Greenland mencair lebih cepat dari perkiraan - 22 Jun 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Greenland mencair lebih cepat dari perkiraan

Menurut penelitian terbaru yang dipimpin oleh Dr. Sebastian H. Mernild dari Universitas Alaska, AS, pencairan lembaran es Greenland mungkin bertanggung jawab atas hampir 25 persen kenaikan muka laut global yang telah terjadi dalam 13 tahun terakhir. Dalam penelitian itu, Dr. Mernild dan kolega dari Amerika Serikat, Inggris, dan Denmark menemukan bahwa laut di dunia sekarang naik lebih dari 3 milimeter setahun – laju yang 50% lebih cepat daripada rata-rata selama abad ke-20. Pencairan es di Greenland sangat memprihatinkan karena negara Arktik itu memiliki lembaran es kedua terluas di Bumi. Selain mempengaruhi garis pantai dengan kenaikan muka laut, air tawar dari es yang mencair mengubah kadar garam lautan di dunia, mempengaruhi arus lautan, dan seluruh ekosistem.

Terima kasih tulus kami, Dr. Mernild dan kolega, atas peringatan penting ini tentang perlunya kita untuk segera memilih tindakan efektif untuk mendinginkan planet ini. Mari kita bersama-sama membuat pilihan yang ramah lingkungan  demi kelangsungan hidup kita dan Bumi. Dalam konferensi video bulan Juli 2008 di Jepang, Maha Guru Ching Hai sekali lagi menyampaikan wawasannya untuk kepentingan umat manusia menyangkut solusi paling penting bagi pemanasan global dan efek-efeknya yang berkaitan.


Maha Guru Ching Hai: Saya kira kita lebih baik mengindahkan peringatan ilmuwan, karena kalau tidak, bukan hanya esnya saja, mungkin kita pun akan mencair juga. Saya berharap tidak begitu. Dan kita sedang bekerja habis-habisan untuk menyelamatkan planet ini. Jika kita bervegetarian, karma baik kita yang terkait dengan menyelamatkan nyawa-nyawa pada gilirannya akan menghadiahi kita dengan selamatnya jiwa-jiwa kita. Itu saja yang bisa saya katakan. Dan semakin banyak orang yang bergabung vegetarian dengan kita, semakin banyak waktu yang akan kita dapatkan. Itulah masalahnya. Yah, teknologi hijau, menanam pohon-pohon memang membantu, tetapi langkah ini sangatlah sekunder, sangat kecil. Tetapi, pola makan vegetarian akan membantu menghentikan 80% pemanasan global itu dan menyelamatkan hidup kita.


Referensi
http://www.sciencedaily.com/releases/2009/06/090612092741.htm
http://www.duniyalive.com/?p=35565
http://www.earth-policy.org/Indicators/indicator9.htm    

Wali kota Formosa (Taiwan) menganjurkan vegetarian demi planet ini

Berbicara pada acara talk show yang terkenal dalam wawancara tentang perannya sebagai ‘pembicara’ dalam film lingkungan “Home” versi Formosa, Wali Kota Taipei Hau Lung-bin menyatakan bahwa gaya hidup vegetarian adalah cara terefektif untuk mengurangi emisi karbon dan menyelamatkan Bumi. Karena itu, ia meminta warga untuk lebih bervegetarian dengan mulai dari satu sajian vegetarian sehari. Mengomentari lebih jauh tentang film “Home” yang diproduksi oleh sutradara Prancis, Luc Besson, Wali Kota Hau Lung-Bin mengatakan bahwa dengan menjadi vegetarian itu dapat mengarah langsung pada sasaran lingkungan dan kesehatan pribadi yang berkelanjutan.

Wali Kota Taipei Hau Lung Bin: Hari ini, jika kita ingin mengurangi emisi CO2, gaya hidup vegetarian benar-benar merupakan cara yang sangat efektif. Perbedaan antara pola makan vegetarian dengan daging adalah pengurangan dalam emisi CO2 yang hampir 3 kali lipat. Terlebih lagi, pola makan vegetarian sangat baik bagi kesehatan kita. Kami dengan hormat memuji Yang Mulia atas dedikasi Anda untuk menyampaikan pesan penyelamat hidup dan Bumi kepada publik. Semoga banyak orang yang memperoleh inspirasi untuk beralih ke pola makan nabati organik demi kepentingan mereka dan dunia.

Referensi
http://tw.news.yahoo.com/article/url/d/a/090617/5/1lg7x.html


Konferensi untuk membuat strategi mengatasi perubahan iklim

Minggu lalu, Bank Pembangunan Asia (ADB) bersama dengan Institut Sumber Daya Energi (TERI) yang berada di India mengadakan konferensi tingkat tinggi "Dialog Tingkat Tinggi: Perubahan Iklim di Asia dan Pasifik". Para pejabat dan ahli dari seluruh dunia  berkumpul di Manila untuk mendiskusikan cara-cara yang dapat dijalankan di wilayah Asia Pasifik dalam menghadapi pemanasan global. Pertemuan ini juga dimaksudkan untuk memberikan kontribusi negara-negara Asia Pasifik yang akan disampaikan pada pertemuan Denmark yang akan datang pada bulan Desember 2009, saat standar-standar global akan dibuat untuk menggantikan Protokol Kyoto. Termasuk di antara para pembicara adalah Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon yang berpartisipasi melalui video dan Dr. R.K. Pachauri, Direktur Jenderal TERI dan Ketua Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim PBB (IPCC).

Dr. R. K. Pachauri, Direktur Jendral, TERI dan Ketua IPCC, Vegetarian (L): Pengaruh perubahan iklim akan segera melebihi kapasitas umat manusia untuk dapat menahannya. Jadi, sangatlah penting bagi kita untuk membuat sebuah tindakan yang dapat mengurangi  emisi gas rumah kaca secara cepat dan memadai.

Suara: Presiden Filipina Gloria Macapagal-Arroyo menjelaskan beberapa prakarsa negaranya dalam mengatasi krisis global ini.

Presiden Filipina Gloria Macapagal-Arroyo (P): Saya telah membuat gugus tugas kepresidenan untuk perubahan iklim. Dan ketua dari gugus tugas ini adalah diri saya sendiri.

Suara: Salah satu solusi utama untuk pemanasan global adalah beralih ke pola makan nabati, seperti yang dinyatakan oleh para ahli yang hadir.

Dr. Enebish Namjil, Direktur Eksekutif dari Pusat Energi Terbarukan Nasional Mongolia (L): Jika kita menjadi vegetarian, kita akan sangat membantu menuju perubahan yang positif bagi iklim.

Nitin Desai, Mantan Sekertaris Jendral untuk Kantor Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa Bangsa, Anggota dari Jajaran Penasihat Nasional, dan Perdana Menteri Kantor Perubahan Iklim India (L): Saat ini banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa vegetarisme itu bagus. Bukan hanya untuk kesehatan, tapi juga untuk lingkungan.

Suara: Penghargaan kami, Bank Pembangunan Asia dan Institut Sumber Daya Energi yang telah mengadakan pertemuan mulia seperti ini di masa-masa genting ini. Kami juga berterima kasih Yang Mulia dan semua pejabat pemerintahan, para pembuat kebijaksanaan, dan para ilmuwan atas partisipasi Anda dalam membantu mengurangi akibat-akibat pemanasan global. Semoga semua orang cepat bertindak untuk mengatasi keadaan Bumi yang sakit dengan beralih ke gaya hidup yang peduli seperti pola makan vegan organik.