Polusi suara membahayakan ikan tropis - 1 Sep 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Kajian baru-baru ini oleh Dr. Steve Simpson dan tim dari Universitas Bristol, Kerajaan Inggris yang bekerja di Karang Penghalang Besar di Australia, telah menunjukkan bahwa polusi suara dapat mempengaruhi pertimbangan ikan muda, membuat mereka menjauh dari perlindungan yang diberikan habitat alami mereka.

Tim tersebut mendasarkan pada penemuan sebelumnya bahwa bayi ikan tropis yang lahir di laut bisa kembali ke terumbu karang pelindung berdasarkan suara yang dipancarkan dari organisme yang tinggal di terumbu karang.

Karena itu, para ilmuwan memperkenalkan satu grup bayi damselfish pada suara terumbu karang alami saja dan grup lainnya pada kombinasi nada yang dipersatukan. Keesokan harinya mereka menaruh ikan tersebut ke dalam tangki berbentuk pipa yang memberi pilihan arah, dan mereka mengamati bahwa hanya grup dengan pengalaman langsung akan suara alami yang berenang ke arah terumbu karang itu; sedang grup lainnya benar-benar menolak dan akan berenang menjauh.

Di samping menyoroti bahaya serius terhadap ikan muda, yang mungkin keliru mengikuti kapal ke arah laut bukannya pergi ke tempat di mana mereka bisa tumbuh dengan aman, kajian ini juga dengan jelas mendemonstrasikan daya ingat tetap dari ikan dalam mengingat kejadian dari hari sebelumnya.

Tim Dr. Simpson merekomendasikan undang-undang yang lebih keras untuk melindungi daerah terumbu karang dari suara derau serta teknologi sementara seperti "tirai gelembung" di daerah tertentu untuk menciptakan isolasi dari suara-suara yang berpotensi berbahaya.

Banyak terima kasih, Dr. Simpson dan rekan Universitas Bristol, atas penemuan yang menyoroti kecerdasan dan kepekaan sesama penghuni air kita ini. Semoga kita bertindak dengan tanggung jawab dan hormat untuk melindungi kehidupan mereka dan ekosistem yang penting bagi kelangsungan hidup kita sendiri.

Maha Guru Ching Hai telah sering kali mengingatkan akan kasih tanpa syarat dan perlunya keseimbangan yang diberikan oleh sesama makhluk di seluruh penjuru Bumi ini, seperti pada konferensi video Agustus 2009 di Thailand.

Maha Guru Ching Hai: Hewan-hewan sungguh mulia, makhluk ramah, tidak egois, dan harmonis satu sama lain, dengan lingkungan, dan dengan Surga. Peran mereka selalu sejak dahulu kala membawa kasih dan berkah kepada dunia dengan kehadiran termurninya. Seandainya kita menghentikan perusakan dan penyiksaan kepada mereka dan pembunuhan terhadap mereka, dan memberikan mereka kesempatan untuk memenuhi misi yang Tuhan berikan kepada mereka, maka planet kita akan terselamatkan dan akan terjaga dalam kemegahan. Mereka menunggu di samping dengan dukungan penuh kepada manusia untuk hari dimana mereka bisa menjadi teman kita lagi, sungguh, bukan korban kita. Pada hari tersebut perdamaian antara manusia dan hewan, mata kita mungkin mulai terbuka akan peran yang sungguh luar biasa dari rekan penghuni kita di Bumi.
http://www.southkoreanews.net/story/672589