi, atau tidak 
begitu berlebihan sehingga tak bisa ditangani oleh alam. Alam bisa 
membantu untuk menyerap sebagian CO2, namun kita membebani alam secara 
berlebihan, maka kita mendapat masalah saat ini dan kita akan terus 
mendapat masalah jika kita tidak melakukan apa pun untuk mencegah 
penghancuran lebih lanjut terhadap planet ini. Telah ada beberapa ilmu 
pengetahuan yang telah maju untuk menangkap CO2 dan mencampurnya dengan 
air laut untuk menciptakan semen. Hal itu akan mengurangi CO2 yang 
digunakan oleh metode produksi-semen lain dan juga mengurangi CO2 yang 
baru agar tidak mencemarkan udara. Itu masih dalam proses dan saya 
berharap hal itu akan bermanfaat dan tepat waktu agar kita memiliki 
waktu yang cukup untuk mencegah pemanasan global. Tetapi tetap saja, 
teknologi baru apa pun, butuh waktu yang begitu lama untuk berkembang 
dan dipasarkan. Solusi yang terbaik, yang tercepat, yang paling luhur 
yang bisa mengubah segalanya dari hitam menjadi putih dengan seketika 
adalah pola makan vegetarian, karena welas asih menghasilkan welas asih.
 
Tanya:
 Apa yang dapat dilakukan orang-orang di industri penerbangan untuk 
mengurangi dan mencegah emisi karbon dari pesawat udara? Terima kasih 
banyak. 
Maha Guru Ching Hai: Jika
 kita berhenti memakan hewan dan berbuat baik kepada semua makhluk dan 
juga lingkungan kita maka kita masih bisa mempertahankan keberadaan 
industri penerbangan seperti ini hingga adanya penemuan yang lebih baik 
Kita masih memiliki waktu untuk itu. Jika kita beralih ke pola makan 
vegetarian, kita bisa mempertahankan semuanya, bukan hanya pesawat 
udara, tapi semua yang lainnya – transportasi, mobil, kapal laut– hingga
 kita punya yang lebih baik. Bahkan jika kita tidak punya yang lebih 
baik pun, ini hanyalah CO2 yang sangat minimum dan alam dapat menyerap 
dan melarutkannya bagi kita. Hanya industri daging sajalah yang 
menyebabkan polusi yang paling banyak bagi planet ini, sehingga planet 
ini kelebihan beban, alam kelebihan beban, lautan kelebihan beban. Jadi,
 semuanya memanas karena daging dan produk-produk hewani. Maka, pesawat 
udara adalah hal yang sangat kecil. Jika kita menghentikan produksi 
daging, jika kita berhenti makan daging dan membahayakan para satwa, 
suasana tindakan penuh kebaikan akan mengubah semuanya menjadi planet 
yang bermanfaat bagi kita. Bahkan sebelumnya, planet kita sudah baik, 
tetapi jika kita beralih ke pola makan vegetarian, planet ini akan 
menjadi sebuah surga, akan berkecukupan, akan penuh damai, akan sangat 
bahagia bagi semuanya untuk terus hidup. Jadi, pertama-tama kita 
hentikan daging, bukan penerbangan. Tapi, bagaimanapun juga, tentu akan 
baik jika kita memiliki waktu untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk 
menghentikan CO2 dari pesawat udara atau dari transportasi lainnya. 
Tetapi, itu tidaklah mendesak. Itu tidak mendesak sama sekali karena 
polusi dari transportasi, termasuk pesawat udara, adalah minimal 
dibandingkan dengan polusi yang dihasilkan oleh daging. Tetapi sebagai 
informasi, di Selandia Baru, Air New Zealand memperbaiki 
pesawat-pesawatnya dengan alat ujung sayap sehingga mereka dapat 
mengurangi seretan udara dan, karena itu, hemat banyak bahan bakar dan 
juga mengurangi karbondioksida. Jadi, industri lainnya, penerbangan 
lainnya, maskapai lain, bisa mengambil manfaat dari informasi Air New 
Zealand ini. Tapi, itu perlu waktu sejenak, semua ini, dan sementara 
itu, saya tidak tahu jika kita punya cukup waktu untuk menantikan 
penemuan baru. Jadi, yang terbaik, tercepat adalah pola makan 
vegetarian.  
Tanya:
 Maha Guru, tentang isu dari pemanasan global, karena saya percaya ini 
benar-benar area yang cukup dekat dengan hati Anda, saya pikir apa yang 
kita minta adalah apakah artinya itu bagi nasib diri kita dan tentu saja
 planet kita dimana semakin banyak orang menjadi sadar akan itu. Dan 
banyak dari kita… pembakaran bahan bakar fosil dan bagaimana itu 
meningkatkan gas-gas rumah kaca. Kini, walaupun kita lakukan yang 
terbaik untuk daur ulang dan ganti bola lampu kita, dan mengendarai 
mobil hibrida, dan makan makanan organik yang ditanam secara lokal, dan 
sebagainya, menurut laporan PBB Bayangan Panjang Peternakan dari laporan
 November 2006, hal tersebut sebenarnya bukan penyebab #1 dari gas-gas 
rumah kaca. Tetapi, kenyataannya, dilaporkan bahwa 18% dari semua emisi 
gas rumah kaca disebabkan oleh industri peternakan yang mana lebih besar
 dari semua bentuk transportasi digabungkan bersama. Sebagai contoh, 
para ilmuwan telah memperlihatkan bahwa, misalnya rata-rata mobil 
memproduksi 3 kilogram gas CO2 sehari, sedangkan membabat hutan hujan 
untuk produksi daging sapi dari 1 hamburger memproduksi 75 kilogram gas 
CO2. Itu adalah perbedaan sangat jauh sebesar 2500%. Jadi, bagi siapa 
pun yang ingin mengurangi jejak karbon kita, hal ini dengan jelas 
memperlihatkan bahwa makan daging memiliki pengaruh lebih besar terhadap
 lingkungan dibandingkan dengan mengemudi mobil Anda. Apakah Anda setuju
 dengan apa yang dikatakan para ilmuwan itu? 
Maha Guru Ching Hai:
 Ya, ibu. 18% polusi hanyalah bagian dari estimasi. Sebenarnya, ada sisi
 lain yang tersembunyi dari penyebab pemanasan global karena hal-hal itu
 tidak dimasukkan, seperti orang-orang yang jatuh sakit dan biaya yang 
harus kita bayar untuk rumah sakit dan perawatan, dan untuk 
mengembangkan ilmu pengobatan dan penelitian dan sebagainya. Dan biaya 
kesedihan orang-orang yang kehilangan orang-orang yang dicintai karena 
penyakit yang berkaitan dengan daging. Dan semua perubahan yang hingga 
kini dianjurkan oleh masyarakat bermanfaat, tapi nilainya amat sedikit 
seperti yang bisa Anda hitung sendiri. Hanya pola makan vegetarian yang 
bisa benar-benar membantu. Dan karena setiap tindakan menimbulkan 
tindakan lain dan yang serupa saling tarik menarik, jadi, jika kita 
selamatkan hidup, hidup kita akan diselamatkan. Segala hal lainnya hanya
 merupakan peringkat kedua.  
Tanya: Guru terkasih, salam untuk Anda. 
Maha Guru Ching Hai: Salam. Saya merasa terhormat atas kehadiran Anda. 
Tanya:
 Atas prakarsa Anda, konferensi yang penting ini adalah berdasarkan 
keidealan untuk mengubah kesadaran manusia dalam mengatasi perubahan 
iklim. Pertanyaannya adalah, seberapa banyakkah jejak karbon yang 
mungkin dikurangi oleh satu orang yang menjalankan gaya hidup 
vegetarian? 
MC:
 Guru terkasih, salam untuk Anda. Pertanyaannya: Seberapa banyakkah 
jejak karbon yang mungkin dikurangi oleh satu orang yang menjadi 
vegetarian? 
Maha Guru Ching Hai:
 Ya, berapa banyak? Sangat, sangat banyak. Reduksi karbon itu sangat 
besar dengan hanya menjadi vegetarian. Kita bahkan tidak perlu 
mengurangi mobil dan transportasi, hanya dengan menjadi vegetarian, 
dengan pola makan bebas-hewani, kita akan memangkas CO2 dalam jumlah 
yang amat besar untuk menghentikan pemanasan global itu. Misalnya, dalam
 kurun waktu satu tahun, jika seseorang menjalani pola makan-hewani, ia 
akan memproduksi karbon yang setara dengan mengendarai mobil hampir 
5.000 kilometer. Pola makan vegetarian akan mengurangi karbon 
setengahnya, 50% lebih sedikit, menjadi setara dengan 2427 kilometers. 
Dan jika orang itu menjalani pola makan vegan yang berarti secara mutlak
 tanpa produk hewani, baik yang dipakai ataupun yang dimakan, maka 
kesetaraan itu dikurangi lebih jauh hingga hanya 629 kilometer, dimana 
87% lebih sedikit daripada pola makan daging. Dan yang paling baik, 
untuk orang berpola makan vegan organik, pilihan yang sangat 
berkelanjutan untuk planet kita, yang akan setara dengan 281 kilometer. 
Itu adalah pengurangan 94% dalam emisi karbon jika orang itu melakukan 
pola makan vegan organik. Ini adalah statistik dari Institut Penelitian 
Ekonomi Ekologis di Jerman – dan ini hanyalah karbon semata! Kita bahkan
 tidak menyebutkan pengurangan metana, yang memiliki 72 kali potensi 
pemanasan yang lebih besar daripada karbon dioksida selama kira-kira 
rentang waktu 20 tahun. Jadi, Anda bisa lihat dengan jelas bagaimana 
pola makan vegetarian bisa mengurangi setidaknya 80% dari pemanasan 
global. Terima kasih, dan saya harap setiap orang menjalani pola makan 
vegetarian, dan yang terbaik: pola makan vegan organik.  
Tanya: Umumnya
 orang ingin mengurangi jejak karbon mereka. Apakah perbedaan yang akan 
terjadi jika mereka beralih ke pola makan vegetarian atau vegan? 
Maha Guru Ching Hai:
 Perbedaan yang sangat besar, Ben, perbedaan besar. Sekerat daging sapi 6
 ons memakan biaya minyak 16 kali lebih banyak, atau energi bahan bakar 
fosil, daripada satu kali makan vegan: semangkuk brokoli, semangkuk 
terong, 4 ons kembang kol dan delapan ons beras, persisnya, menurut 
riset. Enam belas kali— hanya 6 ons daging sapi, berbiaya 16 kali lebih 
daripada seluruh makanan vegan tersebut. Sekarang, banyak ilmuwan akan 
menjabarkan daging sebagai padat-karbon yang luar biasa besarnya, 
termasuk Dr. Pachauri, ketua dari IPCC (Panel Antarpemerintah Urusan 
Perubahan Iklim). Jika semua orang di dunia menjadi veg, vegan, kita 
akan menghapus setidaknya 50% dari emisi gas rumah kaca. Lima puluh 
persen, Ben, emisi gas rumah kaca! Tapi, saya tahu bahwa lebih dari itu,
 berbicara secara karma juga. Akan secara berarti lebih daripada 
menghilangkan semua transportasi dunia yang hanya 13,5%. 
Tanya: Sungguh? 
Maha Guru Ching Hai:
 Ya. Jadi, jika kita vegan, kita bahkan tidak perlu khawatir tentang 
CO2. Kita khawatir – lebih baik untuk memiliki udara lebih bersih – 
tetapi CO2 yang berasal dari transportasi dan semua itu bukanlah hal 
mendesak seperti halnya gas metana dan nitrogen oksida dan semua gas 
yang dihasilkan oleh industri hewani. Dari perhitungan saya, dari 
pengetahuan batin saya, dan juga berbicara secara ilmiah, 80% dari 
pemanasan global akan dihentikan jika kita menghentikan industri ternak.
 Penelitian terkenal oleh Eshel dan Martin di Universitas Chicago 
menemukan bahwa dengan menjadi vegan lebih menghemat dalam hal emisi 
daripada beralih ke mobil hibrida. Ilmuwan-ilmuwan dari Jepang 
menghitung bahwa dengan tidak memakan 1 kilogram daging sapi penghematan
 itu setara dengan mengendarai rata-rata mobil Eropa sejauh 250 
kilometer. Bisakah Anda bayangkan satu kilogram daging sapi setara 
dengan mengendarai 250 kilometer dan menyalakan bola lampu 100-watt 
selama 20 hari tanpa-henti?! Jadi, kita harus tahu di mana letak 
permasalahan kita. Nah, sebuah penelitian oleh Institut untuk Riset 
Ekonomi Ekologi di Jerman menemukan bahwa emisi dari pola makan vegan 
nonhewani adalah 87% lebih sedikit daripada yang berasal dari pola makan
 hewani, sedangkan emisi dari pola makan vegan organik dikurangi sebesar
 94%. Sekali lagi, seperti yang dikatakan ahli iklim papan atas, Dr. 
James Hansen, menjadi veg adalah satu-satunya hal paling efektif yang 
bisa dilakukan oleh seseorang untuk menghentikan pemanasan global; itu 
bahkan tanpa pemerintah, tanpa ribut-ribut, tanpa protokol, tanpa 
kesulitan apa pun.  
Jika tujuannya adalah menjadi masyarakat 
yang benar-benar bebas karbon, kita harus mempertimbangkan semua sumber 
utama dari emisi gas rumah kaca. Anda lihat, kita menghasilkan gas rumah
 kaca bukan hanya melalui asap dari pabrik-pabrik, rumah, dan mobil, 
tetapi juga melalui produk yang kita pilih untuk dikonsumsi. Selain itu,
 CO2 diimpaskan oleh aerosol, yang dilepaskan pada saat yang bersamaan 
dengan pembakaran bahan bakar fosil. Jadi, itu berarti bahwa walaupun 
kita memiliki CO2, CO2 juga telah diimpaskan oleh aerosol pada waktu 
yang bersamaan. Walaupun aerosol sangat berbahaya bagi kesehatan kita, 
bahan itu memiliki efek mendinginkan yang menghapus panas CO2 di 
atmosfer. Jadi, hingga saat ini, pemanasan iklim bukan berasal dari CO2 –
 bukan berasal dari CO2. Masalah pemanasan iklim bukan berasal dari CO2,
 bukan dari karbon dioksida, saya ulangi, bukan dari karbon dioksida. 
Itu berasal dari sumber-sumber lain, terutama metana. Setidaknya 50% 
dari total emisi gas rumah kaca berasal dari daging hewan dan produk 
susu. Dan bukan saya yang mengatakan ini; itu semua dibuktikan, 
diteliti, ditegaskan, dan dipublikasikan oleh ilmuwan-ilmuwan ternama di
 seluruh dunia. Jika kita hanya berfokus pada energi hijau, seperti 
panel surya, tenaga angin, dan sebagainya, itu tidak akan memberikan 
banyak efek, maafkan saya karena mengatakan demikian. Saya harus 
memberitahukan Anda kebenaran karena ini juga adalah planet saya. Pulau 
Anda bisa menjadi kediaman saya kapan saja di masa depan. Saya mungkin 
menyukai pulau Anda, saya mungkin ingin ke sana. Jadi, saya ingin 
melindungi pulau Anda, saya ingin melindungi planet saya, jadi saya 
harus beritahu Anda segalanya, walaupun saya mungkin menyinggung orang 
atau menjadi tidak populer karena melakukan hal ini, tapi saya harus 
beritahu Anda kebenaran karena energi hijau bukanlah tugas mendesak 
untuk kita tangani saat ini, karena energi hijau mungkin hanya 
menanggulangi efek dari aerosol atau CO2, yang bukan merupakan isu 
mendesak dari pemanasan global, penghasilnya. Efek pemanasan global 
berasal dari pemeliharaan ternak, dari hewan-hewan. Jadi, jika kita 
lanjutkan dengan energi hijau, maka kita tidak memberi banyak pengaruh 
dalam menghentikan pemanasan global. Karena keefektifan mereka akan 
terhapus oleh jumlah gas rumah kaca yang sangat besar yang kita hasilkan
 dengan mengonsumsi daging, dan industri daging. Selain itu, metana dari
 peternakan bertanggung jawab atas suatu porsi sebesar 50% dari emisi 
gas rumah kaca – tetapi 50% masih merupakan perkiraan yang rendah; saya 
akan mengatakan 80% – juga terdapat pembakaran hutan untuk dijadikan 
lahan merumput, untuk menumbuhkan makanan bagi hewan, dan membuat pupuk 
kimia dan polusi untuk menumbuhkan makanan, transportasi yang digunakan,
 pendinginan yang konstan, dan sebagainya, dan semua efek medis, semua 
biaya penyakit itu terhadap orang-orang – miliaran, triliunan dollar 
digunakan untuk pengobatan orang-orang yang terkena penyakit yang 
berkaitan dengan daging. Dan itu bahkan tidak selalu efektif, tidak 
selalu menyembuhkan secara permanen atau sempurna. Sekalipun kita 
habiskan begitu banyak uang dan orang-orang harus menjalani begitu 
banyak penderitaan, penyakit-penyakit itu tidak selalu disembuhkan 
sepenuhnya, atau dalam banyak kasus, tidak tersembuhkan sama sekali. 
Jadi, orang-orang menderita, orang-orang juga mati dengan sia-sia, 
karena pola makan daging. Jadi, memproduksi daging untuk konsumsi, 
sangat memakan biaya: menimbulkan kesedihan, penderitaan, kerugian 
triliunan dolar. Semua ini menghasilkan jumlah gas rumah kaca yang jauh 
lebih banyak daripada yang dihasilkan oleh gabungan semua transportasi 
di dunia, dan tampaknya, bahkan lebih daripada yang dihasilkan oleh 
gabungan semua industri berat dan pembangkit listrik berbahan bakar 
fosil. Jadi, untuk menyebut diri kita masyarakat rendah-karbon atau 
bebas-karbon, kita harus menghilangkan konsumsi daging kita karena itu 
merupakan penyebab nomor satu, kita dapat mengatakan bahwa itulah 
satu-satunya penyebab perubahan iklim kita – yaitu, konsumsi daging 
kita. Ini sejalan dengan rekomendasi para ahli iklim ternama di dunia, 
seperti Ketua IPCC, Dr. Pachauri, yang juga adalah seorang vegetarian 
demi kepentingan lingkungan. Faktanya, jika kita berfokus pada peralihan
 orang-orang menjadi vegetarian atau vegan, kita akan menghemat jauh 
lebih banyak uang daripada teknologi hijau, dan tentu saja itu jauh 
lebih efektif. Dan saya mendorong Anda, para pemimpin pemerintahan, 
karena waktu kita hampir habis, kita harus bertindak sekarang. Mohon 
jelaskan kepada sesama warga Anda tentang kebenaran yang penting ini dan
 beritahukan mereka bahwa kita harus bekerja sama untuk menjadi konsumen
 non-hewani. Waktu kita amat singkat untuk menyelamatkan planet kita. 
Kita memiliki planet indah yang perlu diselamatkan. Kita memiliki harta 
berharga yang luar biasa – yaitu, anak-anak kita – untuk diselamatkan. 
Dan selain itu, pemerintah dan orang-orang tidak mendapat kerugian apa 
pun dengan menjadi vegan. Demi lingkungan, tiadanya peternakan akan 
mengurangi polusi jauh lebih banyak dan mengurangi penyia-nyiaan air dan
 sumber makanan. Bagi penduduk, ada alternatif produk yang bergizi 
sempurna dan lezat untuk menggantikan produk hewani sekarang ini, dan, 
seperti yang kita dengar dari ceramah dokter-dokter, pola makan vegan 
adalah pola makan yang terbaik bagi anak-anak kita. Itu adalah solusi 
‘win-win’ seperti yang dikatakan Dr. Pachauri, dan diperlukan untuk 
menyelamatkan planet ini.  
Menyelamatkan hutan tropis dunia, 
paru-paru Bumi, adalah salah satu dari prioritas yang amat penting, 
karena ketika hutan hujan tropis dirusak, ada banyak efek sampingan yang
 menakutkan. Bukan hanya perubahan permanen terhadap temperatur dunia, 
curah hujan, dan pola cuaca yang diatur oleh hutan. Bukan hanya tentang 
jutaan orang yang mungkin kehilangan mata pencaharian mereka yang 
bergantung kepada hutan. Ada hal yang lebih daripada itu. Ada kepunahan 
dari spesies tumbuhan dan hewan yang 100 kali lebih cepat daripada hal 
yang alami dan itu merusak ekosistem kita. Dan juga ada hutan-hujan itu 
sendiri; inilah yang penting. Hutan hujan itu sendiri secara normal 
adalah pelindung kita, tetapi ketika iklim menjadi lebih panas, 
alih-alih menyerap CO2 untuk melindungi iklim planet kita, hutan-hutan 
itu akan melepaskan kembali CO2, dan itu akan berbahaya bagi kita. 
Dengan melukai hutan-hujan, dengan merusak planet dengan memelihara 
hewan ternak, kita mengubah pelindung kita yaitu hutan-hujan, menjadi 
agen yang berbahaya. Hutan-hutan itu tidak akan membantu kita, 
hutan-hujan itu. Hutan-hutan itu tidak akan membantu kita, jika iklim 
semakin memanas. malahan hutan-hutan itu akan memperburuk masalah 
pemanasan global, karena tidak bisa menyerap CO2, tapi mereka akan 
melepaskan semua CO2 yang terdapat di dalam kerajaan mereka. Nah, kita 
perlu melihat alasan utama mengapa terdapat penebangan hutan. Ya, kita 
semua tahu. Ada suatu keseluruhan industri di balik itu dalam kebanyakan
 kasus, yaitu industri peternakan. 
Misalnya, 91% dari Amazon yang ditebang sejak tahun 1970 digunakan untuk apa? Untuk
 lahan merumput, berarti bahwa alasan nomor satu untuk penebangan hutan 
Amazon – yang merupakan paru-paru terbesar planet kita – adalah untuk 
memelihara ternak. 
Dan alasan terbesar kedua, juga untuk ternak: mereka
 menanam kedelai untuk memberi makan kepada sapi dan tentu saja, 
hewan-hewan lain juga, seiring dengan itu, ya. NASA melaporkan bahwa 
begitu hutan ditebang untuk lahan merumput atau untuk pakan ternak, 
tanah itu sendiri menjadi sumber emisi karbon yang besar – bahkan tanah 
itu sendiri.
Jadi bukan hanya itu, api yang membakar 
pepohonan juga melepaskan banyak karbon dioksida, CO2. Hutan hujan 
Amazon itu sendiri mengandung lebih banyak karbon dioksida daripada 
gas-gas rumah-kaca yang dihasilkan semua manusia selama 10 tahun. Selain
 itu, saat membakar hutan, kita melepaskan karbon hitam, yaitu 
partikel-partikel jelaga yang memerangkap panas 680 kali dari jumlah CO2
 yang sama. Nah, siapa yang dipersalahkan? Jangan repot-repot 
mempersalahkan CO2. (Ya.) Terutama karena berwarna hitam, jelaga yang 
berasal dari hutan-hujan yang terbakar sampai hitam ini, menyimpan 
banyak panas. Menurut para peneliti di Brasil, 60% dari karbon hitam 
yang diukur di Tanjung Antartika berasal dari pembakaran hutan hujan di 
Brasil untuk pemeliharaan ternak. Jadi, kita harus menunjukkan 
kesalahan, menudingkan jari di tempat yang tepat. Saya berharap para 
pemimpin memahami di mana harus menuding – bukan hanya berbicara 
memutari masalah dan berusaha menghindari tempat yang membara, yaitu 
pemeliharaan ternak, yaitu produksi hewan.  
Industri hewan 
adalah pembunuh nomor satu dari semua pembunuh di planet ini. Lupakan 
saja tentang perang, lupakan saja terorisme, itu hanya jumlah yang kecil
 dibandingkan dengan industri daging. Industri daging adalah pembunuh 
nomor satu, pembunuh yang legal dan kita mengabsahkannya! Kita 
menerimanya! Ini semua adalah tindakan kita yang salah, kesalahan kita. 
Jika planet ini akan lenyap selamanya, kita tidak bisa mempersalahkan 
apa pun atau siapa pun yang lainnya, kecuali diri kita sendiri jika kita
 tidak melakukan apa pun sama sekali untuk mengubah ini. Lebih jauh 
lagi, bukan hanya Amazon. NASA menyatakan bahwa penyebab tunggal 
terbesar dari penebangan hutan adalah lahan penggembalaan ternak. Sektor
 peternakan adalah pemakai lahan tunggal terbesar dari manusia. Kita 
hanya memiliki 30% tanah yang menutupi Bumi. Yang selebihnya 70% – 
adalah air, lautan. Kita hanya memiliki 30% tanah, dan dari 30% tanah 
yang berharga itu, sepertiga digunakan – bukan benar-benar untuk 
mempertahankan hidup kita, tapi untuk lahan merumput bagi ternak atau 
menanam ber-ton-ton biji-bijian untuk pakan ternak – untuk memproduksi 
beberapa potong daging. Dan Anda menelannya dalam 2 detik. Dan beberapa 
detik itu akan mengakibatkan banyak penyakit, dan penderitaan, kesedihan
 bagi diri Anda sendiri juga. Meski jika kita tidak memiliki rasa welas 
asih terhadap hewan-hewan, mohon untuk memiliki rasa welas asih kepada 
diri kita sendiri. Jangan makan racun dan meneruskan untuk lebih 
menderita dalam rumah sakit dengan segala macam perawatan yang berkaitan
 dengan hal itu. Faktanya, kita kehilangan 55 meter persegi hutan-hujan 
untuk setiap potongan hamburger sapi. Setiap potongan kecil hamburger 
sapi, berbiaya 55 meter persegi. Itu sungguh disayangkan, karena kita 
memiliki alternatif yang lebih enak, lebih bergizi, lebih sehat, dan 
lebih aman daripada hamburger untuk memberi gizi kepada diri kita. 
Bagaimana sehingga kita sebagai manusia yang cerdas, bisa melakukan hal 
ini terhadap diri kita sendiri? Belum lagi berbicara tentang kekejaman 
yang kita perbuat terhadap hewan-hewan yang menurunkan kita ke tingkat 
ini, saya minta maaf jika telah menyinggung Anda, tetapi saya juga 
memikul tanggung jawab sebagai manusia di planet ini untuk hal ini – 
untuk semua hal yang tak saya ketahui sebelumnya, untuk semua hal yang 
saya lakukan bersama Anda, yang telah saya lakukan bersama Anda, dalam 
hal ini. Maka, mohon maafkan saya karena berbicara terus terang, 
jujur,dan “hanya fakta”.  
Tanya:
 Maha Guru, apakah benar bahwa ada hubungan antara industri peternakan 
hewan dan pemanasan global? Dan apakah efek sebenarnya dari perubahan 
iklim? 
Maha Guru Ching Hai:
 Ya, ya, memang mutlak ada, Louise. Hubungan antara industri peternakan 
dan pemanasan global dengan jelas telah diungkapkan. Sebenarnya, di awal
 tahun ini pemerintah Irlandia bahkan memikirkan untuk mengenakan pajak 
pada sapi untuk memenuhi sasaran iklim baru yang ketat dari Uni Eropa. 
Agen Perlindungan Lingkungan Irlandia (EPA) menyatakan dalam laporan 
bahwa sektor pertanian adalah penghasil terbesar gas rumah kaca di 
negara itu. Dengan produksi peternakan tercatat sebesar 93% dari sektor 
pertanian Irlandia, Louise – produksi peternakan di negara Anda tercatat
 sebesar 93% dari sektor pertanian Irlandia – itu adalah hal yang 
krusial bahwa sektor peternakan hewan ditangani untuk menghentikan 
pemanasan global. Para ilmuwan dunia khawatir jika kita melampaui titik 
puncak tertentu, tahap-tahap berikut dari perubahan iklim bukan saja 
cepat, namun tak dapat dirubah dan menjadi bencana besar, Louise. Jadi, 
sudah ada tanda-tanda mendekatnya waktu yang berbahaya ini, melalui 
pengamatan danau dan tempat-tempat lainnya yang mendidih dengan gas 
metana yang biasanya disimpan dengan aman di bawah lapisan beku Bumi. 
Tak ada yang tahu kapan akan terjadinya hari di mana jumlah yang sangat 
besar terlepas secara tak terkendali, menyebabkan lonjakan tiba-tiba 
pada suhu yang kemudian dapat mengkatalisasi pemanasan yang tak 
terkendali. Itu bisa menjadi bencana yang besar bagi kita, Louise. 
Pengaruh-pengaruh lain yang sangat buruk dari perubahan iklim sudah 
terjadi: pemantulan panas, es Arktik sedang dalam proses menjadi lenyap 
sama sekali di musim panas yang dekat ini; menaikkan permukaan laut dan 
lusinan pulau-pulau yang tenggelam dan terancam; wilayah-wilayah laut 
yang tak memiliki kehidupan dengan zona-zona matinya akan menjadi 
terlalu asam untuk dapat ditinggali karena tingkat CO2 yang berlebihan; 
lebih banyak kebakaran liar yang mematikan; seluruh spesies satwa liar 
akan punah 100 kali lebih cepat daripada biasanya; badai yang lebih 
intens dan merusak; nyamuk-nyamuk pembawa penyakit menyebar karena 
daerah yang memanas; hilangnya gletser-gletser di dunia; puluhan ribu 
danau dan sungai yang mengering atau lenyap dan menyebarnya gurun pasir.
 Dan sebagai akibat dari dampak lingkungan ini, 2 miliar orang 
menghadapi kekurangan air, dan 20 juta orang berada dalam keadaan putus 
asa – misalnya pengungsi-pengungsi namun tanpa perlindungan resmi. 
Hal-hal yang sangat menyedihkan. Semua keadaan ini menjadi semakin buruk
 dan tak akan berhenti hingga kita benar-benar mengubah cara kita 
menjalani hidup kita. Jadi, apa yang harus dilakukan? Solusinya cukup 
mudah: berhenti saja makan daging. Berhenti saja makan daging – itu 
adalah solusi terbaik. Ini amatlah penting sekarang karena keadaan 
planet kita yang berbahaya dan waktu kita yang terbatas. Berhentinya 
produksi daging akan mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara 
tercepat yang memungkinkan dan menghentikan kerusakan lingkungan yang 
tak terucapkan mulai dari perubahan iklim hingga penyalahgunaan lahan 
dan air, polusi, kehilangan satwa-satwa liar dan ancaman bagi kesehatan 
manusia. Setiap penelitian ilmiah baru menemukan bahwa produksi ternak, 
pembunuhan hewan untuk daging ini, memikul tanggung jawab yang semakin 
besar terhadap krisis perubahan iklim planet kita. Faktanya, perhitungan
 yang terbaru menyimpulkan bahwa ternak melepaskan sedikitnya 51% gas 
rumah kaca yang bertanggung jawab atas pemanasan global. Dan segera 
setelah laporan baru ini, para peneliti NASA baru saja mengumumkan bahwa
 sumber dari metana, gas rumah kaca yang kuat, yang diakibatkan-manusia 
adalah industri peternakan, menjerat seratus kali lebih banyak panas 
daripada karbon dioksida selama lebih dari 20 tahun. Ini adalah 
peningkatan yang mencengangkan dari angka sebelumnya yaitu 72 kali. 
Hingga kini kebanyakan penelitian memakai fakta bahwa metana 23 kali 
lebih menjerat panas daripada CO2, selama lebih dari 100 tahun, itu 
memberikan gambaran yang kurang akurat tentang metana dalam rentang 
hidup yang sebenarnya. Karena itu, metana yang kuat sebenarnya adalah 
penyebab pemanasan yang lebih besar daripada yang diperkirakan 
sebelumnya. Hal yang baik tentang itu adalah bahwa metana menghilang 
dari atmosfer dalam waktu kurang lebih 12 tahun, sedangkan karbon 
dioksida memerlukan ribuan tahun untuk menghilang. Jadi, jika kita ingin
 membuat perbedaan yang cepat, efektif sekarang, kita harus menghentikan
 produksi metana pada sumber asalnya yang terbesar – yakni, industri 
peternakan. Industri peternakan juga merupakan sumber teratas gas rumah 
kaca utama lainnya – dinitrogen oksida. Enam puluh lima persen dari 
semua dinitrogen oksida buatan manusia ditemukan dalam kotoran ternak 
dan pupuk untuk tanaman pakan, yang menjerat 289 kali lebih banyak panas
 yang sangat merusak selama kurun waktu 20 tahun. Berikut, sektor 
peternakan adalah pemakai tunggal lahan terbesar oleh manusia, dan 
pendorong terkuat dari perusakan hutan hujan. Di Amazon semata, lebih 
90% dari tanah yang dibabat sejak tahun 1970 adalah untuk peternakan. 
Pohon-pohon sangatlah penting untuk menyerap gas rumah kaca, namun 
pohon-pohon itu, saat terbakar, juga melepaskan, bukannya menyerap, gas 
rumah kaca, jadi membuat masalah itu lebih buruk. Pembakaran hutan untuk
 lahan merumput juga merupakan sumber utama dari karbon hitam, yaitu 
jelaga, partikel yang mampu menjerat 2.000 kali lebih banyak panas 
daripada CO2. Oh, Tuhan! Percaya ini? Partikel-partikel super panas itu 
berakhir di lapisan es dunia dan mempercepat pelelehan lapisan-lapisan 
itu. Industri peternakan menyebabkan bagian besar dari erosi tanah 
dunia. Itu adalah pendorong utama menuju penggurunan, kehilangan 
keragaman hayati, dan pemborosan air, serta pencemaran air –meskipun air
 menjadi semakin langka setiap hari akibat pemanasan global. Lagi pula, 
sektor peternakan secara tak efisien menguras bahan bakar fosil kita dan
 sumber makanan biji-bijian. Singkatnya, kita membuang 12 kali lebih 
banyak biji-bijian, setidaknya 10 kali lebih banyak air, dan 8 kali 
lebih banyak energi bahan bakar fosil untuk memproduksi sepotong daging 
sapi dibandingkan makanan vegan dengan jumlah nutrisi yang sama atau 
bahkan lebih banyak. Seiring dengan itu, penangkapan ikan juga bersifat 
sangat boros dan membunuh. Sebuah studi utama meramalkan bahwa semua 
ikan akan hilang 90% pada tahun 2050 karena penangkapan berlebihan dan 
sia-sianya tangkapan sampingan. Itu berarti bahwa ikan-ikan dan 
kehidupan laut lain yang tidak mereka butuhkan, tapi selagi menangkap 
ikan lain, mereka membunuh kehidupan itu, jumlahnya miliaran. Terlebih 
lagi, sudah merupakan gambar yang mengkhawatirkan saat kita berpikir 
tentang miliaran hewan yang terbunuh setiap tahun demi apa yang disebut 
sebagai makanan: sebanyak 55 miliar, dimana bahkan belum menghitung 
jumlah ikan dan spesies lain! Itu berarti makhluk-makhluk tak berdosa 
yang terbunuh tiap tahun 8 kali lebih banyak daripada jumlah penduduk di
 Bumi. Bagaimana planet kita dan hati nurani kita bisa mendukung praktik
 yang tidak berkesinambungan, merusak dan kriminal ini? Dan semua ini 
demi sepotong daging mati setiap hari, yang kini kita tahu bahwa itu 
bahkan tidak sehat dan, faktanya, membunuh kita. Saya berdoa agar 
pemimpin dunia kita akan mengambil tindakan cepat untuk melarang 
produksi daging yang merusak, dan sebagai gantinya, menggunakan subsidi 
bagi pertanian vegan organik yang membantu menyerap emisi. Lalu, kita 
bisa mendapat efek seketika terhadap perubahan iklim dan memiliki lebih 
banyak waktu untuk mengembangkan dan menyempurnakan teknologi hijau kita
 untuk mengatasi CO2. Saya mengajak para media untuk turut membantu, dan
 terima kasih pada Irish Dog Journal atas partisipasi mereka. Dan, yang 
paling penting, para individu harus beralih ke gaya hidup vegan organik 
yang menyelamatkan planet ini, karena bahaya semakin memuncak dan 
waktunya mendesak. Jika seandainya kita masing-masing akan beralih 
sekarang, kita akan memastikan sebuah masa depan untuk anak-anak dan 
generasi kita yang mendatang.  
Tanya:
 Maha Guru, di sini di Irlandia, kami sangat peduli tentang dunia kita 
yang indah dan secara tulus berjuang untuk melakukan bagian kami untuk 
menjaga, dan sesungguhnya memelihara planet ini. Menurut Anda, apakah 
cara terbaik yang bisa kita lakukan menyangkut hal ini, dalam skala 
individu? 
Maha Guru Ching Hai:
 Sama seperti di mana pun, Louise. Tapi pertama-tama, saya memuji 
Irlandia atas kepemimpinannya dalam meningkatkan dunia kita, sebagai 
negara pertama di Eropa, yang menerapkan larangan merokok di 
tempat-tempat kerja dan pemerintah Irlandia bekerja keras mempromosikan 
pertanian organik. Bravo. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan 
untuk memiliki sebuah planet yang indah dan sehat. Kita harus 
menghentikan perubahan iklim planet ini, menghentikan pengurasan sumber 
air kita, menghentikan pembabatan hutan, penggurunan, pencemaran laut, 
pencemaran sungai, pemusnahan spesies, dan sebagainya. Tapi, semua ini 
bisa dicapai hingga suatu tingkat yang luas dan sangat cepat oleh 
individu-individu yang beralih ke pola makan vegan organik. Dan 
suara-suara yang memimpin dalam pemanasan global, seperti mantan Wakil 
Presiden AS dan Pemenang Nobel Perdamaian Bpk. Al Gore dan ahli iklim 
serta seorang ahli ekonomi Inggris Lord Nicholas Stern juga telah 
membuat pernyataan bahwa menjadi vegetarian demi lingkungan amatlah 
penting. Sebagai seorang individu, dengan memilih pola makan vegan 
organik, kita akan menyelamatkan 1,5 ton emisi karbon setiap tahun, yang
 lebih banyak daripada penghematan dengan mengemudi sebuah mobil hibrida
 sepanjang tahun, kita akan menghemat 5 hingga 10 kali jumlah 
biji-bijian, dan dengan tidak memakan hanya satu pon sapi saja, kita 
menyelamatkan lebih banyak air dibanding tidak mandi tiap hari selama 6 
bulan hingga sepanjang tahun! Bayangkan! Ya. Jadi, secara keseluruhan 
kita bisa alihkan sistem makanan kita ke organik – bukannya ke sistem 
hewan “organik”. Oh Tuhan! Mereka gunakan “organik” untuk segala 
sesuatu. Kita harus beralih ke pola makan vegan organik karena sistem 
hewan “organik” bahkan bisa menyebabkan lebih banyak emisi daripada cara
 konvensional. Misalnya, Rodale Institut telah menemukan bahwa 40% CO2 
di udara bisa terserap jika semua lahan yang bisa diolah di planet ini 
adalah vegan organik. Jadi, sebenarnya Louise, suatu studi telah 
menghitung bahwa pola makan vegan organik menghemat 94% dari emisi gas 
rumah kaca setiap orang setiap tahunnya! Itu saja yang harus kita 
lakukan, beralih ke vegan organik, 94% dihemat per orang dan 6% sisanya 
yang kecil itu, alam bisa menyerapnya dengan cepat. Karena alam juga 
diciptakan untuk melindungi kita, hanya saja kita terlalu membebani alam
 ini. Apalagi, jika semua orang di dunia ini adalah vegetarian, itu akan
 mempertahankan hidup sebanyak lebih dari 1 miliar umat manusia dari 
kelaparan. Tidak ada lagi pengungsi iklim, Louise. Bumi akan memulihkan 
dirinya dan akan ada lebih dari cukup untuk semua anak-anak agar bisa 
tumbuh dengan sehat dan aman. Saya yakin hari seperti ini akan terwujud 
Louise, dengan cepat, jika umat manusia bergandengan tangan untuk 
mewujudkannya, seperti yang kita lakukan sekarang. Milikilah harapan, 
Louise, dan berdoalah. (Penanya: Ya.)  
Tanya:
 Saya akan bertanya atas nama Bpk. Danyo Koami Hagbalé yang merupakan 
Kepala Divisi Pengawasan Prefektur dan Wilayah pada Kementerian 
Administrasi Teritorial, dan pertanyaannya adalah: Arang adalah sebuah 
sumber energi yang biasa digunakan di Afrika, kebanyakan pada kegiatan 
rumah tangga karena lebih murah dibandingkan dengan gas. Akan tetapi, 
penggunaannya telah menyebabkan banyak taman yang dibabat dan tidak 
ditanam kembali, sementara pembakaran arang juga meningkatkan polusi 
udara. Guru, bisakah Anda memberi saran kepada kami mengenai sumber 
energi lain yang bisa diandalkan dan bisa membantu kita menghindari 
pembabatan hutan dan polusi udara? 
Maha Guru Ching Hai:
 Hallo, Bapak Pimpinan Danyo. Ya, saya paham, dan saya senang orang 
seperti Anda yang peduli terhadap pelestarian hutan-hutan kita. Kita 
harus sedapat mungkin melindungi pohon-pohon. Menurut organisasi 
lingkungan Greenpeace, 8% dari karbon yang berhubungan dengan hutan Bumi
 tersimpan di hutan hujan yang sangat luas di Lembah Sungai Kongo di 
Afrika Tengah. Para ilmuwan meramalkan bahwa pembabatan hutan yang 
terus-menerus di Kongo akan melepas sejumlah CO2 yang sama seperti yang 
dipancarkan Inggris lebih dari 60 tahun terakhir! Bayangkan itu. Jadi, 
adalah penting untuk memelihara hutan selama kita masih bisa karena 
hutan membantu dalam mencegah pemanasan global. Alternatif lain yang 
bisa digunakan untuk mencegah pembabatan hutan adalah sesuatu yang 
disebut arang hijau, atau bio-arang, yang sudah diperkenalkan di 
Senegal. Ini dibuat dari limbah produk pertanian, bisa diandalkan dan 
mencegah pembabatan hutan. Itu juga menyerap CO2, itulah sebabnya para 
ilmuwan iklim mendukung penggunaannya. Itu menyerap CO2 dengan sangat 
baik. Jadi, ini adalah satu alternatif. Dan, tentu saja, jika mungkin 
Anda bisa memakai energi alternatif yang berkelanjutan seperti oven 
pemasak tenaga surya, yang lebih murah dan tanpa polusi sama sekali. 
Jadi, ini hanyalah beberapa contoh dari sumber energi yang bisa 
diandalkan yang bisa kita coba dan saling berbagi. Saya yakin masih 
banyak lagi Anda bisa lakukan riset di Internet untuk melihat solusi 
terkini yang lebih baik. Tapi, yang paling penting dan paling mendesak, 
sekali lagi, adalah pola makan vegan. pola makan V-E-G-A-N. Ini adalah 
tindakan baik yang bisa Anda lakukan untuk membantu menyelamatkan planet
 ini secara menyeluruh, karena ini akan paling cepat mengurangi 
pemanasan global. Dan bukan hanya itu. Sungguh, menjadi vegan bukan 
hanya tentang mengurangi gas rumah kaca, itu adalah tentang menghentikan
 penderitaan hewan-hewan dan penganiayaan yang tidak manusiawi terhadap 
mereka. Kita harus menjadi spesies yang mulia, kita harus menjadi 
makhluk-makhluk insani yang mulia. Ini adalah kesemuanya itu. Kita harus
 menghentikan perlakuan tidak manusiawi terhadap hewan-hewan. Dan jika 
kita, di Afrika, bergabung bersama-sama untuk menjadi vegan, kita akan 
diberkahi oleh seluruh Surga.  
Tanya:
 Saya benar-benar mendukung solusi vegetarian yang berwelas asih yang 
Anda usulkan dengan penuh kasih. Bisakah Anda jelaskan lebih jauh: 
apakah gaya hidup vegan organik adalah solusi yang paling efektif untuk 
menyelamatkan planet ini dan apakah itu juga adalah visi dari gaya hidup
 mulia di masa mendatang saat Bumi bergabung dengan makhluk-makhluk 
tercerahkan lain di galaksi ini? 
Maha Guru Ching Hai:
 Saya senang mendengar bahwa Anda mendukung solusi vegan. Itu adalah 
solusi yang benar, ya, dan cara yang paling efektif untuk menyelamatkan 
Bumi. Alasannya berdasarkan efek pendinginan Bumi yang cukup besar 
dengan menghilangkan metana dari atmosfer, itu akan terjadi bila kita 
beralih ke pola makan vegan organik. Dan, selain menghilangkan emisi 
metana yang berbahaya, metode pengolahan tanah secara organik 
benar-benar bisa menyimpan 40% karbon kembali ke tanah. Jadi, menjadi 
vegetarian bukan saja melenyapkan emisi yang cukup besar, tapi juga 
bahkan menyerap lebih banyak karbon dari atmosfer. Pendekatan organik 
juga tidak memakai bahan kimia yang membahayakan seperti yang digunakan 
pada pertanian konvensional. Ini sangat menenangkan hati bagi siapa saja
 yang memiliki anak-anak, terutama penyelidikan baru-baru ini yang 
menunjukkan bahwa anak-anak muda khususnya rentan terhadap efek racun 
dari pestisida. Jadi, manfaat diet vegan organik itu berlipat ganda. 
Hutan juga memainkan peran yang besar dalam menyerap CO2. Misalnya, 
hutan-hutan di daerah Barat Laut Pasifik AS mampu menyerap separuh dari 
semua emisi dari negara bagian Oregon, AS. Jadi, kita juga harus 
melindungi hutan-hutan kita, terutama dari pembabatan bagi penggembalaan
 sapi dan menanam makanan hewan, karena kegiatan-kegiatan ini akan 
dengan berlipat kali menambah lebih banyak gas rumah kaca. Banyak 
penebangan hutan di dunia kita ditujukan untuk peternakan hewan, secara 
mengejutkan mengambil sepertiga dari seluruh lahan di dunia! Sekarang, 
Anda bertanya tentang visi bergabungnya Bumi dengan yang lainnya di 
galaksi – itu adalah visi yang besar. Kita hanya perlu untuk melihat 
planet tetangga kita sendiri, Mars dan Venus, untuk melihat bahwa visi 
itu adalah suram, penuh malapetaka, jika kita tidak membuat pilihan yang
 tepat, perubahan yang tepat sekarang. Ilmuwan ahli planet manapun tahu 
bahwa Mars dan Venus telah melalui perubahan atmosfer yang dramatis di 
masa lalu, mirip dengan apa yang sudah mulai kita alami sekarang. Lama 
berselang, Mars dan Venus memiliki banyak persamaan dengan planet kita –
 mereka punya air, kehidupan, dan orang-orang yang mirip dengan kita– 
tetapi para penduduk Mars dan Venus menghancurkan rumah planet mereka 
masing-masing karena mereka terlalu banyak memelihara ternak, dan gas 
yang dilepaskan memicu efek gas rumah kaca yang tak dapat diubah, 
ditambah hidrogen sulfida yang beracun dalam kasus Mars. Jadi, itulah 
sebabnya kita hanya melihat jejak-jejak dari bentuk tanah dan lautan 
yang pernah ada di sana. Dan di Venus, atmosfernya begitu panas dan 
dipenuhi CO2 – karbon dioksida – karena itu para ilmuwan menyebutnya 
sebagai “pemanasan global yang tak terkendalikan”, dan mengatakan bahwa 
mungkin seperti inilah rupa Bumi kelak. Jadi, janganlah kita berakhir 
seperti Mars atau Venus, planet-planet tetangga kita. Juga, begitu kita 
hentikan pembunuhan, maka kita akan menghasilkan atmosfer yang lebih 
penuh kasih, baik, dan mengundang makhluk-makhluk mulia lainnya dalam 
galaksi untuk mungkin bergabung atau berhubungan dengan kita. Tapi, baik
 dengan adanya hubungan dengan makhluk lain atau tidak, umat manusia 
harus menjunjung standar yang lebih lembut dan tinggi agar Bumi terus 
menunjang kehidupan. Kebajikan yang lebih besar ini mutlak diperlukan 
agar hati nurani berada dalam kedamaian. Jadi, di atas hal-hal 
pertimbangan fisik seperti gas metana dan bahan kimia beracun, juga ada 
konsekuensi spiritual dari pembunuhan. Membunuh adalah mencuri 
kehidupan, anugerah paling berharga bagi makhluk fisik apa pun. 
Hewan-hewan dibunuh untuk konsumsi daging dengan cara terkejam yang bisa
 dibayangkan. Itu membuat umat manusia menjadi makhluk terkejam di atas 
planet ini. Kita adalah makhluk yang paling kejam di planet ini. Saya 
tidak tahu apakah kita perlu menyebut diri kita beradab, makhluk yang 
agung. Praktik yang merendahkan dari pembunuhan harus berhenti. 
Pembunuhan harus berhenti dan kita menggantikannya dengan cara hidup 
yang luhur yang juga damai dan baik hati. Jika semua umat manusia 
berubah ke standar demikian, dunia ini pasti akan berubah, menuju ke 
Zaman Keemasan dari keserasian dan kebahagiaan bagi semua makhluk. Mari 
kita berdoa agar akan terjadi demikian.