Penanya: Guru yang terhormat,
saya sungguh gembira dan bersyukur berada di sini, mengetahui welas asih
dan karya kemanusiaan Anda. Inilah pertanyaannya: Jelas bahwa pemanasan
global bukanlah disebabkan faktor-faktor alamiah melainkan terjadi
karena tindakan keliru manusia. Apakah penyebab dari perbuatan-perbuatan
keliru manusia? Penyebabnya, saya percaya, adalah kesalahan mentalitas
dan pandangan keliru. Berpikir secara keliru membawa pada
tindakan-tindakan yang keliru; secara lebih terperinci, api ketamakan
dan nafsu manusia memanaskan Bumi ini. Krisis ekonomi dunia saat ini
juga adalah hasil yang tak diinginkan dari memproduksi makanan kita
supaya membuat lebih banyak profit, bukan? Sekali lagi, alasan dari ini
adalah api hawa nafsu. Dalam kondisi-kondisi ini, cara apakah yang bisa
menyelamatkan umat manusia dari bencana zaman-modern? Bagaimana kita
harus mengatasi kejahatan dari pikiran tamak yang dimiliki mayoritas
umat manusia?
Maha Guru Ching Hai:
Dr. Sharav, betul bahwa para ilmuwan telah membuktikan bahwa percepatan
dari pemanasan global bukan karena sebab-sebab alamiah, tapi karena
aktivitas-aktivitas manusia. Penyebab semua ini adalah bahwa kita telah
melupakan sifat mulia kita, Diri Ilahi kita yang sejati, Hakikat
Kebuddhaan kita. Jadi, kita harus kembali ke cara hidup yang bajik. Kini
ada data berlimpah yang tersedia untuk membantu memberi informasi
kepada orang-orang. Karena orang belum diberi informasi dengan baik; hal
itu bukan hanya karena ketamakan atau pikiran jahat, kurangnya
informasi yang membuat orang-orang tidak menyadari konsekuensi dari apa
yang telah kita lakukan. Jadi, sekaranglah saatnya kita harus
memberitahu orang-orang, dan kita harus dengan cepat memberitahu
orang-orang, dan kita harus dengan cepat membalikkan arah ini agar dunia
kita tetap bertahan untuk ditinggali anak-anak kita. Jadi, kita harus
beralih dari produk-produk hewani sekarang karena kita tahu bahwa itulah
penyebab utama dari pemanasan global.
Untuk pertanyaan Anda
tentang ketamakan dan tindakan keliru: ya, saya telah menyebutkan bahwa
itu benar bahwa bagian dari krisis ekonomi global adalah akibat dari
kelebihan produksi dan terlalu berfokus pada profit. Yang disebut
“profit” ini dapat mencakup berbagai hal seperti biji-bijian untuk
diberikan kepada hewan-hewan ternak bukannya langsung diberikan kepada
orang kelaparan di dunia. Fokus seperti ini bisa mendorong munculnya
keserakahan. Namun, orang-orang telah diberi informasi secara keliru.
Orang yang hidup dengan cara ini benar-benar tidak bahagia, meskipun ia
tidak tahu mengapa, meskipun ia tidak diberi informasi secara benar,
tetapi ia tak bahagia di dalam batin. Dan sering kali, sungguh, sering
kali ia tidak sadar akan kerugian yang diakibatkan oleh bisnis daging
ini. Jadi, meskipun studi ilmiah telah memperlihatkan bahwa hanya
melalui memberi dan berbagi barulah kita bisa meraih pemenuhan kedamaian
batin. Hanya dengan menjalani hidup damai, baru kita bisa menikmati
damai. Jadi, untuk termenyelamatkan dari bencana zaman modern ini, kita,
manusia seluruhnya, harus beralih ke tenggang rasa yang lebih besar
terhadap yang lain. Ini adalah peringatan tentang kebajikan. Itu
benar-benar adalah hal penting terbesar, karena menjalani gaya hidup
vegetarian sebenarnya adalah satu-satunya cara untuk melestarikan dunia
manapun, bukan hanya dunia kita. Ajaran-ajaran Buddha tidak pernah
gagal; Ajaran-ajaranYesus tidak pernah gagal: kita harus bertindak welas
asih.
Penanya: Salam
kepada Maha Guru Ching Hai. Dengan tulus saya menghargai karya Anda
untuk dunia ini. Saya sangat senang ikut serta dalam acara khusus ini
dan punya kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada Maha Guru.
Berkat kepercayaan tradisional Buddhis kami, orang Mongolia tahu manfaat
dari melakukan perbuatan yang lebih bajik dan berpantang dari
perbuatan-perbuatan yang berdosa. Setiap tahun pada hari ulang tahun
Buddha, setiap orang bervegetarian, setiap bulan pada hari bulan baru
dan bulan purnama, orang-orang juga lebih suka bervegetarian. Perihal
diri saya sendiri, saya telah bervegetarian sejak beberapa tahun. Hal
itu memberi sejumlah perubahan positif yang amat besar kepada jiwa dan
tubuh saya. Saya setuju dengan pendapat Anda bahwa jika manusia menjadi
vegetarian, kita bisa menyelamatkan planet ini. Saya pikir bahwa makan
makanan vegetarian bisa mengurangi halangan karma manusia. Namun,
kebanyakan orang berpikir bahwa karma(retribusi) adalah konsep agama
belaka dan mereka tidak memahami maksud sebenarnya dari hal itu.
Pertanyaan saya adalah Maha Guru, dapatkah Anda jelaskan arti yang dalam
dan alasan mengapa vegetarisme dapat mengurangi karma buruk umat
manusia dan, karena itu, dapat menyelamatkan planet kita? Saya berterima
kasih atas kebijaksanaan agung Anda.
Maha Guru Ching Hai:
Hallo, Ibu Khangai. Pertama-tama, saya memberi selamat kepada Anda,
Ibu, dan terima kasih atas kearifan, pilihan vegetarian yang welas asih.
Konsep karma – atau dalam terminologi Barat, konsekuensi tindakan kita –
“apa yang engkau tabur, itulah yang engkau tuai” di dalam Alkitab – ini
bukan hanya konsep agama Buddha atau Kristen. Itu adalah istilah yang
logis, berarti bahwa untuk setiap aksi, terdapat suatu konsekuensi. Dan
hukum karma, berarti “sebab dan akibat”, amatlah akurat. Maka, kita
harus berhenti membunuh makhluk-makhluk lain, dan sebagai akibatnya,
hidup kita akan terselamatkan. Dengan menjadi vegetarian, kesadaran
sebagai manusia ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi, membersihkan
dan mengangkat kita kepada Diri kita yang sejati, yang mulia. Saat kita
menanam benih welas asih, kita akan menuai kasih dan kedamaian sebagai
imbalannya. Jadi, untuk mengurangi karma (ganjaran) buruk, kita harus
membalikkan tindakan kita dan menciptakan karma baik (ganjaran baik)
dengan jalan bermurah hati, berbaik hati, dan pengasih; lalu semua
kualitas ini akan kembali kepada kita berlipat kali. Kita akan
mendapatkan kemurahan hati Surga dan mampu mempertahankan planet yang
berharga ini dan hidup kita.
Berhenti memelihara ternak, seperti
yang kita tahu sekarang. Dan pembiakan hewan adalah penyebab utama
kerusakan pada planet kita dan pada kesehatan orang-orang, bahkan, dan
pengaruh merusak terhadap lingkungan kita juga. Hal itu akan
menghancurkan dunia jika kita tidak berhenti memakan dan memproduksi
daging dan produk-produk hewan. Para ilmuwan telah menemukan bahwa
produksi hewan dan daging mengemisi lebih banyak gas-gas rumah kaca
daripada semua sektor transportasi digabungkan. Metana, yang merupakan
salah satu gas utama yang diemisikan, menyebabkan hingga 72 kali lebih
banyak panas yang terperangkap dalam atmosfer dibandingkan dengan
karbondioksida Namun, metana juga menghilang jauh lebih cepat daripada
karbondioksida. Maka, jika kita berhenti makan daging, kita berhenti
memproduksi produk-produk hewan, maka planet ini akan bisa menjadi
dingin hampir dengan seketika. Secara ilmiah juga amat logis. Bahkan
tidak perlu berbicara tentang masalah moral. Jadi, pola makan vegetarian
adalah solusi tercepat, termudah, dan terefektif untuk sebuah planet
yang berkelanjutan.
Banyak orang mempunyai anggapan keliru bahwa
praktisi spiritual motifnya sangat egois, hanya mencari pembebasan dari
penderitaan untuk diri mereka saja dan mengabaikan orang lain, atau
para pelepas keduniawian sangat egois, dan melarikan diri dari
masyarakat untuk berlatih dalam pengasingan. Mungkin ada beberapa
praktisi seperti ini, tapi cita-cita sejati dari pelepasan keduniawian
atau latihan spiritual adalah untuk menyelamatkan seluruh dunia; kita
tak berani mengatakan untuk seluruh alam semesta, tapi dunia dan alam
semesta adalah satu – mereka tak terpisahkan.
Setiap individu
manusia adalah bagian dari semesta. Bumi kita adalah bagian dari alam
semesta, sama seperti mata kita adalah bagian dari tubuh kita. Perut
kita dan usus-ususdi dalamnya tentu saja sangatlah jelek dan bau, tapi
usus-usus itu juga adalah bagian dari tubuh kita. Jika kita tidak
memiliki salah satu dari mereka, kita tidak dapat berfungsi. Tubuh kita
akan rusak dan tidak dapat berfungsi atau bergerak. Itu sama saja:
setiap orang, setiap makhluk hidup, setiap helai rumput atau tumbuhan,
terhubungkan dengan semua entitas lainnya di alam semesta. Jadi, kita
para praktisi tidak berlatih untuk diri kita sendiri.
Mengapa
kita harus berlatih spiritual? Bukan melarikan diri, bukan untuk diri
sendiri supaya terbebaskan dari penderitaan, tapi benar-benar untuk
mengubah dunia, menjadikannya lebih baik dan lebih nyaman sehingga orang
bisa hidup bahagia bersama-sama, bukannya saling membenci, membunuh,
menyakiti. Kita bisa katakan, ”Yah, itu tidak menyangkut saya. Saya tak
menyakiti siapa pun, saya mengurus bisnis saya sendiri, dan saya
menghasilkan uang saya sendiri. Saya tidak pernah mengendalikan siapa
pun; saya hanya orang yang tidak masuk hitungan, tak masalah jika saya
tak berlatih rohani. Saya tak pernah sakiti orang.” Mudah bagi kita
untuk berkata, tapi kenyataan, kita tidak menyadari pengaruh kekuatan
kita. Banyak hal tidaklah sesederhana itu. Karena kebanyakan manusia
tidak berlatih spiritual, pikiran kita benar-benar kacau: kadang-kadang
ada ketamakan, kadang-kadang ada kemarahan, kadang-kadang ada nafsu,
kadang-kadang ada kebencian, kadang-kadang ada rasa permusuhan. Kita
mungkin ingin membunuh, merampas, atau mencuri. Kadang-kadang, kita
ingin bersaing. Semua pemikiran ini akan menghasilkan energi. Paham
maksud saya? Ia menciptakan aura dalam wujud suatu atmosfer buruk yang
tinggal dalam udara di sini, di sekitar kita, di negara kita, di
keluarga kita. Tentu saja, orang yang tinggal di atmosfer jelek itu akan
merasa tidak bahagia.
Pernahkah Anda bertengkar dengan pasangan
Anda? Apakah kadang-kadang Anda bercekcok? Ya, Anda pernah. Setelah
bercekcok, selama setengah jam atau satu jam atau beberapa hari,
bagaimana atmosfer di rumah Anda? Apakah bagus? Tidak! Anda "mencium
bau"-nya saat Anda masuk ke dalam, atau bahkan saat Anda di luar.
Setelah bertengkar, masing-masing pergi bekerja – ia pergi ke kantor,
Anda mengemudikan taksi, mungkin seperti itu – tetapi hati Anda masih
diliputi oleh pertengkaran atau bentrok. Apakah itu benar? Itu amat
tidak menyenangkan. Anda bisa menabrak orang karena sedang memikirkan
tentang bagaimana istri Anda sangat galak tadi, atau mengapa suami Anda
begitu keterlaluan. Lalu Anda tidak bisa bekerja dengan nyaman dan
lancar. Bukankah itu yang terjadi? Anda terus membuat
kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan, pikiran Anda terus terbelit dengan
pertengkaran itu. Tidak mampu berfokus, Anda ditarik kembali ke
pertengkaran itu. Anda tidak bisa fokus saat mengemudi, sehingga Anda
mungkin menabrak seseorang karena pertengkaran itu. Terkadang kita harus
membuat keputusan penting untuk perusahaan atau untuk pekerjaan kita,
terpengaruh oleh pertengkaran keluarga tadi, Anda tidak bisa memutuskan
atau mengerjakan dengan benar. Bukankah demikian? Benar? Ya. Sama
halnya, di dunia ini, kita mengalami konflik bukan saja dengan suami
atau istri, tapi juga dengan majikan kita, kolega kita, orang di luar
dan orang di dalam – kita mengalami banyak konflik dan masalah setiap
hari. Terkadang kita tidak ingin marah atau menyimpan kebencian dan
dendam, namun karena latar belakang yang berbeda dan
pengaruh-pengaruhluar, dendam dan kemarahan akan hidup di dalam diri
kita, lalu kita berpikir untuk menyakiti orang. Bumi kita penuh dengan
jenis pikiran ini, dalam diri kita masing-masing, maka planet kita tidak
damai. Karena kita tidak memeriksa tingkah laku, ucapan, dan pikiran
kita setiap hari, dan tidak mengendalikan keinginan, keserakahan,
kemarahan, dan nafsu kita, atmosfer planet kita menjadi sangat
menyesakkan dan sangat tidak nyaman. Kita berlatih spiritual dengan
tujuan mengubah atmosfer ini.
Setelah menemukan kebahagiaan
batin kita, pengaruh-pengaruh dari luar berkurang terhadap diri kita.
Kita enggan bertengkar dengan orang. Kita dapat dengan mudah berbicara
dengan orang lain, menghargai sifat-sifat baik mereka, dan dengan mudah
mengabaikan kekurangan-kekurangan mereka. Hati kita akan menjadi lebih
tenang dan kita akan membangkitkan aura yang ramah. Kita akan merasa
puas setiap hari dan tidak pernah marah – aura kita dimurnikan dan telah
berubah. Jika atmosfer sangat bagus, dapatkah Anda bayangkan akan jadi
bagaimana Bumi kita? Tempat yang lebih baik untuk tinggal. Benar? Oke?
Banyak orang memberitahu saya bahwa mereka merasa senang tinggal di
planet ini dan tak ingin ke Tanah Buddha bersama saya, atau pergi ke
Surga bersama Yesus. Hal itu tidak masalah. Saya juga setuju. Saya
setuju. Jika Anda ingin hidup di atas planet Bumi ini, saya juga setuju.
Planet kita sangat indah.
Apakah ada sang Pencipta atau Tuhan,
ataukah tidak, Anda harus tahu bahwa butuh waktu triliunan tahun untuk
membuat Bumi kita menjadi bola dunia yang demikian indah di mana kita
tinggal. Butuh waktu berkalpa-kalpa yang tak terkira jumlahnya – dan
setiap kalpa adalah miliaran tahun – bagi kekuatan dari zaman purba ini
untuk mulai berputar-putar lalu memadat menjadi Bumi yang indah yang
kita miliki sekarang ini. Jika kita gagal memelihara, menghargai, dan
mencintainya, sungguh amat disayangkan. Jika seseorang menjatuhkan
sebuah bom atom kelak, segalanya akan musnah. Alangkah sayangnya. Ya?
Meskipun kita semua takut akan perang, bom atom, malapetaka, dan bencana
alam, tiada seorang pun yang mencoba untuk memperbaikinya. Kita
seharusnya mengubah hati kita dari dalam batin, lalu peperangan dan
bencana-bencana alam itu tentu saja akan menghilang karena suasana yang
tidak menyenangkan itu diciptakan oleh diri kita sendiri. Jika kita
tidak bertengkar dengan suami atau istri kita, suasana di dalam keluarga
kita hari itu tidak akan menjadi demikian tidak menyenangkan. Itu
diciptakan oleh diri kita, keduanya, siapa pun yang bersalah, telah
menciptakan atmosfer ini. Ada peribahasa China yang sangat bijak: "Tidak
ada yang salah dengan dunia ini; kekesalan diciptakan sendiri." Saya
setuju. Jika kita tidak ingin pergi ke Surga atau Tanah Suci Buddha,
atau menjadi Buddha, hal itu oke juga. Kita tetap tinggal di planet ini.
Kita ingin hidup di sini, melindungi Bumi ini, dan menghasilkan
keturunan untuk meneruskan silsilah kita. Hal itu baik juga. Ini bukan
gagasan yang buruk.
Masalahnya adalah bahwa kita telah gagal
melestarikan Bumi ini untuk generasi kita yang akan datang yang akan
harus hidup dalam suasana yang demikian menyedihkan. Itu akan terlalu
buruk bagi mereka. Mereka belum lagi lahir; kita tak seharusnya
meninggalkan warisan yang tak menyenangkan kepada mereka. Paham maksud
saya? Setelah kita meninggal, kita semua ingin meninggalkan warisan
terbaik bagi keturunan-keturunankita – kekayaan yang banyak, rumah-rumah
yang bagus, dan bisnis yang menguntungkan – tetapi kita tidak
meninggalkan hal yang terpenting kepada mereka, yaitu atmosfer yang
sangat murni dan ramah. Hal ini lebih penting bagi anak-anak kita,
tetapi kita tidak memikirkannya. Setiap hari kita terbenam dalam
kebencian, dendam, dan kemarahan, dan telah membuat atmosfer ini semakin
gelap. Ini suatu pemandangan yang amat mengerikan, dilihat dari Surga,
sehingga tidak ada yang berani datang ke Bumi kita untuk jalan-jalan.
Atmosfernya sangat mengerikan. Kita terkadang mendengar bahwa
negara-negara tertentu tidak punya kebebasan – hal-hal mengerikan
terjadi, orang-orang diintimidasi dan ditindas – maka kita tidak ingin
pergi ke sana. Bukankah demikian?
Sama halnya, Bumi kita telah
menjadi sebuah tempat yang mengerikan. Makhluk-makhluk surgawi
benar-benar takut dan tak berani turun ke bawah. Bukannya mereka takut
mati, tetapi akan sia-sia bagi mereka untuk datang – kita bisa saja
salah mengerti dan membunuh mereka. Itu hanya membuang-buang waktu dan
tak banyak pengaruhnya. Meskipun demikian, kehidupan demi kehidupan,
para Buddha, Bodhisattva, makhluk-makhluk surgawi, dan Putra Allah,
masih datang menghubungi kita. Meskipun sangat sulit untuk berkomunikasi
dengan kita, mereka masih tetap mencoba sebisa mereka untuk
melakukannya. Mereka datang di setiap zaman, tetapi kebanyakan dari
mereka ditolak oleh kita, diragukan oleh kita, diserang oleh kita, dan
disakiti oleh kita. Tetapi, karena kekuatan kasih dari Tuhan atau Buddha
tak terbayangkan dan tak terbatas, meskipun segala hal yang telah kita
lakukan terhadap mereka, mereka masih ingin mencoba. Jika kita punya
anak-anak, tidak peduli betapa nakalnya, mereka adalah anak-anak kita;
kita tetap menyayangi mereka. Hari berikutnya kita akan lupa dan
memaafkan mereka, dan membelikan permen, biskuit, dan makanan-makanan
enak lagi untuk mereka makan; kita akan membawa mereka ke bioskop, untuk
bersenang-senang, atau pergi ke taman. Kita lupa bagaimana mereka
membuat kacau dan nakal sehari sebelumnya. Kasih Tuhan adalah triliunan
kali lebih besar dari kasih orangtua kita – kasihnya tidak terbatas –
tetapi kita tidak bisa selalu bersandar pada kasih Tuhan dan lupa akan
kekuatan maha kuasa kita, lupa bahwa keputusan kita sendiri dapat
mempengaruhi seluruh dunia dan alam semesta.
Kita juga makhluk
agung. Coba bayangkan: jika semua manusia memilih ketenteraman dan kasih
bukannya perang, dunia ini akan berbeda. Tapi, beberapa orang lebih
suka memilih perang dan membuat banyak bom – bom, bom atom, segala jenis
bom – dan banyak senjata, dan mengirimkannya ke luar untuk mengancam
orang-orang. Jika orang-orang semacam ini membuat keputusan dalam
sepersekian detik, itu sudah cukup. Jika hari ini tiba-tiba dia ingin
membunuh, dia menekan satu tombol atau menelepon, lalu tak terkira
banyaknya nyawa akan hilang. Paham? Bukankah itu amat mudah? Jadi, kita
benar-benar adalah makhluk agung. Kita manusia memang benar-benar
berbahaya; benar-benar sangat agung, tetapi juga benar-benar berbahaya.
Keputusan kita bisa mempengaruhi alam semesta, seluruh dunia. Tak salah
mengatakan bahwa kita mempengaruhi seluruh dunia. Misalnya, jika dua
atau tiga negara besar berperang, negara-negara kecil juga tidak akan
memperoleh ketenteraman. Bukankah begitu? Sekalipun mereka tidak
berperang di sini, bom atom juga akan mempengaruhi kita, mempengaruhi
ekonomi kita, mempengaruhi udara, laut dan rute lalu lintas darat kita.
Bukankah demikian? Negara-negara tersebut punya hubungan dengan kita.
Jika mereka dilanda perang dan menjadi miskin, mereka tak bisa datang ke
sini. Negara kita dan setiap negara akan terpengaruh. Jadi, kita tak
bisa mengatakan bahwa setiap negara adalah mandiri. Tidak! Seluruh dunia
saling berhubungan. Apakah itu komunisme, demokrasi, atau liberalisme –
semuanya terhubung. Karena kita punya kehendak bebas, kita bebas
memilih "isme" kita. Itu benar. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa kita
hidup di dunia yang sama. Negara kita bukan satu-satunya negara di dunia
ini, dan ada banyak "isme" lagi selain “isme” kita. Beberapa negara
nampaknya telah lupa atau memilih untuk tidak ingat, dan karena itu
timbul perang.
Itu sebabnya saya katakan latihan spiritual
sangatlah penting. Jika kita berlatih, kita tidak akan berpikir untuk
berbuat jahat kepada orang-orang. Apa sebenarnya seorang praktisi
spiritual? Praktisi spiritual memahami Diri batin mereka, dan percaya
bahwa kekuatan sang Pencipta memelihara dengan penuh kasih semua entitas
di alam semesta. Kita harus percaya akan hal ini. Setiap hari kita para
praktisi harus memeriksa tindakan, ucapan, dan pikiran kita atas
sesuatu yang tidak baik. Kita harus mempertimbangkan kehidupan,
perasaan, dan harta orang lain. Dengan begitu kita adalah praktisi
spiritual sejati.
Sampai sekarang, dunia kita ini masih belum
benar-benar baik untuk ditinggali. Tentu saja, kita mencintai dunia ini.
Sangat sulit untuk menciptakan Bumi ini, jadi kita harus menghargai,
mencintai, dan melindunginya. Hal ini benar; namun, cara kita
melindunginya sekarang ini salah. Jika setiap negara dan setiap keluarga
hanya peduli akan diri mereka sendiri dan tidak peduli akan orang lain,
saya takut Bumi kita akan menjadi jelek dan dieksploitasi sampai habis,
tidak mampu menyediakan lebih banyak sumber daya baru untuk kita karena
kita terlalu cepat menghabiskannya. Banyak hal tak dapat tumbuh cukup
cepat untuk kita gunakan, oleh karena itu kita melihat banyak negara
dilanda perang, kelaparan, atau kekurangan barang-barang. Beberapa
negara memiliki terlalu banyak, beberapa tidak memiliki cukup, dan
negara-negara yang tidak berkecukupan itu ingin merampok
negara-negarayang memiliki terlalu banyak, dan hal itu telah menyulut
banyak malapetaka dan peperangan.
Jika setiap orang berlatih
Metode Quan Yin seperti rekan-rekan praktisi kita, maka hal-hal ini
tidak akan terjadi. Meditasi selama 2,5 jam setiap hari, pikiran mereka
menjadi tenang. Setiap hari mereka berhubungan dengan kekuatan teragung
dari alam semesta, menerima rahmat, instruksi-instruksi, dan kasih yang
penuh dengan kemurahan hati, dan mereka membiarkan kekuatan ini
membersihkan karma (retribusi) mereka. Oleh karena itu, mereka menjadi
lebih tenang dan lebih baik. Mereka harus mematuhi lima sila, jadi
mereka tidak membunuh makhluk apa pun atau melakukan apa pun yang
membahayakan makhluk lain. Bukan hanya berhenti membunuh, tetapi mereka
juga berhenti berbuat jahat pada makhluk-makhluk lain, termasuk
hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan. Dengan mematuhi sila-sila secara ketat,
tentu saja mereka tak akan berbuat jahat kepada Anda. Mereka tahu
dengan jelas bagaimana menjalani sila tidak mencuri. Mereka punya
seorang Guru yang memberitahu mereka kenapa mencuri itu tidak baik.
Mereka memahaminya dengan baik, karena mereka telah menemukan
kebijaksanaan agung di dalam batin mereka. Jadi, mereka memahami secara
mendalam dan secara jelas. Mereka tidak hanya berkata, "Saya menjalankan
sila-sila, jadi saya tak membunuh, mencuri, berdusta, atau minum
alkohol. Itu sudah cukup." Itu tidak cukup. Mereka memiliki
kebijaksanaan batin mereka dan tercerahkan, jadi mereka benar-benar
paham apa yang tak boleh mereka lakukan dan apa yang harus mereka
lakukan. Kebanyakan orang ingin mematuhi prinsip moral (sila), tetapi
mereka gagal. Mereka ingin melakukan perbuatan-perbuatan baik, tetapi
mereka gagal karena mereka tidak benar-benar memahami manfaat dari
melakukan perbuatan-perbuatan baik, atau apa akibat dari melakukan
perbuatan-perbuatan yang tidak baik, dan dampaknya terhadap diri kita
dan orang lain. Mereka tidak benar-benar memahami dengan tepat. Hanya
orang-orang tercerahkan yang benar-benar memahami prinsip-prinsip moral
(sila-sila) tersebut, seperti halnya para praktisi Metode Quan Yin kami,
yang menjalani lima prinsip moral dan tidak berbuat jahat atau membunuh
siapa pun melainkan menyelamatkan hidup dan membantu orang lain. Mereka
bervegetarian agar dapat melindungi kehidupan hewan-hewan. Mereka
bahkan melindungi hewan-hewan, terlebih lagi manusia. Jika mereka
menaati prinsip-prinsip moral ini, tentu saja mereka tidak akan
berperang atau menyerbu negara-negara atau harta orang-orang, dan mereka
tidak akan bahayakan hidup orang lain. Mereka juga tidak akan mencuri.
Mereka tahu betapa bernilainya harta benda mereka, dan mereka puas
dengan hal itu, mereka tidak tamak. Namun, hal itu lebih mudah diucapkan
daripada dilakoni. Seseorang haruslah sudah benar-benar tercerahkan
untuk melakoninya.
Kita semua ingin memiliki dunia yang damai
dan kita semua bicara tentang betapa kita menginginkan damai dan kasih.
Nah, saya kira kita harus memulainya sekarang, dan biarkan perdamaian
dimulai dari piring kita. Biarkan cinta kasih dimulai dari pilihan kita.
Itulah apa yang saya pikir. Semua manfaat diet vegetarian tidak dapat
dilebih-lebihkan. Dan kini ada satu aspek spiritual juga. Saat orang
ambil bagian secara langsung atau tidak langsung di dalam pembunuhan
makhluk hidup apa pun, baik itu manusia ataupun hewan, ia memasuki
lingkaran balas dendam dan kekerasan, dan itu hanya akan berakhir jika
satu pihak berhenti melakukannya. Karena itu, kita harus mengasihi musuh
kita, karena hanya cinta kasih dan memaafkan yang akan punya kekuatan
untuk mematahkan efek negatif dari kebencian dan balas dendam. Tapi,
semua Guru dan orang suci tercerahkan di masa lalu telah berbicara
tentang hal itu. Saya sendiri juga telah bicara selama bertahun-tahun
tentang hal itu. Dan sekarang, saya mungkin akan menyebutkan fakta
ilmiahnya saja, bahwa makan daging menyebabkan begitu banyak
penderitaan, bukan hanya bagi hewan-hewan, tapi juga bagi kita manusia
yang mengonsumsinya. Jika ada yang peduli untuk mengunjungi
SupremeMasterTV.com, atau menonton Supreme Master Television, mereka
akan mendapatkan semua fakta yang dapat dibuktikan tentang sifat beracun
dari pola makan hewani. Mungkin dengan info-info ini orang-orang akan
bisa memahami dengan lebih baik.
Penanya: Ya,
bila kita sudah berwelas asih terhadap hewan, kita sudah berwelas asih
kepada diri kita sendiri karena kita menghindari lemak, kolesterol, dan
dalam beberapa hal, dengan memakan hewan-hewan, hewan-hewan itu memiliki
kata-kata terakhir, pada akhirnya, karena isu-isu yang terkait dengan
penyakit-penyakit yang timbul dari menyantap daging. Jadi, ketika kita
berbaik hati kepada hewan, kita juga berbaik hati kepada diri kita,
kepada tubuh kita.
Maha Guru Ching Hai: Benar.
Benar. Kami sudah meringkaskan, beberapa dari penyakit-penyakit yang
paling mematikan akibat pola makan daging. Dan jika kita tidak
menghentikannya, kita hanya akan terus bekerja selamanya semata-mata
demi membayar tagihan pengobatan dan merusak diri kita. Ini tidak logis,
bukan? Adalah tidak logis untuk meracuni diri kita sendiri dan kemudian
bekerja keras untuk membeli racun itu dan memasak racun itu, memakan
racun itu, dan harus berkunjung ke dokter, juga menjalani penderitaan
yang tak terkira – pembedahan, sinar X, apa pun … untuk pulih– lalu
membayar untuk semua itu. Bagi saya, itu amat tidak logis, pola makan
daging itu. Juga, karena seperti yang Anda katakan, kita berwelas asih
terhadap hewan-hewan, itu juga berarti berwelas asih kepada diri kita
sendiri. Sesungguhnya, kita bahkan tak butuh segala fakta ilmiah ini,
tetapi hal itu membantu. Sebaliknya, apa pun yang kita lakukan, akan
kembali pada diri kita. "Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita
panen", Alkitab mengatakan seperti itu.
Penanya:
Ahimsa atau tanpa-kekerasan adalah suatu gaya hidup. Apa yang Anda
sarankan untuk mendorong orang-orang agar mempraktikkan ahimsa atau
tanpa-kekerasan, dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan?
Maha Guru Ching Hai: Ya,
saya lakukan. Saya mendorong hal tersebut sepanjang waktu. Dan seperti
yang Anda katakan, itu seharusnya menjadi suatu gaya hidup; tetapi kita
sedang masuk ke sana, terima kasih kepada orang-orang seperti Anda, yang
menyebarkan kabar ini dan memberitahu pendengar-pendengar Anda.
Penanya: Ya,
suatu ajaran yang sangat kuno bukan hanya dari Timur tetapi juga dari
Barat, "Cintailah sesamamu seperti dirimu", "Tanpa-kekerasan dalam
pikiran, ucapan, dan perbuatan". Saya menyukai pendekatan Ketimuran yang
lebih banyak penekanan pada segi pemikiran dan apa yang akan diucapkan
sebelum bertindak, bahwa semua tindakan bermula dari pikiran kita,
keyakinan kita dan itulah akar penyebab dari segala tindakan kita.
Maha Guru Ching Hai:
Sejak zaman purba, tanpa-kekerasan selalu ditekankan sebagai suatu cara
hidup, sebagai cara kita seharusnya hidup jika kita benar-benar
menginginkan Surga di atas Bumi. Saya harap segera, semua orang akan
menyadari hal ini dan kita akan memiliki Firdaus sesungguhnya lagi.
Penanya:
Saya mendapatkan semacam dorongan semangat hari-hari ini bahwa ide-ide
semacam ini menjadi kian populer. Dengan mencairnya lapisan es, saya
kira kian banyak saja orang yang sepertinya menyadari bahwa kita
mempengaruhi planet ini dengan tindakan-tindakan kita, pilihan-pilihan
gaya hidup dan pola makan kita. Saya pikir bahwa saya sedang merasakan
daya penerimaan yang kian peka hari-hari ini terhadap perubahan positif
yang terjadi ke arah spiritual.
Maha Guru Ching Hai:
Itu benar. Itu benar, Bpk. Bean, itu benar. Saya melihat perubahan
tersebut juga sedang terjadi, semakin banyak sekarang ini. Terima kasih,
Tuhan.
Penanya: Pada waktu yang tepat.
Maha Guru Ching Hai: Ya, saya harap, saya harap. Ini hari yang baik. Mungkin bisa lebih cepat, tetapi kita harus bersabar, bukan?
Penanya: Lebih baik lambat daripada tidak pernah, seperti kata mereka?
Maha Guru Ching Hai:
Ya, itu benar. Bagaimanapun juga, dengan krisis yang ada sekarang yang
sedang kita hadapi kini, saya pikir semua pemimpin dunia harus
memprioritaskan penyelamatan planet ini, dan amat bagus bahwa kita punya
tujuan yang sama ini sehingga mungkin semua pemimpin, kebanyakan, akan
bersatu untuk bersama-sama melawan musuh terburuk kita: pemanasan
global. Jadi, saya merasa bahwa kita akan memiliki kedamaian dan
kebanyakan orang akan beralih ke gaya hidup yang lebih mulia: berpola
makan vegetarian, lebih damai, dan bersatu dan harmonis satu sama lain.
Saya memiliki perasaan itu dan saya berharap, itu adalah suatu perasaan
yang nyata.
Pola makan vegetarian, jika Anda punya masalah,
datanglah ke sini dan coba mengatur, memasak bersama atau memasak untuk
yang lainnya, atau bergilir untuk memasak dan menyiapkan untuk
orang-orang yang bekerja. Bergiliran atau membayar seseorang yang tidak
bekerja untuk memasak di sini untuk Anda, dan Anda ke sini dan
mengambilnya dan pergi bekerja, atau buatlah sistem pengantaran. Bisa
melakukan itu. Belilah truk tua dan antar semua makanan ke berbagai
rumah. Mereka melakukan itu. Orang-orang Aulac (Vietnam) di Amerika,
mereka melakukan itu, ya, mengantar ke rumah-rumah sesuai permintaan.
Lalu Anda sendiri bisa membeli kecap Maggi, kedelai, dan bumbu-bumbu
lainnya untuk rasa atau bumbu supaya menambah sedikit rasa lagi pada
makanan Anda, kalau itu terlalu hambar bagi Anda, atau tidak sesuai
untuk makanan Anda. Saya mengerti itu sulit, tapi itu tidaklah
sedemikian sulit karena saya telah menjalani hidup yang Anda jalani
sekarang. Saya sibuk. Saya juga seorang “bujangan" dan saya bekerja
untuk pengungsi-pengungsi Aulac (Vietnam) purna waktu dan saya tak punya
waktu memasak. Saya masak seminggu sekali, sebuah panci besar untuk
nasi dan juga macam-macam sayuran lalu saya punya satu panci kecil untuk
memanaskan nasi dan satu panci kecil untuk memanaskan sayuran. Setiap
hari saya mengambil satu porsi dari kulkas dan memanaskannya untuk
kebutuhan sehari-hari saya dan saya makan buah-buahan, buah-buahan
segar, dan itu saja – sangat bagus!
Dan saya memberitahu Anda
rahasia lain: jika Anda tak bisa masak dan Anda tak bisa datang ke sini,
dan Anda khawatir tentang gizi, Anda bisa makan beras yang tidak
di'sosoh' – dengan sekam – dan wijen, bubuk wijen hitam, dan garam.
Makan sampai Anda kenyang dan Anda akan merasa kaya dan sehat karena
Anda menghemat banyak uang – juga kaya. Dan, tentu saja, Anda akan
merasa sedikit kering, jadi Anda minum lebih banyak air, makan lebih
banyak buah-buahan dan Anda merasa puas. Dan jika itu terasa kurang
enak, maka belilah tahu dari luar, yang segar, dan beri kecap di atasnya
dan memakannya bersama dengan wijen dan nasi dari beras yang tidak
disosoh. Ini sangat istimewa dan bergizi dan penuh dengan protein dan
semua macam…magnesium dan segala macam vitamin yang Anda butuhkan. Tidak
perlu menyulitkan hidup Anda jika Anda tak bisa melakukannya. Setelah
perut Anda kenyang, Anda tidak ingin meskipun itu adalah daging terbaik
di seluruh kota. Hanya karena Anda pergi ke luar dalam keadaan lapar,
maka Anda tergoda. Taruh beberapa roti kukus, roti atau kue atau apa
saja, buah-buahan favorit Anda, di dalam tas atau mobil Anda – bawalah
bersama diri Anda. Setiap kali Anda merasa lapar, makanlah bekal tadi,
paham? Jangan pergi dengan perut lapar dan berbelanja, dan ketika Anda
melewati tempat pajangan daging, pejamkan mata Anda dan berjalanlah
terus. Ya, lebih mudah untuk menjadi vegetarian karena Anda tahu ke mana
Anda hendak pergi – pergilah ke tempat pajangan tahu, tidak lebih.
Tidak ke kanan, tidak ke kiri. Dan Anda punya lebih banyak ragam
daripada apa pun yang Anda tahu.
Kami mengadakan api unggun
setiap minggu. Kami memanggang kentang, ubi, jagung – jagung segar –
kami memanggang sayuran, ham vegetarian, yang begitu lezat. Anda bisa
pergi piknik dan memanggang bakso dan ham (vegan) dan jagung dan
kentang. Itu indah. Kita memenikmati hidup lebih baik daripada yang
lain. Kita memanggang, kita memasak "hotpot" dengan segala macam
makanan. Kita lakukan itu, kita menikmati. Kita menyalakan api, kita
panggang bahan-bahan itu. Bahkan bisa memanggang apel, Anda bisa
memanggang tebu, Anda bisa memanggang… apa lagi?...jeruk – apa saja bisa
Anda panggang jika Anda suka. Atau terong jenis itu, dan paprika
hijau.. Jika Anda tak ingin makan mentah, Anda makan yang panggang. Itu
indah. Itu adalah hidup yang fantastis tanpa noda darah, tanpa rasa
bersalah, tanpa pembunuhan. Itu indah, dan Anda akan merasa bahwa tiap
kali Anda makan, Anda membawa damai di Bumi dengan kontribusi Anda.
Kedamaian dimulai dari meja kita, dari mangkuk kita. Jika itu dipenuhi
darah, dunia takkan pernah mengenal damai, paham? Anda takkan pernah
menyesali pola makan vegetarian.