Program ini mendiskusikan kemungkinan
breatharian, atau hidup tanpa konsumsi makanan dan bukan instruksi yang
lengkap. Demi keselamatan diri Anda, mohon untuk tidak mencoba berhenti
makan tanpa bimbingan memadai dari ahli.
Henri Monfort: Jika Anda melihat matahari terbenam
yang luar biasa di lanskap yang indah – Anda berada di sana, Anda merasa
baik, Anda melihatnya dan Anda diberi makan. Anda tidak lapar pada saat
itu. Itulah cara memperoleh makanan dari prana. Itu berarti Anda akan
memberi makan diri Anda dengan cara berbeda dan indra persepsi Anda akan
menerima energi kehidupan yang paling halus.
PEMBICARA: Dalam kitab suci, tubuh
manusia sering disebut sebagai bait Allah. Namun, sungguh suatu hak
istimewa bagi setiap jiwa jika ia dapat menempati kediaman suci yang
dihuni oleh Sang Ilahi. Sungguh suatu berkah jika kita dapat terlahir
sebagai manusia. Dalam beberapa kesempatan, Maha Guru Ching Hai telah
berbicara tentang langkanya kesempatan ini:
Maha Guru Ching Hai: Sangat sulit
agar dapat bereinkarnasi ke dunia manusia. Kita harus memiliki cukup
Kualitas Manusia. Kita harus memiliki jodoh dengan orang tua dan
masyarakat, dengan orang di sekitar tempat kita dilahirkan. Sangat sulit. Untuk menjadi manusia, kita membutuhkan
sejumlah pahala dari perbuatan baik yang telah kita lakukan di masa
lampau.
PEMBICARA: Sebagai bait Allah yang
hidup, tubuh manusia dilengkapi sepenuhnya dengan keajaiban luar biasa
yang dapat dibangkitkan dalam diri mereka jika mereka bangkit secara
spiritual dan memiliki keyakinan penuh kepada Pencipta segala kehidupan.
Inedia, bahasa Latin untuk “puasa,” adalah
kemampuan manusia untuk hidup tanpa makanan. Sejak dahulu kala, sudah
ada individu-individu yang dapat menopang dirinya sendiri dengan prana,
atau daya hidup vital. Melalui berkah dari Sang Pemurah, para inediat,
mereka yang mengikuti gaya hidup tanpa makanan, dapat mengambil energi
dari alam untuk memberi makan dirinya:
Maha Guru Ching Hai: Mereka hidup
dari chi yang berasal dari tanah atau dari hutan, dari matahari, serta
dari udara. Mereka memanfaatkan semua itu. Atau mereka hidup dari kasih.
Dari kasih saja.
PEMBICARA: Individu tersebut dikenal
sebagai breatharian, solarian, waterian, atau pranarian, dan mereka ada
dari segala latar belakang kehidupan, kebudayaan, dan dari seluruh sudut
dunia.
Tentu saja segala hal dan keajaiban dalam
hidup ini berasal dari Sang Pencipta yang murah hati yang telah
merancang kita tanpa batas; kita hanya perlu terhubung ke dalam untuk
mengenali hadiah berlimpah kita sebagai anak Tuhan.
Dengan gembira kami memperkenalkan kepada Anda individu luar biasa lainnya yang
sudah tidak memerlukan makanan dan hanya hidup dari prana, atau energi kosmis.
Marilah pergi ke ke Kota Nantes yang indah di barat laut Prancis untuk
menjumpai Henri Monfort, seorang shaman breatharian dan pengarang. Henri telah
hidup tanpa-makanan selama 7 tahun lebih dan tidak lagi berkeinginan untuk makan
makanan fisik.
Henri Monfort:
Saya menemukan bahwa perasaan yang saya miliki adalah seakan-akan saya
terpelihara, bagaikan seorang anak, bayi yang berada dalam kandungan ibunya.
Selain dari itu, energi kehidupan ini juga adalah energi kasih.
Kita tidak lagi merasa terputus dari jagat raya karena kita terisi oleh kasih
universal ini. Jadi, akan ada suatu dimensi kesatuan yang akan terjadi. Kita
akan keluar dari dualisme kenikmatan dan penderitaan.
Saya dilahirkan di ujung Brittania, dimana daratan bertemu dengan laut, jadi
saya sejak dini berhubungan dengan semua elemen: tanah, laut, udara, dan
sebagainya… Sejak kecil, saya adalah shaman, jadi saya terlahirkan seperti itu.
Itu adalah kemampuan yang dimiliki seseorang sejak lahir dan saya berkesempatan
untuk memiliki kakek saya yang juga sangat sensitif terhadap spirit dalam alam,
bisa kita katakan begitu. Jadi,saya mandi di dalamnya, karena kakek saya.
Seperti semua shaman, saya lahir dalam keluarga yang berbeda dari saya.
Jadi, tahun awal hidup saya tidaklah mudah, karena saya
memiliki pengalaman spiritual, hal-hal seperti itu… tetapi saya tak bisa banyak
berbagi hal itu dengan orangtua saya, saudara, saudari saya, dan sebagainya
yang menciptakan kesenjangan.
PEMBICARA:
Pada usia 18 tahun, Henri memutuskan untuk melakukan perjalanan untuk penemuan
diri. Apa yang telah ia pelajari dan alami setelah itu menjadi suatu fondasi
bagi gaya hidup bebas-makanan di kemudian hari yang akan ia jalani.
Henri Monfort:
Ia mulai memiliki minat yang kuat terhadap aliran tanpa-kekerasan Gandhi, dan
terutama Lanza Del Vasto yang menciptakan Komunitas Bahtera dan yang pergi
mengunjungi Gandhi dan menerima nama Shantidas dari Gandhi. Itu adalah nama yang
telah saya berikan kepada putra saya yang kecil yang ada di foto itu. Jadi, ia
amatlah penting, karena ia adalah seseorang yang banyak berpuasa untuk
membersihkan diri sendiri. Hidupnya agak keras, hampir seperti biarawan, bisa
kita katakan begitu, karena ia adalah seseorang yang agak asketis dalam
pendekatannya tetapi pada saat yang sama, amat manusiawi, manusia yang sangat
terhormat.
Setelah itu, saya memulai lebih banyak jalur spiritual. Saya hampir memasuki
sebuah biara, Benedictine. Jalur kebiarawanan benar-benar menarik hati saya –
meditasi, berdoa. Saya pikir, faktanya, bahwa agama bisa memberi saya realisasi
spiritual ini. Lalu setelah itu, saya menemukan meditasi transendental.
Saya diinisiasi oleh seorang wanita ke dalam meditasi transendental, dengan
sekelompok teman dari ketentaraan; dan wanita itu pada akhirnya menjadi istri
saya. Itulah awal dari pergerakan meditasi transendental, dan itu adalah suatu
teknik yang banyak membawa saya ke tingkat meditasi.
Saya adalah vegetarian sejak saya memulai meditasi transendental, jadi itu
berarti sejak usia – usia berapakah saya saat itu? – sekitar 25… saat saya mulai.
Bagi saya, itu juga masalah filsafat hidup saya… karena saya dibesarkan
di Britania. Orang makan daging dalam jumlah besar, mereka makan banyak daging
yang dimasak. Jadi, masalahnya adalah saya memiliki lever yang lemah jadi
saya selalu sakit, dan bahkan jika saya sendiri tidak suka makan daging, saya
tinggal dalam keluarga dimana orangtua saya sangat kekurangan makanan dan kami
harus makan daging.
Selain itu, saya telah melihat apa yang telah kita lakukan
terhadap Bumi dan lingkungan di Britania… dalam kaitannya dengan peternakan babi
dan sapi yang intensif. Kita telah mencemarkan air, kita telah mencemarkan…
sekarang, kita melihat ganggang hijau yang berkembang pada kecepatan yang luar
biasa… nitrat, dan sebagainya. Di Britania, kami memiliki air terbaik di Prancis.
Supreme Master TV:
Ya, saya ingat…
Henri Monfort:
Yang paling indah, yang terkaya, yang termurni, dan sekarang… itu benar-benar
dikotori. Itu benar-benar tidak bisa diterima oleh para shaman bahwa kita mengotori
atau merusak Bumi. Bagi kami, itu hampir-hampir seperti kejahatan – itu benar-benar
seperti suatu kejahatan. Jadi, bagaimanapun juga… bisa saya katakan bahwa saya
adalah vegetarian secara spontan, segera; lalu secara
kebetulan, saya berjumpa dengan istri pertama saya yang juga adalah vegetarian.
Jadi hal itu datang dengan sendirinya. Dan juga benar bahwa
dalam kelompok meditasi, kita sering bersama dengan orang yang kebanyakan adalah
vegetarian.
PEMBICARA:
Setelah ia menikah dan memiliki anak, Henri segera lupa tentang keinginan
awalnya untuk mengejar latihan spiritual. Selama 18 tahun, ia menjalani
kehidupan biasa dan bekerja pada sebuah bank di Nantes.
Pada akhir dari tahun
ke-18, Henri kelebihan berat badan, dengan bobot 120 kilogram, sebagai
konsekuensi dari ketergantungannya terhadap makanan untuk mengatasi stres dari
pekerjaannya. Dengan anaknya yang telah dewasa, Henri memutuskan untuk
menurunkan berat badan dan memfokuskan kembali hidupnya pada spiritualitas.
Seperti kata pepatah, “Saat murid siap, sang guru akan muncul”, saat Henri siap
untuk mengubah hidupnya, ‘guru’-nya muncul dan menuntunnya ke jalur makanan
prana, yang benar-benar bergantung pada energi kasih alam semesta untuk memelihara
tubuh fisik.
Henri Monfort:
Karena anak saya telah tumbuh dewasa, mereka telah menyelesaikan sekolah, saya
merasa bahwa itu benar-benar jalur saya untuk mengubah arah, untuk
kembali kepada hal yang esensial, dengan kata lain, jalur spiritual.
Pada akhirnya, saya mendatangi seseorang
yang telah menjadi saudara ipar saya sejak pernikahan saya yang kedua. Ia
berkata kepada saya, “Dengar, saya temukan buku, di sana. Karena Anda melakukan
puasa, ini pastilah akan menarik minat Anda.” Itu adalah buku Jasmuheen, “Hidup
dari Cahaya (Living
on Light)”. Jadi, saya membaca buku ini dalam semalam dan hari berikutnya,
saya memutuskan untuk menjalankan prana makanan. Saya mengatakan pada tubuh saya,
“Saya pikir, fakta bahwa saya telah berpuasa sebelumnya pasti telah
mempersiapkan saya. Tetapi, buku ini bagaikan suatu wahyu bagi saya."
PEMBICARA: Henri Monfort adalah seorang shaman breatharian
yang menawarkan tuntunannya bagi mereka yang tertarik untuk menjalani
gaya hidup bebas-makanan. Saat ini, ia tinggal di Kota Nantes yang indah
di bagian Barat Laut Prancis dimana ia juga memakai kemampuannya sebagai
shaman untuk menolong orang lain meraih gaya hidup yang lebih sehat dan
lebih menyegarkan. Untuk menguraikan filsafat para shaman, Henri
menjelaskan konsep kesatuan dalam shamanisme.
Henri Monfort: Shamanisme bukanlah suatu filsafat
maupun suatu agama. Para shaman telah ada sejak awal umat manusia.
Orang-orang yang membuat lukisan di gua Lascaux adalah para shaman. Kami
telah ada sebelum adanya agama dan filsafat dan keduanya telah menyerap
banyak hal dari shamanisme.
Jadi, terdapat shaman di seluruh penjuru dunia, di semua
benua, masing-masing dengan tradisi mereka sendiri, bisa kita katakan
begitu, tetapi pada saat yang sama, kami semua terhubungkan oleh satu
hal yang kami miliki secara umum: bagi kami, segala sesuatu yang ada
adalah suci. Jadi, itu bukan hanya manusia, tetapi juga hewan, tumbuhan,
batu, air, tanah, udara, api, planet, matahari, bulan, dan sebagainya.
Bagi kami, segalanya adalah suatu jalan yang memungkinkan kami meraih
apa yang disebut Roh yang Agung, Yang Maha Besar, dan untuk bisa
berkomuni dengan kesatuan fundamental itu. Untuk memakai suatu citra,
bisa dikatakan bahwa, faktanya para shaman membentuk semacam lingkaran
eksterior dalam kesatuan di antara kami. Pada umumnya, tidak ada shaman
yang akan mengatakan bahwa ia lebih tinggi daripada yang lainnya. Kami
benar-benar menghargai tradisi itu, sekalipun itu bukan milik kami.
Sebagai seorang shaman, Anda dilahirkan dengan kemampuan
khusus yaitu kemampuan untuk melihat hal-hal yang tidak dilihat orang
lain, mendengar hal-hal yang tidak didengar orang lain. Jadi, sejak
kecil, saya dapat melihat prana di atmosfer – partikel putih kecil itu
yang bergerak sangat cepat. Dan kami juga menggunakan energi prana itu
untuk penyembuhan, yang kami sebut magnetisme, yaitu kemampuan untuk
mengalirkan prana melalui diri seseorang untuk menyembuhkan –
menyembuhkan orang, menyembuhkan hewan, menyembuhkan tanaman,
menyembuhkan Bumi, dan sebagainya.
Tapi, tak pernah terpikir oleh saya bahwa kita dapat
gunakan itu secara langsung untuk memberi makan diri kita. Jadi, bagi
saya itu adalah wahyu sejati. Dan saya mulai, tanpa benar-benar
memutuskan untuk hidup seperti itu. Tapi bagi saya, itu sebenarnya
keputusan harian. Setiap hari saya katakan pada diri saya, “Jika
berhasil, saya akan teruskan.” Saya tak punya alasan untuk kembali ke
keadaan yang kurang menyenangkan daripada keadaan saya sekarang.
PEMBICARA: Pada tahun kemudian, setelah anak-anaknya telah
tumbuh dewasa, Henri memutuskan untuk kembali ke pencarian spiritual
yang telah dia upayakan sejak berusia 18 tahun. Secara kebetulan, Henri
menemukan gaya hidup bebas-makanan ketika dia diberikan buku Jasmuheen,
“Hidup dari Cahaya”. Setelah membaca buku itu dalam semalam, Henri
memutuskan keesokan harinya untuk memulai jalan hidup yang baru yang dia
rasakan telah memberi dia akses pada seluruh alam semesta.
Dan sejak itu, saat kita hidup dalam kebahagiaan 24 jam
sehari ini, ada sensasi, kesadaran yang datang menjelma, kesadaran akan
persatuan. Dengan kata lain, saya hidup menjadi satu dengan semua yang
ada. Dan untuk alasan itu, kita dapat memberi makan diri kita dengan
semua yang ada. Semua yang ada memberi makan kepada saya.
Pada saat ini, Anda memberi makan saya, saya memberi makan
Anda, tapi Anda juga memberi makan diri Anda. Anda juga memberi makan
saya. Lantai, cahaya memberi makan saya. Sensasi di sekeliling saya
memberi makan saya. Semua, segalanya memberi makan saya, saya tidak
perlu melakukan apa pun sama sekali. Dan itulah apa yang luar biasa.
PEMBICARA: Dengan memakai buku Jasmuheen sebagai penuntun,
Henri melewati proses 21-hari. Seperti apakah perjalanan yang ia lalui
untuk menjadi bebas-makanan.
Henri Monfort: Telah tujuh tahun lebih 2 bulan saya
bereksperimen dengan memakan prana. “Memakan prana” berarti memberi
makan diri sendiri dengan prana. Apakah prana? Itu adalah apa yang kita
sebut sebagai energi kehidupan… Seseorang juga bisa berhenti minum jika
ia ingin. Ia bisa memberi makan dirinya hanya dengan prana.
PEMBICARA: Meskipun ia sendiri telah memutuskan dalam
semalaman untuk hidup bebas-makanan, Henri telah memiliki 2 tahun
pengalaman berpuasa yang menjadikan proses itu lebih mudah.
Henri Monfort: Seseorang tidak bisa mulai memakan
prana dalam semalam. Perlu mengadakan persiapan. Persiapan itu mungkin
lama, karena keseimbangan yang baik diperlukan antara fisik, emosi,
mental dan spiritual – 4 tingkat dari suatu makhluk.
Yang pertama perlu dilakukan adalah benar-benar membuat
suatu perbedaan besar antara berpuasa dan memakan prana. Bagi saya,
dalam kata “memakan prana” terdapat “makanan”. Saya tidak berpikir bahwa
seseorang bisa hidup tanpa memberi makan dirinya. Ini juga haruslah
jelas. Seseorang memberi makan dirinya dengan cara berbeda. Sama halnya
ketika Anda makan daging, lalu memutuskan untuk menjadi vegetarian.
Ketika menjadi vegetarian, Anda bisa menjadi vegan, yang berarti hanya
makan makanan nabati. Anda juga bisa beralih ke makanan mentah atau
instincto. Anda juga bisa memutuskan pada suatu saat tertentu, untuk
mulai memakan prana. Mungkin langkah ini baik untuk dilakukan, mengapa
tidak, tetapi tidaklah diwajibkan. Seseorang bisa memurnikan makanannya
tanpa beradaptasi kepada pola makan tertentu.
Jadi, apakah perbedaan antara berpuasa dan memakan prana?
Baiklah, berpuasa punya batas waktu. Tak bisa berlangsung terus. Dalam
berpuasa kita akan mulai pada hari tertentu dan berakhir pada hari
tertentu. Jangka waktu maksimum untuk berpuasa adalah 4 bulan. Anda
harus melihat orang pada akhir dari bulan ke-4. Itu telah terjadi pada
orang seperti Gandhi atau orang yang telah melakukan puasa makan yang
amat panjang. Mereka akhirnya tergeletak, memerlukan cairan infus
intravena – tiada energi lagi. Dan jika Anda lanjutkan, Anda menurunkan
berat badan hingga taraf batas berat badan dan tidak akan bisa
mendapatkan kembali yang berarti berat badan Anda akan terus menurun
bahkan jika Anda telah mulai makan lagi; dan Anda akan berlanjut seperti
itu hingga mati. Orang yang menderita anoreksia, misalnya, akan
menjalani proses penghancuran diri ini.
Puasa adalah saat seseorang memakai cadangan miliknya;
saat tidak ada yang tersisa, orang itu mati. Itu benar-benar visi
dualistis, yang berarti bahwa “ada saya dan ada alam semesta. Saya
memakai cadangan saya dan saya memisahkan diri dari alam semesta.”
Dengan memakan prana, kita akan mengambil energi dari alam
semesta. Jadi, itu adalah visi kesatuan. Saya akan menyatukan diri
dengan alam semesta dan alam semesta akan memberi saya makanan secara
langsung. Itu amat, amatlah penting. Karena Anda akan melihat kelak
bahwa inilah yang menentukan sudut pendekatan untuk memakan prana.
Jadi, kita akan memanfaatkan puasa – orang yang memutuskan
untuk memakan prana – kita akan memanfaatkannya untuk membersihkan diri
kita.
Kita akan berpuasa, tetapi tidaklah terlalu lama. Satu
hari, dua hari, tiga hari, seminggu – bukannya berbulan-bulan. Setelah
sejenak, kehalusan tubuh, pembersihan tubuh – yang kita sebut
pengeluaran racun – akan terjadi, berkat proses berpuasa.
Jadi, untuk sekarang, jika proses ini Anda minati, saya
mengajak Anda untuk berpuasa sekali-sekali. Karena puasa amat menarik
untuk melihat bagaimana tubuh Anda akan bereaksi saat tidak ada makanan.
Jadi, itu penting bahwa pada tingkat fisik, puasa akan mengungkapkan,
bisa Anda katakan, memori sel.
Apakah memori sel itu? Memori sel adalah semua penyakit
yang pernah Anda derita, semua stres yang pernah Anda kumpulkan selama
masa hidup Anda, bahkan jika itu tersembuhkan, itu akan meninggalkan
jejak di sel-sel Anda. Jejak kecil ini adalah celah yang mengizinkan
penyakit berkembang biak dan menyebar, untuk muncul kembali. Jadi,
dengan berpuasa dan memakan prana, kita akan menghapus memori-memori ini.
Ini akan terjadi selama minggu pertama dari proses itu.
PEMBICARA: Agar memiliki pengalaman yang sukses untuk
menjadi bebas-makanan, Henri menjelaskan bahwa langkah tertentu YANG
harus diikuti.
Henri Monfort: Pada tingkat fisik, kita harus
berada dalam kondisi sehat. Kita harus dipersiapkan melalui pola makan
puasa, pengeluaran racun, dan pembersihan tubuh. Kita perlu
menyadari bahwa saat kita makan 4 atau 3 kali sehari, kita tak akan
pernah beranjak ke tahap pengeluaran racun.
Kita mengumpulkan racun di dalam tubuh – dalam lemak,
dalam persendian – dan itulah yang menyebabkan penyakit. Jadi, puasa
adalah penting, dan pengeluaran racun secara baik bisa dicapai setelah 3
bulan berpuasa. Jadi, jika kita melakukan itu dari waktu ke waktu, tubuh
kita akan dibersihkan. Pada tingkat emosional, kita akan keluar dari
hubungan wajib yang kita miliki dengan makanan dan juga kompensasi
emosional yang kita dapatkan dari makanan. Jadi, adalah penting untuk
memeriksa tingkat itu sebelum mulai hidup dari prana.
PEMBICARA: Henri menjelaskan berbagai bentuk prana pada
sebuah ceramah berjudul, “Makanan Prana: Jalur Lain menuju Spiritualitas.”
Henri Monfort: Sejak kecil saya melihat
partikel-partikel cahaya yang kecil ini. Ketika kita berada di tempat
yang sangat suci, itu mungkin saja di hutan atau di gunung-gunung, kita
melihat partikel ini dalam kecepatan penuh. Ya, itulah prana.
Karena itu kita menamakannya bernafas karena itu adalah
prana dari udara. Jadi, faktanya, kita harus berkata bahwa ada prana
dalam wujud-wujud berbeda. Di udara, itu dinamakan “prana”. Dan dalam
wujud cairan, itu dinamakan “soma”.
Jika saya menaruh tangan di sini dan kepala ke belakang,
air liur saya berubah menjadi cairan yang dinamakan “soma”, yang turun
ke dalam organ pencernaan saya. Inilah cairan yang semanis madu, dan
yang akan membawakan cahaya ke organ-organ. Itulah penjernihan air liur,
bisa dikatakan begitu.
Lalu dalam wujud padat, itu dinamakan “vibhuti”. Apakah
Anda pernah mendengar kata “vibhuti”? Ada banyak Guru rohani, termasuk
Sathya Sai Baba, yang memunculkan prana padat – atau vibhuti – dari
kehampaan. Mereka bereksperimen melalui tangan mereka; hasilnya seperti
itu. Itu seperti abu – dan itu adalah prana dalam wujud padat, bisa
dikatakan begitu. Lalu, mereka berkemampuan juga untuk menciptakan benda,
memunculkan perhiasan, hal-hal semacam itu.
Jadi prana tidak hanya berada di udara – itu ada di
seluruh tingkat penciptaan. Sangatlah penting memahami hal itu juga
karena itu membantu pemahaman tentang bagaimana kita memberi makan diri
kita.
PEMBICARA: Menurut Henri, langkah pertama untuk menjadi
bebas-makanan adalah tahap persiapan yang bisa memakan waktu satu tahun,
tergantung pada masing-masing individu. Ia menyarankan bahwa sebelum
memulai proses untuk hidup dari prana, atau energi kosmos, ada kriteria
tertentu yang harus dipenuhi.
Henri Monfort: Kriteria pertama adalah kita
menetapkan berat badan pada permulaan. Kita menetapkan satu berat badan
yang tampak terbaik bagi tubuh kita dan tubuh kita jangan sampai turun
dari itu. Sebaliknya, selama puasa, kita terus kehilangan berat.
Yang juga penting adalah sudut pandang – kita harus
memberitahu sel, kita tetapkan hal itu pada tingkat seluler bahwa kita
membuat makanan, kita memberi makan diri kita dalam jumlah yang
berlimpah.
Kriteria kedua adalah kita akan memiliki energi tak
terbatas karena kita tercolok ke dalam alam semesta, bisa kita katakan
begitu. Tak ada lagi rasa lelah, tak ada lagi tubuh yang aus akibat
pemakaian sehari. Jadi semakin aktif kita, semakin banyak energi yang
akan kita dapatkan.
Dan kriteria ketiga adalah kita akan membagi dua waktu
tidur kita. Jika kita tidur delapan jam, kita tidak akan tidur lebih
dari empat jam. Pada saat ini, saya tidur selama dua jam. Tetapi jika
kita tidur dua jam, kita bangun seakan kita telah tidur 7 atau 8 jam.
Jadi itu menyisakan cukup waktu untuk melakukan banyak hal.
PEMBICARA: Setelah tahap persiapan selesai, proses untuk
memulai transisi menuju breatharianisme kira memerlukan waktu 21 hari.
Langkah pertama dalam proses transisi adalah berpuasa, yang mana perlu
untuk membersihkan tubuh secara fisik pada tingkat seluler. Paling lama,
puasa harus berlangsung kira seminggu. Sebagai hasil dari puasa
sepanjang minggu, tubuh akan mulai mengalami detoksifikasi. Setelah
pembersihan, tubuh akan mulai menghapus memori selulernya.
Henri Monfort: Memori seluler adalah semua penyakit
yang pernah Anda miliki, seluruh stres yang pernah kita kumpulkan selama
masa hidup kita, selama masa hidup kita, meskipun itu telah sembuh, itu
akan meninggalkan jejak pada sel-sel kita. Kita akan menghapus memori
seluler ini sedikit seperti ketika kita memoles disk, ya. Jika laser
disk tergores, kita akan selalu kembali memutar hal-hal yang sama. Jadi,
jika kita muluskan bagian yang cacat ini, kita bisa hidup dalam suatu
kondisi dimana kita tak akan berhubungan lagi dengan hal-hal yang sama.
Memori seluler bahkan jauh lebih mendalam. Itu adalah apa
yang kita namakan “memori keluarga”, yang berarti bahwa ada orang yang
pada usia yang sama, akan menghasilkan lagi penyakit yang pernah
diderita oleh orang tua atau kakek mereka. Jadi kita akan menghapus itu
juga. Lalu bahkan memori yang lebih mendalam, yaitu memori yang terkait
dengan umat manusia, dan yang terletak di sini, di dalam otak kita.
Dan ini adalah ingatan yang datang saat orang lapar. Ini
adalah memori bersejarah di masa-masa kekeringan dan kekurangan makanan,
dan memori ini teraktifkan kembali karena saat ini ada orang-orang yang
kelaparan. Jadi, puasa akan memungkinkan kita menata kembali diri kita
secara fisik sehubungan dengan ini, dengan apa yang sedang terjadi.
Pada satu tahap, kita akan dihadapkan dengan kenyataan
bahwa tidak ada lagi makanan, lalu apa yang akan terjadi? Akankah timbul
ketakutan? Akankah ada kecemasan? "Apakah saya akan mendapat dorongan
ini yang akan muncul? Akankah saya benar-benar perlu menemukan toko
untuk mendapat makanan?" Lalu, apa yang terjadi?
Pada tingkat mental, kita perlu untuk melampaui ketakutan
serta keterbatasan ini.
PEMBICARA: Persyaratan lain yang harus kita miliki agar
memiliki pengalaman bebas-makanan yang sukses adalah keyakinan tak
tergoyahkan bahwa ada kemungkinan bagi umat manusia untuk bertahan hidup
tanpa makanan fisik. Sekali lagi, kita bisa tiba pada tahap ini melalui
proses puasa, yang juga akan membantu kita membuat hubungan pada tingkat
spiritual. Selama minggu pertama berpuasa dan detoksifikasi, tubuh akan
mengalami perubahan-perubahan lain yang lebih nyata di tingkat fisik.
Henri Monfort: Tidak begitu menyenangkan pada
minggu ini, khususnya pada tiga hari pertama. Lidah Anda akan menjadi
putih; Anda akan memiliki nafas yang bau seperti anjing – sangat busuk.
Tapi, ini diperlukan untuk melewati pembersihan tubuh ini.
PEMBICARA: Setelah tubuh menjalani detoksifikasi dalam
minggu pertama, suatu pembersihan yang lebih dalam diperlukan, dan ini
terjadi pada tingkat seluler. Proses penghapusan memori-memori seluler
ini terjadi dalam minggu kedua dari proses transisi ini. Setelah
menghapus bersih "papan tulis itu," tubuh masuki tahap berikut dari
proses bebas-makanan ini.
Henri Monfort: Kita akan menempatkan makanan prana
dalam minggu ketiga. Dengan kata lain, kita akan mulai hidup di tingkat
yang berbeda. Lalu bagaimana cara kerjanya? Pada awalnya kita akan
melakukan pekerjaan visualisasi.
Pada saat makan, tubuh Anda terbiasa memulai prosedur
tertentu pada saat Anda lapar.Dengan kata lain, kita menyebut ini
sebagai sistem neuro-vegetatif yang sedang bekerja, yang artinya perut
Anda mulai keroncongan. Anda merasa kosong dan Anda merasa lapar. Saat
ini ada orang yang bahkan tidak merasakan hal itu lagi karena mereka
makan begitu banyak sehingga tidak pernah merasakannya.
Tapi jika Anda berpuasa, Anda tahu apakah itu. Semacam
perasaan akan perut yang kosong atau pusing, hal ini akan membuat kita
ingin makan dengan tiba-tiba. Maka sistem neuro vegetatif mengetahui
tentang hal ini. Lalu kita mengambil momen itu, saat-saat ingin makan,
dan kita pada awalnya akan secara sadar memvisualisasikan dengan membuat
cahaya turun ke kedalaman sel kita, ke semua sel-sel kita.
Setelah kita melakukan ini, tiga, empat hari, biasanya
persepsi indra akan mulai meresap, menyebar dan menjadi semakin halus.
Saya akan memberi Anda beberapa contoh tentang arti dari pemurnian
indra-indra.
Ketika saya melakukannya, waktu itu di bulan November.
Ketika saya keluar selama minggu pertama dan memasuki trem. Saya berada
di ujung trem dan ada seorang gadis yang masuk dengan sandwich ujung
lain dari trem ini. Anda dapat melihat panjang trem itu. Baiklah, saya
bisa mengetahui semua yang ada dalam sandwich milik gadis itu. Bukan
hanya apa yang ada di dalamnya, tapi saya mencium dan merasakannya (karena
bau dan rasa berhubungan). Jika kita mendapat bau itu, kita juga
mendapat rasanya. Jadi saya merasakan bau dan rasa dari apa yang sedang
dia makan.
Ketika saya berada di Paris baru-baru ini, saat itu adalah
Hari Ibu, ada anak-anak yang membuat kue yang sangat besar untuk ibu
mereka dengan krim, stroberi dan segala macam. Singkat kata, mereka
sedang memakan kue mereka dan saya merasakan apa yang mereka sedang
makan – krim, rasa stoberi, dan lain-lain. Ini berarti bahwa, sebenarnya,
kita memberi makan diri kita dengan cara yang berbeda.
Jika Anda pernah melihat matahari terbenam dengan
pemandangan yang indah – Anda berada di sana, Anda merasa enak, Anda
melihatnya dan Anda merasa kenyang. Anda tidak merasa lapar pada saat
itu. Itulah makanan prana, itu berarti, Anda akan memberi makan diri
Anda dengan cara berbeda dan persepsi indra-indra Anda akan menerima
energi kehidupan yang paling halus.
Ketika saya meditasi di hutan dan saya meletakkan
tangan saya di atas tanah, saya mendengar biji-bijian tumbuh, saya mendengar
serangga berjalan, saya mendengar suara daun bermekaran.
Saat saya
keluar – itu terjadi di tahun pertama bulan Januari,
dengan suhu minus 10 derajat – Saya pergi keluar lalu ada dualitas
antara hangat dan dingin yang tidak mudah untuk ditahan. Pada awalnya,
ini sangat sulit lalu pada suatu hari saya berkata, “Oke, tidak, ini
adalah dualitas.” Biasanya hawa dingin tidak akan mempengaruhi saya, Jadi,
saya pergi keluar dengan suhu minus sepuluh derajat, lalu
seakan-akan hawa dingin itu menjadi suatu elusan – saya tidak merasa dingin
lagi.
Tahun
pertama, saya merasa sensasi dari rasa dingin. Tahun yang kedua, saat
suhu berada di bawah nol derajat, berat badan saya meningkat tiga
kilogram selama malam itu. Dan saat saya pergi ke Italia menjumpai
istri, anak laki saya, suhu saat itu 40 derajat, saya kehilangan tiga
kilogram selama malam itu. Jadi pada awalnya saya katakan pada diri
sendiri, itu karena air, karena saya minum. Ini pasti karena air yang
tersimpan, tetapi kemudian saya baru memahaminya dua tahun yang lalu.
Apa yang terjadi adalah sebenarnya tubuh mengkerut atau mengendur. Jadi
berat badan meningkat, tubuh menjadi lebih padat atau sebaliknya tubuh
mengendur. Ini bukan tentang air sama sekali. Sungguh mengherankan!
Tubuh memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri sendiri terhadap apa
pun. Jadi kita akan memberi makan diri kita sendiri dengan indera
persepsi yang akan mengambil dimensi yang tidak dapat kita
bayangkan. Begitu tubuh memperoleh kembali otonominya dari makanan
fisik, hidup dari prana menjadi alami dan spontan.
Sekarang, ketika saya sampai pada tingkatan itu, indera
persepsi akan memiliki kemampuan yang luar biasa. Dan apa yang terjadi kemudian
setelah beberapa saat? Baiklah, Anda akan hidup di dalam aura Anda. Nah, apakah
aura itu? Itu adalah medan energi kita, sebuah medan energi yang ada di
sekeliling Anda.
Jadi pertama-tama, aura akan mengambil bagian yang luar biasa.
Anda dapat mendorongnya sejauh yang Anda inginkan, seukuran sebuah ruang,
seukuran sebuah rumah, seukuran sebuah tempat, dan lain-lain. Lalu, setelah
beberapa waktu, Anda akan pusatkan prana itu ke dalam aura ini. Dan prana itu
akan menjadi begitu padat sehingga Anda akan diberi makan dari setiap pori-pori kulit
Anda, 24 jam sehari. Kemudian Anda tidak harus mengerjakan apa pun lagi. Anda
makan secara konstan.
Saat Anda mencapai tahapan ini Anda benar-benar dapat mengatakan
bahwa Anda makan prana karena Anda tidak membutuhkan apa pun lagi.
Anda tidak perlu khawatirkan apa pun juga. Sel akan berfungsi dan mendapat semua kebutuhan dari prana.
Ketika kita sudah makan dari prana, kita akan mencapai
suatu tingkatan yang kita namakan kebahagiaan. Istilah prana berasal dari tradisi Hindu, Orang China
menyebutnya Chi, Chi-Kung, Tai-chi Chuan, dan orang Polinesia menyebutnya Manas.
Ini dikenal sejak zaman dahulu kala di dalam semua tradisi.
Kebahagiaan tidak memiliki bagian yang berlawanan – tiada
yang lawan dari kebahagiaan – yang berarti kita akan penuh dan penuh setiap saat.
Tidak ada momen dimana kita akan merasa kosong. Dan perasaan penuh serta penuh dengan kasih membuat kita juga
merasa bahwa kita tidak sendiri lagi– kesepian lenyap.
Jika seluruh alam semesta adalah ’puzzle’ yang sangat besar,
kita merasa seperti satu potongan yang mengitari sudutnya dan yang benar cocok
pada tempatnya. Tidak lebih, tidak kurang, tetapi pada tempatnya pada saat yang
tepat, pada waktu yang tepat. Jadi dari sana, akan ada perasaan penuh dan
kebahagiaan yang datang dalam hidup yang membuat kita tidak merasa sedih lagi,
tidak pernah terabaikan…
Terlepas dari hubungan spiritual dengan energi universal,
manfaat fisik dari menjadi bebas-makanan amatlah banyak. Sekarang Anda tidak sakit lagi.
Itu dia! Kita tidak tahu lagi tentang penyakit. Kita tidak
tahu lagi tentang penuaan. Kita tidak tahu kelelahan, kita tidak tahu keletihan;
kita dapat berbicara berjam-jam. Kita dapat melakukan sesuatu berjam-jam; kita dapat
melakukan banyak, banyak hal. Anda merasa lebih kuat, lebih memiliki daya tahan…
Saya merasa muda. Saya merasa teremajakan dan saya memiliki
tanda luar dari peremajaan. Rambut saya tumbuh kembali, kulit saya bertambah baik;
mata saya, penglihatan saya, saya biasa memakai kacamata sekarang saya hampir
tidak memakai kacamata lagi. Kulit saya, karena lever saya sangat tidak sehat,
kulit saya amatlah kering. Saya memiliki apa yang mereka sebut sebagai “kulit
ular” Kulit ular yang agak mirip sisik, mirip jerawat, dan bintik merah yang
selalu gatal, hal semacam itu. Ini adalah suatu tanda bahwa lever tidak
berfungsi dengan baik Itu telah benar lenyap.
Dan pada tingkatan lain, saya juga
jadi sangat lentur. Karena saya juga mulai menderita rematik yang benar-benar
melumpuhkan di waktu lalu; itu berasal dari kakek saya. Karena keturunan – bisa
kita katakan bahwa itu berada dalam gen keluarga.
Saat berusia 35 tahun, saya menderita kejang-penulis,
dengan kata lain, rematik yang amat melumpuhkan. Dimana kita tidak bisa
menggenggam apa pun, kita tidak memiliki kekuatan, jadi kita menjatuhkan benda
dan itu benar melumpuhkan kegiatan. Jadi, ini bermula saat saya berusia 35 tahun.
Dan sekarang, saya tidak memiliki masalah itu lagi. Saya memiliki masalah tulang
punggung juga – amat, amat serius – Saya menderita ‘slipped disc’ infiltrasi di
tulang punggung, dan sebagainya. Saya pikir jika saya belum mendapatkan
pengalaman ini, semua penyakit itu akan berlanjut dan menjadi lebih buruk. Dan
ini amat banyak berkaitan dengan racun yang tersimpan dengan persis di dalam
persendian. Jadi kita melihat suatu peningkatan yang amat cepat dengan makanan
prana. Semua itu terselesaikan; semuanya larut.
Sebenarnya, manfaat yang luar biasa berkembang hingga ke
aspek lain dalam kehidupan sehari-hari.
Energi itu… seakan-akan kita terhubungkan dengan energi
kehidupan – energi yang tak terbatas. Tiada akhir.
Semakin kita beraksi, semakin banyak energi. Jadi, kita
bisa berjalan selama berjam-jam, bisa mengemudi, bekerja berjam, kita bisa membaca
buku jauh lebih cepat dengan kapasitas konsentrasi yang lebih besar. Karena kita
hanya tidur selama 2, 3 jam per malam, kita bisa memakai waktu ini untuk bekerja
di internet, membaca buku. Saya membaca amat banyak buku. Semua waktu itu kita
dapati dengan waktu tidur yang lebih sedikit, kita akan bisa memakainya untuk
hal yang lebih kreatif. Saat kita memikirkan tentang waktu yang diperlukan
untuk berbelanja, memasak, membersihkan, mencuci… Ya, benar. Itu adalah Surga.
Kita harus menghitung untuk mengetahui waktu yang kita habiskan untuk melakukan
itu.
Tetapi bukan hanya itu, juga ada sisi keuangan, karena tiba-tiba pengeluaran
kita menjadi lebih sedikit dan kita juga menjalani hidup yang jauh lebih
sederhana. Saya memakai listrik jauh lebih sedikit. Kita memiliki hidup yang jauh lebih
sederhana kebutuhan kita menjadi jauh lebih tidak berarti. Saya tidak memiliki
mobil, saya hidup di tengah kota, saya memiliki sepeda, saya berjalan kaki. Itu
adalah Surga. Ya.
PEMBICARA: Henri saat ini mengerjakan lanjutan dari buku pertama,
“Makanan Prana: Jalur Lain Menuju Spiritualitas (Pranic Nourishment:
Another Path to Spirituality)”, dan memakai waktunya untuk
memberi konferensi dan membantu orang lain mencapai suatu gaya hidup yang lebih
sehat dengan melenyapkan ketergantungan mereka terhadap makanan fisik.
Henri Monfort: Secara praktis saya mengadakan konferensi hingga bulan
Maret, April, Mei, Juni tahun depan. Lalu mulai dari bulan Juni, saya akan
bentuk 3 kelompok dari sekitar 20 orang bagi mereka yang menginginkan saya
mendampingi mereka dalam makanan prana.
PEMBICARA: Bagaimana reaksi masyarakat terhadap konferensi Anda?
Henri Monfort: Itulah hal yang luar biasa. Jelaslah bahwa itu adalah
sesuatu yang ada di udara untuk sejenak karena ada permintaan yang luar biasa.
Kami mengadakan konferensi di Paris. Ada 120 kursi, tetapi 250 orang yang hadir.
Itu sama dimana. Di Nantes, kami adakan 4 konferensi.
Tempat itu penuh, dan kami diminta untuk melakukan lebih banyak, dan sebagainya
Itu amat luar biasa, gairah dari orang, rasa ingin tahu tentang hal itu lalu
pertanyaan dan keantusiasan.