Konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang keragaman hayati - 23 Okt 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Konferensi ke-10 dari Pesta menuju Konvensi Keragaman Biologi (COP10) dimulai pada 18 Oktober di Nagoya, Jepang, dimana delegasi dari sekitar 200 negara, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, bisnis, dan masyarakat sipil, telah mendiskusikan solusi akan cepatnya kehilangan tanaman dan hewan liar.

Menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, kita sedang kehilangan spesies 1.000 kali lebih cepat daripada tingkat alami dari kepunahan, dengan konsekuensi merusak yang potensial bagi ekosistem. Koresponden Supreme Master Television melaporkan dari lokasi.

Koresponden Jepang: Di sini di Pusat Kongres Internasional Nagoya di Nagoya, Aichi, Jepang, COP19 adalah konferensi yang mengumpulkan lebih dari 15.000 orang dari negara anggota dan daerah untuk mendiskusikan skema internasional yang memungkinkan pemenuhan manfaat dari Konvensi tentang Keragaman Biologi.

Jaydee Hanson - Pusat Keamanan Pangan, AS: Harapannya adalah negara-negara di dunia akan ikut bersama dan menemukan cara untuk menghentikan kerusakan planet dan meminta grup dan negara-negara untuk menyelamatkannya.

Koresponden: Keragaman biologi mempunyai arti saling keterhubungan antara kehidupan dan individu. Berbagai jenis kehidupan yang ada di Bumi, dipelihara dalam keseimbangan dengan mencakup berbagai jenis ekosistem, spesies, dan gen yang berbeda. Bagaimanapun, karena pembangunan yang dibuat oleh manusia, perburuan, dan penangkapan ikan juga gangguan ekosistem yang ditimbulkan oleh manusia disebabkan oleh spesies, baik spesies dan ekosistem yang dalam bahaya belakangan ini.

Wakao Hanaoka - Pengkampanye Lautan, Greenpeace:

Keragaman lautan secara khusus telah dirusak dengan serius. Mengapa? Ini karena penangkapan ikan yang merusak seperti pemukatan. Pada kenyataannya, masalah area laut yang dilindungi, bagaimana kita dapat mengatasi masalah laut, adalah titik penting dari COP10.

Luis Delgado Hurtado - Presiden, Yachay Wasi (LSM dengan status konsultatif PBB): Saya rasa sangat genting agar kita bicara tentang kehidupan kita dan tidak hanya spesies, karena kita adalah bagian dari spesies - spesies manusia.

Supreme Master TV: Tujuan spesifik dari KTT termasuk menciptakan 20 hal baru dari rencana tujuan untuk dekade mendatang untuk melindungi kemunduran dari keragaman hayati dari hutan dan habitat lain dan juga polusi, sambil meningkatkan kesadaran publik dan menjamin managemen keberlanjutan dari ekosistem.

Jaydee Hanson - Pusat Keamanan Pangan, AS: Ini benar-benar cara kita menanam kontribusi itu di zona mati ini. Tanah terkikis, tanah yang mengandung pupuk, pestisida dan herbisida tingkat tinggi akan membunuh lautan. Selain itu kita tetap membuang begitu banyak pupuk, selama kita memperbanyak sapi maka mereka menghasilkan begitu banyak limbah dan dengan memperbanyak babi kita memperbanyak kotoran, kita akan memiliki zona mati. Sampai kita benar-benar membuatnya satu bagian dari pekerjaan pertanian yang kita lakukan - pertanian harus memelihara biodiversitas- kemudian ini tidak akan terjadi.

Shohei Honda - Pekerja Pers, Keragaman Hayati di Tepi Jurang (LSM), Jepang: Saya benar-benar ingin COP10 memutuskan untuk membentuk tujuan yang kuat dan mengikat setelah tahun 2010 agar kehilangan biodiversitas nol hingga tahun 2020

Koresponden: Kami sangat menanti kesuksesan COP10 agar semua makhluk dapat hidup dengan aman dan damai sebagai anggota dari ekosistem kita di Bumi. Ini Supreme Master Television melaporkan dari Nagoya, Jepang.

Supreme Master TV: Kepada semua partisipan, penghargaan kami dan harapan terbaik kami atas konferensi yang berbuah. Semoga usaha berani dalam memprioritaskan akar kehilangan biodiversitas segera ditangani demi kelangsungan hidup planet bagi semuanya.

Jaydee Hanson - Pusat Keamanan Pangan, AS: Saya Jaydee Hanson dari Pusat Keamanan Pangan. Jadilah Vegan, Bertindaklah Hijau untuk Menyelamatkan Bumi!

Supreme Master TV: Telah lama peduli tentang tingkat mengkhawatirkan dari kehilangan spesies, Maha Guru Ching Hai telah menekankan perlunya bertindak dalam mengerem satu dari penyebab akarnya, seperti dalam konferensi video Juli 2008 di Formosa (Taiwan).

Maha Guru Ching Hai: Sampai sekarang, kita banyak kehilangan, bukan hanya kehidupan laut, tetapi juga spesies darat. Mereka hilang lebih cepat dari yang bisa kita bayangkan. Mereka banyak menderita, mereka mati, atau mereka lenyap seluruhnya karena managemen kita yang ceroboh terhadap dunia. Dan kita hanya merasa bahwa hal itu tidak menyangkut kita atau bahwa kita tidak bertanggung jawab atas keadaan buruk mereka, atas kematian dan lenyapnya sesama penghuni Bumi kita yang berharga. Tetapi, kenyataannya adalah kita bertanggung jawab. Kita harus menghentikan efek berbahaya dari konsumsi daging, maka kita akan melihat dunia yang bahagia, berkecukupan, dan puas terwujud di depan mata kita hanya dalam hitungan minggu.

http://www.cbd.int/cop10
http://www.globalissues.org/article/171/loss-of-biodiversity-and-extinctions
http://www.nytimes.com/2010/10/19/world/asia/19tokyo.html?_r=1